Pendidikan reproduksi anak penting diberikan kepada anak sejak dini berapapun usianya. Tentunya materi dan penyampaian mengenai pendidikan reporudksi anak ini akan bergantung dengan usianya. Seperti yang mungkin kamu ketahui bahwa sejak jaman dahulu hingga saat ini masih melekat budaya keluarga di Indonesia bahwa pembahsan mengenai pendidikan reporduksi ini dianggap tabu. Perbincangan mengenai pendidikan reporoduksi ini seringkali dihindari saat anak bertanya kepada orang tua.
Faktanya memberikan pendidikan reproduksi anak sejak dini pada sangatlah penting. Di era digital saat ini, segala macam informasi mengenai apa pun, termasuk mengenai seks dapat dengan mudak diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Pastinya orang tua tidak ingin anaknya mendapatkan informasi mengenai pendidikan reproduksi yang menyesatkan, bukan? Jangan sampai anak salah mengambil kesimplan mengenai apa itu hubungan seksual.
Ketika anak tidak memahami betul mengenai pendidikan reproduksi maka hal ini membuat anak rawan mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. Sebaliknya saat anak dibekali dengan pengetahuan reproduksi yang memadai maka risiko tersebut dapat dihindari. Lalu apa sajakah manfaatnya pendidikan reproduksi anak sejak dini? Berikut ini adalah beragam manfaat memberikan pendidikan reproduksi anak sejak dini:
1. Pendidikan Reproduksi Anak: Menangkal Efek Buruk Media dan Lingkungan
Mengapa pendidikan reproduksi anak itu penting? Hal pertama yang membuat pembahasan mengenai topik ini penting diberikan sedini mungkin adalah untuk menangkal efek buruk media dan lingkungan. Selain itu berikan juga pemahaman pada anak mengenai dunia pergaulan agar anak tidak terjerumus dalam hubungan seks bebas atau kekerasan seksual.
2. Pendidikan Reproduksi Anak: Membangun Kepercayaan Antara Orang Tua dan Anak
@Dragana_Gordic via Freepik
Manfaat pemberian pendidikan reproduksi anak adalah untuk membangun kepercayaan antara orang tua dan anak. Pastikan bahwa setiap penjelasan yang kamu berikan kepada anak mudah dipahami, jelas, dan juga akurat. Hal ini dilakukan agar anak tidak akan mencari sumber sendiri yang belum tentu tepat atau justru tidak layak seperti video porno. Agar anak mudah memahami penjelasakn kamu, kamu bisa memberinya ilustrasi gambar agar setidaknya mereka mengenal tubuhnya sendiri.
3. Pendidikan Reproduksi Anak: Konsekuensi dan Menghargai Diri
Diskusi mengenai pendidikan reproduksi anak ini akan membuat anak sadar akan adanya konsekuensi atas tiap perbuatan yang mereka lakukan. Selain itu anak juga akan belajar tentang menghargai diri sendiri dan juga tubuhnya. Berikan penjelasan bahwa ada konsekuensi saat mulai aktif secara seksual seperti kehamilan dan penyakit menular seksual.
Pendidikan Reproduksi Anak: Waktu yang Tepat untuk Pendidikan Reproduksi Anak
Kapankah waktu yang paling tepat untuk memberikan pendidikan reproduksi anak? Jawabannya adalah lebih cepat maka lebih baik. Kamu bisa mulai memberikan pengetahuan mengenai sistem reproduksi anak dengan cara yang mudah dipahami saat anak berusia 3 atau 4 tahun. Berikan kesempatan pada anak untuk mulai memperhatikan dunia sekitarnya agar ia mulai belajar untuk mengenali tubuhnya sendiri dan membandingkan diri dengan teman-temannya.
Di usia tersebut anak mungkin akan mulai menyadari dan memahami bahwa perempuan dan laki-laki itu berbeda. Dasar pengetahuan tersebut akan sangat memudahkan anak saat orang tua mulai memberikan pemahaman dasar mengenai seksualitas. Pendidikan reproduksi anak ini juga sebaiknya diberikan secara bertahap selama anak masih berada di bawah asuhan dan pengawasan orang tua.
