Keraton Surakarta

3 Hari 2 Malam di Solo: Jelajah Sejarah, Budaya, sampai Kuliner

Solo, kota kecil dengan pesona besar yang selalu berhasil bikin siapa saja jatuh hati. Mau liburan singkat tapi tetap berkesan? Solo adalah jawabannya!

Dari jejak sejarah yang kental, budaya Jawa yang begitu memesona, hingga kuliner legendaris yang siap memanjakan lidah, semuanya bisa kamu nikmati tanpa perlu buru-buru. Jarak antar tempat yang berdekatan bikin Solo jadi destinasi yang pas buat kamu yang cuma punya waktu libur singkat.

Nah, 3 hari 2 malam di Solo bisa ke mana aja, sih? Yuk, intip rencana perjalanan seru ini dan bersiap untuk jatuh cinta sama Solo!

Baca Juga : Itinerary Solo Traveling di Solo, Ngapain Aja?

3 Hari 2 Malam di Solo: Hari Pertama

Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran

Keraton Surakarta

Photo: Fala Syam via Unsplash

Mulai hari pertamamu di Solo dengan berkunjung ke Keraton Surakarta Hadiningrat, salah satu destinasi wajib di Kota Solo yang menyimpan pesona sejarah dan budaya Jawa!

Berdiri sejak abad ke-18, istana yang terletak di Jl. Kamandungan, Baluwarti, Pasar Kliwon, ini bukan hanya tempat tinggal keluarga kerajaan, tetapi juga pusat kebudayaan yang masih aktif dilestarikan hingga sekarang. Dengan arsitektur memikat yang memadukan gaya Jawa dan Eropa serta dominasi warna putih dan biru, setiap sudut keraton memiliki cerita dan fungsi tersendiri.  

Di dalam kompleks keraton, kamu bisa menemukan berbagai bangunan bersejarah seperti Pagelaran, ruang terbuka untuk pertunjukan seni tradisional dan upacara penting, serta Pendopo—bangunan tanpa dinding yang digunakan sebagai ruang penerimaan tamu kerajaan.

Ada juga Dalem Ageng, bangunan utama yang dulu menjadi tempat tinggal keluarga sultan, dan Taman Sari, taman rekreasi sekaligus area pemandian khusus keluarga kerajaan yang menambah pesona istana ini.  

Tak jauh dari Keraton Surakarta, terdapat Pura Mangkunegaran, kompleks istana yang didirikan oleh Pangeran Sambernyawa pada abad ke-18 setelah memisahkan diri dari Keraton Surakarta. Pura Mangkunegaran menyuguhkan keindahan arsitektur Jawa klasik yang tak kalah memukau, lengkap dengan ruang-ruang bersejarah dan koleksi benda berharga. Tempat ini adalah simbol penting dalam sejarah Solo, memperkaya narasi budaya dan kejayaan kerajaan Jawa di masa lampau.  

Dengan tiket masuk yang cukup terjangkau, sekitar Rp15.000 – Rp20.000, kamu bisa menikmati keindahan sejarah, budaya, dan arsitektur yang berharga di Keraton Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran. Liburan ke Solo tak akan lengkap tanpa singgah di sini—menelusuri jejak kejayaan kerajaan Jawa yang masih hidup dalam setiap detailnya!

Berburu Kuliner di Pasar Gede Solo

Pasar Gede Solo

Photo: Nizar Kauzar via Unsplash

Pasar Gede Solo adalah salah satu ikon kuliner yang wajib kamu kunjungi saat berada di Kota Solo! Terletak strategis di Jl. Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, pasar ini hanya berjarak sekitar 10 menit berkendara dari Keraton Surakarta, sehingga sangat mudah dijangkau. 

Selain sebagai pusat perdagangan, Pasar Gede juga dikenal sebagai surganya kuliner khas Solo yang siap memanjakan lidah dengan cita rasa otentik dan harga ramah di kantong! Pasar ini buka 24 jam, tapi waktu paling ramai adalah antara pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. 

