Saat sedang membaca artikel ilmiah, kamu pasti akan bertemu dengan istilah sains yang mungkin asing seperti empiris, variabel, hipotesis, dan lain-lain. Jangan pusing dulu. Istliah sains tersebut tidak seperti kedengarannya kok.
Kata-kata tersebut adalah istilah sains dasar yang mudah untuk dipahami. Untuk itu, daripada kamu nanti bingung saat bertemu istilah sains tersebut, kita cari tahu yuk apa saja artinya. Simak terus di sini ya.
Istilah sains: Empiris
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, empiris memiliki arti berdasarkan pengalaman. Oleh karena itu istilah sains ini merujuk pada penelitian yang mengambil hasil dari sebuah pengalaman. Contohnya, sebuah penelitian diadakan untuk mencari hubungan musik dengan produktivitas kerja.
Eksperimen kemudian dilakukan dengan cara mengamati dua kelompok. Kelompok pertama bekerja sambil mendengarkan musik sedangkan kelompok kedua bekerja tanpa musik sama sekali.
Pengamatan dari pengalaman inilah kemudian yang dianalisis untuk mengambil sebuah kesimpulan empiris: apakah musik meningkatkan produktivitas kerja atau tidak. Metode penelitian ini digunakan untuk memvalidasi beberapa hipotesis.
Istilah sains: Hipotesis
Sederhananya, hipotesis adalah sebuah dugaan yang melibatkan hubungan dua variabel atau lebih. Formulasinya biasanya dicirikan dengan penggunaan jika. Jika “A” maka “B”. Jika berlibur bisa meredakan stres maka orang-orang yang sering berlibur memiliki tingkat stres yang rendah. Begitu kira-kira contohnya.
Akan tetapi, istilah sains ini bukan hanya sekadar dugaan. Hipotesis harus memiliki dasar dan harus bisa diuji kebenarannya. Ada penelitian-penelitian dan percobaan yang harus dilakukan sebelumnya hingga sampai pada sebuah kesimpulan.
Istilah sains ini digunakan sebagai landasan dari sebuah metode penelitian. Pada akhirnya, hipotesis bisa diterima atau ditolak kebenarannya tergantung dari hasil yang didapatkan.
Istilah sains: Teori
Menurut Jaime Tanner, seorang profesor dari Marlboro College, yang dikutip dari situs Live Science, ilmuwan dan orang awam memahami teori dengan berbeda. Publik menganggap bahwa istilah sains ini berarti ide atau dugaan. Di sisi lain, ilmuwan menggunakan teori sebagai cara untuk menginterpretasi fakta.
Teori adalah buah dari hipotesis. Ketika sebuah hipotesis belum terbukti, istilah sains tersebut tetapi menjadi hipotesis. Akan tetapi, jika kebenarannya terbukti hipotesis berubah nama menjadi teori karena kemampuannya yang bisa menjelaskan sebuah fenomena.
Namun, teori bukanlah sesuatu yang absolut. Seiring dengan penelitian yang terus berkembang, istilah ini bisa saja berubah. Terutama jika ada teori lain yang lebih kuat dalam menjelaskan sebuah fenomena. Jika demikian, teori sebelumnya yang membahas topik serupa akan gugur.
Istilah sains: Hukum
Banyak orang mengira bahwa teori bisa berubah menjadi hukum jika sudah valid. Akan tetapi, bukan begitu cara kerjanya. Justru, hukum adalah dasar yang digunakan untuk ilmuwan menemukan teori. Contohnya adalah hukum gravitasi yang dijelaskan oleh Isaac Newton.
Ia mengatakan bahwa setiap partikel di alam semesta saling menarik satu sama lain tergantung masa bendanya. Newton mendeskripsikan apa itu gravitasi, sebuah fenomena yang terjadi di alam.
Akan tetapi dia tidak menjelaskan cara kerjanya. Hukum gravitasi ini kemudian diteliti oleh Albert Einstein yang kemudian menghasilkan teori relativitas yang kita kenal. Itulah yang membedakan satu istilah sains dengan istilah sains lainnya.
