Jika berbicara pola hidup sehat, konsumsi daging pasti masuk ke dalam bahan pembicaraan. Apakah daging berbahaya atau baik bagi tubuh?
Di samping perdebatan mengenai manfaat konsumsi daging bagi tubuh, kebiasaan memang sulit diubah. Amerika Serikat dan Australia contohnya. Kedua negara tersebut termasuk ke dalam negara dengan konsumsi daging terbanyak di dunia.
Di sisi lain, beberapa negara tidak memiliki tingkat konsumsi daging yang tinggi, terlepas dari berbagai faktornya. Nah, berikut adalah negara-negara dengan konsumsi daging terendah di dunia.
Manfaat konsumsi daging
Meskipun Dietary Guidelines for Americans tahun 2015 lebih merekomendasikan pola makan berbasis sayuran, bukan berarti daging secara keseluruhan tidak dikonsumsi sama sekali. Daging, terutama daging merah, juga memiliki manfaat bagi tubuh.
Daging adalah salah satu sumber protein yang tinggi. Protein yang terdapat dalam daging adalah protein lengkap dengan kualitas yang baik, yaitu sekitar 7 gram per 30 gram.
Selain itu, daging juga mengandung zat besi. Orang dewasa dan ibu hamil biasanya mengalami penurunan kadar zat besi, dan daging adalah sumber yang bagus untuk mendapatkan zat tersebut. Di dalam daging ada yang disebut zat besi heme yang memiliki biological value yang tinggi di mana zat tersebut sangat mudah diserap oleh tubuh.
Akan tetapi, daging juga bisa berbahaya terutama karena cara pemrosesannya. Hindari daging yang diproses seperti sosis, bacon, atau kornet.
Cara memasak juga harus diperhatikan. Jik daging dipanggang atau diasap dalam suhu tinggi, daging bisa mengeluarkan senyawa polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang bisa menyebabkan kanker.
Cemilan Berbahan Kentang Yang Lezat Dan Praktis
Bangladesh
Menurut data dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, konsumsi daging penduduk Bangladesh hanya 4 kilogram per orang setiap tahunnya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, dibadingkan dengan mengonsumsi daging, penduduk Bangladesh lebih sering mengonsumsi ikan. Bangladesh terkenal dengan pengembang biakan ikannya dan merupakan pemroduksi ikan terbesar nomor tiga di dunia.
Kedua, harga daging cukup mahal sehingga konsumsi dan ketersediaan daging di Bangladesh sedikit. Dikutip dari The Independent Bangladesh, kebutuhan dagin penduduk Bangladesh per kapita adalah 43,25 kilogram.
Akan tetapi, yang tersedia hanyalah 9,12 kilogram saja. Karena hal inilah penduduk Bangladesh per orangnya hanya mampu mengonsumsi sekitar 4 kilogram daging saja.
India
Mungkin kamu sudah pernah mendengar bahwa sapi adalah hewan yang disucikan di India. Hal ini bisa saja menjadi dasar dari rendahnya konsumsi daging di India yang hanya 4,4 kilogram per orang per tahunnya.
Akan tetapi, menurut jurnal yang dipublikasikan di Korean Journal for Food Science of Animal Resources, konsumsi daging di India dipengaruhi paling banyak oleh agama.
Hampir 80% penganut agama Hindu yang tinggal di India dan menurut kepercayaan Hindu, daging sapi tidak boleh dikonsumsi. Meskipun begitu, orang Islam, Kristen, dan Sikh yang tinggal di India masih mengonsumsi daging.
Di sisi lain, konsumsi daging di India ternyata mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan beberapa di antaranya oleh urbanisasi, peningkatan ekonomi, dan budaya barat yang semakin melekat.
Burundi
Negara berikutnya dengan konsumsi daging yang rendah datang dari Benua Afrika. Makanan pokok dari Burundi adalah hasil tani seperti kacang-kacangan, jagung, dan singkong. Selain itu, kopi juga menjadi komoditas utama yang diadagangkan negara ini.
Oleh sebab itu, konsumsi daging Burundi terbilang rendah. Pendapatan per kapita Burundi yang rendah juga menjadi salah satu penyebabnya. Kalaupun ada, daging domba atau kambing yang lebih sering dikonsumsi.
10 Makanan Indonesia Berbahan Dasar Jagung Bisa Dibuat Di Rumah
Sri Lanka
Salah satu penyebab konsumsi daging yang rendah di Sri Lanka adalah karena menurut sebagian penduduknya membunuh hewan dianggap perbuatan yang tidak etis. Dari 21,3 juta penduduk yang tinggal di Sri Lanka setiap orangnya hanya mengonsumsi sekitar 6,3 kilogram daging saja.
Selain itu, persepsi yang salah tentang dampak daging bagi kesehatan juga ditemukan di Sri Lanka menurut sebuah jurnal dari Korean Journal for Food Science of Animal Resources. Meskipun begitu, penduduk Sri Lanka masih mempertimbangkan untuk mengonsumsi daging.
Hanya saja jenis daging yang berbeda. Berbanding terbalik dengan konsumsi daging sapi, konsumsi daging ayam di Sri Lanka justru meningkat. Pada tahun 2016 saja konsumsi daging ayam di Sri Lanka meningkat dari 6,9 persen ke 7,3 persen dari tahun sebelumnya.
Rwanda
Rwanda adalah sebuah negara pegunungan yang memiliki julukan tanah seribu bukit. Secara geografis, Rwanda mengelilingi Kongo, Uganda, Burundi, dan Tanzania. Oleh karenat itu, makanan sehari-hari mereka pun tidak jauh berbeda dengan negara sekitarnya.
Penduduk Rwanda mengandalkan hasil tani mereka sebagai makanan pokok. Biasanya terdapat ubi, kacang-kacangan, jagung, jawawut, singkong, dan buah-buahan. Konsumsi daging bisa dibilang cukup jarang, terutama bagi penduduk yang tinggal di pedesaan.
Namun, konsumsi daging penduduk perkotaan cenderung lebih tinggi termasuk daging ayam dan sapi. Penduduk Rwanda juga mengonsumsi dan menangkap ikan. Selain faktor geografis, faktor ekonomi juga berpengaruh pada konsumsi daging penduduk Rwanda.
Harga daging yang mahal tidak sebanding dengan penghasilan per tahun mereka yang hanya berada di angka Rp13 juta rupiah per tahun atau sekitar Rp1 juta saja per bulan.
Oleh karena itulah penduduk Rwanda tidak bisa memenuhi angka konsumsi daging yang disarankan Food and Agricultural Organization yaitu 50 kilogram per orang per tahun sedangkan rata-rata penduduk Rwanda hanya mengonsumsi daging sekitar 6m5 kilogram per orang per tahun.
Berkebun Dan Manfaatnya Untuk Mengatasi Kecemasan
Tetap bahagia dengan menginap di Bobobox
Bingung dengan liburan yang gitu-gitu aja? Ingin menginap di tempat yang nggak biasa? Tenang, Bob punya jawbannya. Gimana kalau liburan kali ini kamu staycation aja di Bobobox?
Bobobox adalah hotel kapsul yang bisa bikin kamu bebas dari stres. Suasana tenang dan hening akan kamu dapatkan saat masuk ke pod-nya. Selain itu, desainnya yang modern juga enak untuk dinikmati.
Nggak cuma itu, teknologi yang digunakan juga canggih. Untuk memesan kamar, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi Bobobox. Aplikasi ini, selain untuk memesan, juga berfungsi sebagai kunci kamar lho. Tinggal pindai saja QR code-nya.
Di kamarnya juga kamu akan menemukan lampu led yang bisa kamu atur sesuai dengan suasana hati kamu. Modenya pun ada banyak. Mau untuk tidur? Ada. Mau untuk meditasi? Tinggal pakai mode zen. Pokoknya pas banget untuk melepas stres dan menjaga kesehatan mental.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox dan lupakan stres untuk sejenak! Unduh aplikasi Bobobox di sini, ya!
Header image: Jez Timms via Unsplash