Bicara soal kuliner pilihan, cobalah Dawet Telasih, pilihan tepat untuk menyegarkan tenggorokan di tengah panasnya Solo. Campuran cendol kenyal, biji selasih, tape ketan, santan, dan sirup gula jawa memberikan sensasi segar manis yang bikin nagih. 

Harganya pun terjangkau, sekitar Rp12.000/mangkuk. Selain itu, ada Timlo Sastro, hidangan berkuah hangat dengan isian sosis Solo, telur pindang, dan daging ayam dalam kaldu gurih. Timlo ini cocok dinikmati untuk sarapan atau makan siang dengan harga mulai dari Rp7.000 hingga Rp18.000.  

Untuk camilan tradisional, jangan lewatkan Tahok Pak Citro, kembang tahu lembut yang disiram kuah jahe hangat. Sensasi manis-pedasnya membuat tahok jadi pilihan pas, apalagi saat cuaca mendung atau badan terasa kurang fit. Harganya hanya Rp 10.000/porsi. 

Atau kalau kamu ingin mencicipi kuliner yang lebih mengenyangkan, mampirlah ke Nasi Liwet Bu Sri. Nasi gurih yang disajikan dengan ayam suwir, telur, labu siam, dan areh ini dijamin bikin kamu ketagihan. Harga seporsinya pun ramah di kantong, sekitar Rp13.000 saja per porsi!

Tak hanya itu, Pasar Gede juga menawarkan jajanan tradisional seperti Lenjongan dan Brambang Asem. Lenjongan adalah kombinasi ketan hitam, cenil, tiwul, dan klepon dengan taburan kelapa parut, sementara brambang asem menghadirkan daun ubi rebus dengan saus bawang merah bercita rasa asam pedas. Keduanya bisa kamu nikmati hanya dengan Rp 5.000/bungkus saja!  

Dengan suasana yang khas, aneka kuliner lezat, dan lokasi yang dekat dari Keraton Surakarta, Pasar Gede Solo adalah destinasi sempurna untuk menikmati Solo dalam satu gigitan. Jadi, jangan lupa mampir dan nikmati pengalaman kuliner lokal di sini, ya!

Museum Batik Danar Hadi

Museum Danar Hadi Solo

Photo: @museumdanarhadi via Instagram

Setelah kenyang mencicipi kuliner legendaris di Pasar Gede Solo, arahkan perjalananmu menuju Museum Batik Danar Hadi. Museum ini merupakan bagian dari kompleks Rumah Batik Danar Hadi yang berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No. 261, hanya sekitar 10 menit berkendara dari Pasar Gede Solo. 

Menempati bangunan kuno Ndalem Wuryaningratan, yang dulunya merupakan kediaman Pangeran Wuryaningrat, museum ini menghadirkan perpaduan cagar budaya dan wisata edukasi tentang batik yang menarik!

Museum ini menyimpan koleksi kain batik yang luar biasa banyak, mencapai 10.000 helai, dan berhasil memecahkan Rekor MURI, lho! Koleksi batiknya pun beragam, mulai dari batik Belanda yang dipengaruhi budaya Eropa, batik Djawa Hokokai yang kaya detail, hingga batik Sudagaran dan batik China.

Koleksi ini adalah milik pribadi H. Santosa Doellah, pendiri Batik Danar Hadi, yang berkomitmen melestarikan kekayaan budaya ini. Tak hanya menyaksikan kain-kain batik bernilai sejarah, kamu juga bisa merasakan suasana khas bangunan kuno yang menjadi saksi bisu perkembangan budaya Jawa.  

Museum ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.30 WIB, dengan harga tiket masuk Rp35.000 untuk umum dan Rp8.000 untuk pelajar. Lokasinya yang strategis membuat museum ini mudah dijangkau, sekaligus dekat dengan destinasi lain seperti Kompleks Sriwedari dan Tumurun Private Museum. 

