mengenali apa itu method acting

Mengenali Apa Itu Method Acting dan Siapa Saja Aktor yang Mempraktekannya.

Istilah method acting kembali mencuat setelah kontroversi aktor Korea Kim Jung-Hyun pada tahun 2018 silam ramai diperbincangkan di tahun 2021 ini. Dalam kasus tersebut, aktor Kim tampak tidak bersemangat dan bersikap tidak sopan kepada lawan mainnya saat menghadiri konferensi pres untuk drama Time.

Publik saat itu dibuat geram dengan aksi tersebut. Namun, setelah ada klarifikasi bahwa Kim Jung-Hyun sebenarnya mengalami sleeping serta eating disorder karena terlalu mendalami peran, publik pun akhirnya memaklumi dan mendukung aktor tersebut.

Karena itulah istilah method acting kembali ramai diperbincangkan. Meski begitu, istilah ini sebenarnya sudah lama ada dan sejumlah aktor ternama pun pernah mencoba metode acting satu ini.

Lalu, apa itu method acting dan siapa saja aktor-aktor ternama yang pernah mempraktikkannya? Simak lebih lanjut di bawah ini!

Apa itu Method Acting?

Sumber: @elmundoderabbit via Unsplash

Kamu mungkin sudah sering melihat dalam film bagaimana para aktor begitu tenggelam dalam perannya dan kamu pun dibuat kagum oleh totalitas sang aktor. Tapi, apakah kamu pernah bertanya apa yang mereka lakukan hingga bisa beracting sebagus itu?

Dalam acting sendiri, ada beberapa jenis acting yang masing-masing memiliki sejarah, asal-usul serta persiapan yang berbeda. Salah satunya adalah method acting ini. Lalu, apa itu method acting?

Method acting merupakan teknik atau jenis acting yang mendorong sang aktor untuk mengembangkan performanya secara emosional dan tanpa dibuat-buat dengan benar-benar menghidupkan peran dari karakter yang dimainkannya. Dengan kata lain, method acting ini merupakan teknik yang berorientasi pada emosi, bukan acting klasik yang lebih berbasis aksi (biasanya aktor diajari untuk berfokus pada yang terjadi dalam adegan).

Sejarah Method Acting

Setelah mengetahui secara garis besar apa itu method acting, kenali juga sejarah singkat terciptanya method acting ini. Konsep method acting ini diciptakan oleh Konstantin Stanislavski, aktor sekaligus sutradara teater Rusia, di awal tahun 1900-an. Di masa itu, teknik tersebut belum disebut sebagai method acting. Namun, konsepnya ini membantu para aktor membangung karakter yang terlihat nyata.

Staninlavski meyakini bahwa agar aktor dapat menciptakan performa yang natural, mereka perlu beracting berdasarkan pengalaman serta memori pribadi sehingga dapat memperoleh emosi yang nyata dan terhubung dengan karakternya. Dalam hal ini, para aktor didorong untuk bisa membayangkan apa yang karakter mereka rasakan. Mereka akan menggunakan memori dan pengalaman tersebut dan menghubungkan emosi-emosi yang didapat pada penggambaran karakter.

Metode tersebut kemudian dikembangkan lebih jauh dan efektif serta dibawa ke studio-studio acting Amerika di tahun 1930-an oleh Lee Strasberg dan Elia Kazan sehingga kemudian dikenal dengan nama method acting. Melansir Studiobinder, konsep metode dari Strasberg mengharuskan aktor untuk hidup sebagai karakter yang dimainkannya meskipun sedang tidak berada di atas panggung atau di depan kamera. Karena itu, banyak aktor method acting yang menolak untuk menghentikan karakter mereka sampai proses syuting berakhir.

Salah satu praktik yang cukup sederhana adalah saat memainkan peran pembunuh. Para aktor tentu tidak perlu menjadi pembunuh di kehidupan nyata mereka. Namun, mereka harus merasakan hal tersebut dari pengalaman saat marah atau apapun yang relevan. Pengalaman tersebut kemudian akan menunjukkan informasi tentang bagaimana mereka bertindak jika mereka mendapati diri dalam situasi yang serupa dengan karakter yang mereka mainkan.

Mereka kemudian membiasakan diri untuk hidup dalam pikiran karakter mereka bahkan dalam kehidupan sehari-hari di luar lingkup syuting dan menggunakan persiapan tersebut untuk dimasukkan ke dalam performa mereka di depan kamera atau di atas panggung.

Para Aktor yang Mempraktikkan Method Acting

Setelah mengenal sedikit sejarah serta gambaran tentang apa itu method acting, ketahui juga yuk beberapa aktor ternama dan hebat yang pernah mencoba metode satu ini dalam karir mereka.

Praktik method acting ini tidak jarang mebuat para aktor menjadi obsesif dan berakibat kehilangan berat badan, perubahan dalam pola tidur dan makan, depresi hingga gila. Selain itu, proses adaptasi untuk kembali menjadi diri sendiri dan menjalani kehidupan seperti biasanya pun membutuhkan waktu lama pasca proses syuting selesai.

Marlon Brando

Marlon Brando merupakan method actor yang belajar di bawah pengawasan Elia Kazan dan Stella Adler di New York City. Untuk mempersiapkan perannya dalam The Men, Marlon Brando rela terbaring di ranjang rumah sakit selama sebulan penuh untuk mendapatkan pengalaman menjadi seorang veteran yang terluka yang hendak dimainkannya.

Robert De Niro

Dalam salah satu filmnya yang berjudul Taxi Driver, aktor yang belajar langsung di bawah pengawasan Stella Adler dan Lee Strasberg ini bekerja sif 12 jam dan akan menjemput penumpang di sekitar New York City saat istirahat dari syuting filmnya. Selain itu, untuk film Raging Bull, De Niro juga mengalami perubahan fisik yang signifikan dengan menaikkan berat badan hingga hampir 70 pound atau 31 kg. Lebih menyeramkannya lagi, De Niro juga pernah membayar dokter gigi untuk membuat giginya rusak dan berantakan demi film Cape Fear.

Heath Ledger

Untuk perannya dalam The Dark Knight, Heath Ledger mengurung diri di apartemennya selama satu bulan untuk mencapai kegilaan seorang Joker. Selama itu, Ledger berlatih cara tertawa serta menuliskan ocehan khas Joker di buku catatan setiap harinya. Meskipun tampil begitu menakjubkan sebagai Joker, sayangnya Ledger harus meregang nyawa tepat setelah syuting selesai diduga akibat depresi dalam mendalami peran Joker.

Daniel Day-Lewis

Dalam perannya di film The Crucible, Day-Lewis memutuskan untuk tinggal dalam set syuting. Set itu sendiri merupakan replika desa kolonial yang tidak dialiri listrik maupun air. Dengan hanya menggunakan peralatan abad 17 Amerika, aktor tersebut membangun sendiri rumahnya. Selain itu, Day-Lewis juga menolak memakai jaket musim dingin saat berperan di film Gangs of New York sehingga berakibat terkenan pneumonia yang hampir merenggut nyawanya.

Adrien Brody

Untuk film The Pianist, Adrien Brody melakukan banyak hal yang tidak biasa demi mendalami perannya. Dia menurunkan berat badan, belajar bermain piano (berlatih empat jam sehari), menjual apartemen dan mobil, mematikan ponselnya, dan pergi ke Eropa untuk mendalami karakternya. Karena itu, dia pun menarik diri dari masyarakat hingga harus kehilangan kekasihnya.

Hilary Swank

Saat berperan sebagai pria transgender di Boys Don’t Cry, Hilary Swank menghabiskan satu bulan penuh hidup sebagai laki-laki. Dia menurunkan berat badan agar pipinya cekung, membebat dadanya, dan menjejali celananya dengan kaus kaki agar merasa seperti laki-laki.

Billy Bob Thornton

Dalam film Sling Blade, aktor satu ini sampai memasukkan pecahan kaca ke dalam sepatunya untuk memaksa dirinya berjalan terpincang-pincang. Hal ini tentu membuahkan hasil, Billy Bob Thornton memperoleh nominasi Oscar untuk peran tersebut.

Christian Bale

Christian Bale rela menurunkan berat badan 60 pound atau sekitar 27 kg dalam film The Machinist dengan peran seorang penderita insomnia akut. Dalam waktu enam minggu, dia kembali ke berat badan semula untuk bermain dalam Batman Begins.

Tom Hanks

Aktor lainnya yang mempertaruhkan berat badannya untuk method acting adalah Tom Hanks. Dalam film Cast Away, Hanks menaikkan lalu menurunkan berat badan sekitar 22 kg. Dia juga tidak mandi ataupun mencukur rambutnya hingga membuatnya terkena infeksi Staphylococcus yang memiliki gejala umum ruam dan bisul yang mengeluarkan cairan.

Kate Winslet

Untuk berperan sebagai mantan pengawal camp konsentrasi Nazi dalam film The Reader, Winslet berbicara dalam dengan aksen Jerman di rumah dengan keluarganya. Butuh waktu berbulan-bulan setelah selesai syuting untuk kembali menjadi dirinya sendiri dengan bantuan suaminya saat itu, Sam Mendes.

Menginap Sambil Binge-Watching di Bobobox

Ingin binge-wathcing film tapi butuh suasana baru? Menginap di Bobobox saja. Tempatnya nyaman, harga terjangkau pelayanan ramah dan tentunya Wi-Finya kencang. Selain itu, Bobobox juga memiliki fitur moodlamp yang dapat digunakan pengunjung untuk mengganti warna cahayanya sesuai mood.

Ada sekitar 15 warna mulai dari putih, kuning, pink, hijau, biru, hingga ungu. Pilih saja mana yang paling cocok untuk suasana nonton kamu. Selain itu, fitur ini juga memberikan tampilan Instagrammable saat berfoto serta memberi kenyamanan sehingga pengunjung dapat memperoleh quality sleep saat menginap di Bobobox.

Tertarik mencoba? Unduh dulu yuk aplikasi Bobobox untuk booking dan informasi serta promo terbaru dari Bobobox!

 

Foto utama oleh: @jontyson via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles