pro dan kontra euthanasia dan fakta lainnya

Masih Pro dan Kontra, Ketahui Fakta Euthanesia yang Diangkat Dalam Serial Mary Kills People

Beberapa waktu lalu, jagat Instagram sempat dihebohkan dengan postingan sejumlah dokter yang menyoroti serial tv bertajuk Mary Kills People. Usut punya usut, serial tv asal Kanada ini ternyata mengangkat tema tentang dua sisi kehidupan seorang dokter bernama Mary Harris.

Dikisahkan dalam serial tersebut bahwa Mary merupakan seorang dokter jaga di UGD Rumah Sakit Eden yang juga merangkap sebagai dokter ‘pembunuh’ dengan bantuan dokter ahli bedah plastik bernama Desmond. Dengan kata lain, selain memberikan pertolongan pada para pasien di rumah sakit untuk tetap bertahan hidup, Mary juga membuka praktik ilegal dengan menyediakan jasa bagi para pasien yang ingin mengakhiri hidupnya dengan bantuan medis.

Kedua tugas yang diemban Mary tentu sangat bertolak belakang. Di satu sisi ia harus mempertahankan kehidupan, namun di sisi lainnya dia justru membantu mempercepat kematian dengan praktik ilegal yang dikenal dengan istilah euthanasia. Hal ini sudah pasti menimbulkan pro dan kontra yang tak ada habisnya baik di dalam serial tersebut maupun di dunia nyata.

Faktanya, praktik euthanasia ini memang masih menjadi perdebatan di seluruh dunia. Kok bisa? Simak lebih lanjut yuk tentang pro dan kontra euthanasia serta fakta-fakta lainnya tentang tindakan medis tersebut!

Apa itu Euthanasia

Foto: @elenayakinova via Freepik

Sebelum membahas pro dan kontra euthanasia, kenali dulu yuk apa sebenarnya euthanasia itu. Kata euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yakni eu yang berarti baik dan thanatos yang berarti kematian. Secara harfiah, euthanasia ini bisa diartikan sebagai “good death” atau kematian yang baik. Dengan kata lain, euthanasia ini bisa dianggap sebagai tindakan secara sadar yang dilakukan oleh dokter untuk mengakhiri hidup seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit atau minim rasa sakit.

Praktik euthanasia sendiri dilakukan atas persetujuan hukum serta pasien dan keluarganya. Pasien-pasien yang bisa memperoleh tindakan ini tentu tidak sembarangan. Umumnya, mereka adalah orang-orang yang memiliki penyakit parah, mematikan dan tidak dapat disembuhkan atau diobati serta mereka yang memiliki harapan hidup tipis.

Permintaan untuk euthanasia ini umumnya dibuat atas permintaan pasien itu sendiri. Namun, ada kalanya saat pasien sudah sangat tidak berdaya dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Dalam hal ini, keputusan untuk euthanasia diambil oleh piha keluarga, tenaga medis dan bahkan pengadilan.

Pada kasus permintaan keluarga, mereka biasanya sudah merasa pasrah atau tidak memiliki biaya lagi untuk pengobatan sang pasien. Salah satu contohnya adalah pasien koma yang hidupnya bergantung pada alat-alat medis yang menempel di tubuhnya.

Dalam mengakhiri hidup pasien melalui euthanasia, dokter biasanya melakukan tindakan aktif seperti memberikan suntikan mati atau justru tidak melakukan apapun yang seharusnya dilakukan untuk mempertahankan hidup pasien seperti kasus koma di atas.

Selain euthanasia, praktik mengakhir hidup dengan bantuan medis juga kerap disamakan dengan istilah ‘physician-assisted suicide’ (PAS). Namun berdasarkan beberapa sumber, keduanya merupakan hal yang berbeda. PAS sendiri merujuk pada kegiatan bunuh diri dengan bantuan medis yang umumnya dilakukan tanpa ada alasan kesehatan darurat. Sementara itu, euthanasia berlaku bagi pasien dengan penyakit parah dan hampir tidak memiliki harapan hidup.

