Ancaman virus corona atau SARS CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 masih mengintai seluruh lapisan masyarakat di dunia. Hingga kini, tercatat sebanyak 4,7 juta orang telah terinfeksi virus mematikan tersebut.
Virus corona dapat menyebar dengan sangat cepat dari satu orang ke yang lainnya. Virus yang awalnya berawal dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bisa menular melalui droplet (cipratan ludah) saat bersin, batuk, atau bahkan berbicara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Selain itu, penggunaan masker juga sangat dianjurkan untuk orang yang terpaksa harus keluar rumah, apalagi jika harus pergi ke tempat umum.
Masker berfungsi untuk mencegah terhirupnya droplet dari orang yang positif virus corona, kepada orang yang negatif. Masker dianjurkan dipakai untuk semua kalangan, termasuk juga anak-anak yang terpaksa harus keluar rumah.
Nah, seperti apa, sih, penggunaan masker yang tepat untuk anak-anak di masa pandemi Covid-19? Langsung simak saja, yuk, penjelasan Bob berikut ini!
Penggunaan masker yang benar pada anak
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat mengatakan bahwa pemakaian masker pada anak-anak kurang lebih sama dengan penggunaan masker untuk orang dewasa.
Idealnya, masker yang terpasang harus menutup rapat bagian mulut dan hidung. Kemudian, tali yang digunakan untuk mengaitkan masker pada telinga harus dibuat agak longgar agar telinga tidak sakit saat memakainya.
Sebelum dan sesudah memakai masker, ada baiknya untuk mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Ini dilakukan agar tangan terhindar dari bakteri dan virus saat menyentuh wajah ketika memakai masker.
Setelah selesai digunakan, cuci terlebih dahulu masker sekali pakai sebelum dibuang ke tempat sampah. Sementara untuk masker yang bisa dipakai berulang kali, sebaiknya langsung dicuci dengan sabun dan dikeringkan.
Hindari menggunakan masker berkali-kali tanpa dicuci dengan sabun. Selain karena kotor, memakai masker berulang-ulang tanpa dicuci dapat meningkatkan resiko penularan virus yang tidak disadari.
Usia anak yang dianjurkan memakai masker
Meskipun penggunaan masker sangatlah penting, namun masker hanya direkomendasikan untuk dipakai oleh anak berusia di atas 2 tahun.
CDC mengemukakan bahwa anak berusia di bawah 2 tahun sangat beresiko jika harus mengenakan masker. Ini disebabkan karena anak di bawah usia 2 tahun rentan tersedak, tercekik, atau bahkan meninggal karena kekurangan udara untuk bernapas.
“Anak di bawah usia 2 tahun berpotensi untuk kesulitan bernapas saat mengenakan masker,” jelas Judy Scheachter, ketua dari Departemen Pediatrik dari University of Miami Health System. “Ini disebabkan karena akses menghirup udara yang lebih kecil dan sedikit,” tambahnya.
Sebaiknya, jangan membawa anak terlalu lama di luar rumah dan usahakan untuk meminimalisir kontak anak dengan orang lain, ya.
Kapan sebaiknya anak harus menggunakan masker?
Masker sangat dianjurkan untuk dipakai oleh anak-anak ketika mereka harus melakukan aktivitas di luar rumah. Anak-anak mudah merasa bosan, oleh karenanya mereka membutuhkan waktu untuk melakukan aktivitas di luar rumah seperti berjalan-jalan di sekitar rumah atau sekadar berjemur.
Pakailah masker saat anak-anak melakukan aktivitas tersebut. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan kontak dan jarak aman dengan orang lain. Anak juga perlu diawasi untuk tidak sembarang memegang benda-benda di sekitarnya.
Masker juga diimbau untuk dipakai saat anak sedang sakit (batuk, flu, atau demam). Meski anak yang sakit tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, namun masker sangat dianjurkan untuk dikenakan jika dalam keadaan terpaksa untuk kepentingan periksa ke dokter.
