Ponsel yang kamu miliki saat ini tentunya sangat berjasa. Dengan ponsel, kamu terbantu dalam mengerjakan berbagai aktivitas atau memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sejak dikembangkan di tahun 1973, seperti dilansir dari AARP, ponsel menjadi terobosan hebat dalam aspek komunikasi manusia. Sekarang, dengan beragam fitur dan layanan yang makin canggih, HP bukan sekadar alat komunikasi lagi. Dari pesan makanan hingga reservasi hotel, dari dengar lagu hingga cek kesehatan. Duh! Di era digital seperti sekarang, apa sih yang nggak bisa pakai ponsel?
Setelah dipakai cukup lama, kamu mungkin bosan dengan kinerja ponselmu. Ya, wajar sih karena setiap hari, kamu pasti menggunakan ponselmu. Menurut informasi dari Leftronic, rata-rata pengguna ponsel melakukan 63 interaksi dengan perangkatnya setiap hari. Hmm… Lama-lama pasti bosan dong tentunya dengan antarmuka atau kinerja ponselmu. Sebetulnya, ada beragam tips yang kamu bisa coba untuk menyulap ponselmu seperti HP baru. Sebagai contoh, kamu bisa mengganti wallpaper dan nada dering, menghapus aplikasi yang tidak penting, atau memasang aksesori ponsel.
Kalau kamu senang utak-atik HP atau ingin memodifikasi ponsel lebih lanjut, kamu mungkin tertarik untuk coba rooting smartphone Android kamu. Dilansir dari BullGuard, rooting adalah prosedur yang memberikan kamu akses root ke kode sistem operasi Android. Prosedur ini sama seperti prosedur jailbreaking untuk perangkat Apple seperti iPhone atau iPad. Dengan begini, kamu bisa memodifikasi perangkat lebih jauh dan memasang berbagai aplikasi lain yang tidak tersedia untuk perangkat unrooted.
Namun, kamu tetap perlu berhati-hati, lho! Pasalnya, prosedur rooting smartphone Android juga bisa berdampak buruk pada perangkat. Kalau dilakukan sembarangan, ponselmu justru bisa rusak atau bahkan mati total! Duh! Pasti nggak mau dong HP kesayanganmu sampai mati. Nah, sebelum mencobanya, baiknya kamu pelajari dulu 7 kelebihan dan risiko prosedur rooting. Bob sudah rangkum 7 poin tersebut di artikel ini. Keep on reading, ya!
1. Bisa Pasang OS Baru
Bosan dengan sistem operasi yang dijalankan di ponselmu? Prosedur rooting smartphone Android memungkinkan kamu untuk menginstal ROM baru. Dilansir dari PCMag.com, ROM mengacu pada berkas yang memuat instruksi tereksekusi dari sistem operasi dan aplikasi-aplikasinya. Saat kamu me-root perangkat, kamu bisa memasang ROM pihak ketiga yang memuat sistem operasi baru, termasuk aplikasi-aplikasinya. Oh, ya! Ponsel model lama biasanya hanya “kuat” dipasangi sistem operasi hingga versi tertentu. Dengan prosedur rooting, kamu bisa pasang sistem operasi baru ke ponsel lamamu.
2. Antarmuka Bisa Dimodifikasi Sesuai Keinginan
Tampilan antarmuka perangkat yang gitu-gitu aja tentunya bikin kamu cepat bosan dengan ponselmu. Sebetulnya, kamu bisa memasang launcher baru supaya tampilan antarmukan ponselmu lebih segar. Namun, dengan prosedur rooting smartphone Android, kamu bisa memodifikasi antarmuka lebih jauh lagi! Kamu bisa menentukan fon, tema, skema warna, hingga ikon yang ditampilkan di layar. Kustomisasi yang ditawarkan bersifat lebih menyeluruh sehingga ada lebih banyak aspek antarmuka yang bisa kamu utak-atik. Ingin pakai ekspresi wajah lucumu sebagai ikon aplikasi? Bisa banget!
3. Berhemat Ruang Penyimpanan dan Baterai
Untuk kamu yang hobi koleksi lagu dan video, tentunya kesal ketika ruang penyimpanan di HP mulai seret. Apalagi kalau kamu menggeluti bidang fotografi dan suka menggunakan ponselmu untuk foto-foto. Nah, salah satu aspek yang menyita memori ponsel adalah bloatware. Dilansir dari NordVPN, bloatware adalah aplikasi yang sebetulnya tidak diperlukan dan dipasang secara bawaan ke perangkat untuk memenuhi ruang penyimpanan. Nah, prosedur rooting smartphone Android memungkinkan kamu untuk menghapus bloatware tersebut. Selain itu, dengan prosedur rooting, kamu juga bisa memperpanjang daya baterai sehingga baterai nggak cepat habis. Nggak keki lagi deh gara-gara low-bat!
4. Bisa Unduh Aplikasi Apa Pun
Soal unduh aplikasi, para pengguna Android biasanya menggunakan Google Play Store. Namun, kamu mungkin nggak menemukan aplikasi yang benar-benar tepat di Play Store. Nah, prosedur rooting smartphone Android memungkinkan kamu untuk mengunduh aplikasi apa pun. Bahkan, kamu bisa mengunduh aplikasi yang ditawarkan di app store selain Google Play Store, lho! Dilansir dari NordVPN, rooting juga mencabut batasan pengunduhan aplikasi sehingga kamu bisa mengunduh dan memasang aplikasi dari sumber mana pun.
5. Garansi Perangkat Akan Hangus
Kalau empat poin sebelumnya membahas kelebihan prosedur rooting smartphone Android, tiga poin terakhir menjelaskan risiko atau kekurangannya. Salah satu hal penting yang harus kamu tahu adalah prosedur ini akan menghanguskan garansi perangkat. Karena prosedur ini tidak disarankan, pihak produsen tidak akan bertanggung jawab atas kerusakan perangkat akibat rooting. Oh, ya! Para staf di service center tetap bisa tahu, lho, kalau ponselmu di-root. Jadi, kalau usia ponselmu masih cukup baru dan garansinya masih berlaku, mungkin tahan diri dulu deh. Sayang ‘kan kalau harus bayar biaya perbaikan yang mahal?
6. Virus dan Malware Dapat Masuk dengan Mudah
Prosedur rooting smartphone Android membuat kamu bebas mengunduh aplikasi, tweak, atau konten lainnya dari sumber mana pun. Ini karena batasan keamanan yang diterapkan pada perangkat akan dicabut. Di sisi lain, ponselmu jadi lebih rentan terserang virus dan malware, seperti dilansir dari BullGuard. Kalau ponselmu nggak dipasangi antivirus yang mumpuni, duh! Virus, malware, hingga spyware bisa masuk dan merusak perangkat. Biasanya, virus dan perangkat perusak ini biasanya masuk melalui unduhan, tautan, atau aplikasi yang diunduh dari sumber lain. Jadi, kalau ingin coba rooting smartphone Android kamu, pastikan kamu paham betul risiko ini, ya!
7. Ponsel Berisiko Rusak Permanen
Risiko terakhir dari prosedur rooting smartphone Android adalah kerusakan perangkat. Tingkat kerusakan yang disebabkan memang beragam, dari glitch kecil hingga galat permanen. Dilansir dari LifeWire, prosedur tersebut bisa membuat ponsel justru rusak dan sama sekali nggak bisa dipakai. Nah, kerusakan biasanya terjadi pada proses rooting yang salah. Oleh karena itu, kalau kamu ingin coba me-root ponselmu, pastikan kamu mengikuti prosedur secara tepat. Jangan lupa cadangkan data-data di ponselmu terlebih dahulu jika sewaktu-waktu semua data ponsel terhapus.
Itulah 7 kelebihan dan risiko prosedur rooting smartphone Android yang perlu kamu ketahui. Setelah membaca poin-poin tersebut, semoga kamu bisa mengambil keputusan yang bijak untuk perangkatmu. Pertimbangkan dampak dan risiko yang ada, dan pastikan kamu mengikuti prosedur rooting dengan benar supaya ponselmu tidak sampai rusak, ya! Selain itu, jangan unduh aplikasi berbahaya atau dari sumber yang tidak tepercaya.
Nah, ngomongin aplikasi, kamu tahu, nggak, kalau Bobobox punya aplikasi khusus? Hmm.. Belum, ya? Berbeda dari akomodasi lain, Bobobox menawarkan akomodasi terjangkau dengan teknologi yang sudah terintegrasi dengan aplikasi seluler. Jadi, lewat aplikasi, kamu bisa mengakses pod, mengatur pencahayaan, mengunci pintu, dan sampai menghubungi staf. Bener-bener no ribet deh! Bobobox juga dilengkapi fasilitas seperti shared bathroom, musala, pantry, dan communal space untuk memenuhi kebutuhan kamu saat menginap.
Buat nge-download aplikasi Bobobox, kamu nggak perlu sampai me-root ponsel, kok! Aplikasi ini tersedia secara gratis di Google Play Store dan App Store. Kamu juga bisa pakai link yang Bob sertakan untuk mengunduh aplikasi. Kalau belum punya, yuk download aplikasi Bobobox ke ponselmu sekarang!