Penyakit meningitis adalah penyakit yang menyebabkan pembengkakakan pada meninges, yaitu membran yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Karenanya, penyakit ini juga kerap disebut penyakit radang otak.
Penyakit yang satu ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, parasit, atau faktor lainnya dan dapat mengenai siapa saja, termasuk bayi.
Gejala awal penyakit meningitis cukup mirip dengan gejala flu karenanya harus tetap diwaspadai.
Meningitis dapat berkembang sangat cepat dan kemudian menimbulkan komplikasi seperti kejang dan gagal ginjal.
Karenanya, penyakit ini harus ditangani secepat mungkin. Jika didiagnosis lebih awal, penyakit meningitis dapat diobati dan penderitanya pun memiliki peluang besar untuk sembuh.
Tidak bisa dianggap sepele bukan?
Nah biar kamu lebih aware dengan penyakit ini, ada baiknya kamu mengetahui lebih detail tentang gejala, penyebab serta pencegahannya.
Berikut ini Bob sudah merangkum beberapa informasi tentang penyakit tersebut. Simak informasinya yuk!
Gejala Penyakit Meningitis
Penyakit meningitis memiliki gejala-gejala umum seperti leher kaku, nyeri kepala hebat, demam tinggi (38 derajat Celcius atau lebih), linglung, muntah, kantuk, dan kejang.
Selain itu, kamu juga mungkin akan merasa tidak nyaman saat melihat lampu yang terang, mengalami ruam kulit, sakit tenggorokan, sulit dan nyeri saat menelan, kelenjar getah bening di leher membesar, dan suara menjadi serak.
Pada anak-anak, gejala yang muncul biasanya demam, rewel, susah makan atau menyusu, muntah, menangis dengan nada tinggi, bercak merah atau ungu di kulit, menangis saat kulitnya disentuh, dan juga kejang.
Anak-anak umumnya memiliki kesulitan dalam menjelaskan gejala yang mereka alami, maka dari itu sebagai orang tua kamu harus memperhatikannya dengan saksama.
Penyakit Meningitis Akibat Virus dan Bakteri
Dua penyebab utama penyakit meningitis adalah virus dan bakteri. Meningitis akibat virus adalah yang paling umum terjadi dengan gejala-gejala seperti meriang, diare, demam hingga flu.
Beberapa jenis virus yang dapat memicu penyakit meningitis adalah kelompok enterovirus (contoh virus polio), virus gondong, virus flu, virus West Nile, virus herpes simpleks, virus HIV, dan virus mumps.
Meningitis akibat virus sifatnya tergolong ringan dan dapat pulih dengan sendirinya. Namun, beberapa kondisi tertentu dapat membuat penderitanya memburuk sehingga tetap membutuhkan perawatan yang tepat.
Selanjutnya, meningitis yang disebabkan oleh bakteri bisa dibilang langka namun dapat berdampak kematian pada penderitanya jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Meningitis akibat bakteri ini dapat menular melalui kontak jarak dekat dengan orang lain dan menyebabkan trauma kepala yang hebat, misalnya disebabkan oleh infeksi telinga atau sinusitis.
Jenis bakteri penyebab meningitis di antaranya adalah Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitides, Haemophilus influenza, Listeria monocytogenes, dan Staphylococcus aureus.
Meningitis akibat Streptococcus pneumonia umumnya dikatikan dengan infeksi bakteri di bagian tubuh lain seperti seperti pneumonia, sinusitis, atau endokarditis.
Sementara itu, Neisseria meningitides adalah bakteri penyebab meningitis yang menyebar melalui air liur atau lendir saluran pernapasan.
Lalu, Haemophilus influenza tipe B atau Hib umumnya menjadi penyebab meningitis pada anak-anak.
Kalau Listeria monocytogenes biasanya akan ditemukan dalam makanan seperti melon, keju, dan sayuran mentah.
Nah, kalau Staphylococcus aureus biasanya ditemukan pada kulit atau saluran pernapasan.
Penyakit Meningitis Akibat Jamur dan Faktor Lain
Selain virus dan bakteri, meningitis juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur, penyakit kanker dan lupus, operasi otak, cedera kepala, atau pengaruh pengobatan tertentu.
Meskipun langka, meningitis yang diakibatkan oleh infeksi jamur umumnya menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Contohnya adalah penderita kanker atau AIDS dan orang yang mengonsumsi obat penekan sistem imun.
Beberapa di antaranya yang menjadi penyebab penyakit radang otak ini adalah cryptococcus, blastomyces, histoplasma, coccidioides, dan candida.
Jamur-jamur tersebut biasanya ditemukan dalam kotoran burung dan kelelawar. Penyebarannya sendiri bisa melalui tanah atau debu yang sudah terkontaminasi lalu terhirup oleh penderita.
Setelah jamur menginfeksi tubuh, jamur kemudian akan menyebar dari aliran darah menuju otak dan sumsum tulang belakang.
Selain jamur, ada juga parasit yang dapat menyebabkan meningitis seperti Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis.
Parasit tersebut biasanya dapat ditemukan dalam hasil bumi serta kotoran, makanan dan hewan seperti siput, ikan mentah, dan unggas.
Karena itu, meningitis parasit tidak ditularkan antarmanusia melainkan melalui parasit yang mengifeksi hewan atau yang mungkin ada dalam makanan kamu.
Jadi, kamu harus berhati-hati jika ingin memakan hewan-hewan tersebut atau melakukan kegiatan seperti berenang karena memiliki potensi tertular parasit penyebab meningitis.
Faktor Risiko Meningitis
Kemungkinan seseorang terkena penyakit meningitis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Pertama adalah faktor usia di mana meningitis akibat virus umumnya muncul pada anak-anak di bawah lima tahun sementara meningitis bakteri seringkali menyerang orang-orang di bawah 20 tahun.
Lalu, ada kehamilan yang dapat meningkatkan risiko terkena meningitis akibat bakteri Listeria. Akibatnya ibu hamil mungkin akan mengalami keguguran.
Selain itu, lingkungan yang ramai juga dapat meningkatkan potensi terkena meningitis karena adanya kontak dekat dengan orang lain, misalnya di asrama.
Nah, selanjutnya ada jadwal vaksinasi. Risiki seseorang terkena penyakit meningitis akan meningkat jika dia melewatkan jadwal vaksinasi (baik anak maupun dewasa) yang sudah dianjurkan oleh dokter.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Meningitis
Pengobatan penyakit meningitis akan bergantung pada penyebab penyakit tersebut. Jika karena virus, penderita bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu.
Namun, agar proses pemulihan berjalan lancar, penderita dianjurkan untuk beristirahat total serta mengonsumsi banyak cairan dan obat antinyeri untuk mengurangi demam dan rasa sakit lainnya.
Selain itu, dokter biasanya akan memberikan obat kosrtikosteroid yang dapat mengurangi pembengkakan di otak dan juga obat antikejang guna mencegah terjadinya kejang
Kalau meningitis bakteri, penanganannya akan melibatkan obat antibiotic spektrum luas (dengan infus) dan obat kortikosteroid.
Selanjutnya, untuk meningitis akibat jamur, maka obat yang digunakan pun adalah obat antijamur.
Lalu, jika terkena meningitis akibat parasit, penderita akan diberi obat berdasarkan gejala jenis parasit penyebab penyakit tersebut.
Nah jika meningitis terjadi buka karena keempat hal di atas atau karena non-ifeksi, maka akan diberikan pengobatan sesuai kondisi penderita.
Jika memiliki autoimun, penderita akan diobati dengan kortikosteroid. Sementara itu, meningitis terkait kanker akan melibatkan terapi tertentu.
Agar terhindar dari penyakit ini, hal yang paling utama adalah dengan menjalani gaya hidup sehat dan menghindari kondisi yang dapat memicu penyebaran infeksi.
Lebih detailnya adalah dengan menjaga kebersihan, tidak berbagi makanan, minuman, ataupun peralatan pribadi, olahraga rutin, konsumsi makanan sehat dan seimbang, dan menerapkan etika bersin dan batuk.
Jika sedang hamil, pastikan selalu memasak daging sampai benar-benar matang sebelum dimakan, tidak mengonsumsi keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi, serta menghindari makanan mentah seperti sushi.
Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk melakukan vaksinasi sesuai anjuran dokter agar meningkatkan kekebalan tubuh kamu terhadap penyebab penyakit radang otak tersebut.
Beberapa vaksin yang dapat membantu pencegahan meningitis adalah vaksin H. influenza, vaksin pneumokokus PCV13, vaksin pneumokokus PPSV23, dan vaksin meningokokus.
Bobobox
Bingung cari akomodasi murah tapi nyaman? Ke Bobobox aja!
Hotel kapsul yang satu ini menawarkan akomodasi minimalis dengan fasilitas yang canggih.
Mau sambil kerja? Bisa kok. Bobobox dilengkapi dengan compact working space yang akan membuat kamu merasa nyaman dan focus saat bekerja.
Bisa sambil dengerin lagu juga lho biar mood kamu semakin bagus. Selain itu, kamu juga bisa mengatur lampu LED di dalam pod sesuai suasana hati kamu, asyik kan?
Yuk unduh aplikasi Bobobox di App Store atau Play Store sekarang juga!