Jenis-Jenis Euthanasia

Photo: @visoot2222 via Freepik

Sebelum masuk ke pro dan kontra euthanasia, informasi tentang jenis-jenis euthanasia juga sayang untuk kamu lewatkan. Dalam pelaksanaannya, euthanasia ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti:

Euthanasia sukarela (voluntary)

Jenis euthanasia yang satu ini diminta oleh pasien dengan penuh kesadaran dan dalam kondisi kejiwaan yang sehat. Hal ini umumnya dilakukan karena pasien menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti kanker stadium akhir. Jenis euthanasia ini juga sifatnya legal di beberapa negara yang membolehkan praktik ini.

Pasien diperbolehkan membuat surat pernyataan bahwa dia bersedia untuk menjalani euthanasia. Sebelum sampai pada praktiknya, pasien juga akan menjalani pemeriksaan oleh dokter serta psikolog. Setelah disetujui, tindakan euthanasia pun akhirnya bisa dilakukan dengan menggunakan obat penenang dosis tinggi serta obat pereda nyeri sehingga pasien bisa segera terbebas dari penderitaannya.

Euthanasia nonsukarela (non-voluntary)

Jenis euthanasia satu ini dilakukan ketika pasien tidak mampu memberikan persetujuan karena kondisi kesehatannya misal dalam kondisi koma atau vegetatif. Dalam hal ini, keputusan biasanya diambil oleh orang yang dirasa tepat untuk bertindak atas nama pasien (orang tua, suami/istri, atau ana pasien) berdasarkan kualitas kehidupan dan penderitaannya.

Euthanasia involuntary

Euthanasia jenis involuntary mengacu pada tindakan euthanasia yang bertolak belakang dengan keinginan pasien. Dalam hal ini, pasien mampu memberikan persetujuan namun tidak ingin mengakhir hidupnya atau pasien tidak ditanyai sama sekali pendapatnya tentang tindakan euthanasia. Karena sifatnya bertentangan dengan keinginan pasien, hal ini bisa dikategorikan sebagai pembunuhan.

Euthanasia aktif dan pasif

Jenis euthanasia aktif biasanya dilakukan dengan memberikan obat tertentu yang cukup mematikan. Hal ini bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan medis.

Sementara itu, euthanasia pasif melibatkan pengabaian oleh dokter agar pasien dapat meninggal dengan sendirinya misal dengan mengurangi atau membatasi pengobatan yang menjadi penopang hidup pasien, tidak lagi memberi makanan atau minuman, dan sebagainya. Alat-alat seperti infus, alat bantu pernafasan dan lainnya akan dilepas dan dihentikan, pasien darurat diabaikan, atau alat-alat yang tidak berjalan lancar diabaikan.

Pro dan Kontra Euthanasia

Pro dan kontra euthanasia berputar di sekitar hak pasien, kemanusiaan serta tugas dan kewajiban dokter. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang pro dan kontra euthanasia ini.

Pro

Dari sudut pandang pendukung, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, seperti:

Kebebasan memilih: pasien seharusnya bisa memilih sesuai dengan keinginannya termasuk untuk mengakhiri hidup.

Kualitas kehidupan: tekanan mental serta rasa sakit tak berkesudahan akan membebani serta berdampak pada kualitas hidup pasien.

Saksi: orang-orang yang menyaksikan bagaimana seseorang mati secara perlahan mendukung tindakan euthanasia.

Sumber daya: sebagian orang berpendapat bahwa sumber daya yang ada seperti peralatan medis, tenaga kesehatan yang berkualitas, obat-obatan, ranjang pasien, dan semacamnya dialokasikan untuk mereka yang ingin hidup daripada mereka yang ingin mengakhirinya.

Orang terkasih: tindakan euthanasia dianggap dapat membantu memangkas penderitaan dan kesedihan orang terkasih.

Kemanusiaan: membiarkan seseorang dengan penderitaan yang tak bisa diatasi lagi meninggal adalah bentuk kemanusiaan.

Kontra

Sementara itu, dari para penentang berikut adalah argumen umumnya

Tugas dokter: para tenaga kesehatan bisa saja tidak berkenan melakukan hal ini terlebih jika mengingat hal ini bertola belakang dengan sumpah dokter untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Masalah moral dan agama: kepercayaan-kepercayaan tertentu menganggap euthanasia sebagai sebuah bentuk pembunuhan yang tentunya tidak dapat diterima secara moral. Selain itu, bunuh diri juga dilarang dalam beberapa agama. Jika euthanasia dibiarkan, hal tersebut dinilai merendahkan dan menodai kesucian kehidupan karena pada dasarnya hanya Tuhanlah yang berhak mencabut nyawa seseorang sebagaimana Dia memberikan hidup pada orang itu.

Rasa bersalah: pasien bisa saja merasa menjadi beban bagi tenaga medis dan rumah sakit. Selain itu, ada juga beban finansial, mental serta emosional terhadap keluarga meskipun bisa saja biaya perawatan dibayar oleh negara. Ada kekhawatiran bahwa pihak rumah sakit mendorong pasien untuk menyetujui tindakan euthanasia karena ada motif ekonomi. Pada akhirnya, pasien memberikan persetujuan dengan banyak tekanan psikologis.

Kemampuan pasien: euthanasia salah satunya dapat dilakukan dengan persetujuan pasien dengan syarat pasien mampu secara mental. Hanya saja, menentukan kemampuan pasien bukanlah hal yang sederhana.

Kesehatan mental: seseorang yang menderita depresi memiliki kencederungan untuk mengajukan tindakan ini dan hal ini tentunya akan memperumit keputusan final.

Kecacatan logika: awalnya mungkin hanya diperuntukkan bagi orang-orang berpenyakit mematikan atau dengan harapan hidup tipis. Namun, tindakan ini ke depannya mungkin akan menimbulkan kecacatan logika sehingga siapa saja bisa menerma tindakan ini.

Kemungkinan sembuh: diagnosis bisa saja salah dan terkadang pasien bisa sembuh secara ajaib.

Negara-Negara yang Melegalkan Euthanasia

Photo: @wirestock via Freepik

Di tengah pro dan kontra euthanasia, nyatanya ada sejumlah negara yang telah melegalkan tindakan voluntary euthanasia dengan syarat-syarat atau larangan tertentu. Dari ratusan negara yang ada di dunia, hanya beberapa saja yang menyetujui praktik ini yaitu:

  • Swiss
  • Belanda
  • Belgia
  • Luksemburg
  • Kanada
  • Kolombia
  • Asutralia  (Victoria)
  • Amerika Serikat (Oregon, Washington, Vermont, California, Colorado, Washington DC, Hawaii, New Jersey, Maine dan Montana)

Umumnya, hal ini berlaku bagi orang dewasa yang menderita penyakit serius yang merasakan penderitaan tak berkesudahan serta tidak dapat disembuhkan. Namun, beberapa tidak melarang tindakan tersebut untuk anak di bawah umur seperti Swiss, Belanda, dan Belgia.

Masih penasaran dengan pro dan kontra euthanasia? Kamu bisa menggali lebih dalam atau melihat berbagai sudut pandangnya lewat berbagai film atau serial tv yang mengangkat tema tersebut. Butuh suasana berbeda agar acara menonton makin asyik? Ke Bobobox saja!

Selain Wi-Finya kencang, kamu juga bisa mengatur cahaya LED dalam pod agar mendukung suasana menonton kamu yang penuh ketegangan dan perasaan yang campur aduk. Pengaturannya bisa kamu lakukan melalui aplikasi Bobobox di ponsel kamu atau panel yang ada di dekat jendela pod. Canggih, mudah dan menarik? Tunggu apa lagi, yuk unduh aplikasinya dan dapatkan pengalaman tak terlupakan di Bobobox!

 

Foto utama oleh: RF._.studio via Pexels

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles