Penyebaran virus corona yang begitu cepat menjadi masalah penting yang dialami seluruh dunia. Tidak hanya mematikan, virus ini juga mengganggu perekonomian, kegiatan belajar mengajar, dan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan European Center for Disease Prevention and Control, ada 300.000 lebih laporan kasus di seluruh dunia hingga 22 Maret 2020. Sementara itu, CNN melaporkan bahkan hingga 22 Maret 2020, kasus corona di Indonesia mencapai 514 kasus. Dalam kondisi krusial seperti ini, sebagian besar negara menerapkan berbagai langkah, dari lockdown hingga social distancing.
Nah, kamu mungkin sudah tidak asing dengan istilah yang kedua. Dilansir dari SAMHSA, social distancing adalah langkah untuk mencegah orang-orang agar tidak berinteraksi terlalu dekat dan sering. Langkah ini diambil agar penyebaran penyakit menular bisa ditanggulangi. Selain itu, CDC menjelaskan bahwa virus corona dapat menyebar melalui droplet yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Seseorang juga bisa terjangkit virus ini jika menyentuh objek bervirus, kemudian memegang mulut, hidung, atau mata.
Prosedur jaga jarak yang diterapkan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari. Dilansir dari Asosiasi Psikolog Amerika Serikat, seseorang diharapkan menjaga jarak sekitar minimal 1,8 meter dari orang lain. Penerapan social distancing juga membuat banyak perusahaan menetapkan kebijakan work from home atau WFH. Berbagai event musik juga terpaksa dibatalkan, seperti Head in the Cloud dan Hammersonic. Bahkan, BBC melaporkan bahwa penyelenggaraan Tokyo 2020 Olympic Games terancam ditunda. Aduh!
Terlepas banyaknya perusahaan yang menetapkan kebijakan WFH, sebagian perusahaan tidak menerapkan kebijakan ini. Kalau kamu tetap harus pergi ngantor, mungkin akan susah untuk mencoba menjaga jarak dengan orang lain. Eh, don’t worry! Bob punya 5 tips social distancing yang bisa kamu coba untuk melindungi diri saat ngantor. Berikut adalah penjelasannya!
1. Namaste
Saat bertemu teman atau rekan kerja lain, biasanya kita bersamalan atau bahkan berpelukan. Namun, dalam kondisi seperti ini, kontak fisik dengan orang lain perlu kamu hindari. Ya, menghindari kontak fisik adalah salah satu prosedur dalam menjaga jarak dengan orang lain. Jadi, untuk saat ini kamu dianjurkan tidak bersalaman atau berpelukan saat bertemu orang lain. Yah, agak sedih sih memang, tapi mau gimana lagi?
Namun, dilansir dari Xinhua News, Karnataka, negara bagian barat daya India meluncurkan kampanye “Namaste”. Kampanye ini dilakukan untuk melawan penyebaran virus corona. Mungkin kamu pernah melihat cara orang-orang India menyapa satu sama lain. Alih-alih berjabat tangan, mereka menyapa dengan melipat kedua tangan dan mengangguk pelan. Dengan namaste, kamu masih bisa menyapa rekan kerja, tanpa melakukan kontak fisik.
2. Pakai Eskalator atau Tangga Jika Memungkinkan
Saat menjaga jarak, kamu tentunya perlu menghindari kerumunan orang atau tempat yang memiliki banyak pengunjung. Ketika tiba di kantor, jarakmu dengan orang lain menjadi dekat saat menggunakan lift. Untuk menghindari skenario seperti itu, coba gunakan eskalator atau tangga jika memungkinkan. Saat naik eskalator dan tangga, kamu bisa menjaga jarak yang cukup dengan orang lain. Selain itu, naik tangga bisa menjadi sarana olahraga untuk menjaga kesehatan tubuhmu.
Untuk kamu yang bekerja di gedung yang tinggi, penggunaan tangga atau eskalator sepertinya kurang feasible. Namun, beberapa pengelola bangunan menyediakan sarana untuk mempermudah penerapan social distancing. Dilansir dari Timlo, manajemen Solo Grand Mall membatasi jumlah pengguna lift dan memasang personal box penanda ruang pribadi. Kotak ini juga dilengkapi panah yang menandakan arah berdiri pengguna lift. Menarik, ‘kan? Penggunaan personal box seperti ini bisa kamu ajukan ke pihak kantor jika belum tersedia.
3. Manfaatkan Platform Komunikasi Digital
Mungkin kamu sering berkunjung ke kubikel rekan kerja. Baik untuk memberikan berkas atau sekadar say hi, main ke kubikel teman memang asyik. Dengan berlakunya social distancing, kamu perlu menahan diri untuk tidak berkunjung ke kubikel teman. Ya, tahan dulu rencana blusukanmu sampai situasi sudah lebih baik. Namun, hal ini mungkin menyulitkan ketika kamu harus bertemu rekan kerja yang bekerja di ruangan lain. Tentunya nggak mungkin, ‘kan, kalau kamu harus teriak-teriak?
Bob yakin kamu pasti punya ponsel dan setidaknya satu atau dua aplikasi pesan instan dan media sosial. Jadi, kenapa nggak manfaatkan platform digital saja buat berkomunikasi? Untuk komunikasi yang lebih kasual, kamu bisa mengobrol dengan rekan kerja lewat WhatsApp atau LINE. Ada rapat? Coba adakan video conference lewat Hangouts atau Skype. Perlu kasih laporan? Kirim saja lewat e-mail atau Google Drive. Ya, hitung-hitung mengurangi penggunaan kertas juga, ‘kan?
4. Kenakan Masker
Selain menjaga jarak dengan rekan kerja, tips yang satu ini penting untuk diingat. Bob paham bahwa permintaan masker saat ini sedang melunjak dan ketersediaannya di pasaran pun cukup langka. Namun, untuk kamu yang tetap harus ngantor, jangan lupa mengenakan masker. Ya, masker berperan sebagai tameng yang melindungi hidung dan mulut kamu dari polusi dan virus.
Meskipun sudah melakukan social distancing, kamu mungkin tetap perlu berinteraksi secara langsung dengan rekan kerja atau klien. Masker yang kamu pakai berfungsi melindungi diri sendiri dan lawan bicara. Kalau kamu kesulitan mendapatkan masker di toko swalayan atau apotek, coba cari dari internet. Yang terpenting, pastikan kamu membeli masker dalam jumlah yang wajar dan tidak menimbun. Don’t be a hoarder, ya, guys!
5. Kurangi Penggunaan Transportasi Massal Jika Memungkinkan
Bagi sebagian orang, moda transportasi seperti KRL, bis, angkot, atau MRT mungkin sudah jadi teman sehari-hari. Keempat moda transportasi tersebut merupakan pilihan yang paling sering digunakan orang-orang untuk pulang pergi kerja. Namun, dalam situasi seperti ini, kamu perlu menghindari atau mengurangi penggunaan transportasi massal. Agar social distancing berjalan efektif, kamu harus menjauhkan diri dari kerumunan orang, terutama di tempat yang tertutup.
Bob tahu untuk sebagian orang, hal ini sangat sulit dilakukan karena berbagai faktor. Namun, jika situasi memungkinkan, pilih moda transportasi alternatif yang tidak mengharuskanmu untuk dikelilingi banyak orang. Kamu bisa berkendara sendiri ke kantor atau menggunakan layanan ojek online. Jika kamu perlu menggunakan transportasi massal, pastikan kamu mengenakan masker dan pakaian yang lebih tertutup. Jaga jarak aman selama berada di dalam bis, mobil, atau kereta. Jangan lupa cuci pakaian yang dikenakan pada hari itu.
Yang Terpenting…
Selain tips-tips di atas, ada satu hal penting yang perlu kamu perhatikan. Baik ngantor maupun work from home, selalu jaga kondisi tubuhmu. Minum vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuhmu. Saat kamu mulai merasa sakit, segera periksakan diri ke dokter. Kalau kamu mengalami gejala-gejala corona, jangan menunggu lagi. Segera kunjungi rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih detail.
Kelima tips social distancing di atas semoga bisa membantu melindungi diri dari paparan virus berbahaya. Meskipun tidak bisa bekerja dari rumah, semoga kamu bisa tetap semangat, ya! Jangan lupa ingatkan teman-teman yang lain supaya mereka juga bisa menjaga diri. We are all in this together!
Oh, ya! Bob mau mengimbau semuanya, nih! Kalau tidak ada keperluan mendesak, please stay home. Tunda dulu deh nongkrong atau jalan-jalan dengan teman-teman demi kebaikan bersama. Jangan ambil risiko, dan sayangi diri sendiri dan orang lain, ya! Semoga situasi bisa segera membaik. Jadi, kamu bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan merencanakan meet up atau liburan!
Boleh Rencanakan Liburan dari Sekarang?
Boleh, dong! Sambil menunggu pemulihan situasi, nggak ada salahnya kamu mulai merencanakan liburan impianmu. Karena situasi masih sensitif, kamu bisa memilih kota tujuan di dalam negeri sebagai starting point. Kamu bisa berkunjung ke Bandung atau Semarang, misalnya. Yang jelas, persiapanmu harus matang supaya liburan bisa dinikmati secara maksimal. Nah, salah satu persiapan yang perlu diperhatikan adalah akomodasi.
Untuk kamu yang mencari akomodasi terjangkau dan berkualitas, Bob punya rekomendasi yang pas: Bobobox. Hotel kapsul ini mengusung desain futuristik dan integrasi teknologi di dalam pod dengan aplikasi seluler. Jadi, fitur-fitur seperti pencahayaan dan kunci pod bisa diatur dan diakses lewat ponselmu. Praktis, ‘kan? Pod yang tersedia berkapasitas 2 orang dewasa dan 1 anak-anak. Jadi, kamu tetap bisa beristirahat dengan leluasa di dalam pod.
Bobobox juga hadir dengan beberapa fasilitas umum, seperti shared bathroom dan pantry. Ingin ngobrol santai dengan teman-teman? Nongkrong aja di communal space Bobobox yang Instagrammable! Tersedia juga musala untuk beribadah dan vending machine di lobi. Nggak perlu repot-repot keluar hotel, deh, untuk beli minuman!
Untuk memesan pod, kamu bisa mengunduh aplikasi Bobobox terlebih dahulu. Aplikasi ini tersedia secara gratis di App Store dan Google Play Store. Selain melakukan reservasi, kamu juga bisa mendapatkan promo menarik lewat aplikasi dari Bobobox. Pokoknya seru, deh! Jadi, sambil mengisi waktu dan menunggu situasi pulih, yuk mulai rencanakan liburanmu. Pastinya, jangan lupa menginap di Bobobox, ya!