Yogyakarta adalah salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Dari jarak hingga opsi transportasi, Yogyakarta adalah opsi tujuan yang cukup feasible. Untuk para first-timer, destinasi-destinasi seperti Candi Prambanan dan Keraton Yogyakarta wajib banget dikunjungi. Selain itu, kawasan Malioboro juga perlu disambangi. Wisata Yogyakarta memang nggak lengkap rasanya kalau belum berkunjung ke tiga tempat tersebut.
Untuk kalian yang sudah cukup sering ke Yogyakarta, mungkin mulai bosan dengan destinasi yang itu-itu lagi. Tentunya, kamu nggak mau liburanmu terasa monoton, dong! Ditambah lagi, kemacetan berkembang pada beberapa titik di Kota Pelajar. Dilansir dari krjogja.com, kemacetan di Yogyakarta tidak hanya terjadi pada hari-hari besar, tetapi juga akhir pekan. Duh! Liburanmu terancam terganggu!
Untungnya, masih ada banyak destinasi wisata Yogyakarta yang, well, bisa dibilang low-key antimainstream. Meskipun mungkin tidak sepopuler kawasan Malioboro atau Candi Prambanan, tetapi tempat-tempat ini layak kamu pertimbangkan. Untuk kamu yang sudah sering main ke Yogyakarta, destinasi-destinasi ini bisa memberikan pengalaman baru yang menarik.
Oh, ya! Kelebihan lain dari tempat-tempat yang akan Bob rekomendasikan adalah faktor historisnya. Ya, tempat-tempat ini ternyata memiliki unsur sejarah yang cukup kental. Wah! Lumayan, ‘kan, bisa belajar hal baru sambil berlibur. Ingin tahu apa saja tempat-tempatnya? Berikut adalah pilihannya!
1. Museum Sandi
Jl. Faridan M. Noto No. 21, Kota Baru, Yogyakarta
Menempati urutan pertama daftar rekomendasi dari Bob, Museum Sandi adalah destinasi wisata Yogyakarta yang sayang dilewatkan. Kalau kamu cari tempat yang antimainstream, Bob sarankan museum ini. Di halaman Tripadvisor-nya, nggak sedikit reviewer yang mengatakan bahwa museum ini underrated. Padahal, museum ini punya koleksi bersejarah yang cukup mindblowing, lho!
Sesuai namanya, museum yang menempati bangunan bergaya kolonial Belanda ini menyimpan koleksi-koleksi persandian. Dibuka pada tahun 2008, Museum Sandi adalah salah satu dari tiga museum berbasis kriptografi di dunia, dilansir dari Warga Jogja. Di sini, kamu bisa belajar lebih banyak mengenai sistem persandian, termasuk alat-alat pembuat kode yang sempat digunakan pada zaman perang. Secara keseluruhan, ada 134 koleksi yang dipamerkan di museum ini.
Dilansir dari Harnas.co, koleksi-koleksi tersebut mencakup buku sandi, telegraf, dan mesin sandi, baik buatan lokal maupun luar negeri. Di museum ini, kamu bisa melihat mesin sandi SR 64, mesin karya anak bangsa yang digunakan untuk mengirimkan pesan rahasia negara. Bahkan, mesin ini pernah digunakan pada konferensi nonblok di Aljazair pada tahun 1965. Wah! Bisa nggak, ya, Bob pakai mesin itu buat ngasih kode romantis ke si dia?
2. Candi Ijo
Bukit Ijo, Desa Sambirejo, Prambanan, Yogyakarta
Selain Candi Prambanan, ternyata masih ada beberapa candi lain yang bisa kamu kunjungi di Kota Gudeg. Candi Ijo adalah objek wisata Yogyakarta yang bisa kamu tambahkan ke daftar tujuan liburanmu. Dilansir dari Yogyes, Candi Ijo dibangun pada sekitar abad ke-9 dan bertempat di Bukit Ijo. Candi ini berada di ketinggian 410 meter di atas permukaan laut. Kawasan candi ini dikelilingi lingkungan ijo royo-royo yang akan menyejukkan matamu.
Dikutip dari Njogja, ada 11 teras berundak di candi ini dengan total 17 bangunan. Di teras teratas, kamu bisa menyaksikan kemegahan candi utama, beserta tiga candi perwara yang tak kalah cantiknya. Ketiga candi perwara ini merupakan persembahan untuk Dewa Brahma, Siwa, dan Wishnu. Oh, ya! Candi Ijo juga merupakan candi tertinggi di Yogyakarta.
Nah, untuk kalian para sunset hunters, Candi Ijo layak banget nih dikunjungi! Dengan posisinya yang tinggi, kamu bisa menyaksikan keindahan matahari senja dari kawasan candi. Kamu juga dapat menikmati pemandangan perkebunan, perbukitan, dan kota, serta hilir mudik pesawat di Bandara Adisucipto. Insta-Story time!
3. Museum Sonobudoyo
Unit 1: Jl. Pangurakan (Trikora) No. 6, Gondomanan, Yogyakarta
Unit 2: Ndalem Condrokiranan, Wilijan
Selain Museum Sandi, tempat wisata Yogyakarta yang sayang dilewatkan adalah Museum Sonobudoyo. Kalau kalian lihat alamatnya, kalian bisa melihat dua baris informasi. Ya, museum ini memang punya dua unit. Dilansir dari situs resminya, pendirian museum ini diprakarsai di tahun 1919 oleh Java Instituut. Nah, Java Instituut sendiri merupakan yayasan yang bergerak di bidang kebudayaan, terutama Jawa, Bali, Lombok, dan Madura. Nggak heran kalau museum ini punya koleksi-koleksi budaya Bali.
Unit 1 Museum Sonobudoyo berada di sisi utara Alun-Alun Utara Yogyakarta. Buat kamu yang berencana main ke alun-alun, jangan lupa mampir ke museum ini, ya! Museum yang selesai dibangun pada tahun 1935 ini punya koleksi yang besar. Kamu bisa melihat benda-benda yang digunakan pada zaman prehistorik, koleksi wayang dan topeng, dan kerajinan ukiran kayu khas Jepara. Ada juga beragam arca, kerajinan batik, sampai meriam.
Di unit 2, kamu bisa belajar tentang hewan dan tumbuhan khas Yogyakarta. Koleksi-koleksi bersejarah dari zaman pergerakan nasional hingga orde baru bisa kamu lihat di sini. Ada juga koleksi seni sastra, arsitektur, dan alat-alat musik tradisional di unit ini. Oh, ya! Di museum yang berada di sisi timur Alun-Alun Utara ini juga sering diadakan pertunjukan wayang, lho! Dilansir dari situs resminya, pertunjukan ini diadakan setiap hari kecuali Minggu dan hari libur besar. Pagelaran berlangsung dari jam 8 hingga 10 malam. Tiketnya hanya 20 ribu rupiah, lho!
4. Situs Warungboto
Jl. Veteran No. 77, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta
Taman Sari adalah salah satu tempat wisata Yogyakarta yang pamornya sudah tidak perlu dipertanyakan. Namun, ada juga, lho, tempat seperti Taman Sari yang nggak kalah cantiknya. Berada di kawasan Umbulharjo, Situs Warungboto menawarkan pesona yang sama dan beragam spot Instagrammable. Dikenal juga sebagai Pesanggrahan Rejawinangun, situs ini juga dikelilingi oleh perumahan warga. Karena lokasinya agak jauh dari pusat Keraton, bisa dibilang Situs Warungboto ini low-key antimainstream.
Berdasarkan sebuah thread di Kaskus, Pesanggrahan Rejawinangun dimulai pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I, dan diselesaikan oleh Sultan Hamengkubuwono II di tahun 1877. Sesuai namanya, situs ini menjadi tempat peristirahatan dan pemandian. Di bagian tengah situs, kamu bisa melihat sebuah kolam dengan mata air di tengahnya. Meskipun tidak sebesar kolam di Taman Sari, kolam di Situs Warungboto tetap cantik.
Sayangnya, situs ini sempat terbengkalai dan rusak. Gempa di tahun 2006 juga mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan. Namun, dilansir dari situs Kemdikbud, pemugaran dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 2009. Di tahun 2016, area kolam dan bangunan bertingkat mengalami rehabilitasi. Sekarang, Situs Warungboto menjadi tempat wisata Yogyakarta yang layak kamu sambangi.
5. Candi Plaosan
Jl. Candi Plaosan, Bugisan, Kec. Prambanan
Destinasi wisata Yogyakarta terakhir yang bisa kalian sambangi adalah Candi Plaosan. Jaraknya cukup dekat dari kawasan Candi Prambanan. Dilansir dari situs web Perpustakaan Nasional, candi Buddha ini dibangun pada sekitar awal abad ke-9. Meskipun merupakan candi Buddha, gaya arsitekturnya mencerminkan perpaduan unsur Hindu dan Buddha.
Kawasan candi ini terbagi menjadi dua bagian, Plaosan Lor (utara) dan Plaosan Kidul (selatan). Di Plaosan Lor, kamu bisa melihat candi kembar, yaitu dua candi utama yang memiliki bentuk serupa. Pada awalnya, terdapat 174 candi perwara yang mengelilingi candi utama. Sayangnya, kondisinya saat ini memprihatinkan. Sementara itu, di Plaosan Lor, kamu hanya bisa melihat reruntuhan candi saja. Hanya beberapa candi perwara yang masih berdiri.
Dilansir dari Jogjig, ternyata Candi Plaosan ini merupakan simbol cinta lintas agama. Inilah mengapa elemen Hindu dan Buddha bisa kita temukan di candi ini. Raja Rakai Pikatan yang beragama Hindu menikah dengan Ratu Pramudyawardhani yang beragama Buddha. Perbedaan agama itu tidak lantas menyebabkan pernikahan mereka berakhir. Candi Plaosan ini menjadi bentuk cinta sang Raja kepada sang Ratu. Unch! So sweet!
Kesimpulan
Bicara soal wisata Yogyakarta, memang nggak akan jauh dari Candi Prambanan, Keraton, dan Malioboro. Namun, sebetulnya ada lebih banyak pilihan yang mungkin nggak banyak dikunjungi orang lain. Beberapa tempat bahkan terbilang underrated karena tidak sepopuler tempat-tempat lain. Semoga rekomendasi dari Bob bisa jadi alternatif untuk kamu yang ingin menyambangi tempat-tempat baru di Kota Gudeg. Yang jelas jangan lupa jaga ketertiban saat berkunjung, ya, terutama di tempat-tempat sakral.
Setelah memilih tempat wisata, hal berikutnya yang harus kamu persiapkan sebelum berlibur adalah akomodasi. Terhalang dana? Beuh! Sini Bob kasih tahu. Mau nginap seru dan nyaman, tanpa harus jebol tabungan? Bobobox jawabannya! Hotel kapsul yang satu ini beda dari yang lain, lho! Pod-nya bergaya futuristik dan dilengkapi teknologi yang sudah terintegrasi dengan aplikasi seluler. Lewat aplikasi ini, kamu bisa mengakses pod, mengatur pencahayaan sesuai mood, dan ngobrol dengan tamu atau staf hotel. No ribet!
Bobobox juga punya fasilitas umum seperti pantry, musala, shared bathroom, dan communal space. Nggak akan bosan, deh, saat menginap di sini! Oh, ya! Kamu bisa unduh aplikasi Bobobox secara gratis dari Google Play Store atau App Store. Aplikasi ini juga bisa kamu manfaatkan untuk melakukan reservasi dan mendapatkan beragam promo menarik. So, ayo download aplikasi Bobobox sekarang dan nikmati pengalaman menginap di hotel kapsul yang memorable!