Kalau kamu ingin mengenal batik lebih dekat sekaligus menikmati pesona budaya Solo, Museum Batik Danar Hadi adalah destinasi sempurna untuk menutup hari pertamamu di kota ini!

3 Hari 2 Malam di Solo: Hari Kedua

Air Terjun Grojogan Sewu

Air Terjun Grojogan Sewu

Photo: Fakhri Labib via Unsplash

Hari keduamu dibuka dengan berpetualang ke Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu, Karanganyar!

Terletak sekitar 1,5 jam perjalanan atau 40 kilometer dari pusat Kota Solo, air terjun ini menawarkan pemandangan menakjubkan dengan suasana yang masih asri di lereng Gunung Lawu. Kamu bisa memilih dua jalur masuk menuju Grojogan Sewu, yakni melalui pintu dekat Taman Balekambang atau River Hill, yang masing-masing menawarkan keindahan berbeda. 

Namun, saat tiba di lokasi, tetap patuhi peraturan untuk tidak terlalu mendekati aliran air terjun, karena arusnya cukup deras disertai angin kencang yang bisa membahayakan. Jadi tetap stay safe ya Sahabat Bob!

Selain menikmati pemandangan air terjun, Grojogan Sewu punya banyak aktivitas seru yang bikin liburanmu makin berkesan. Buat kamu yang suka tantangan, ada fasilitas outbound seperti flying fox dan rafting untuk memacu adrenalin. 

Ingin berenang? Jangan khawatir, di sekitar air terjun ada cekungan yang aman untuk berenang sambil menikmati segarnya udara pegunungan. Tapi ingat, pastikan kamu memakai pakaian renang yang nyaman dan sesuai, ya!

Salah satu daya tarik unik lainnya adalah keberadaan kera liar yang hidup bebas di kawasan ini. Meski seru melihat tingkah polah mereka, tetap berhati-hati karena kera di sini terkenal cukup agresif, terutama jika melihat makanan. Bob sarankan, kalau makananmu direbut, sebaiknya jangan melawan agar kera tidak memanggil kawanannya.  

Setelah puas bermain, jangan lupa mencicipi kuliner khas Grojogan Sewu, yaitu sate landak dan sate kelinci, yang banyak dijual di kios sekitar area peristirahatan. Rasa sate yang unik dan gurih ini pasti bikin pengalaman wisatamu semakin berkesan. 

Baca Juga: Dari Studio Legendaris ke Destinasi Kreatif: Pesona Lokananta Solo

Tengkleng Bu Edi

Setelah puas menikmati segarnya alam pegunungan, mampirlah ke Pasar Klewer untuk menyantap Tengkleng Bu Edi, pilihan sempurna untuk santap siang!

Tengkleng Klewer Bu Edi adalah salah satu kuliner legendaris Solo yang sudah menggoyang lidah para pecinta makanan sejak tahun 1971. Berlokasi di Pasar Klewer Solo, warung ini tak hanya terkenal karena cita rasanya yang khas, tapi juga cara penyajiannya yang unik menggunakan “pincukan” daun pisang, tradisi yang masih dipertahankan hingga sekarang. 

Daging kambingnya terkenal empuk dengan bumbu autentik yang meresap hingga ke tulang, memberikan sensasi gurih yang sulit dilupakan. Selain tengkleng, ada juga menu tambahan seperti lidah dan sumsum yang pas disantap bersama hidangan utama.

Satu porsi tengkleng di sini seharga Rp30.000 dan berisi potongan daging kambing dari berbagai bagian, seperti pipi, lidah, kaki, dan tambahan lainnya. Rasanya semakin nikmat jika dinikmati bersama nasi hangat atau sate kambing yang juga tersedia di warung ini. Tak heran, setiap hari warung ini selalu dipenuhi pelanggan setia dan wisatawan pemburu kuliner.

