Meski masih banyak yang menjadi pecinta kucing kampung, tidak sedikit orang menganggap kucing lucu harus dari ras luar, seperti Angora, Siam, Persia, Sphynx, Scottish Fold dan lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa Indonesia ternyata memiliki ras kucing lucu yang tak kalah menarik. Sayangnya, kucing-kucing asli Indonesia itu kebanyakan merupakan jenis kucing liar yang dilindungi sehingga kamu tidak boleh memeliharanya. Berikut ini adalah tujuh jenis kucing lucu asal Indonesia.
Kucing Busok
Indonesia memiliki ras kucing lucu yang hanya bisa kamu temukan di Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Warga setempat menamainya kucing busok sedangkan pecinta kucing nasional menyebutnya kucing Raas atau Madura.
Kucing Busok memiliki tubuh gagah dengan ukuran yang lebih besar dari kucing kampung. Bulunya terbilang pendek, namun lebih tebal daripada kucing kampung. Sementara itu, bulunya berwarna abu-abu kebiruan polos yang akan mengingatkanmu pada ras kucing lucu Russian blue atau British short hair.
Kucing Busok konon merupakan peliharaan keluarga ningrat Madura di masa lampau. Kucing lucu ini juga pernah menjadi cenderamata bagi para tamu istimewa yang berkunjung ke Pulau Garam di tahun 1990an. Namun, seiring dengan semakin langkanya kucing Busok, pemerintah setempat pun melarang hal tersebut. Sebagai informasi, populasinya hanya sekitar 100 ekor per 2018 lalu.
Masyarakat Pulau Raas juga melarang warga pendatang membawa kucing busok keluar pulau. Jika tetap dilakukan, kucing harus dikebiri atau disteril. Hal ini bertujuan untuk menjaga kemurnian kucing busok sehingga pantang untuk mengawinkannya dengan kucing ras lain. Sebagai peliharaan, masyarakat meyakini kucing busok bisa membawa nasib baik. Namun, jika dibawa keluar dan tidak dikebiri atau steril, kucing busok justru akan membawa sial.
Baca Juga: Nggak Takut Basah, 7 Jenis Kucing Suka Main Air Ini Cocok Kamu Pelihara!
Kucing Congkok (Leopard Cat)
Kucing Congkok merupakan kucing liar dengan nama Latin Prionaliurus bengalensis yang tersebar di beberapa wilayah Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, kamu bisa menemukan kucing lucu ini di kawasan Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Secara tampilan, kucing Congkok tampak seperti macan terutama karena warna bulunya yang keemasan hingga kecokelatan dengan motif totol hitam di bagian punggung dan pinggul. Bulunya bertekstur halus dan pendek dengan ekor panjang seukuran setengah tubuhnya. Namun, ukuran fisiknya terbilang mirip dengan kucing rumahan. Karena itu, tidak heran jika masyarakat kerap salah mengira kucing congkok sebagai anak macan.
Memiliki sebutan lain seperti meong congkok, blacan, kucing hutan, macan akar dan kucing kuwuk, kucing Congkok termasuk salah satu hewan yang dilindungi oleh:
- UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
- PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Hewan
Kucing Congkok juga terdaftar sebagai spesies risiko rendah oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak tahun 2002. Rusaknya habitat serta perburuan liar menjadi faktor menurunnya angka kucing liar tersebut hingga berisiko terancam punah.
Baca Juga: Cat Lovers Wajib Tahu! Ini Dia 7 Makna Gerakan Ekor Kucing
Kucing Bakau
Kucing Bakau merupakan ras kucing lucu Indonesia yang tidak begitu diketahui banyak orang. Bernama Latin Prionailurus Viverrinus, hewan satu ini juga bisa kamu temui di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara seperti India, Nepal, Srilanka, Bangladesh, Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia. Sementara itu, di Indonesia, kucing Bakau hanya tersebar di area Pulau Jawa dengan status dilindungi dan terancam punah. Alasannya berkenaan dengan habitatnya yang tergerus akibat alih fungsi lahan dan perburuan liar.
Sesuai dengan namanya, habitat kucing Bakau berkonsentrasi di lahan basah, seperti daerah aliran sungai, rawa, hutan bakau dan tepi pantai. Didukung oleh morfologi tubuh, seperti kaki berselaput, kucing bakau bisa berenang dan menyelam dalam jarak yang jauh. Kebolehannya dalam menangkap ikan juga membuat kucing lucu ini mendapat julukan fishing cat.
Dari segi fisik, kucing bakau biasanya berukuran dua kali lebih besar dari kucing domestik, dengan panjang tubuh antara 57-78 cm dan panjang ekor 20-30 cm. Wajahnya tampak memanjang dengan hidung datar. Sementara itu, tubuhnya berwarna keabuan dengan pola totol longitudinal serta memiliki enam hingga delapan garis yang melintang dari dahi ke leher. Kucing satu ini juga termasuk jenis yang memiliki cakar panjang yang tetap terlihat meski sudah ditarik ke dalam.
Baca Juga: Memelihara Si Anabul Di Rumah? Simak Inspirasi Nama Kucing Aesthetic Ini. Ada Yang Jadi Favoritmu?