Bahan yang aman digunakan untuk masker anak
Banyaknya jenis masker yang beredar di pasaran membuat masyarakat memiliki banyak pilihan untuk membeli masker sesuai selera.
Namun, perlu diperhatikan bahwa masker yang baik adalah masker yang sesuai standar yang direkomendasikan oleh para ahli.
Saat ini, masker yang tergolong aman untuk dipakai adalah masker berbahan kain. Selain aman, masker kain juga tidak membuat kulit mudah iritasi. Ini tentu saja baik untuk anak-anak karena kulit anak-anak cenderung lebih sensitif dan lebih tipis dibanding kulit orang dewasa.
Masker kain juga tersedia dalam berbagai ukuran, termasuk ukuran anak-anak, sehingga akan lebih pas untuk menutupi hidung dan mulut saat dipakai.
Bagi anak yang sehat, hindari menggunakan masker bedah atau masker N95. Ini karena masker jenis tersebut menjadi persediaan kritis dan diutamakan untuk tenaga medis dan petugas kesehatan di garda terdepan.
Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang memperbolehkan anak untuk menggunakan masker bedah atau masker N95, yaitu:
- Anak yang beresiko tinggi atau menderita penyakit autoimun, disarankan untuk mengenakan masker N95 yang bisa didapatkan di apotek.
- Anak yang merupakan anggota rumah yang beresiko tinggi positif Covid-19, dianjurkan memakai masker bedah.
Trik khusus agar anak mau memakai masker
Terkadang, melakukan hal baru bisa membuat anak tidak nyaman. Begitu juga dengan memakai masker, kemungkinan anak merasa kurang bebas dan selalu ingin melepasnya saat memakainya untuk pertama kali.
Trik khusus sangat dibutuhkan untuk membujuk anak agar mau memakai masker, seperti berikut ini:
- Beri contoh kepada anak dengan menggunakan masker, karena biasanya anak kerap meniru apa yang dilakukan oleh orangtua atau orang di sekitarnya.
- Ajak anak memakai masker sambil bercermin. Puji anak dengan mengatakan bahwa masker itu sangat cocok dan pas untuknya.
- Cari masker dengan tokoh kartun atau gambar yang disukai anak.
- Ajak anak untuk membuat masker sendiri. Kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang menangkan untuk mengisi waktu di rumah.
- Jadikan memakai masker sebagai permainan, contohnya anak bisa berpura-pura menjadi pahlawan super saat memakai masker.
- Pakaikan masker pada boneka atau karakter favoritnya yang ada di rumah. Ini membuat anak menjadi merasa punya teman saat memakai masker.
- Berikan penjelasan yang mudah dimengerti mengapa anak harus memakai masker. Gunakan Bahasa atau pendekatan yang menarik agar anak tidak merasa aneh ketika menggunakan masker saat keluar rumah.
Panduan penggunaan masker pada anak sebenarnya tidak terlalu sulit. Meskipun begitu, anak memang perlu waktu dan proses agar bisa terbisa memakai masker.
Selain menggunakan masker, upaya lain untuk mencegah penularan Covid-19 seperti menjaga kebersihan dan kesehatan juga harus diterapkan di semua kalangan.
Hal ini pula yang diterapkan oleh Bobobox. Hotel kapsul unik ini sangat memperhatikan kebersihan, salah satunya dengan rutin menyemprotkan cairan disinfektan. Selain itu, Bobobox juga selalu melakukan pembersihan menyeluruh di setiap sudutnya.
Selain itu, kamu akan mendapatkan pengalaman baru dengan menikmati berbagai fasilitas yang didesain modern dan futuristik di setiap podnya.
Bob jamin kamu akan tetap aman dan nyaman, deh, selama menginap di Bobobox! Tunggu apa lagi, pesan kamar di sini sekarang!