Jika kamu ingin mencicipinya, datanglah di jam buka yang terbatas, yakni pukul 12.00 hingga 15.00 WIB. Lokasinya mudah ditemukan, berada di belakang pos polisi dekat gapura Pasar Klewer dan hanya sepelemparan batu dari Alun-Alun Lor Surakarta. Kuliner legendaris ini benar-benar wajib dicoba, terutama bagi kamu yang ingin merasakan kenikmatan tengkleng dengan sentuhan tradisional khas Solo!

Lokananta Bloc

lokananta bloc solo

Photo: @lokanantabloc via Instagram

Dari Warung Tengkleng Bu Edi di Pasar Klewer, arahkan perjalananmu menuju Lokananta Bloc yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit berkendara. 

Lokananta Bloc adalah destinasi unik di Solo yang menyatukan sejarah musik Indonesia dengan sentuhan modern. Berlokasi di Jl. Ahmad Yani No. 379 A, Kerten, Laweyan, tempat ini dulunya adalah studio rekaman pertama di Indonesia, yang kini menjelma jadi pusat kreatif penuh kejutan.

Di sini, kamu bisa menjelajahi Galeri Lokananta yang menampilkan koleksi musik langka, alat rekaman kuno, hingga piringan hitam dari masa kejayaan Lokananta. Tiket masuknya Rp25.000 saja, dan tur berdurasi dua jam ini akan dipandu oleh staf berpengalaman. Jangan lupa, reservasi online dulu sebelum berkunjung, ya!

Selain galeri, Lokananta Bloc juga jadi tempat asyik buat nongkrong dengan banyak pilihan kafe dan gerai menarik—mulai dari coffee shop hingga barber shop. Beberapa tenant favorit yang wajib kamu coba adalah Ruang Bahagia, Lokananta Teras Cafe, dan Kaloka Steak and Coffee. Asyiknya lagi, akses ke area ini gratis, jadi kamu bebas menikmati suasana kreatif dan hidup tanpa perlu tiket masuk.

Jadi, setelah puas menyantap tengkleng legendaris, mampirlah ke Lokananta Bloc untuk menikmati sejarah musik, nongkrong seru, atau sekadar eksplorasi ruang kreatif di tengah Kota Solo!

Nonton Pagelaran Wayang di Taman Sriwedari

Wayang Orang Sriwedari

Photo: Wayang Orang Sriwedari via Instagram

Tutup hari keduamu di Solo dengan menikmati pertunjukan Wayang Orang di Taman Sriwedari, Solo! Di sini, kamu bisa merasakan langsung keindahan budaya Jawa yang autentik dalam suasana yang klasik dan bersejarah. Dari kostum yang indah, gerak tarian yang luwes, hingga iringan musik gamelan yang memukau—semua elemen berpadu menciptakan pengalaman yang bakal membekas di hati!

Buat kamu yang tertarik menonton, tenang saja—harga tiketnya ramah di kantong! Mulai dari Rp20.000 hingga Rp50.000, tergantung pilihan tempat duduk dan jenis pertunjukan. Tiket bisa dibeli langsung di loket atau melalui platform online, jadi kamu nggak perlu khawatir kehabisan.

Pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB dan berlangsung selama 3 hingga 4 jam, jadi pastikan datang tepat waktu dan jangan lupa siapkan camilan favorit untuk menemani malam penuh keajaiban ini, ya! Dengan durasi yang cukup panjang, kamu bisa benar-benar larut dalam cerita epik yang dimainkan oleh para pemain berbakat.

Satu hal yang bikin acara ini makin seru adalah variasi cerita yang berbeda setiap malam. Jadi, meskipun sudah pernah menonton, kamu tetap bisa kembali dan menyaksikan lakon yang baru. Update jadwal dan judul pertunjukan bisa langsung dicek di media sosial resmi mereka, @wayang_orang_sriwedari. Selamat menikmati malam yang penuh nostalgia dalam keindahan tradisi Jawa di Taman Sriwedari, ya!

