Pilihan wisata di Indonesia ada banyak macamnya. Salah satunya adalah wisata horor yang identik dengan suasana angker, mencekam, menakutkan dan membuat bulu kuduk berdiri. Pilihan wisata horor sendiri tidak kalah banyak mulai dari bangunan bekas rumah sakit, mall, hotel, sekolah, taman bermain, dan masih banyak lagi.
Untuk kategori taman bermain, salah satu yang cukup fenomenal adalah taman bermain Wonderia Semarang yang kini sudah terbengkalai. Bagaimana bisa taman bermain Wonderia terbengkalai? Apakah ada misteri menarik di balik hal ini? Yuk simak ulasannya di bawah.
Sebelum Taman Bermain Wonderia Terbengkalai
Sebelum taman bermain Wonderia terbengkalai, taman bermain yang berdiri di atas lahan seluas tiga hektar ini sempat menjadi primadona dan kerap mendapat julukan Dufannya Semarang. Taman bermain Wonderia terbengkalai ini berlokasi di tengah kota, tepatnya di Jalan Sriwijaya No. 29, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Wonderia ini juga berdekatan dengan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) dan Perpustakaan Daerah. Lokasinya yang strategis di jantung kota menjadikannya tempat yang tepat untuk menghabiskan akhir pekan bersama teman dan keluarga atau melepas penat bagi para pelajar. Karenanya, tidak mengherankan jika saat itu Jalan Sriwijaya kerap dilanda macet terutama di akhir pekan karena antusiasme pengunjung yang cukup tinggi.
Kala itu, dengan jam operasional panjang antara pukul 09.00-22.00 di hari-hari biasa dan hingga pukul 23.00 untuk akhir pekan, pengunjung bisa menikmati 16 wahana bermain dengan harga yang cukup terjangkau. Rp 9.000,00 untuk hari biasa dan Rp 10.000,00 untuk ahir pekan. Beberapa wahana yang ada di sana di antaranya adalah Typhoon, Merry Go Round, Boom Boom Car, Coaster, Super Rallly, Kiddy Boat, Space Gyro, Jump Bowl, Plane Tower dan Rumah Hantu.
Acara-acara besar seperti perlombaan, jalan sehat, festival, distro clothing dan lainnya juga kerap memeriahkan taman bermain satu ini. Selain itu, tersedia juga panggung hiburan yang kerap kali menghadirkan penyanyi lokal maupun ibu kota untuk acara konser atau dangdutan.
Mengapa Taman Bermain Wonderia Terbengkalai
Taman bermain Wonderia ini mulai beroperasi sejak tahun 2004 lalu diresmikan pada tahun 2007 oleh Presiden SBY. Seiring dengan berjalannya waktu apalagi dengan adanya insiden kecelakaan, tempat ini pun mulai sepi dan akhirnya terbengkalai. Saat itu, jam operasional perlahan berkurang begitu pula dengan harga tiket yang sempat diobral demi menarik minat pengunjung yang mulai enggan berdatangan.
Salah satu insiden kecelakaan yang cukup membekas di ingatan banyak orang adalah jatuhnya Plane Tower pada November 2007 yang menyebabkan 16 orang mahasiswa mengalami luka-luka akibat terjatuh dari ketinggian 15 meter. Meski tidak ada korban jiwa, sejumlah korban harus mengalami patah tulang belakang akibat kejadian itu. Sebelumnya, pada Februari 2016, insiden serupa juga terjadi pada wahana yang sama dengan korban anak-anak.
Akibat peristiwa di tahun 2017 tersebut, Wonderia pun ditutup dan mulai buka kembali pada April 2008. Rumor miring pun berseliweran terutama kabar tentang banyaknya kecelakaan di taman bermain tersebut sehingga pengunjung enggan untuk bermain lagi di sana. Selain itu, kabar tentang tidak adanya peremajaan alat, adanya hantu sungguhan di wahana Rumah Hantu serta bahwa taman bermain ini berdiri di atas tanah pekuburan juga semakin memperburuk citranya.
Kendati demikian, Wonderia tetap berdiri dan terbuka untuk umum hingga akhirnya resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2017 akibat tunggakan pajak dan royalti yang mencapai Rp 3,1 miliar. Secara bertahap dari tahun 2017 hingga 2018, kegiatan di taman itu pun mulai berkurang. Terakhir kali, lapangan di taman tersebut dijadikan tempat untuk konser kecil-kecilan.
Karena tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan, akhirnya taman bermain Wonderia terbengkalai. Tidak adanya aktivitas manusia, minimnya penerangan, bangunan-bangunan yang mulai lapuk, tumbuhnya semak belukar, serta pepohonan yang semakin rimbun pun membuat taman yang dulu meriah oleh gelak tawa pengunjung tergantikan oleh suasana angker, gelap, dan mengerikan.
Taman Bermain Wonderia Terbengkalai Namun tetap Meriah
Selepas taman bermain Wonderia terbengkalai, wahana bermain yang dulu meriah oleh tawa pengunjung kini berganti dengan ‘kemeriahan’ pengunjung dari dunia lain. Begitulah tanggapan yang diberikan Om Hao, seorang dengan kemampuan spiritual atau metafisika, lewat kanal YouTube Kisah Tanah Jawa.
Dalam penelusuran para tim kanal YouTube tersebut, terungkap banyak ‘informasi’ di balik misteri taman bermain Wonderia terbengkalai. Salah satunya adalah keadaan taman yang tetap meriah meski sudah ditinggal pengunjung manusia. Bedanya, kemeriahan tersebut kali ini diisi oleh anak-anak kecil bangsa lelembut serta mahluk astral lainnya.
Anak-anak itu sendiri kebanyakan merupakan jin qorin hasil aborsi dengan berbagai bentuk. Ada yang masih berbentuk darah, daging hingga sudah berbentuk anak. Anak-anak tersebut sebenarnya bukan berasal dari kawasan taman, namun energinya terserap ke kawasan tersebut mengingat sifat anak yang menginginkan keceriaan dan hal tersebut bisa didapat di taman hiburan.
Karenanya, meski tampak lengang, hawa di taman hiburan sebenarnya cukup panas, pengap dan lembap karena banyaknya ‘pengunjung’ yang bersesakkan. Ada yang berwujud antrea panjang, ada juga yang berdesakkan layaknya kamu sedang menonton konser yang menjadi lautan manusia. Selain dikunjungi makhluk halus, tempat terbengkalai ini juga ternyata dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk menantang keberadaan mahluk tersebut, iseng untuk hiburan, mencari pusaka bahkan pesugihan.
Awalnya Rawa dan Makam
Sebelum taman bermain Wonderia terbengkalai bahkan sebelum tempat ini berdiri, kawasan taman awalnya merupakan rawa yang sudah sering menelan korban. Salah satunya adalah yang terpeleset lalu meninggal. Selain meninggal di rawa, di kawasan ini juga pernah ada kasus bunuh diri seorang remaja laki-laki sekitar tahun 1998 dengan cara membakar diri diduga akibat patah hati.
Selain itu, kawasan ini juga sempat menjadi pemakaman umum untuk para sepuh, orang Jawa hingga Tionghoa. Sebelum Wonderia dibangun, ada sejumlah pesan yang perlu dilakukan yakni jika ingin dibangun harus melalui kaidah-kaidah dari pendahulu.
Sayangnya, pemilik Wonderia yang merupakan orang asing atau bule tidak terlalu mempercayai hal-hal berbau mistis. Akibatnya, mata air pun dipaksa ditutup, sebagian makam juga dipaksa untuk dipindah sementara sisanya ada yang ditimbun lagi sehingga rata dengan tanah. Om Hao pun menyebut tempat ini sebagai taman hiburan bekas kuburan.
Hal tersebut beserta Fengshui dan ruwatan Kejawen yang salah akhirnya membawa energi negatif berpindah ke kawasan ini. Selain makam yang sudah dipaksa pindah dan ditimbun, tersisa empat makam para sepuh di kawasan Wonderia ini. Makam-makam tersebut juga awalnya akan dipindah namun berbagai upaya untuk melakukannya mengalami kegagalan. Karena itu makam tetap berada di sana dan dibentengi. Dari luar, tempatnya seperti bangunan persegi dan berada di tengah-tengah taman bermain.
Aura Negatif
Secara keseluruhan Om Hao mengungkapkan bahwa aura negatif pada taman Wonderia terbengkalai ini didapat akibat dari tindakan yang tidak menghargai leluhur. Sebagaimana yang Bob sebutkan sebelumnya, pembangunan taman ini menuai kontroversi karena adanya kaidah-kaidah atau aturan yan diabaikan.
Aura negatif tersebut pun akhirnya bisa berpengaruh pada taman secara keseluruhan baik secara teknis maupun non-teknis. Contohnya, kecelakaan tahun 2007 bisa dijelaskan secara teknis karena standardisasi alat serta pelayanan yang belum mengutamakan keselamatan. Namun, siapa yang tahu bahwa aura negatif mungkin memengaruhi kejadian tersebut.
Lewat kanal YouTube Billy Christian, dua wanita indigo yakni Tasha dan Frislly mengungkapkan bahwa insiden yang terjadi di Wonderia dipengaruhi oleh rasa tidak terima mereka yang ditimbun paksa sehingga tempat peristirahatan terakhir mereka malah beralih fungsi menjadi taman bermain.
Untungnya, dalam kecelakaan wahana baik di 2007 tidak ada korban jiwa meninggal. Yang ada adalah korban luka ringan tiga orang dan 13 luka berat. Setelah penutupan sementara dan taman bermain mulai sepi, piha manajemen kemudian menitikberatkan pada acara-acara seperti konser dan dangdutan. Sayangnya, di salah satu acara konser, seorang kru harus meninggal dunia akibat tersengat listrik.
Bobobox Semarang
Berencana berlibur ke Semarang namun belum dapat akomodasi yang nyaman? Bobobox saja. Berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No. 7, Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Bobobox Kota Lama ini strategis banget.
Jaraknya hanya lima menit dari Stasiun Tawang, karena itu tempat ini cocok banget buat kamu yang memilih moda transportasi kereta. Sampai di stasiun, tinggal jalan kaki langsung rebahan deh. Mau sekalian berkunjung ke taman bermain Wonderia terbengkalai pun cukup dekat dari Bobobox, sekitar lima kilometer atau belasan menitan saja.
Selain itu, sama halnya dengan Bobobox di kota lain, Bobobox Kota Lama juga dilengkapi dengan Internet of Things yang tak hanya membuat nyaman namun juga aman dan menyenangkan. Salah satu fitur canggihnya adalah penggunaan QR code untuk mengakses pod kamu. Tinggal pindai lewat aplikasi Bobobox di ponsel, dan pintu pun terbuka.
Photo: Jerry Kavan via Unsplash