Era digital memudahkan banyak orang memberikan, mengakses, sekaligus menyebarkan beragam informasi terkini ke berbagai kalangan masyarakat. Tidak sedikit dari informasi tersebut yang kemudian viral dan menjadi tren di kalangan tertentu. Salah satunya adalah tren berkain yang populer di kalangan anak muda saat ini.
Lantas, apa sih tren berkain ini? Yuk, kenali lebih jauh bersama Bob!
Mengenal Tren Berkain
Tren berkain mengacu pada tren berbusana yang membiasakan penggunaan kain-kain tradisional Indonesia, seperti batik dan tenun.
Hal ini sebenarnya bukanlah gerakan baru. Namun, mengingat betapa masifnya penggunaan media sosial belakangan ini, tren berkain pun kembali bergaung di kalangan anak muda.
Hal ini dipantik melalui sosial media TikTok oleh perkumpulan anak muda Swara Gembira dan Remaja Nusantara.
Mereka mengajak kawula muda melakukan challenge untuk menjadikan kain tradisional sebagai tren fashion, yang jika dimodifikasi dan dikemas dengan gaya modern akan terlihat modis.
Selain untuk tampil berbeda, tren berkain merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Indonesia.
Upaya ini sekaligus menjadi wujud kecintaan masyarakat terhadap kain tradisional yang sudah dipakai sejak zaman dahulu sebagai identitas budaya Indonesia.
Adanya tren berkain ini menunjukkan bahwa kain tradisional memiliki nilai serta estetika tersendiri yang jauh dari kesan kuno, sehingga sah-sah saja jika kain tradisional justru menjadi tren modern.
Kamu pun bisa bebas berkreasi dan mengombinasikan kain tradisional dengan pakaian sehari-hari yang lebih modern.
Dengan begitu, terbentuklah kreativitas dalam berbusana. Pilihan untuk bergaya pun semakin beragam, baik di kalangan laki-laki maupun perempuan.
Baca Juga: Tampil Trendy dengan Gaya Baju Tahun 90-an, Coba Terapkan untuk Tampilan Sehari-hari!
Jenis Kain dan Pakaian Tradisional yang Populer dalam Tren Berkain
Bicara soal tren berkain tentu tidak lepas dari bahan dasar yang digunakannya, yaitu kain.
Jenis kain tradisional sendiri cukup beragam dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing.
Di antaranya adalah batik, ulos, tenun, songket, lurik, sasaringan, endek, tenun dayak, sarung bugis, gringsing, tapis, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Fungsi Kain Ulos Dan Maknanya Bagi Suku Batak
Dari sekian banyak kain tradisional yang ada di Indonesia, batik menjadi salah satu yang penggunaannya cukup masif dan tersebar luas di Indonesia.
Kain batik memang terkenal memiliki nilai seni yang tinggi serta telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya Jawa, sejak ratusan tahun lalu.
Kain satu ini bahkan telah ditetapkan sebagai intangible cultural heritage oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009 lalu.
Sebagai warisan budaya Indonesia, kelestarian batik tentu harus kamu jaga. Salah satunya dengan mendorong penggunaan batik sehingga kain ini lebih dikenal oleh anak bangsa.
Dalam pelaksanaannya, kamu bisa mulai mengenakan kain tradisional Indonesia dalam beragam kesempatan, tidak hanya saat kondangan atau acara formal.
Sebut saja untuk nongkrong, kuliah, pergi ke konser, ke mal, dan lainnya. Enyahkan saja pemikiran bahwa batik sebagai pakaian sehari-hari terkesan jadul atau tidak modern.
Untuk jenisnya, kain tradisional Indonesia memang sangat beragam. Dari kategori batik saja, kamu memiliki aneka pilihan dari segi motif dan cara pembuatan.
Motif paling populer meliputi megamendung, sagon, parang, kawung, sekar jagad, truntum, tujuh rupa, sido asih, ceplok, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan teknik pembuatannya, kain batik terbagi ke dalam tiga kategori utama: batik tulis, cap, dan kombinasi.