3 Hari 2 Malam di Solo: Hari Ketiga

Balekambang Park

Taman Balekambang Solo


Photo: @balekambangsolo via Instagram

Petualangan hari ketiga dimulai dengan mampir ke Taman Balekambang yang punya suasana asri dan kaya atraksi seru!

Taman ini dulunya dibuat oleh Raja Mangkunegara VII sebagai simbol cinta untuk kedua putrinya, Partini dan Partina. Sekarang, Taman Balekambang jadi ruang terbuka hijau favorit warga Solo untuk relaksasi, jalan-jalan, dan menikmati berbagai wahana. Mulai dari taman reptil, kolam air seru buat naik perahu bebek, hingga taman kelinci yang jadi favorit anak-anak—semuanya ada di sini! Tiket masuknya pun ramah di kantong, cuma Rp5.000 dan buka dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.

Salah satu daya tarik utama di sini adalah Partini Water Park dan Hutan Partina Bosch. Di kolam air Partini, kamu bisa seru-seruan naik bebek dayung atau memancing ikan unik seperti Arapaima dan Black Pacu dengan biaya tambahan Rp10.000. Sementara itu, Hutan Partina menawarkan udara sejuk dengan pepohonan langka dan rusa-rusa jinak yang bebas berkeliaran. 

Kamu bisa mendekati kawanan rusa ini, tapi tetap hati-hati saat musim kawin, ya! Nggak cuma itu, ada juga Taman Kelinci yang edukatif, di mana anak-anak bisa belajar merawat hewan sambil bermain dengan kelinci dan teman-temannya seperti kura-kura dan domba merino. Seru, kan?

Menariknya lagi, ada Bale Apung, bangunan ikonik yang terlihat seperti melayang di atas kolam. Spot ini dulunya tempat berkumpul keluarga kerajaan dan menjadi asal nama Balekambang. Dengan tiket murah meriah dan banyak aktivitas seru untuk segala usia, Taman Balekambang adalah pilihan pas buat liburan santai bareng keluarga atau teman-teman. 

Pastikan kamu sempat eksplor setiap sudutnya biar nggak ketinggalan pengalaman seru yang ditawarkan taman bersejarah ini, ya!

Baca Juga: 20 Wisata di Solo yang Lagi Hits, Keren dan Unik!

Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan

Photo @kampoengbatiklaweyansolo via Instagram

Setelah mampir ke Taman Balekambang, jangan lupa sempatkan main ke Kampung Batik Laweyan. Kampung ini adalah salah satu pusat batik tertua di Solo yang penuh nuansa sejarah dan budaya. Nggak cuma bisa belanja batik berkualitas, kamu juga bisa lihat langsung proses pembuatan batik dan bahkan ikut belajar membatik! Asyik banget, kan?

Dengan biaya mulai dari Rp30.000, kamu bisa menciptakan karya batikmu sendiri dan membawanya pulang sebagai oleh-oleh. Selain wisata batik, Kampung Laweyan juga punya banyak spot menarik untuk hunting foto. Bangunan-bangunan bergaya kuno, gang-gang kecil yang artistik, dan hiasan cantik dari para warga bikin setiap sudut kampung ini tampak instagramable.

Sambil keliling kampung, jangan lewatkan mampir ke kafe atau warung yang menawarkan kuliner khas Jawa yang lezat dengan harga ramah di kantong. Mulai dari kue tradisional hingga minuman segar, semuanya siap memanjakan lidah dan bikin perjalananmu makin berkesan!

Buat kamu yang suka eksplor budaya, Kampung Batik Laweyan ini jadi pilihan pas. Kamu nggak perlu bayar tiket masuk alias gratis, cukup siapkan uang parkir kendaraan. Selain bisa belanja batik langsung dari pengrajinnya, pengalaman menyusuri kampung ini juga seperti masuk ke lorong waktu—kental dengan suasana tradisional yang bikin Solo terasa begitu istimewa. Jadi, habis santai di Taman Balekambang, yuk lanjut seru-seruan di Kampung Batik Laweyan!

