Lemarimu sudah mulai penuh karena terlalu banyak baju? Punya sepatu, tas, atau aksesori yang sudah bosan dipakai tapi masih sangat layak digunakan? Jual saja, yuk! Meskipun barang-barang tersebut bukanlah barang baru, namun di luar sana mungkin banyak orang yang tertarik memilikinya, lho.
Barang-barang tersebut bisa disebut dengan istilah barang preloved. Preloved, atau yang juga dikenal dengan istilah secondhand, adalah istilah untuk barang yang sudah pernah dipakai namun kondisinya masih bagus sehingga layak untuk dijual kembali.
Ada beberapa barang yang bisa dikategorikan sebagai barang preloved, yakni barang yang sudah dibeli dan sudah dipakai beberapa kali, barang yang sudah dibeli namun belum sempat dipakai, dan barang pemberian orang lain yang belum pernah dipakai.
Saat ini, reputasi barang preloved memang sedang naik daun di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan barang preloved dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan beli langsung di toko dengan kondisi baru. Selain itu, barang secondhand juga menjadi solusi bagi orang yang mudah bosan dengan barang yang dimiliki, sehingga ingin membeli barang baru dengan harga yang tak terlalu mahal.
Nah, jika kamu memiliki barang sesuai dengan kategori di atas dan ingin menambah pemasukan, tak ada salahnya untuk mulai menjual barang-barang tersebut. Bob beri bocoran deh tentang tips menjual barang preloved agar cepat laku. Simak tips-nya di bawah ini, ya.
Pastikan kondisinya masih sangat baik
Kondisi barang adalah hal yang paling penting bagi para calon pembeli. Barang preloved yang baik adalah barang yang kondisinya masih bagus dan layak pakai, bahkan hingga 2-3 tahun ke depan. Itulah sebabnya kamu harus memeriksa barang dengan teliti terlebih dahulu sebelum menjualnya.
Saat kamu akan menjual bajumu, lihat kembali kalau-kalau ada bagian yang sobek. Kemudian lihat apakah mereknya masih terpasang atau tidak. Hal yang paling penting adalah mengecek kondisi warnanya, apakah masih bagus atau sudah pudar. Pastikan juga bajumu tidak terkena lunturan dari pakaian lain atau ada noda yang mengganggu, ya.
Jika kamu sudah memeriksa kondisi barangnya dengan seksama, barulah kamu bisa percaya diri bahwa barang preloved-mu itu layak untuk dijual kembali. Ingat, hal ini juga berlaku untuk barang lain seperti sepatu, tas, dan aksesori, ya.
Tentukan harga yang sesuai dengan kualitas
Barang preloved adalah barang yang sudah pernah dipakai. Karenanya, harganya tidak akan sama dengan saat pertama kamu membelinya, meskipun kualitasnya masih sangat bagus. Inilah yang harus kamu perhatikan ketika memasang harga untuk barang preloved yang akan kamu jual.
Jika kamu menjual barang bermerek atau branded dengan kondisi yang masih sangat bagus, kamu masih bisa memasang harga tinggi meskipun tetap tidak akan sama dengan harga belinya. Peminat barang branded masih sangat tinggi, sehingga mereka akan senang jika bisa mendapatkan barang tersebut dengan harga miring.
Lain halnya dengan barang yang bukan merupakan barang bermerek. Namun, bukan berarti kamu harus memasang harga rendah, ya. Kamu bisa memasang embel-embel “bisa ditawar atau nego” yang dapat menarik pembeli. Agar tak terlalu rugi, kamu bisa menerapkan strategi upping price atau menaikkan harganya terlebih dahulu, sehingga harga jualnya masih sangat wajar.
Deskripsikan barang dengan jujur
Jika kamu menjual barangmu di media sosial, kamu membutuhkan deskripsi agar calon pembeli bisa melihat apa yang kamu tawarkan. Ditambah, apa yang kamu jual bukanlah barang baru, sehingga pembeli perlu tahu bagaimana kondisi barang yang akan mereka beli.
Tulislah deskripsi sejujur dan semenarik mungkin. Kejujuran sangat diperlukan agar pembeli tidak merasa kecewa saat menerima barangnya. Ingat, pembeli bisa menaruh testimoni atau ulasan yang buruk ketika kamu tidak jujur dalam menulis deskripsi. Jika kamu ingin mempertahankan reputasi penjualanmu, tentu kamu memerlukan ulasan positif dari semua pembeli.
Deskripsi juga harus dituliskan serinci mungkin, bahkan lebih baik jika disertakan gambar kondisinya agar lebih jelas. Misalnya jika baju yang kamu jual ada sedikit noda, tulis yang sebenarnya jika terdapat sedikit noda di baju tersebut. Jika pembeli puas dengan barang preloved-mu, kemungkinan ia akan membeli barangmu lagi juga akan semakin besar.
Pastikan semua barang bersih dan layak
Menjual barang dalam keadaan bersih dan layak sangatlah penting untuk menambah nilai barang di mata pembeli. Ketika berjualan online, lebih baik jika barang yang kamu jual dalam keadaan bersih dan rapi ketika difoto sehingga bisa menarik minat pembeli.
Terlebih lagi jika berjualan offline atau langsung, pembeli akan dengan mudah melihat kondisi barangmu. Pastikan kamu sudah mencuci semua barang yang dijual. Khusus untuk baju, jangan malas untuk menyetrikanya juga.
Dengan begini, semua barang akan terlihat sangat dirawat oleh pemiliknya sehingga mereka tak ragu untuk membelinya dengan harga yang pantas. Hati-hati, baju yang tidak dicuci dan disetrika bisa menurunkan harga jualnya, lo.
Tawarkan di media sosial
Saat ini, ada banyak platform media sosial yang dapat digunakan untuk berjualan. Kamu bisa memanfaatkan Instagram, Facebook, bahkan Twitter untuk menjual barang secondhand-mu. Menawarkannya di media sosial membuat barangmu akan lebih cepat dilihat oleh teman atau kerabat yang jauh sekalipun.
Tak hanya oleh teman-temanmu saja, semua orang bahkan bisa melihat barang tersebut dengan berbagai fitur yang ada di media sosial tersebut. Tentu saja kamu harus membuat foto gambarmu sebagus dan semenarik mungkin. Buatlah mix and match pada baju yang kamu jual sehingga posting-an tersebut terlihat menarik.
Sertakan juga dengan hashtag atau tagar yang menarik di posting-an tentang barang preloved-mu. Kamu bisa juga memasang hashtag yang sedang tren atau kekinian supaya orang-orang melihat barang yang kamu jual.
Mudah ‘kan berjualan barang preloved? Jadi, tunggu apa lagi, segera bongkar lemarimu dan mulailah berjualan agar isi lemarimu tak terlalu penuh lagi.
Butuh tempat yang instagrammable untuk foto baju preloved-mu? Bobobox saja!
Bobobox ‘kan hotel? Ya, benar sekali. Bobobox adalah hotel kapsul yang memiliki desain ala futuristik yang unik serta beragam fasilitas hi-tech yang menarik. Itu sebabnya Bobobox bisa dijadikan sebagai tempat yang instagrammable untuk berfoto dan mengunggahnya di media sosial, sambil staycation untuk menghilangkan penat.
Kamu bisa pesan kamar melalui aplikasi atau website Bobobox, kemudian langsung melakukan pembayaran. Kamu akan otomatis mendapatkan QR code pada aplikasi tersebut. QR code itu bisa digunakan sebagai akses untuk masuk ke dalam pod tanpa harus menggunakan kunci biasa.
Tak hanya itu, Bobobox juga menggunakan IoT untuk kemudahan mengakses berbagai fasilitas di dalam kamarmu. Mulai dari lampu LED yang warnanya bisa kamu atur sendiri sesuai dengan keinginan, hingga menghubungkan smartphone-mu dengan audio musik yang ada di setiap pod.
Podnya juga super nyaman, dengan kasur berukuran single atau king size serta kondisi kamar yang bersih dan rapi. Tim Bobobox selalu menjaga kebersihan dan keamanan para tamu dengan rutin melakukan pembersihan dan menyemprotkan disinfektan.
Dengan begini, kamu enggak perlu khawatir untuk menginap di Bobobox saat kondisi adaptasi kebiasaan baru seperti ini. Yuk, pesan kamarnya di sini sekarang!