Pendidikan Reproduksi Anak: Usia balita
Di usia balita kamu bisa mulai memberikan pendidikan reproduksi anak dengan membahas nama-nama organ dan bagian tubuhnya. Kamu bisa menjelaskannya secara perlahan agar ia mengenali berbagai organ intim di tubuhnya seperti penis, payudara, dan vagina.
Saat anak bertemu dengan anggota keluarga yang sedang hamil, ajaklah anak untuk mengusap perut si ibu hamil. Setelah itu beri tahu pada anak bahwa ada adik bayi yang sedang tidur di dalamnya. Penting juga bagi anak untuk mengetahui bahwa tidak ada yang boleh menyentuh bagian tubuh intimnya kecuali orang tua atau pengasuh yang kamu percaya.
Pendidikan Reproduksi Anak: Usia Sekolah
Bagaimana cara mennyampaikan pendidikan reproduksi anak di usia sekolah? Anak di usia sekolah umumnya memiliki rasa keingintahuan yang besar. Namun bisa saja di usia ini mereka malu untuk bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik ini sehingga ia menyimpan rasa penasarannya sendirian.
Jangan sampai ia mencari sendiri jawaban atas rasa penasaran yang ia miliki tanpa bimbingan orang tua. Berinisiatiflah untuk berbicara dengan mereka dan jadilah pendengar yang baik terutama saat mereka mulai terbuka untuk menceritakan bagaimana mereka mulai menyukai lawan jenis. Dengarkan cerita mereka dengan penuh simpati.
Setelah rasa percaya terbangun dan mereka nyaman berbicara dengan kamu, kamu bisa mulai membahas tentang pendidikan reproduksi anak di usia ini. Hal ini akan memberikan bekal tentang cara menyelamatkan diri jika ada orang asing yang ingin menyentuh tubuhnya secara tidak sopan atau hal-hal yang tidak baik dilakukan terhadap teman dengan jenis kelamin yang berbeda.
Pendidikan Reproduksi Anak: Rekomendasi Jawaban Seputar Seksualitas
Punya pengalaman merasa kebingungan saat anak banyak bertanya mengenai topik seksual? Hal ini sangat wajar terjadi terlebih anak berada di fase ingin selalu tahu tentang apa yang ada di sekitarnya. Pertanyaan-pertanyaan mengenai topik seksual ini bisa saja dilontarkan tak hanya oleh anak di usia remaja tapi juga di usia sekolah maupun balita. Salah satu contohnya adalah saat anak mulai menginjak usia 7 tahun, anak mungkin mulai bertanya mengenai apa itu menstruasi.
Jika anak bertanya tentang pertanyaan ini kamu bisa menjawabnya bahwa menstruasi adalah tanda bahwa perempuan sudah dapat memiliki bayi. Kamu juga bisa menjelaskan mengenai bagaimana proses menstruasi sekaligus memperlihatkan produk pembalut wanita yang harus digunakan saat menstruasi. Apakah topik ini hanya perlu dijelaskan kepada anak perempuan? Tak ada salahnya bagi anak laki-laki untuk mengetahui topik ini agar mereka lebih mengharagai perempuan.
Ha yang penting kamu perhatikan adalah dengan memastikan bahwa jawaban yang kamu berikan tersebut akurat dan dengan bahasa yang mudah untuk dipahami dan membuat mereka nyaman. Jika kamu merasa kesulitan untuk menjawab rasa keingintahuan anak yang besar kamu bisa konsultasikan ke dokter atau psikolog anak. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan penjelasan mengenai cara yang paling tepat untuk membicarakan hal ini kepada anak kamu.
Liburan Antiribet di Bobobox
Bobobox bukan sembarang hotel kapsul, lho! Setiap pod di Bobobox didesain dalam gaya futuristik yang keren dan dilengkapi pencahayaan yang kamu bisa atur sesuka hati! Tekonologi dalam pod juga terintegrasi dengan aplikasi seluler. Pokoknya praktis banget! Mengakses pod, atur lampu, hingga menghubungi staf bisa dilakukan lewat HP kamu. Say no to ribet! Bobobox juga punya fasilitas seperti pantry, shared bathroom, musala, dan communal space. Dijamin nggak akan mati gaya deh!