Selain itu, ada juga jenis batik lukis, jumputan, dan printing dengan tampilan yang lebih unik.
Baca Juga: Mengenal Ragam Macam Arti Filosofi di Balik Batik Solo
1. Batik Tulis
Batik tulis merupakan jenis batik yang pembuatannya menggunakan tangan dengan alat bantu bernama canting.
Canting tersebut kamu gunakan untuk menggoreskan lilin atau malam pada kain yang sudah ada coraknya.
Teknik pembuatan ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan tinggi, sebab sedikit kesalahan saja akan berpengaruh pada hasil akhirnya
Waktu pembuatannya juga terbilang lama, bisa sampai 2-3 bulan. Oleh karena itu, harga batik tulis biasanya lebih mahal.
2. Batik Cap
Selanjutnya, ada batik cap yang pembuatannya menggunakan canting cap. Canting cap memiliki bentuk menyerupai stempel, tapi dengan dimensi lebih besar serta terbuat dari tembaga.
Cap ini digunakan sebagai pengganti canting tulis. Tujuannya sendiri adalah untuk mempersingkat waktu pembuatan produksi massal.
Oleh karena itu, jenis batik cap dinggap kurang bernilai dan harganya pun terbilang murah.
3. Batik Kombinasi
Pembuatan batik kombinasi merupakan perpaduan antara batik tulis dan cap.
Teknik pembuatan ini tercipa untuk menyempurnakan hasil batik cap yang umumnya hanya mampu membuat motif besar. Canting digunakan untuk menambahkan detail motif berukuran lebih kecil.
Meski ada campur tangan canting, kualitas kainnya masih setara dengan batik cap. Sebab, canting hanya digunakan untuk motif tertentu dan pembuatannya lebih banyak menggunakan stempel tembaga.
Namun, dibandingkan dengan batik cap, batik kombinasi membutuhkan waktu pengerjaan lebih banyak.
4. Batik Lukis
Sesuai namanya, batik lukis adalah jenis batik yang pembuatannya melibatkan kegiatan melukiskan motif dengan malam pada kain putih.
Berbeda dengan jenis batik sebelumnya, pembuatan batik tulis tidak terpaku pada pakem motif yang ada. Teknik ini bahkan memungkinkan kamu membuat batik beraneka warna.
Namun, teknik pembuatan batik lukis membutuhkan keterampilan seni yang tinggi. Semakin bagus hasilnya, maka semakin tinggi pula harganya.
5. Batik Jumputan
Dalam pembuatannya, batik jumputan atau ikat celup mengharuskan kamu mengikat kain di beberapa bagian dengan kencang menggunakan tali.
Selanjutnya, kamu perlu mencelupkannya ke dalam cairan pewarna. Setelah tercelup semua, kamu tinggal mengangkat kain, membuka ikatannya, dan memastikan bagian yang terikat tidak terkena pewarna.
Hasil dari teknik jumputan ini mirpi dengan kaos tie dye yang juga menjadi tren di kalangan anak muda.
6. Batik Printing
Teknik pembuatan batik printing adalah yang paling modern di antara teknik-teknik lainnya, sebab pembuatannya memang menggunakan mesin modern.
Selain cepat, proses pembuatan juga tidak membutuhkan keterampilan khusus dan hasilnya sangat rapi. Namun, hal ini justru menurunkan nilai seninya.
Tips Berpartisipasi dalam Tren Berkain
Dalam pelaksanaannya, tren berkain mengajak kamu berkreasi dengan busana yang akan kamu kenakan.
Namun, sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya, kamu sebagai generasi muda tentu tetap perlu memahami kain tradisional dari sisi sejarah, teknologi, serta nilai filosofisnya.
Dengan kata lain, kamu tidak sekadar ikutan tren berkain tanpa memahami sejarah serta nilai seni tinggi dari kain-kain tradisional Indonesia.
Jika kamu masih bingung tentang bagaimana cara berpartisipasi dalam tren berkain, tips berikut ini bisa kamu coba.
1. Kenakan sebagai Bawahan
Seperti yang kamu tahu, kain tradisional Indonesia terbilang fleksibel.
Kamu bisa memakainya sebagai beragam jenis pakaian. Salah satunya adalah bawahan, termasuk sebagai rok, rok lilit, sarung, dan celana.
Dengan kain tradisional sebagai bawahannya, kamu bisa melengkapi gaya tren berkain dengan blazer, blus, atau kemeja polos untuk gaya formal.
Namun, jika ingin tampilan yang lebih santai, padu padan dengan kaos, turtleneck, kemeja, crop top, dan kardigan bisa menjadi pilihan yang tepat.
Untuk busana laki-laki, kain batik bisa digunakan layaknya sarung kemudian dipadukan dengan kaus, jaket, dan sepatu sneakers atau loafers.
2. Kenakan sebagai Atasan atau Outer
Sebagai atasan, kain tradisional bisa kamu ubah menjadi atasan atau outer trendi.
Sebut saja tank top, kemben, outer (misal vest atau rompi, jaket, kimono, blazer, waistcoat, dan masih banyak lagi), bustier, halter top, dan semacamnya.
Untuk pelengkap, kamu bisa memadukannya dengan rok, celana kulot, celana jeans, tas mini, dan sebagainya.
Baca juga: Yuk Upgrade Gaya Kamu dengan 7 Jenis Outer Pria yang Kece Ini!
3. Jadikan Dress
Untuk penampilan yang lebih girly, baik formal maupun kasual, kamu bisa mencoba tren berkain dengan memodifikasi kain tradisional menjadi dress cantik dan kekinian.
Contohnya adalah menjadikan kain sebagai one-shoulder dress, strapless dress, dan sebagainya.
Sebagai pelengkap, kamu bisa memadupadakannya dengan outer, seperti kardigan atau blazer.
4. Kenakan sebagai Jumpsuit
Untuk tampilan lebih trendy, kamu juga bisa mengenakan jumpsuit berbahan kain tradisional. Jumpsuit sendiri merupakan pakaian yang menggabungkan atasan dan bawahan menjadi satu.
Tergantung model dan motifnya, jumpsuit bisa kamu kenakan dalam suasana santai maupun formal.
Saat berpartisipasi dalam tren berkain, kamu bisa memilih cara sederhana, yaitu menggunakan kain tradisional yang telah dimodifikasi menjadi pakaian kekinian.
Namun, jika kamu ingin berkreasi dengan cara yang lebih rumit, kamu bisa menggunakan kain tradisional utuh.
Selanjutnya, kain-kain tersebut bisa kamu lilitkan di tubuh sesuai keinginan, baik menjadi outer panjang, halter top, dress, hingga jumpsuit. Kreasi seperti ini biasanya membutuhkan bantuan peniti atau ikat mengikat.
Baca Juga: Potret Fashion Item Mewah dengan Bentuk Paling Aneh yang Pasti Membuatmu Bertanya-Tanya
Staycation Asyik di Bobobox
Butuh tempat memamerkan tren berkain kamu? Coba staycation di Bobobox, yuk!
Selain menawarkan tempat yang nyaman serta harga terjangkau, hotel kapsul satu ini juga Instagrammable abis.
Desainnya yang minimalis bisa kamu jadikan latar untuk berfoto. Berfoto di dalam pod pun juga tak kalah bagusnya.
Dengan bantuan moodlamp yang punya banyak pilihan warna cahaya, kamu bisa menyulap kamar menjadi studio foto dadakan. Pilih saja warna kesukaanmu dan siapkan pose serta pakaian terbaikmu.
Dapatkan penginapan terbaik, kualitas ekslusif, dan harga terjangkau hanya di Bobobox. Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, unduh dulu aplikasi Bobobox!
Header photo: @nafisha.afiLalita via Instagram