Siapa sih yang bisa menolak gurihnya lumpia Semarang atau hangatnya tempe mendoan Purwokerto? Jawa Tengah memang punya segudang makanan khas daerah yang lezat dan wajib kamu coba saat berkunjung ke sana!
Dari rasa manis hingga pedas, kuliner khas Jawa Tengah selalu berhasil memanjakan lidah siapa saja. Penasaran apa saja hidangan tradisionalnya? Yuk, simak rekomendasi Bob yang dijamin bikin kamu merasa lapar!
Baca Juga: Wajib Mampir ke 13 Tempat Liburan di Jawa Tengah yang Populer Ini
16 Makanan Khas Jawa Tengah yang Terkenal Enak
1. Lumpia
Photo: jcomp via Freepik
Kalau Sahabat Bob berkunjung ke Semarang, cobalah mencicipi gurihnya lumpia. Camilan khas ini sudah terkenal hingga ke mancanegara, lho!
Lumpia punya karakteristik renyah di luar, sedangkan bagian dalamnya diisi dengan berbagai isian seperti rebung, telur, dan daging ayam atau udang yang diolah dengan bumbu gurih-manis. Biasanya, lumpia disajikan bersama saus kental yang manis, acar, dan cabai rawit untuk memberikan sensasi pedas.
Rasanya? Kombinasi sempurna antara gurih, renyah, dan segar! Nggak heran lumpia menjadi ikon kuliner Semarang yang selalu diburu wisatawan buat oleh-oleh!
2. Tempe Mendoan
Photo: Tyas Indayanti via Freepik
Tempe mendoan khas Purwokerto berbeda dengan tempe mendoan yang biasa Sahabat Bob temukan di kios-kios gorengan. Tempe mendoan Purwokerto digoreng setengah matang dengan balutan adonan tepung berbumbu yang tipis namun kaya rasa.
Hasilnya adalah tekstur yang lembut di dalam dengan lapisan luar yang sedikit renyah. Dinikmati paling sempurna selagi hangat, tempe mendoan ini pas disandingkan dengan sambal kecap yang rasanya pedas-manis. Meski sederhana, hidangan ini selalu berhasil mencuri hati pecinta kuliner lokal! Penasaran untuk mencoba?
3. Jenang
Kalau mendengar camilan jenang, pasti tidak lepas dari Kota Kudus. Yup! Jenang dikenal sebagai sajian manis yang legit dan lembut di lidah khas kota santri ini. Dibuat dari santan, gula merah, dan tepung beras, jenang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis yang khas. Kudus bahkan memiliki ikon jenang bernama Jenang Kudus atau Jenang Mubarok yang sering dijadikan oleh-oleh. Camilan ini cocok dinikmati dengan secangkir teh hangat sambil menikmati suasana santai bersama keluarga.
4. Getuk Lindri
Photo: Edgunnn via Freepik
Membicarakan kuliner legendaris Jawa Tengah tidak lengkap kalau tidak menyebut getuk lindri. Makanan tradisional Jawa Tengah ini terbuat dari singkong kukus yang dihaluskan, dicampur gula, dan dibentuk menyerupai mi besar berwarna-warni.
Teksturnya lembut, dengan rasa manis alami dari gula. Biasanya, getuk lindri disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih, menciptakan perpaduan rasa manis dan gurih yang menggoda.
Kalau Sahabat Bob penasaran untuk mencoba, kudapan ini sering ditemukan di pasar-pasar tradisional. Jadi, selamat berburu getuk lindri yang unik ini!
Baca Juga: Liburan Belum Lengkap Kalau Belum Beli 25 Oleh-Oleh Khas Jawa Tengah Ini
5. Soto Kudus
Photo: Jaka Suryanta via Freepik
Indonesia terkenal dengan ragam hidangan soto yang khas di berbagai daerah. Tak terkecuali Soto Kudus dari Jawa Tengah!
Soto Kudus dihidangkan dengan kuah bening yang rasanya gurih. Cita rasa ini didapatkan dari kaldu ayam yang dicampur bumbu khas, seperti bawang putih, kemiri, dan ketumbar. Isian soto biasanya berupa potongan daging ayam suwir, tauge, irisan seledri, dan bawang goreng, lalu disajikan dengan nasi putih hangat.
Uniknya, Soto Kudus sering disajikan dalam mangkuk kecil, membuatnya terlihat sederhana namun sangat nikmat. Meski hadir dalam porsi kecil, semangkuk Soto Kudus tetap mengenyangkan kok!
6. Nasi Gandul
Kalau Sahabat Bob sedang melintas di pesisir utara Jawa Tengah, pastikan mampir ke Kota Pati untuk mencoba nasi gandul!
Nasi gandul terkenal dengan kuahnya yang kental serta rasa gurih manis yang pekat. Tekstur kuahnya mirip dengan gulai, tetapi lebih ringan, dan biasanya disajikan bersama nasi putih. Potongan daging sapi empuk menjadi lauk utama, lengkap dengan taburan bawang goreng yang menambah aroma harum. Seporsi nasi gandul biasanya disajikan di atas daun pisang, menciptakan sensasi makan yang lebih tradisional dan autentik!
7. Dawet ireng
Dawet ireng adalah minuman segar khas Kabupaten Purworejo yang cocok banget dinikmati di hari yang terik. Minuman ini berisi cendol hitam (ireng) yang terbuat dari tepung sagu dan abu merang, dicampur dengan santan dan gula merah cair.
Rasanya manis dan gurih, dengan tekstur cendol yang kenyal dan lembut. Dawet ireng biasanya disajikan dengan es batu, memberikan sensasi dingin yang menyegarkan!
8. Sego Megono
Kuliner andalan pesisir utara Jawa Tengah lainnya adalah sego megono! Hidangan ini berasal dari Pekalongan yang berbahan dasar nasi putih dan megono, yaitu tumisan nangka muda berbumbu.
Bumbu megono biasanya terdiri dari kelapa parut, bawang putih, kencur, dan cabai, menciptakan rasa gurih dan sedikit pedas. Hidangan ini sering disantap masyarakat lokal sebagai menu sarapan atau makan siang, ditemani lauk sederhana seperti tempe goreng atau telur. Nikmat banget!
Baca Juga: Belum Sah Jadi Penggemar Kopi Kalau Belum Kesini! Ini Dia 8 Lokasi Coffee Tasting Jawa Tengah
10. Grombyang
Geser sedikit dari Pekalongan, kamu akan akan menemukan grombyang, hidangan khas Pemalang yang mirip dengan rawon.
“Grombyang” mengacu pada kuah makanan ini yang dihidangkan lebih banyak hingga terlihat “bergoyang” (grombyang dalam bahasa Jawa). Kuahnya berwarna gelap karena menggunakan kluwak, dicampur dengan bumbu rempah seperti bawang putih, ketumbar, dan lengkuas.
Hidangan ini biasanya berisi potongan daging kerbau atau sapi yang empuk, disajikan dengan nasi hangat, dan dilengkapi taburan daun bawang. Rasanya gurih, dengan aroma rempah yang kuat!
11. Rondo Royal
Rondo royal adalah kudapan khas Jepara yang terbuat dari tape singkong yang dilapisi adonan tepung, lalu digoreng hingga renyah. Rasa tape yang manis-asam berpadu sempurna dengan tekstur kulit luar yang renyah, menciptakan sensasi unik di lidah. Kudapan ini paling nikmat disantap saat hangat, ditemani secangkir teh atau kopi!
12. Garang Asem
Photo: Jcomp via Freepik
Buat kamu pencinta makanan berkuah, wajib banget mencicipi segarnya garang asem. Garang asem adalah makanan khas Jawa Tengah yang terkenal dengan cita rasanya yang asam segar.
Hidangan ini berbahan dasar ayam yang dimasak dengan santan, belimbing wuluh, dan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Proses memasaknya unik, yakni dengan membungkus ayam berbumbu dalam daun pisang, lalu dikukus hingga matang. Ketika bungkusan garang asem dibuka, aroma daun pisang memberikan rasa dan aroma khas akan langsung menguar, menggoda selera makanmu!
13. Serabi Solo
Photo: Ika Rahma via Freepik
Siapa yang tak kenal dengan manisnya Serabi Solo? Camilan khas Kota Solo ini penyajiannya mirip dengan pancake, namun lebih tipis dan renyah di bagian pinggirnya. Terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan gula, serabi memiliki cita rasa manis yang lembut.
Biasanya disajikan dengan tambahan topping seperti cokelat, keju, atau nangka. Teksturnya lembut di tengah dan renyah di bagian pinggir, membuat setiap gigitan terasa istimewa!
Baca Juga: 8 Glamping di Jawa Tengah dengan Sensasi Camping Rasa Hotel!
14. Brem
Selain terkenal sebagai oleh-oleh khas Madiun, mungkin belum banyak yang tahu kalau brem juga identik dengan Jawa Tengah, tepatnya daerah Wonogiri.
Camilan yang terbuat dari sari ketan yang difermentasi ini diolah menjadi blok-blok kecil yang ringan. Rasanya unik, perpaduan antara manis dan sedikit asam, dengan sensasi meleleh di mulut saat dimakan. Teksturnya yang kering dan renyah membuat brem cocok dinikmati kapan saja, terutama sebagai teman perjalanan!
15. Gudeg Solo
Photo: Freepik
Selain jadi kuliner yang selalu diburu di daerah Jogja, gudeg juga bisa kamu temukan versi lainnya di Kota Solo. Bedanya, gudeg Solo punya kuah yang lebih encer dibandingkan gudeg dari Jogja. Terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan, gula merah, dan aneka rempah, gudeg Solo memiliki rasa manis yang lebih ringan.
Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi, telur pindang, tahu atau tempe bacem, serta sambal goreng krecek. Gurih dan manisnya benar-benar bikin nagih!
16. Tahu Petis
Semarang nggak hanya soal lumpia, tapi juga tahu petisnya yang juara! Meski camilan ini terbilang sederhana, tetapi tetap kaya rasa, lho. Tahu goreng yang renyah di bagian luar dipadukan dengan petis udang hitam yang gurih dan sedikit manis.
Petisnya dioleskan di bagian dalam tahu, memberikan kejutan rasa yang lezat di setiap gigitan. Camilan ini dapat dengan mudah kamu temukan dijual di gerobak kaki lima dan selalu berhasil menjadi favorit para pecinta street food!
Kulineran di Jawa Tengah? Menginapnya di Bobobox Aja!
Makanan khas Jawa Tengah bukan hanya soal rasa, tetapi juga perjalanan budaya yang sarat sejarah dan tradisi. Setiap hidangan menyimpan cerita unik yang mencerminkan kearifan lokal serta kehangatan masyarakatnya.
Jadi, kenapa nggak langsung mencicipi kelezatan ini di daerah asalnya? Setelah puas menikmati makanan khas di sekitar Jawa Tengah, istirahatlah dengan nyaman bersama Bobobox!
Di Jawa Tengah, Bobobox hadir dalam dua konsep penginapan yang berbeda. Jika kamu lebih suka berada di pusat kota, Bobopod Kota Lama, Semarang dan Bobopod Slamet Riyadi, Solo adalah pilihan strategis. Berlokasi dekat dengan berbagai destinasi kuliner dan wisata, Bobopod memberikan kenyamanan dengan pod yang futuristik, dilengkapi pencahayaan personal, AC, dan keamanan maksimal.
Photo: Bobobox Internal Asset
Nah, bagi kamu yang ingin menginap sekalian healing di alam, kenapa tidak mencoba Bobocabin Dieng Pass, Batang dan Bobocabin Baturraden, Purwokerto? Bobocabin menawarkan pengalaman menginap di cabin yang dikelilingi pemandangan alam dan udara sejuk yang berpadu sempurna dengan kenyamanan modern.
Opsi penginapan ini cocok untuk kamu yang ingin bersantai di tengah asrinya alam dengan fasilitas seperti smart cabin, toilet pribadi, AC, dan jaringan WiFi yang stabil.
Yuk, buat momen kulineranmu di Jawa Tengah makin seru dengan menginap di Bobocabin atau Bobopod! Unduh aplikasi Bobobox sekarang dan lakukan reservasi dengan mudah. Jangan sampai kehabisan, ya!
Penulis: Ratna Asih
Featured photo: Dewi Ambarwati via Freepik
