Seiring dengan pemanasn global yang kian meningkat, volume air di bumi pun terus bertambah. Hal ini membuat kota di beberapa negara terancam tenggelam. Kota-kota yang terancam tenggelam tersebut biasanya terletak di daerah pesisir dan berada di dataran rendah.
Jakarta, Indonesia (2050)
Jakarta mengalami penurunan tanah setidaknya sekitar 17 sentimeter setiap tahunnya akibat pemompaan air tanah. Jakarta mengalami banjir paling dahsyat di tahun 2020 ini dan jika tidak ditangani dengan serius akan bertambah parah. Ibukota negara Indonesia ini diperkirakan akan tenggelam sepenuhnya di tahun 2050.
Lagos, Nigeria (2050)
Salah satu kota terbesar di benua Afrika ini terancam tenggelam. Hal ini dikarenakan struktur geografisnya membuat kota di negara Nigeria tersebut sangat rentan terhadap banjir. Menurut sebuah penelitian Universitas Plymouth pada tahun 2012, kenaikan volume air sebesar satu hingga tiga meter saja sudah sangat berbahaya bagi Lagos.
Dhaka, Bangladesh (2050)
Diperkirakan 18 juta penduduk di negara Bangladesh akan tenggelam pada tahun 2050. Hal ini dikarenakan Bangladesh merupakan negara yang berada hanya beberapa meter saja di atas permukaan laut. Seiring dengan permukaan air laut yang semakin tinggi, negara ini sangat terancam untuk tenggelam.
Selain itu, penyebab lainnya adalah lelehan es Gunung Himalaya yang membuat perubahan ekstrem pada arus sungai dan erosi sungai. Banjir yang melanda Bangladesh berdampak jelas terhadap ekonomi mereka karena sebagian besar penduduk negara tersebut hidup dari bertani.
Venesia, Italia (2100)
Di balik keindahannya, Venesia menyimpan bahaya yang siap datang kapan saja. Mengingat perbuahan iklim dan kenaikan air laut rasanya akan sulit bagi kota terapung di negara Italia ini untuk menghindar dari banjir.
Pada November 2019 saja Venesia dilanda banjir paling besar selama 50 tahun. Hampir 85 persen kota tersebut terendam air akibat acqua alta, puncak arus pasang yang terjadi setiap tahunnya.
Bangkok, Thailand (2030)
Negara berikutnya yang terancam tenggelam adalah Thailand, khususnya ibukota mereka, Bangkok. Bagi penduduk Bangkok yang terdiri dari 10 juta jiwa, banjir adalah fenomena yang rutin terjadi. Hal ini dikarenakan Bangkok terletak di ujung selatan sungai Chao Phraya.
Selain itu, kenaikan volume air dan penurunan permukaan tanah juga menjadi penyebabnya. Diperkirakan ibukota negara Thailand tersebut akan terendam air pada tahun 2030 dengan kedalaman kurang lebih satu sentimeter setiap tahunnya.
New Orleans, Louisiana (2100)
Louisiana merupakan negara bagian di Amerika Serikat yang paling rentan terkena dampak dari perubahan iklim Terutama karena letaknya yang berada di sebelah Sungai Mississippi.
Keadaan ini semakin diperparah oleh curah hujan yang tinggi dan lelehan salju yang mengakibatkan banjir yang cukup sering. New Orleans, kota di negara bagian Louisiana diperkirakan akan tenggelam sedalam lima sentimeter per tahunnya hingga tahun 2100.
Rotterdam, Belanda
Rotterdam adalah kota dengan pelabuhan terbesar dibandingkan dengan negara negara di Eropa lainnya. Sembilan puluh persen dari kotanya saja berada di bawah permukaan laut. Meskipun Rotterdam melihat air sebagai peluang, bukan ancaman kenaikan air laut yang semakin tinggi membuat kota ini terancam tenggelam.
Alexandria, Mesir (2100)
Alexandria adalah kota pelabuhan di negara Mesir. Perubahan iklim memiliki dampak yang cukup buru pada negara tersebut terutama saat musim dingin. Alexandria mengalami badai besar, hujan, dan terkadang salju dan hujan es. Kondisi tersebut ditambah kenaikan volume air mengakibatkan Alexandria terancam tenggelam pada tahun 2100.
Pada tahun 2015 kemarin badai yang cukup parah menerjang Alexandria dan membanjiri sebagian besar kota tersebut. Pemerintah negara Mesir telah mengeluarkan 120 juta dolar untuk membuat pembatas beton di sepanjang pantai guna mencegah air laut membanjiri kota.
Miami, Florida, Amerika Serikat
Air laut di Miami meningkat lebih cepat dibandingkan daerah lain di dunia. Kondisi ini mengakibatkan negara bagian di Amerika tersebut banjir, mencemari air minum, dan merusak jalanan dan rumah-rumah.
Hal ini terjadi bahkan saat tidak ada hujan. Tanah yang ada di Florida terbuat dari batu kapur berpori sehingga mau tidak mau air akan mengambil alih tanah tersebut. Tidak hanya itu, lokasi Miami yang berada dekat pantai juga berperan dalam kemungkinan tenggelamnya kota tersebut.
Ho Chi Minh, Vietnam
Ho Chi Minh berada di peringkat ke lima kota yang paling cepat tenggelam dibandingkan dengan kota di negara lain. Kota Ho Chi Minh sudah tenggelam sekitar setengah meter dalam 25 tahun terakhir.
Lebih dari 60 persen pusat kota bagian selatan mengalami kenaikan sekitar 1.6 meter sementara arus pasang tertinggi adalah 1,72 meter pada tahun 2018. Keadaan ini paling jelas terjadi di Jalan Nguyen Huu Canh di Distrik Binh Thanh yang biasanya banjir setiap kali hujan turun.
Cara mencegah negara agar tidak tenggelam
Wah, tidak disangka ya, banyak juga kota-kota yang terancam tenggelam akibat perubahan iklim dan kenaikan air laut. Maka dari itu, dibutuhkan usaha agar kita semua bisa mencegah hal ini. Salah satu di antaranya adalah dengan membuat pengelolaan air jangka panjang.
Populasi yang terus tumbuh membutuhkan air dalam jumlah besar untuk keperluan sehari-hari dan industri. Diperkirakan pada tahun 2050, kebutuhan manusia akan air akan meningkat sebanyak 55 persen.
Hal ini akan menyebabkan pemompaan air tanah semakin marak dan mengakibatkan minimnya ketersediaan air bersih. Di sisi lain, tanah akan mengalami penurunan dan air laut yang semakin tinggi akan lebih cepat mengambil air.
Oleh karena itu pengelolaan air yang baik harus bisa dilakukan. Jangan hanya mengandalkan air tanah. Pemurnian air atau desalinasi (menghilangkan garam dalam air) bisa menjadi solusi. Akan tetapi, hal ini akan membutuhkan usaha dan teknologi yang bisa digunakan oleh semua negara.
Bobobox, hotel kapsul pilihan kamu
Bobobox adalah hotel kapsul yang modern dan unik. Desain kamarnya futuristik dan teknologi yang digunakan juga canggih. Untuk memesan kamar kamu bisa melakukannya melalui situs resmi atau aplikasi Bobobox.
Aplikasi ini juga memiliki fungsi sebagai kunci kamar yang menggunakan sistem QR code dan juga pengatur lampu led. Selain itu, buang jauh-jauh kesan sempit saat kamu mendengar hotel kapsul.
Di Bobobox, kamu akan tidur di atas kasur berukuran king size yang empuk dan nyaman. Ada dua jenis kamar yang bisa kamu pilih saat menginap di Bobobox, yaitu earth dan sky.
Di Bobobox juga ada ruang komunal yang bisa kamu gunakan untuk nongkrong lho. Karena tema yang diusung adalah travel more, jadi kamu bisa bertemu rekan sesama traveler dan bertukar cerita.
Jadi, tunggu apa lagi? Isi liburan kamu kali ini dengan menginap di Bobobox!