Langit malam di bulan September kemarin diisi dengan keindahan planet-planet di sistem tata surya yang bisa disaksikan dengan mata telanjang. Bagaimana tidak, kamu bisa mengenali Merkurius, Venus, Mars, hingga Saturnus karena posisinya yang cukup dekat dengan Bumi.
Tak berhenti sampai di situ, fenomena langit Oktober tahun ini juga tak kalah mengesankan. Tak tanggung-tanggung, ada belasan fenomena langit yang bisa kamu nikmati indahnya di malam-malam bulan ini.
Berikut ini Bob rangkum 11 fenomena langit Oktober 2020 khusus untukmu. Jangan lupa catat tanggalnya ya, supaya kamu tak ketinggalan menyaksikan fenomena langit yang belum tentu bisa kamu saksikan lagi dalam beberapa tahun ke depan.
Bulan Purnama Pertama di Bulan Oktober, 2 Oktober
Fenomena langit Oktober dibuka dengan peristiwa bulan purnama. Bulan purnama terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 Oktober 2020.
Dilansir dari Info Astronomy, bidang orbit Bulan yang miring sebanyak lima derajat membuat Bulan mampu memantulkan sinar Matahari sepenuhnya. Jika kamu tertarik dengan fenomena ini, waktu terbaik untuk melihatnya adalah sekitar pukul 04.00 hingga 04.10 pada waktu subuh.
Konjungsi Bulan dan Planet Mars, 3 dan 30 Oktober
Konjungsi antara Bulan dan Planet Mars menjadi fenomena langit Oktober selanjutnya. Konjungsi Bulan dan Planet Mars ini merupakan saat di mana kedua benda langit ini tampak berdekatan dari sudut pandang kita. Peristiwa ini terjadi dua kali di bulan ini, yakni pada tanggal 3 dan 30 Oktober.
Dalam konjungsi ini, Bulan dan Mars hanya terpisahkan 0,39 derajat saja. Jika kamu tertarik dengan fenomena ini, kamu bisa mulai mengamati langit arah barat mulai pukul 21.00 waktu daerahmu.
Puncak hujan meteor Camelopardid, 5 Oktober
Hujan meteor Camelopardid menjadi hujan meteor pembuka yang akan terjadi di bulan Oktober ini. Puncak hujan meteor ini berlangsung pada 5 Oktober 2020. Kamu bisa mulai mengamati keindahan fenomena ini mulai tengah malam di langit sebelah utara.
Sekitar lima meteor bisa kamu saksikan per jamnya, hingga menjelang subuh. Hujan meteor ini berasal dari konstelasi Camelopardid yang terletak di antara Ursa Major dan Cassiopeia.
Puncak hujan meteor Draconid, 7-8 Oktober
Selang beberapa hari, kamu akan bisa kembali menyaksikan hujan meteor bernama Draconid pada 7-8 Oktober 2020. Hujan meteor ini menjadi fenomena langit Oktober yang bisa kamu saksikan mulai pukul 21.00 waktu daerahmu di langit bagian utara.
Jumlah meteor yang bisa kamu lihat lebih banyak dibandingkan Camelopardid, yakni sekitar 10 meteor per jamnya hingga dini hari. Hujan meteor yang berasal dari konstelasi Draco ini bisa disaksikan langsung tanpa menggunakan teleskop.
Jakarta Tanpa Bayangan, 8 Oktober
Hari Tanpa Bayangan kerap kali terjadi setiap tahunnya di kota-kota tertentu. Kota Jakarta juga mengalami Hari Tanpa Bayangan, yakni pada tanggal 8 Oktober 2020 tepatnya pukul 11.40 WIB. Fenomena ini terjadi karena kulminasi Matahari berada tepat di titik atas titik pengamat (zenith).
“Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga ketika tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut Hari Tanpa Bayangan,” tulis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) lewat akun media sosialnya.
Hujan meteor Taurid Selatan, 10 Oktober
Fenomena langit Oktober berupa hujan meteor ketiga terjadi pada 10 Oktober 2020, yakni hujan meteor Taurid Selatan. Fenomena hujan meteor yang berasal dari rasi bintang Taurus ini akan bisa disaksikan mulai tengah malam waktu daerahmu.
Sama seperti Camelopardid, hujan meteor Taurid Selatan ini akan menyuguhkan lima meteor setiap jamnya hingga subuh. Tak sulit menemukan rasi bintang ini, kamu hanya perlu mendongakkan kepala dan mencari rasi bintang Taurus di atas kepalamu.
Konjungsi Bulan dan Planet Venus, 14 Oktober
Tak hanya dengan Planet Mars, konjungsi Bulan juga terjadi dengan Planet Venus pada 14 Oktober 2020. Namun, kamu harus bangun maksimal 1 jam sebelum matahari terbit untuk menyaksikan fenomena langit Oktober satu ini.
Di waktu subuh, kedua benda langit tersebut akan terlihat sangat terang di langit sebelah timur. Bulan dan planet yang disebut Bintang Kejora ini akan terlihat dengan jarak 4 derajat saja. Fenomena ini akan berakhir saat Matahari terbit.
Oposisi Planet Mars, 14 Oktober
Di hari yang sama, kamu akan dapat menyaksikan fenomena langit Oktober yang tak kalah menarik. Ada fenomena yang disebut Oposisi Planet Mars, yakni saat posisi Matahari, Bulan, dan Mars berada pada satu garis lurus.
Planet Mars akan memantulkan cahaya Matahari secara sempurna, sehingga Mars akan terlihat dengan warna merahnya yang terang. Kamu bisa menyaksikan peristiwa ini sehabis Matahari terbenam dan langit mulai gelap saat petang.
Puncak hujan meteor Orionid, 21-22 Oktober
Langit kembali menyajikan fenomena menakjubkannya pada 21 hingga 22 Oktober 2020. Di malam ini, ada puncak hujan meteor yang terakhir bernama Orionid. Sesuai namanya, hujan meteor ini akan berpusat di konstelasi Orion.
Keindahan dari 15-25 meteor akan bisa kamu saksikan mulai tengah malam. Konstelasi Orion berada di langit bagian timur, dan hujan meteornya bisa kamu nikmati tanpa harus menggunakan teleskop.
Konjungsi Bulan, Jupiter, dan Saturnus pada 22-23 Oktober
Setelah konjungsi dengan Mars dan Venus, Bulan juga akan berkonjungsi dengan Planet Jupiter dan Saturnus menjelang akhir bulan. Uniknya, ketiga benda langit ini tak hanya berkonjungsi tapi juga membentuk formasi segitiga.
Kamu bisa melihat fenomena ini sehabis Matahari terbenam, tepat di langit yang berada di atas kepalamu. Untuk melihat Jupiter dan Saturnus dengan jelas, kamu membutuhkan teropong atau teleskop karena planetnya tampak kecil dan berwarna kuning seperti bintang biasa.
Bulan Biru, 31 Oktober
Fenomena langit Oktober yang terakhir adalah Bulan Biru atau Blue Moon. Bukan, Bulan tidak akan berwarna biru kok, melainkan berwujud sempurna sebagai bulan purnama.
Istilah Bulan Biru ini diberikan untuk membedakan fase purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan. Bulan Biru ini terjadi tepat di penghujung bulan Oktober, yakni pada 31 Oktober 2020. Terjadinya dua purnama dalam satu bulan ini juga termasuk fenomena yang cukup langka, lho.
Tak hanya fenomena langit Oktober, menginap di Bobobox juga seru lho!
Seru dan menarik sekali ya 11 fenomena langit Oktober di tahun 2020 ini. Eits, ada juga lho keseruan lain yang bisa kamu dapatkan dengan menginap di hotel kapsul. Penasaran? Menginap saja di Bobobox! Bobobox merupakan hotel kapsul yang memiliki desain futuristik dengan beragam fasilitas hi-tech.
Cara pesan kamarnya juga mudah banget! Pesan pod melalui website atau aplikasi Bobobox. Kamu akan mendapatkan QR code yang bisa digunakan sebagai akses masuk ke dalam pod tanpa harus menggunakan kunci biasa.
Penasaran dengan interiornya yang super kece? Tenang, kamu bisa melakukan virtual tour untuk bisa melihat beragam fasilitas dan interior instagenic-nya Bobobox. Tunggu apa lagi, yuk, pesan kamar sekarang!