Puasa Ramadan menjadi momen bagi umat muslim untuk beribadah, berbagi kebaikan serta merenungkan dan memperbaiki diri. Karena itu, manfaat puasa tidak jarang dikaitkan dengan dengan spiritualitas serta pengendalian diri yang baik untuk mengatasi stres dan depresi.
Namun, manfaat puasa tentu tidak sampai situ saja. Kegiatan menahan haus dan lapar selama berjam-jam ini juga memiliki manfaat kesehatan lho. Apa saja manfaat puasa itu? Yuk simak lebih lanjut!
Perubahan pada Tubuh Saat Berpuasa
Singkatnya, tubuh memasuki fase puasa kira-kira delapan jam setelah terakhir kali kamu makan. Dengan kata lain, tubuh berpuasa setelah mendapatkan asupan dan lambung selesai menyerap nutrisi dari makanan yang kamu santap saat sahur.
Saat berpuasa, tubuh terlebih dulu menggunakan glukosa yang tersimpan di dalam hati dan otot sebagai energi. Jika sudah habis, tubuh mulai menggunakan lemak untuk energi.
Jika semua sumber energi itu tidak mencukupi, tubuh mulai membakar protein dari otot untuk menghasilkan energi. Fase ini dikenal dengan nama nama fase kelaparan yang berakibat pada hilangnya massa otot.
Namun, kamu tidak usah khawatir. Fase kelaparan hanya terjadi jika kamu berpuasa tanpa henti (tanpa berbuka) hingga berhari-hari atau berminggu-minggu. Penggunaan protein sebagai energi ini biasanya tidak terjadi pada puasa Ramadan sebab kamu akan makan kembali saat berbuka.
Makan saat sahur dan berbuka memberi kamu cukup banyak waktu untuk mengisi ulang energi. Hal ini juga memungkinkan tubuh untuk mengalami transisi bertahap dalam menggunakan glukosa lalu lemak sebagai sumber energi. Dengan begitu, tubuh terhindar dari fase kelaparan.
Baca Juga: Simak Hal-Hal Yang Tetap Terjadi Dalam Tubuhmu Saat Kamu Tertidur Pulas
Beragam Manfaat Puasa untuk Kesehatan
Menyehatkan Jantung
Salah satu manfaat puasa yang baik untuk tubuh adalah menjaga kesehatan jantung. Sejumlah studi menunjukkan adanya pengaruh puasa pada profil lipid yang menggindikasikan penurunan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Selain itu, dalam riset lainnya, berpuasa sekitar satu bulan juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi serta kadar trigliserida darah dan kolesterol jahat. Dengan demikian, puasa ini berperan dalam menyehatkan jantung dan mengurangi risiko terkena serangan jantung, stroke dan penyakit jantung lainnya.
Mengendalikan Nafsu Makan
Puasa juga bisa memiliki andil dalam mengendalikan nafsu makan. Berpuasa bisa memberi perubahan pada gaya hidup dan sistem pencernaan kamu. Saat tubuh terbiasa dengan lebih sedikit makanan, sistem pencernaan memiliki kesempatan untuk beristirahat dan lambung pun perlahan mengecil. Dengan begitu, nafsu makan ikut berkurang dan hal ini juga bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan tren diet lainnya.
Menurunkan Berat Badan
Seperti yang Bob sebutkan sebelumnya, tubuh akan memggunakan lemak sebagai energi setelah sumber energi lainnya habis terpakai. Penggunaan lemak sebagai energi ini dapat membantu menurunkan berat badan sehingga kamu bisa menjaga berat badan tetap ideal.
Secara teori, menahan haus dan lapar membantu kamu mengurangi asupan kalori yang kemudian berakibat pada penurunan berat badan. Selain itu,berdasarkan penelitian, manfaat puasa ini juga berkaitan dengan meningkatnya metabolisme tubuh. Puasa dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinephrine.
Dengan begitu, pembakaran lemak dan kalori pun ikut meningkat. Penurunan berat badan ini dapat membantu tubuh terhindar dar risiko obesitas yang kerap dikaitkan dengan diabetes.
Baca Juga: Tidak Hanya Dari Indonesia, Ini Dia Aneka Ragam Bakso Dari Penjuru Dunia
Detoksifikasi
Tak hanya menggunakan lemak untuk energi, puasa juga membantu membersihkan tubuh dari racun-racun berbahaya yang mungkin terkandung dalam timbunan lemak. Dengan adanya perubahan pada sistem pencernaan dalam satu bulan, tubuh secara alami melakukan detoksifikasi. Dengan begitu, kamu memiliki kesempatan untuk melanjutkan gaya hidup lebih sehat setelah berpuasa.
Menurunkan Risiko Diabetes
Manfaat puasa juga berkaitan dengan menurunnya risiko terkena diabetes. Menurut sejumlah studi, puasa dapat membantu mengontrol gula darah yang sangat berguna bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena diabetes.
Selain itu, terbatasnya asupan kalori saat puasa dinilai cukup efektif dalam mengurangi resitansi insulin. Berkurangnya resistansi insulin ini kemudian dapat meningkatkan sensitivitas insulin yang memudahkan proses pengangkutan glukosa dari aliran darah menuju sel-sel dengan lebih efisien. Kombinasi manfaat puasa itu dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga bisa mencegah adanya lonjakan kadar gula darah.
Melawan Inflamasi
Melansir Healthline, puasa rupanya dapat membuat tubuh lebih sehat dengan melawan inflamasi. Inflamasi sendiri, menurut sejumlah studi, memiliki keterlibatan dalam perkembangan kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis.
Sementara itu, berdasarkan beberapa penelitian, puasa diyakini dapat membantu menurunkan tingkat inflamasi dan meningkatkan kesehatan. Sebuah penelitian pada orang yang menjalani puasa selama 12 jam per hari dalam satu bulan menunjukkan adanya penurunan tingkat penanda inflamasi.
Mengurangi Risiko Kemunculan Kanker
Bukan hanya diabetes, sejumlah riset juga menunjukkan keterkaitan antara berpuasa dan menurunnya risiko penyakit kanker. Melansir Healthline, sejumlah studi pada hewan menunjukkan adanya manfaat puasa untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker. Kegiatan berpuasa ini dapat mengakibatkan menurunnya laju pembelahan sel di dalam tubuh, termasuk sel kanker, karena keterbatasan asupan nutrisi.
Selain itu, ada juga studi tabung reaksi yang menunjukkan hubungan antara puasa dan kemoterapi. Dalam kasus ini, siklus puasa dapat memiliki manfaat yang sama efektifnya seperti kemoterapi dalam memperlambat pertumbuhan tumor serta mampu meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentuk kanker.
Metabolisme saat berpuasa juga diyakini berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Hanya saja, manfaat puasa satu ini masih terbatas pada hewan dan sel-sel saja. Karena itu, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana puasa memengaruhi pertumbuhan kanker dan pengobatan penyakit itu pada manusia.
Meningkatkan Mood dan Menjaga Kesehatan Mental
Puasa bisa menjadi sarana meningkatkan suasana hati dan kesehatan mental kamu. Manfaat puasa ini berhubungan dengan terlepasnya sejumlah hormon dalam darah (endorfin) yang baik dalam meredakan rasa cemas setelah beberapa hari kamu berpuasa. Selain itu, puasa juga dapat membantu menurunkan kadar hormon stres atau krotisol. Adanya hormon endorfin tersebut kemudian meningkatkan tingkat kewaspadaan tubuh dan kesehatan mental kamu.
Meningkatkan Hormon Pertumbuhan Manusia (HDH)
Manfaat puasa juga berkaitan dengan meningkatnya sekresi HDH. HDH ini nerupakan hormon yang berperan dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badang hingga kekuatan otot.
Menurut beberapa studi, puasa secara alami dapat meningkatkan produksi hormon tersebut. Selain itu, terjaganya kadar gula darah dan insulin akibat berpuasa juga akan mengoptimalkan kadar HDH. Pasalnya, sejumlah penelitian mendapati bahwa peningkatan kadar insulin secara terus-menerus justru dapat mengurangi kadar hormon tersebut.
Meningkatkan Fungsi Otak
Puasa juga memiliki manfaat untuk menjernihkan pikiran dan meningkatkan fungsi otak kamu. Melansir CNBC, Rahul Jandial, seorang ahli bedah otak dan saraf City of Hope, Duarte, California, mengungkapakan 16 jam tanpa makanan dapat meningkatkan faktor perkembangan otak alami.
Hal tersebut pada dasarnya membantu ketahanan dan pertumbuhan neuron otak. Neuron ini memungkinkan terkirimnya informasi antara area-area dalam otak serta sistem saraf tubuh lainnya.
Nah, jika neuron dalam keadaan sehat dan bekerja dengan kapasitas penuh maka informasi pun akan disampaikan dengan lebih cepat. Dengan begitu, Jandial menyimpulkan kamu akan lebih fokus dan mampu menyimpan informasi dengan lebih mudah sehingga performa kognitif pun ikut meningkat.
Penelitian lainnya oleh John Hopkins mendapati adanya keterkaitan antara puasa dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson’s. Menurut penelitian tersebut, puasa dapat membantu mencegah perkembangan penyakit tersebut dan di saat yang sama dapat meningkatkan daya ingat dan suasana hati.
Baca Juga: Hati-Hati! Hentikan Kebiasaan-Kebiasaan Ini Agar Ginjalmu Lebih Sehat!
Perhatikan juga Gaya Hidup
Untuk mendapatkan manfaat puasa tersebut, kamu tentu perlu mengimbanginya dengan gaya hidup sehat. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang dan mengurangi makanan tinggi lemak baik di waktu sahur maupun berbuka, serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi cukup air terutama saat sahur.
Selain itu, kamu juga bisa rutin mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung flavonoid seperti teh (tanpa gula atau susu). Kandungan flavonoid tersebut diyakini dapat mencegah naiknya kolesterol, menurunkan risiko diabetes serta membantu melancarkan peredaran darah.
Jika dikonsumsi dalam batas wajar, teh, misalnya teh hitam, dapat memiliki efek hidrasi yang hampir sama dengan air putih. Selain konsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi, kamu juga perlu berolahraga dengan tertatur, mengurangi stres serta menghindari rokok, makanan berminyak, makanan dan minuman manis dan minuman beralkohol.
Puasa sambil staycation di Bobobox? Kenapa nggak! Kamu bisa ngabuburit di sekitar lokasi Bobobox yang strategis lalu lanjut buka puasa bareng di communal area. Bingung mau buka puasa sama apa?
Nggak usah khawatir, Bobobox sudah menyiapkan takjil gratis untuk seluruh tamu di Bobobox. Hal ini juga berlaku buat para guest di Bobocabin. Bukan cuma itu, Bob juga punya promo 10% untuk makanan cepat saji lho! Tunggu apa lagi? Yuk segera unduh aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!