Cedera olahraga kerap terjadi di lapangan. Baik kamu atlet profesional, amatir, atau bahkan hanya seorang yang gemar berolahraga, risiko cedera selalu ada.
Cedera dapat mengganggu aktivitas fisimu, menghambat kemajuan dalam pencapaian tujuan kebugaran, dan bahkan membuatmu harus beristirahat dalam jangka waktu lama.
Namun, penting untuk diingat bahwa cedera olahraga tidak harus berarti akhir dari segalanya. Dengan penanganan yang tepat, cedera olahraga dapat diatasi dan proses pemulihan dapat dipercepat.
Dalam artikel ini, Bob akan membahas berbagai aspek penting dalam penanganan cedera olahraga. Yuk, baca sampai tuntas!
5 Penyebab Cedera Olahraga
1. Baru Mulai Olahraga atau Meningkatkan Porsi Latihan
Salah satu penyebab cedera saat berolahraga adalah ketidakhati-hatian dalam memulai atau meningkatkan level latihan.
Fenomena ini dapat mengakibatkan peradangan pada pembungkus otot atau nyeri pada punggung bagian bawah.
Ketika seseorang baru memulai aktivitas olahraga, otot-otot yang sebelumnya dalam keadaan tenang atau tidak aktif, tiba-tiba dipaksa untuk bekerja keras.
Nah, hal ini dapat menyebabkan kejang otot atau kram setelahnya. Sama halnya ketika seseorang meningkatkan porsi latihan secara tiba-tiba tanpa persiapan yang cukup.
2. Kurang Pemanasan
Pemanasan sebelum berolahraga sering kali diabaikan di tengah ambisi untuk buru-buru bergerak. Padahal, pemanasan berperan krusial dalam menjaga otot-ototmu tetap sehat dan pencegahan cedera.
Kram dan tarikan otot kerap terjadi saat kamu memulai aktivitas fisik tanpa memberikan otomu waktu yang cukup untuk melentur.
Saat pemanasan, darah dan oksigen mengalir ke berbagai otot tubuh, mempersiapkannya untuk bekerja dengan lebih efisien. Dengan begitu, otot-ototmu dapat beradaptasi dengan gerakan dan intensitas olahraga yang akan datang.
3. Penggunaan Teknik atau Postur yang Salah
Salah satu penyebab cedera yang sering terjadi adalah penggunaan teknik atau postur yang salah. Nyeri leher, kram, dan tarikan otot adalah beberapa contoh cedera yang dapat terjadi akibat melakukan teknik yang salah.
Misalnya, ketika kamu tiba-tiba menggerakkan kepala untuk melihat bola atau lawan dalam permainan, ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot leher dan mengakibatkan nyeri atau bahkan cedera yang lebih serius.
4. Terkena Benturan
Benturan keras selama berolahraga kerap menjadi penyebab utama cedera.
Saat tubuh terpapar benturan yang kuat, berbagai kerusakan fisik dapat terjadi, seperti iritasi pada pembungkus otot, peradangan tendon, memar, dislokasi, perdarahan, hingga patah tulang.
5. Kelelahan
Tarikan otot yang menyakitkan adalah masalah umum yang sering dialami atlet atau orang-orang yang aktif berolahraga.
Salah satu penyebab umum terjadinya tarikan otot adalah kelelahan otot yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan otot-ototmu waktu istirahat yang cukup.
Baca Juga: Jangan Sampai Diabaikan, Ini Dia 7 Tips Menghindari Cedera Saat Berolahraga
5 Cara Penanganan Cedera Olahraga
1. Lindungi Area Cedera
Saat menghadapi cedera, tim medis memiliki peran penting dalam memberikan perawatan yang tepat untuk mencegah cedera yang lebih parah.
Salah satu langkah penanganan cedera olahraga umum adalah melindungi area cedera agar tidak mengalami cedera lebih lanjut.
Untuk melindungi area cedera, tim medis mungkin menggunakan berbagai metode, termasuk penggunaan penyangga atau alat bantu lainnya.
Penyangga, seperti splint atau brace, dapat memberikan dukungan dan stabilitas pada area yang bersangkutan.
2. Beristirahat
Istirahat memberi tubuh kesempatan untuk pulih dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada jaringan cedera.
Otot yang cedera cenderung menjadi lemah dan rentan mengalami cedera lebih lanjut, terutama dalam beberapa jam pertama setelah terjadinya cedera.
Oleh karena itu, beristirahat dengan tepat sangat penting untuk meminimalisir aktivitas yang dilakukan oleh otot dan sendi yang terkena.
Istirahat berarti menghindari atau mengurangi aktivitas fisik yang dapat memperburuk kondisi cedera.
Aktivitas yang berlebihan, atau terlalu cepat beraktivitas kembali, dapat memperlambat proses penyembuhan dan memperbesar risiko terkena cedera lebih parah.
3. Kompres dengan Air Dingin
Cedera sering membuat area yang terluka bengkak. Salah satu cara penanganan cedera olahraga yang efektif untuk meredakan gejala tersebut adalah dengan kompres dingin.
Kompres dingin mengurangi aliran darah ke area yang terluka, sehingga membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit yang timbul.
Penggunaan kompres dingin juga membantu menekan pembengkakan lebih lanjut yang dapat memperlambat proses penyembuhan.
4. Berikan Perban Kompresi
Perban elastis adalah salah satu alat yang efektif dalam penanganan cedera. Saat digunakan dengan benar, perban elastis dapat membantu meminimalkan pembengkakan dan meringankan rasa sakit pada area yang terluka.
Perban ini bekerja dengan mencegah penumpukan cairan di sekitar luka dan menjaga agar area yang cedera tetap stabil.
Salah satu manfaat utama dari perban elastis adalah memberikan kompresi pada area cedera. Kompresi ini berfungsi untuk mengontrol aliran cairan dan mencegah pembengkakan yang berlebihan.
Dengan membatasi pergerakan area yang terluka, perban elastis juga dapat membantu meringankan rasa sakit yang mungkin dirasakan.
5. Lakukan Proses Elevasi
Langkah penanganan cedera olahraga yang penting untuk dilakukan adalah menerapkan proses elevasi.
Elevasi berarti meninggikan area tubuh yang terluka agar lebih tinggi dari posisi jantung. Metode ini dapat mengurangi pembengkakan dengan memfasilitasi keluarnya cairan dari luka.
Dengan meninggikan area yang terluka, tekanan pada pembuluh darah dan jaringan sekitarnya akan berkurang. Cairan yang terakumulasi di area cedera pun dapat mengalir keluar dengan lebih efisien.
Baca Juga: Hidup Lebih Sehat, Berikut 7 Tips Gym Untuk Pemula!
Tenangkan Dirimu dengan Staycation di Bobobox
Ingin menenangkan diri untuk memulihkan mental pascacedera? Tenangkan dirimu dengan staycation di Bobobox. Hotel kapsul ini menawarkan fasilitas keren seperti lampu LED yang siap memberikan suguhan bersantai yang berkualitas.
Reservasi dan informasi lebih lanjutnya bisa kamu dapatkan di aplikasi Bobobox.