Kucing Kepala Datar
Flat-headed cat atau kucing kepala datar memiliki nama Latin Prionailurus planiceps. Sesuai dengan namanya, kucing kepala datar memang memiliki kepala yang tampak datar karena posisi telinga yang berjauhan dan lebih rendah dari puncak kepala.
Soal ukuran, mereka termasuk ke dalam spesies kucing kecil. Namun, ukurannya setara dengan kucing domestik. Warna pada bagian wajah biasanya lebih terang daripada bagian tubuh, dengan warna putih mendominasi dagu dan moncong. Secara keseluruhan, bulunya berwarna cokelat kemerahan di bagian kepala, cokelat tua pada tubuh dan putih berbercak di bagian perut.
Sama seperti kucing bakau, kucing kepala datar juga pandai berenang dengan kaki berselaput serta cakar yang tidak bisa ditarik ke dalam. Karena itu, hewan ini biasanya tinggal di lahan basah, seperti rawa, tepi pantai, tepi sungai dan danau. Tidak hanya pandai berenang, kucing kepala datar juga bisa melompat dan memanjat pohon dengan cepat.
Di Indonesia, kamu hanya bisa menjumpainya di hutan-hutan Sumatra dan Kalimantan. Sama seperti kucing-kucing lucu sebelumnya, hewan liar ini juga termasuk dilindungi dan berstatus terancam punah sejak tahun 2008.
Baca Juga: Kucingmu Baru Melahirkan? Simak Tips Mengurus Kitten Berikut!
Kucing Merah
Selanjutnya, ada kucing merah atau Bornean bay cat (Catopuma badia) yang merupakan kucing lucu endemik Pulau Kalimantan. Berbeda dengan jenis-jenis sebelumnya, kucing satu ini tampak lebih garang dengan mata tajam serta moncong runcing yang menyerupai rubah.
Sekujur tubuhnya didominasi oleh warna merah atau cokelat terang yang memucat di bagian bawah dengan telinga kecil serta bulu pendek yang lebat. Keunikan lainnya dari kucing lucu ini adalah huruf M yang terbentuk di bagian dahinya.
Kucing merah umumnya memiliki panjang tubuh antara 49,5-67 cm dan panjang ekor sekitar 30-40 cm. Sementara itu, berat tubuhnya berada di angka 3-4 kg. Sama seperti kucing-kucing sebelumnya, kucing ini termasuk hewan dilindungi dan terancam punah. Saking langkanya, para peneliti kesulitan untuk menangkap hewan satu ini dalam kamera pengintai.
Kucing Batu
Kucing batu atau marbled cat (Pardofelis marmorata) merupakan jenis kucing liar yang tersebar di Asia Tenggara dan Selatan. Di Indonesia, kucing lucu ini umumnya dijumpai di Pulau Kalimantan dan Sumatra, khususnya di hutan hujan tropis dengan ketinggian 3.000 mdpl. Sayangnya, berkurangnya lahan serta kebakaran hutan mendorong spesies ini menjadi hewan yang terancam punah.
Untuk ciri-cirinya, kucing batu memiliki bulu berwarna kuning kecokelatan hingga abu-abu. Kucing ini juga memiliki telinga pendek bulat, bulu tebal dan lembut, ekor panjang, garis hitam di kepala, leher dan punggung, serta totol-totol di bagian ekor, kaki, perut dan panggul. Ukuran kucing batu yang sama dengan kucing rumahan dengan panjang tubuh sekitar 45-65 cm dan panjang ekor sekitar 35-55 cm.
Kucing Emas Asia
Kucing emas (Catopuma temminckii) merupakan jenis kucing lucu Indonesia yang terbilang langka dan umumnya mendiami kawasan hutan Sumatra. Sebut saja kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan Taman Nasional Way Kambas.
Meski bernama kucing emas, hewan satu ini sebenarnya memiliki warna yang bervariasi, mulai dari emas kecokelatan, hitam, merah rubah dan abu-abu. Ukuran tubuh kucing biasanya lebih besar dari kucing kampung, bakau, dan merah, namun lebih kecil dari macan dahan (kucing liar lain asal Kalimantan).
Memasuki usia dewasa, kucing emas bisa memiliki bobot hingga 9-16 kg dengan panjang tubuh 66-105 cm dan ekor sekitar 40-57 cm. Ciri lain yang membedakannya dari kucing liar lain adalah dua garis cokelat di dahi serta garis tebal berwarna putih di masing-masing pipi. Selain itu, moncongnya juga lebih runcing daripada kucing merah. Sama seperti kucing lucu Indonesia lainnya, kucing emas juga termasuk dilindungi dan berstatus near threatened atau mendekati teranacam punah berdasarkan IUCN.
Recharge Energi di Bobobox
Kesibukan sehari-hari termasuk merawat hewan peliharaan, terkadang bisa membuat kamu lelah baik secara fisik maupun mental. Agar tidak kehabisan energi, staycation di Bobobox bisa menjadi solusi yang tepat. Gak perlu pusing mikirin budget sebab Bobobox siap memberi kamu pengalaman menginap dengan fasilitas berteknologi lengkap dan canggih, namun dengan harga yang terjangkau! Dengan adanya communal area, pantry, vending machine hingga spot Instagrammbale, liburan kamu dijamin jauh dari kata monoton.
Unduh dulu yuk aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!
Header photo: @joey_and_lily_ via Instagram