Istilah sains: Variabel
Dalam melakukan sebuah penelitian, ilmuwan bereksperimen dengan mencari hubungan timbal balik dari apa yang mereka teliti. Sebelumnya, kamu sudah membaca soal hipotesis di mana jika “A” maka “B”. Nah “A” dan “B” tersebut adalah variabel yang dcari hubungan timbal baliknya.
Variabel bisa berupa faktor, kondisi, atau sifat yang memiliki tipe yang berbeda-beda. Variabel sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu independen, dependen, dan kontrol.
Variabel independen adalah variabel diubah oleh ilmuwan. Misalnya pertanyaan penelitiannya adalah “Apakah ukuran badan kucing menentukan seberapa banyak mereka makan?” Dalam penelitian ini kamu akan menguji ukuran kucing yang berbeda-beda. Nah, ukuran kucing itulah yang kamu sebut sebagai variabel independen.
Di sisi lain, variabel dependen adalah variabel yang terdampak oleh perubahan. Pada contoh sebelumnya yang menjadi variabel dependen adalah seberapa banyak kucing makan. Istilah sains ini dikatakan dependen karena kamu akan mengamati apakah nilai dari variabel tersebut bergantung pada variabel independen atau tidak.
Yang terakhir adalah variabel kontrol. Istilah sains ini mengacu pada aspek apa dalam penelitian yang harus konsisten. Dalam contoh penelitian makanan kucing, variabel yang harus dikontrol konsistensinya, misalnya, adalah seberapa lapar kucing tersebut, dan jenis makanan apa yang dimakan.
Istilah sains: Data
Dalam melakukan sebuah penelitian, data adalah hal yang krusial. Data adalah sekumpulan fakta yang berupa angka, kata-kata, observasi, atau sekadar deskripsi. Sekumpulan fakta tersebutlah yang nantinya digunakan sebagai bahan untuk penelitian. Pada dasarnya, data bisa dikategorikan menjadi dua, kualitatif dan kuantitatif. Berikut perbedaannya.
Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang menjelaskan kualitas sebuah fenomena. Data ini biasanya berupa deskripsi naratif. Tidak bisa dianalisis dalam bentuk angka. Contoh data kualitatif adalah buku, deskripsi sebuah daerah, atau biografi narasumber.
Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang bisa diukur dan dihitung. Seperti namanya, data ini biasanya berupa angka seperti jumlah, total, atau perkembangan. Contoh data kuantitatif adalah tinggi badan Agus, Budi, dan Candra adalah 175, 170, dan 165 sentimeter.
Istilah sains: Populasi dan sampel
Istilah sains ini seringkali tidak terpisahkan. Di mana ada populasi di sana ada sampel. Keduanya digunakan untuk menentukan batasan responden yang terlibat dalam penelitian. Jika kamu ingin meneliti kebiasaan orang Bandung dalam berbelanja, populasinya adalah seluruh orang Bandung.
Akan tetapi, akan sulit jika dilakukan penelitian terhadap seluruh orang Bandung. Oleh karena itu sampel diambil yaitu sejumlah orang Bandung yang mewakili kebiasaan berbelanja orang Bandung secara keseluruhan.
Bobobox, hotel kapsul kekinian yang futuristik
Bobobox adalah hotel kapsul yang modern dan futuristik. Hal ini tentu saja bisa dilihat dari desain pod-nya yang terlihat seperti di film-film masa depan. Tak hanya itu, teknologi yang digunakan juga canggih.
Kamu hanya memerlukan aplikasi Bobobox untuk melakukan segalanya, mudah dan efisien. Mulai dari memesan hingga mengunci kamar, kamu hanya perlu mengeluarkan telepon pintarmu. Pod Bobobox terintegrasi dengan QR code yang ada di aplikasi sehingga keamanan menginap kamu pasti terjamin.
Di kamarnya juga kamu akan menemukan lampu led yang bisa kamu atur sesuai dengan suasana hati kamu. Beragam warna yang unik akan menghiasi kamar dan membuat pengalaman menginap kamu semakin berkesan.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox sekarang juga!
Foto utama oleh: Chokniti Khongchum via Pexels