Belanja di Pasar Klewer

Batik

Photo: Iniizah via Unsplash

Kalau kamu sudah puas menjelajahi Kampung Batik Laweyan, saatnya melipir ke Pasar Klewer yang jaraknya cuma sekitar 4 kilometer saja! Pasar tradisional ini adalah surga belanja batik dan oleh-oleh khas Solo. 

Nggak heran kalau Pasar Klewer terkenal sebagai pusat batik terbesar di Jawa Tengah dengan ribuan kios yang menawarkan berbagai motif batik, mulai dari batik khas Surakarta, Yogyakarta, hingga Pekalongan.

Selain batik, kamu juga bisa berburu aneka pakaian, aksesori, hingga kerajinan tangan dengan harga yang ramah di kantong. Jangan lupa, seni tawar-menawar di sini tetap berlaku biar belanja makin hemat!

Nggak cuma soal batik, Pasar Klewer juga punya banyak pilihan oleh-oleh camilan khas Solo yang bikin lidah bergoyang. Bangunan pasar yang sekarang sudah direnovasi bikin pengalaman belanjamu makin nyaman. Lupakan kesan pasar tradisional yang sempit dan kumuh, karena Pasar Klewer kini lebih modern, luas, bersih, dan dilengkapi dengan lift serta eskalator. Nggak ada alasan buat nggak puas menjelajahi setiap sudut pasar ini seharian!

Setelah puas belanja dan kantong oleh-oleh penuh, sempatkan untuk rehat sejenak dan kulineran di sekitar Pasar Klewer. Ada banyak pilihan makanan legendaris Solo yang wajib dicoba, seperti Tengkleng Bu Edi, Selat Gajahan, atau Sate Pak Min Sithong. 

Jadi, kapan lagi bisa belanja batik, berburu oleh-oleh, dan kulineran nikmat di satu tempat? Pasar Klewer benar-benar jadi destinasi yang penutup yang manis dalam perjalananmu liburan di Solo!

Baca Juga: 19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

Liburan di Solo? Menginapnya di Bobopod Slamet Riyadi!

Liburan ke Solo memang nggak pernah mengecewakan! Kota ini punya segalanya—sejarah yang kental, kuliner yang bikin nagih, hingga pusat belanja batik yang bikin dompet aman. Mulai dari Kampung Batik Laweyan, Pasar Klewer, sampai Taman Balekambang, semuanya siap bikin momen liburanmu jadi nggak terlupakan. 

Jadi, kapan lagi bisa liburan seru sambil menikmati budaya khas Jawa yang autentik?

Biar liburan 3 hari 2 malam di Solo makin nyaman, cobain Bobopod Slamet Riyadi sebagai tempat menginapmu. Terletak di Jalan Slamet Riyadi, lokasi Bobopod ini super strategis dan dekat dengan berbagai destinasi wisata ikonik. 

Bobopod Slamet Riyadi Solo

Photo: Bobobox Internal Asset

Mau ke Pasar Klewer? Tinggal 5 menit naik motor. Ingin menjelajah Kampung Batik Laweyan? Cuma 10 menit perjalanan aja! Pokoknya, nggak perlu ribet cari akomodasi, deh!

Bobopod Slamet Riyadi punya konsep modern dan praktis, cocok buat kamu yang suka staycation simpel tapi tetap nyaman. Tiap pod dilengkapi dengan kasur empuk, AC, port USB, hingga akses Wi-Fi super cepat buat kamu yang nggak bisa lepas dari gadget

Privasi pun terjaga karena desain pod-nya futuristik dan cozy. Ditambah lagi, Bobopod ini ramah di kantong, jadi liburan hematmu tetap terasa mewah!

Jangan sampai ketinggalan pengalaman seru ini, ya. Pesan pod-mu sekarang di sini dan jadikan liburan ke Solo lebih nyaman, praktis, dan berkesan bersama Bobobox!

 

Penulis: Ratna Asih

Featured photo: Fala Syam via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles