Kekerasan emosional dalam hubungan adalah hal serius yang sebaiknya tidak kamu anggap enteng. Seriingkali orang-orang yang menghambat kamu dalam beraktivitas adalah orang-orang terdekat dan tersayang kamu, tak terkecuali pasangan. Sayangnya, banyak sekali orang-orang yang tidak menyadari bahwa kebiasaan dan cara pasangan memperlakukan mereka adalah salah satu bentuk kekerasan emosional dalam hubungan.
Agar kamu tidak terjebak dalam hubungan yang tidak baik dan hubungan toxic ini, penting bagi kamu untuk mengetahui beberapa contoh kekerasan emosional ini. Tak hanya meninggalkan bekas luka yang dalam di hati, kekerasan emosional ini pun dapat membuat kamu trauma.
Apa yang Termasuk Sebagai Kekerasan Emosional dalam Hubungan?
Sebelum Bob menjelaskan contoh kekerasan emosional, Bob akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu kekerasan emosional. Pada dasarnya kekeasan emosional adalah salah satu serangan verbal yang ditampakkan secara tidak langsung melalui perilaku manipulatif. Perliaku ini biasanya melibati perilaku meremehkan atau merendahkan, mencaci, mengancam, mengintimidasi, sikap posesif yang berlebihan, dan juga pengabaian.
Tanda-tanda Kekerasan Emosional dalam Hubungan
Seperti yang Bob jelaskan di atas, umumnya para korban kekerasan emosional ini tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban karena kekerasan ini bentuknya tidak terlihat. Namun meskipun jenis kekerasan ini tak berwujud secara fisik, bukan berarti kekerasan emosional ini merupakan hal yang enteng. Dampak dari kekerasan emosional ini faktanya dapat memengaruhi hidup seseorang secara buruk seperti mencoreng harga diri dan rasa percaya diri hingga trauma berat PTSD, depresi, dan bunuh diri.
1. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Sering Menyalahkan
Salah satu contoh kekerasan emosional dalam hubungan adalah kebiasaan pasangan yang kerap kali menyalahkan kamu di saat mungkin kamu tidak melakukan hal yang salah. Kebiasaan perilaku pasangan kamu ini kemudian akan membuat kamu selalu merasa bersalah, tidak percaya diri, tidak berdaya, dan merasa tidak berguna. Tanpa kamu sadari kebiasaan sering menyalahkan ini merypakan salah satu taktik manipulasi tersamar yang disebut dengan gaslighting.
Perilaku gaslighting ini tergambar dari bagaimana seseorang akan akan terus berusaha bersikeras memelintirkan fakta sehingga korban mulai meragukan kebenaran akan dirinya sendiri. Perilaku sering menyalahkan ini pun biasanya disertai dengan perliaku merendahkan diri kamu sehingga kamu menjadi tampak seperti orang yang tidak rasional dan hilang akal sehat. Jika sudah begini maka ini adalah sinyal bahaya bahwa kamu tengah mengalami kekerasan emosional.
2. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Posesif
Kekerasan emosional dalam hubungan selanjutnya adalah perilaku posesif dari pasangan terhadap kamu. Siapa sih yang tidak suka pasangan yang perhatian? Diperhatikan pasangan merupakan salah satu perlakuan dari pasangan yang banyak orang harapkan. Namun posesif tidaklah sama dengan perhatian. Posesif merupakan salah satu perilaku manipulatif seseorang yang berlindung di balik kedok perhatian yang justru hanya akan membuat kamu terkekang dan tersiksa.
Perilaku posesif ini biasanya juga ditandai dengan adanya perilaku mudah cemburu pasangan terhadap kamu. Oleh karena itu pasangan kamu akan mencoba berbagai usaha agar kamu bisa berada dalam kendalinya. Beberapa usaha yang bisa pasangan kamu ini lakukan diantaranya adalah membatasi pergaulan kamu atau bahkan membatasi kamu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, dan orang terdekat kamu lainnya. Hal ini dilakukan agar kamu hanya dapat mengandalkan pasangan kamu saja seorang.
3. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Mengucapkan Kata-kata yang Menyakitkan
Kekerasan emosional dalam hubungan berikutnya kebiasaan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan dengan berlindung di balik alasan bercanda. Sejatinya pasangan yang baik adalah seseorang yang dapat membantu membangun suasana hati pasangannya menjadi lebih baik salah satunya dengan bertutur kata yang baik. Alih-alih melakukan hal tersebut, beberapa pasangan malah mengatakan hal-hal buruk yang menyakiti hati kamu. Hal ini merupakan bentuk kekeasan emosional, lho.
4. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Kamu Harus Selalu Meminta Maaf
Sifat manipulatif yang bisa menjadi salah satu bentuk kekerasan emosional adalah kamu selalu dituntut untuk meminta maaf bahkan saat kamu tidak melakukan kesalahan. Hal inilah yang kemudian membuat kamu terlihat sangat rendah di mata pasangan kamu karena pasangan kamu akan selalu menempatkan kamu sebagai pihak yang bersalah agar kamu terus-terusan minta maaf.
5. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Pasangan Selalu Tidak Ada untuk Kamu
Dalam melakukan berbagai aktivitas kamu tentunya berharap agar pasangan kamu bisa menemani kamu baik itu di kala senang maupun di kala kamu sedang merasa kesusahan dan bersedih. Namun tak jarang beberapa orang tidak dapat menikmati hubungan positif seperti itu. Beberapa orang bahkan seringkali diabaikan oleh pasangan mereka dan membuat mereka merasa kesepian, terabaikan, dan tidak berharga.
Baca Juga: Waspadai Ciri-Ciri Gaslight Di Dalam Hubungan Berikut Ini
6. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Meremehkan
Apakah kamu pernah memiliki pengalaman diremehkan oleh pasangan kamu? Jika iya maka kamu harus hati-hati. Saat pasangan seringkali melakukan kebiasaan ini maka bisa jadi kamu tak bernilai di matanya. Bentuk meremehkan ini tak hanya disampaikan dalam bentuk verbal tetapi juga bisa disampaikan dalam bentuk mendiamkan kamu dan tak mendengar apa yang kamu katakan.
7. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Mengancam
Tak kalah berbahaya dengan kekerasan emosional dalam hubungan di atas, kekerasan emosional dalam hubungan yang satu ini menjadi pertanda bagi kamu untuk segera mengahkiri hubungan kamu dengan pasangan. Ancaman merupakan salah satu perilaku manipulatif yang sangat berbahaya. DIbalik ancaman yang pasangan kamu berikan bisa jadi terdapat keinginannya untuk mengambil alih semua hal-hal penting dalam hidup kamu dan mengaturnya sesuka hati dalam kendalinya.
8. Kekerasan Emosional dalam Hubungan: Mengisolasi
Kekerasan emosional dalam hubungan yang terakhir adalah mengisolasi kamu dari kehidupan dan segala aktivitas kamu termasuk dari hal-hal yang kamu sukai. Dengan mengisolasi kamu, maka kamu tidak bisa secara bebas beraktivitas dan bergaul dengan orang lain termasuk dengan keluarga kamu. Saat kamu menjadi tak berdaya, maka pasangan kamu akan senang karena kamu hanya dapat bertindak semena-mena dan melecehkan kamu secara emosional dengan lebih leluasa.
Baca Juga: Waspadai Ciri-Ciri Gaslight Di Dalam Hubungan Berikut Ini
Jaga Kesehatan Mental Kamu dan Jauhi Kekerasan Emosional dalam Hubungan
Bukan hanya membahayakan hubunganmu dengan pasangan, sifat buruk yang toxic juga berbahaya bagi kesehatan mental. Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mentalmu, salah satunya adalah dengan staycation dan liburan! Kamu nggak perlu bingung mau pilih hotel yang mana. Datang aja ke Bobobox! Hotel kapsul yang modern dan unik ini pasti bisa memberikan kamu pengalaman baru menginap di hotel.
Pod-nya yang unik dan nyaman pasti bikin kamu betah berlama-lama nginap di Bobobox. Selain itu, di dalam pod-nya juga terdapat lampu LED yang bisa disesuaikan dengan suasana hati kamu. Pesan kamarnya pun nggak ribet, tinggal download aja aplikasinya di sini. QR code yang ada di aplikasinya juga berfungsi sebagai kunci kamar lho. Keren, kan? Tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox!