Bagi sebagian orang, makanan pedas memiliki keistimewaanya tersendiri. Rasa terbakar di bibir, lidah, dan kerongkongan adalah sensasi yang menghidupkan rasa makanan tersebut.
“Rasanya justru hambar kalau tidak pakai pedas”, begitulah reaksi kebanyakan orang jika makanannya tidak pedas.
Rasa yang terbakar itu umumnya berasal dari berbagai jenis cabai, mulai dari cabai rawit hingga paprika.
Meskipun memiliki bentuk dan tingkat kepedasan berbeda, semuanya memiliki kandungan senyawa yang disebut capsaicin.
Capsaicin inilah yang memberikan rasa pedas pada makanan dan sifatnya dapat menimbulkan iritasi.
Karena sifatnya tersebut, maka saat memasuki tubuh, tubuh pun akan melawannya dengan mengeluarkan banyak lendir untuk membilas zat tersebut. Maka tidak heran bukan kalau kamu akan ingusan saat menyantap makanan pedas.
Selain reaksi lewat hidung, sebenarnya seluruh tubuh juga memberikan reaksi pada zat tersebut.
Menurut dr. Brett Comer dari University of Kentucky College of Medicine, perut dan bagian dalam usus akan mengeluarkan cairan berlebih saat mengonsumsi makanan pedas.
Karenanya, orang yang tidak kuat pedas akan mengalami sakit perut atau diare akibat lendir ekstra tersebut yang dikeluarkan ke saluran pencernaan.
Selain itu, kamu tentu menyadari bahwa saat kamu memakan yang pedas-pedas, suhu tubuh kamu meningkat, kulit berubah kemerahan, dan kamu merasakan panas, perih atau terbakar.
Nah itu semua adalah respons tubuh yang membuat makanan pedas terasa sangat enak bagi kebanyakan orang.
Selain sensasi enak, sejumlah penelitian juga mengungkapkan bahwa capsaicin memiliki manfaat bagi tubuh seperti meningkatkan fungsi jantung dan metabolisme, memperlambat mutasi yang mengarah pada kanker, menjaga bentuk pinggang, dan lain-lain.
Tentu manfaat tersebut bisa didapat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Lalu bagaimana jika kamu mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan atau eksrem?
Dampaknya pasti cukup membahayakan bagi tubuh orang yang mengonsumsinya. Penasaran seperti apa?
Yuk simak informasi tentang kasus-kasus akibat mengonsumsi makanan pedas berikut ini!
Kerongkongan Robek
Dilansir dari Menshealth, seorang pria berusia 47 tahun memakan hamburger yang diberi puree ghost pepper.
Ghost pepper ini merupakan salah satu cabe terpanas di dunia dan kepedasannya dua kali lebih besar dari cabai habanero.
Setelah memakan makanan pedas itu, pria tersebut pun meminum enam gelas air untuk meredakan rasa pedasnya.
Sayangnya, hal ini justru membuatnya muntah-muntah hebat dan mengakibatkan rasa sakit pada perut dan dada.
Dia pun dilarikan ke rumah sakit lalu menjalani rontgen dan CT scan. Hasilnya menunjukkan adanya sobekan pada kerongkongannya sepanjang 2,5 cm.
Setelah itu, dia pun dirawat selama kurang lebih 23 hari kemudian dipulangkan tetapi dengan memakai tabung yang diletakkan di tenggorokannya sebagai saluran makanan sementara.
Menurut para dokter di Universitas California, robekan tersebut sebenarnya disebabkan oleh muntah-muntah yang hebat tadi, bukan hanya dari panas cabainya.
Meski begitu, hal ini tentu saja akan fatal jadinya jika tidak segera ditangani dan diketahui.
Sakit Setelah Memakan Sambal
Kejadian memilukan dengan makanan pedas terjadi pada tahun 2012 dan menimpa seorang chef restoran Jimmy’s World Grill and Bar bernama Arif Ali.
Dalam kasus ini, chef tersebut jatuh sakit setelah mencicipi sambal yang disiapkan untuk tantangan sayap ayam Man v Food-style.
Tantangan tersebut diselenggarakan oleh restoran untuk menantang para pelanggan yang berani untuk mencobanya.
Sambal tersebut mengandung cabai Naga Jolokia yang merupakan cabai yang sangat pedas dan hanya boleh dipegang dengan memakai sarung tangan lateks.
Dalam skala Scolville, cabai tersebut mempunyai skor 250.000 dan kekuatannya jauh lebih besar dari semprotan cabai.
Menurut para penonton, setelah Ali mencicipi makanan pedas tersebut, dia mulai berkeringat. Dia kemudian meminum susu lalu lanjut memakan dua sayap ayam pedas lagi.
Lalu, tiba-tiba saja napasnya tersendat, keringatnya bercucuran dan akhirnya dia jatuh pingsan.
Akibatnya, dia pun harus dilarikan ke rumah sakit lalu mendapatkan perawatan sebelum akhirnya boleh pulang.
Selama seminggu ke depan, Ali mengalami kram perut dan diare parah.
Kehilangan Pendengaran Akibat Makanan Pedas
Seorang pria Inggris bernama Ben Sumadiwiria harus kehilangan pendengarannya setelah melakukan tantangan memakan mi super pedas.
Tantangan tersebut dia lakukan saat mengunjungi Indonesia di mana dia menemukan sebuah restoran bernama Death Noodles di wilayah Jakarta.
Dalam kesempatan itu, dia memakan mi berisikan 100 cabai. Karena jumlahnya yang cukup banyak, Deah Noodles memiliki skala Scoville sebesar 20 juta.
Saat menyantap makanan pedas tersebut, Ben mulai berkeringat banyak dan juga merasa pusing.
Setelahnya untuk beberapa saa dia tidak bisa mendengar apapun. Berdasarkan penuturan Ben, dia merasa bahwa mi tersebut adalah makanan terpedas yang pernah dia makan.
Dalam hitungan detik, dia langsung berkeringat dan merasa tidak enak badan.
Setelah merasa tuli selama sekitar dua menit, dia pun memuntahkan makanan tersebut di pinggir jalan.
Setelah meminum banyak gelas air, milk shake dan juga pisang dingin, dia masih merasa pusing akibat rasa panas di dalam mulutnya.
Tantangan Ayam Pedas Inggris
Makanan pedas lagi-lagi berulah. Kali ini menimpa seseorang bernama Ethan Rawlinson yang sedang mengikuti tantangan makan sayap ayam pedas di utara Inggris.
Akibatnya, dia harus dilarikan ke rumah sakit dimana dia merasakan gejala kram yang parah, usus bengkak, dan gastritis.
Menurut penuturan Rawlinson, dia hanya memakan satu sayap yang berlumuran sambal namun mulanya rasa panasnya tidak seburuk itu.
Dia bahkan langsung memakan es krim dan juga susu setelahnya. Namun, dua jam kemudia dia merasakan kram perut yang luar biasa. Saat itu, dirinya tidak bisa berdiri sama sekali.
Setelah keadaannya membaik, dia pun dibolehkan pulang namun belum bisa kencing karena memang sangat sakit saat melakukannya.
Dalam tantangan tersebut, para peserta diharuskan untuk memakan sebanyak 10 potong ayam dilapisi dengan sambal yang terbuat dari cabai Carolina Reaper, yang disinyalir sebagai cabai terpedas di dunia.
Selain itu, mereka juga harus menandatangani disclaimer yang menyatakan bahwa cabai yang digunakan sangat pedas dan dapat berisiko meimbulkan cedera serius.
Selain Rawlinson, beberapa peserta lain pun sama-sama dilarikan ke rumah sakit dan harus berakhir di UGD.
Daripada menginap di rumah sakit gara-gara makanan pedas, mending menginap di Bobobox.
Bobobox adalah hotel kapsul berkonsep minimalis namun futuristik, harganya pun juga terjangkau.
Hotel kapsul ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman dan bakal bikin kamu betah berlama-lama di sini.
Beberapa di antaranya adalah Wi-Fi gratis, AC, lampu LED yang bisa kamu atur cahayanya, smoke detector, compact working space, Bluetooth speaker, communal area, musala, shared bathroom beserta toiletries-nya, dan masih banyak lagi.
Selain itu, kamu juga akan menemukan banyak spot foto instragammable yang bisa kamu gunakan untuk berfoto. Jangan lupa bagikan di media sosial kamu ya!
Yuk segera unduh aplikasi Bobobox biar booking lebih gampang! Kamu bisa menjumpai Pod Bobobox di Bandung, Jakarta dan Semarang.
Header photo: @v2osk via Unsplash