Di saat isolasi mandiri seperti sekarang, mencari hiburan yang nggak itu-itu aja pasti cukup sulit. Satu-satunya teman setiamu adalah internet dan laptop.
Nah, kalau kamu sudah bosan nonton film atau YouTube, mungkin hiburan yang satu ini cocok buat kamu untuk mengisi waktu luang saat isolasi mandiri. Yap, mengunjungi museum-museum terkenal di dunia dengan cara virtual. Penasaran museum virtual apa saja yang bisa kamu kunjungi selama isolasi mandiri? Simak terus di sini ya.
Museum Louvre, Paris, Prancis
Siapa yang tidak kenal dengan museum yang satu ini? Di dalamnya terdapat karya-karya bersejarah dari seniman terkenal seperti lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Museum Louvre menawarkan tur museum secara daring terutama untuk kamu yang sedang isolasi mandiri.
Museum Louvre adalah museum seni terbesar di dunia memamerkan lebih dari 380,000 barang dan 350,000 karya seni. Beberapa koleksi yang bisa kamu lihat secara virtual di antaranya adalah koleksi barang-barang antik dari Mesir, reruntuhan parit Louvre yang dibangun oleh raja Prancis Phillippe Auguste, dan patung-patung karya Michaelangelo.
Museum Solomon R. Guggenheim, New York, Amerika Serikat
Solomon Robert Guggenheim adalah seorang pebisnis dan kolektor karya seni. Di museum yang ia dirikan, ia menyimpan sekitar delapan ribu karya seni mulai dari abad ke 19. Museum ini juga menyediakan tur daring, cocok untuk menambah ilmu selama isolasi mandiri.
Dari delapan ribu karya seni yang ada di museum Solomon R. Guggenheim, dipilih lagi 1,700 karya seni dari lebih dari 625 seniman yang ditampilkan di koleksi daring mereka. Beberapa di antaranya adalah karya-karya Franz Marc, Piet Mondrian, Pablo Picasso, dan Jeff Koons.
Museum Vatikan, Roma, Italia
Museum virtual selanjutnya yang bisa kamu kunjungi selama isolasi mandiri adalah Museum Vatikan. Museum ini mengoleksi berbagai karya seni yang dikurasi oleh para paus selama berabad-abad.
Di museum ini kamu akan menemukan banyak sekali ruangan yang dibagi beradasarkan paus-paus yang mengurasi karya seninya seperti ruangan Museum Mesir Gregorian, Pio Clementino, Galeri Lapidary, dan masih banyak lagi.
Bintang utama dari museum ini adalah ruangan Sistine Chapel di mana kamu bisa melihat lukisan mahakarya Michaelangelo yang terpampang di langit-langit museum. Fitur kamera 360 derajatnya juga membantu kamu untuk mengeksplor museum ini lebih detil lagi selama isolasi mandiri.
Museum Galeri Smithsonian National Portrait, Washington D.C, Amerika Serikat
Jika kamu ingin mengetahui sejarah tentang Amerika Serikat saat isolasi mandiri, museum ini patut kamu kunjungi. Soalnya, museum ini mengoleksi karya-karya dari tokoh nasional Amerika Serikat seperti politisi, ilmuwan, penemu, seniman, aktivis, dan lain-lain.
Intinya, misi dari museum ini adalah untuk menceritakan tentang Amerika melalui orang-orang yang membentuk dan mengembangkan sejarah dan budaya negara tersebut.
Salah satu museum yang paling sering dikunjungi di Amerika ini memiliki koleksi foto-foto presiden Amerika yang bahkan tidak ada di Gedung Putih. Di museum ini kamu bisa menemukan lebih dari 23,000 koleksi yang terdiri dari lukisan, foto, gambar, dan pahatan.
Museum State Hermitage, St. Petersburg, Russia
Perjalanan kamu mengunjungi museum virtual selama isolasi mandiri belum lengkap jika belum melihat museum kedua terbesar di dunia ini. Ada lebih dari tiga juta koleksi karya seni disimpan di Museum State Hermitage.
Kamu juga bisa menemukan lukisan karya Leonardo da Vinci dan patung pahatan Michaelangelo yang hanya bisa kamu temukan di sini. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi terbesar karya pelukis Rembrandt setelah Belanda.
Di bagian utama museumnya, kamu akan menemukan monumen budaya dan karya seni dari dunia zaman dahulu seperti di Eropa, Rusia, dan negara timur.
Jika kamu memiliki waktu luang selama isolasi mandiri, kamu bisa menonton video tur Museum State Hermitage yang berdurasi selama lima jam. Yang lebih hebatnya lagi, video ini diambil dengan cara sekali ambil menggunakan kamera telepon genggam.
Museum British, London, Inggris
Museum yang satu ini memiliki koleksi lebih dari delapan juta benda dan beberapa di antaranya bisa kamu nikmati secara daring. Apalagi di saat-saat isolasi mandiri seperti ini. Koleksi yang ada di Museum British dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan tema.
Ada koleksi yang bertemakan Amerika, Cina, hewan, kematian dan ingatan, cinta dan identitas, Afrika, dan Mesir. Museum British juga bekerja sama dengan Google Cultural Institute dan menawarkan tur virtual menggunakan teknologi Google Street View.
Museum National Women’s History, Virginia, Amerika Serikat
Peran wanita dalam sejarah tidak boleh dilupakan. Oleh karena itu, cerita-cerita dan karya-karya para wanita yang mengubah dunia harus diangkat. Itulah yang coba dilakukan oleh Museum National Women’s History.
Di museum ini, selama isolasi mandiri, kamu bisa menyimak cerita tentang wanita-wanita di Amerika Serikat yang berkontribusi terhadap kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan politik negara tersebut. Salah satu caranya adalah melalui ekshibisi daring yang museum ini sajikan.
Di ekshibisi tersebut, disajikan cerita tentang wanita yang mendobrak ide patriarki, bekerja di NASA, tampil cemerlang di bidang tata busana dan olahraga.
Jadikan isolasi mandiri sebagai kesempatan untuk belajar
Isolasi mandiri memang bisa bikin bosan. Akan tetapi, jangan sampai waktumu terbuang dengan percuma. Gunakan kesempatan isolasi mandiri ini untuk belajar lebih banyak hal lagi.
Museum adalah tempatnya inspirasi dan edukasi, tempat memecah kebuntuan. Novel-novel karangan Dan Brown saja diangkat berdasarkan museum terkenal di dunia. Jika saat isolasi mandiri kamu sedang mentok ide, museum-museum yang sudah disebutkan di atas bisa memberikan informasi yang akan memperkaya khazanah keilmuan kamu tentang banyak hal.
Mulai dari seni, budaya, politik, dan masih banyak lagi. Jangan jadikan isolasi mandiri sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Tetap semangat dan jaga kesehatan!
Bobobox, hotel kapsul untuk isolasi mandiri
Bobobox adalah hotel kapsul yang bisa bikin kamu bebas dari stres. Suasana tenang dan hening akan kamu dapatkan saat masuk ke pod-nya, pas untuk isolasi mandiri. Selain itu, desainnya yang modern juga enak untuk dinikmati. Kamu akan merasa seperti berada di film-film masa depan.
Tak hanya itu, teknologi yang digunakan juga canggih. Untuk memesan kamar, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi Bobobox. Aplikasi ini, selain untuk memesan, juga berfungsi sebagai kunci kamar lho. Tinggal pindai saja QR code-nya. Mudah kan?
Di kamarnya juga kamu akan menemukan lampu led yang bisa kamu atur sesuai dengan suasana hati kamu. Modenya pun ada banyak. Mau untuk tidur? Ada. Mau untuk meditasi? Tinggal pakai mode zen. Pokoknya pas banget untuk melepas stres dan menjaga kesehatan mental.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox dan lupakan stres untuk sejenak!