Daya Tahan Tubuh Terjaga dengan Mengikuti Kampanye “Isi Piringku”

Daya tahan tubuh menjadi kunci perhatanan tubuh terhadap berbagai ancaman penyakit yang memungkinkan menyerang tubuh. Selama daya tahan tubuh terjaga maka tubuh dapat terhindar dari serangan berbagai penyakit termasuk infeksi virus corona. Seperti yang kita ketahui bersama di masa pandemi ini pemerintah dan petugas medis tengah gencar menghimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh selama masa karantina.

Berbagai upaya menjaga daya tahan tubuh dapat kita lakukan dengan cara menjaga pola makan seperti mengonsumsi makanan yang bergizi. Gaya hidup sehat lain yang bisa kamu lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan melakukan olahraga dan memenuhi kebutuhan istirahat yang cukup. Di tengah masa pandemi ini jamu pun kembali menjadi tren sebagai salah satu upaya meningkatkan daya tahan tubuh.

Salah satu contoh upaya menjaga daya tahan tubuh yang bisa kamu coba lakukan adalah dengan melakukan gerakan isi piringku. Isi piringku merupakan sebuah kampanye gaya hidup sehat pengganti konsep empat sehat lima sempurna yang selama ini dikenal masyarakat. Isi piringku adaah sebuah pedoman agar masyarakat paham pentingnya makan sehat dengan gizi seimbang.

Dengan adanya kampanye ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia mengetahui pentingnya gizi yang seimbang demi terwujudnya bangsa Indonesia sehat, kuat, dan berdaya saing. Lalu seperti apakah manfaat melakukan gerakan isi piringku terhadap daya tahan tubuh? Pada kesempatan kali ini Bob akan menjelaskan hubungan daya tahan tubuh dengan gerakan isi piringku yang dianjurkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia seperti berikut ini!

Apa itu Kampanye Isi Piringku?

Disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pemahaman masyarakat mengenai nutrisi dinilai sangat penting terutama mengingat Indonesia kini tengah menghadapi beban ganda masalah gizi. Beban ganda masalah gizi merupakan sebuah sisi Indonesia yang masih menghadapi masalah gizi kurang, stunting, dan kurus. Di sisi lain Indonesia juga tengah dihadapkan pada masalah obesitas dan berbagai penyakit tidak menular (PTM) berbahaya.

Beberapa penyakit tidak menular yang diakibatkan oleh masalah gizi ini diantaranya adalah diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Dilansir dari data Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia termasuk cukup tinggi yaitu mencapai 40%. Data tersebut menjadi sebuah beban tersendiri bagi negara kita karena seperti yang kamu ketahui penderita hipertensi harus mengonsumsi obat setiap harinya.

Selain itu, hipertensi juga menjadi salah satu faktor risiko penyakit lainnya yang tak kalah berbahayanya yaitu penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Beberapa penyakit berbahaya tersebut salah satunya disebabkan karena rendahnya kualitas kesehatan seseorang. Kesehatan masyarakat Indonesia yang memburuk karena kualitas gizi yang rendah salah satunya adalah karena kurangnya asupan sayur dan buah.

Daya Tahan Tubuh Terjaga dengan Isi Piringku

Daya tahan tubuh yang menurun ini pun salah satunya dikarenakan oleh kurangnya aktivitas fisik dan tidak rutin cek kesehatan. Data Riskesdas menunjukkan bahwa masyarakat yang mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup kurang dari 10%. Kurangnya asupan gizi dari sayur dan buah menjadi sebuah ironi tersendiri bagi Indonesia. Pasalnya Indonesia dikenal memiliki berbagai macam buah dan sayur yang bisa didapatkan dengan mudah dan dengan harga yang terjangkau.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Kirana Pritasari, menyampaikan bahwa konsep empat sehat lima sempurna sudah lama dikenal masyarakat. Namun sayangnya konsep empat sehat lima sempurna yang menekankan konsumsi susu sebagai penyempurna gizi dinilai sudah tidak relevan. Hal ini disebabkan karena untuk mendapatkan kecukupan gizi, masyarakat tidak harus minum susu. Susu dinilai sebagai bagian dari sumber protein.

Kirana menjelaskan konsep isi piringku dapat mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Tidak sedikit masyarakat yang tentu kesulitan memahami konsep gizi seimbang oleh karena itu konsep gizi seimbang ini disederhanakn dalam konsep isi piringku. Konsep isi piringku ini pun digambarkan secara visual agar mudah dipahami anak-anak maupun orang dewasa.

Isi Piringku untuk Anak-anak dan Dewasa

Asupan makanan yang bergizi untuk daya tahan tubuh yang terjaga dibutuhkan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Oleh karena itu porsi dan jenis makanan yang ada dalam isi piringku pun disesuaikan dengan usia dan aktivitasnya. Salah satu contohnya adalah sumber protein untuk bayi dan anak balita yang sedang dalam masa pertumbuhan harus lebih banyak. Selain itu porsi karbohidrat untuk orang dewasa harus dikurangi.

Konsep isi piringku ini kemudian akan disosialisasikan ke posyandu-posyandu, sekolah-sekolah, juga ke kementerian lain yang terkait. Pengenalan konsep isi piringku ke sekolah-sekolah dinilai sangat penting karena faktanya anemia cukup tinggi terjadi di kalangan remaja putri dikarenakan kurangnya asupan sumber zat besi. Selain itu para calon ibu pun harus mengetahui pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang.

Jangan sampai para calon ibu kemudian melahirkan bayi dengan berat rendah. Agar informasi mengenai pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui asupan gizi yang seiimbang, kementrian kesehatan pun melakukan kampanye. Kampanye isi piringku ini pun dilakukan ke kantin-kantin sekolah serta beberapa portal media sosial.