ini dia 5 ciri-ciri kamu harus ke dokter gigi segera

Gigi Bungsu Sedang Tumbuh? Ini Dia 5 Ciri-Ciri Kamu Harus Ke Dokter Gigi Segera!

Kamu mungkin sudah familiar dengan gigi seri, taring dan geraham. Namun, apa kamu tahu bahwa manusia juga memiliki gigi bungsu atau dalam bahasa Inggris disebut wisdom teeth. Gigi bungsu ini sebenarnya merupakan gigi geraham dan terletak di bagian paling belakang. Saat tumbuh, gigi bungsu kerap kali menimbulkan keluhan dan rasa sakit hingga harus dicabut. Lalu apa saja ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut itu? Simak informasinya di bawah yuk!

Apa Itu Gigi Bungsu?

Sebelum mengenali ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut, kamu perlu mengetahui tentang gigi bungsu terlebih dahulu. Seperti yang Bob sebutkan sebelumnya, gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, premolar (di antara gigi geraham dan taring), dan geraham. Selain itu, ada juga gigi bungsu (gigi molar ke tiga atau wisdom teeth).

Gigi bungsu merupakan gigi geraham yang tumbuh paling belakang juga paling akhir di belakang gigi geraham. Gigi bungsu sendiri umumnya terdiri dari empat gigi, yakni dua di bawah dan dua di atas. Masing-masing tumbuh di setiap ujung rahang.

Gigi ini biasanya tumbuh di usia sekiatr 17-25 tahun. Namun, pada beberapa orang gigi ini bisa saja tidak tumbuh sama sekali. Tumbuhnya gigi ini tidak untuk menggantikan gigi sebelumnya. Hanya saja, pertumbuhan gigi bungsu ini kerap kali menimbulkan keluhan.

Sebenarnya, pertumbuhan gigi bungsu tidak akan menimbulkan gejala apapun. Namun, sebagai gigi terakhir yang tumbuh, gigi bungsu biasanya tidak memperoleh cukup ruang di dalam rongga mulut untuk sepenuhnya keluar dari gusi dan tumbuh dengan normal.

Akibatnya, gigi tidak tumbuh atau tumbuh tapi tidak sempurna (impaksi). Dalam hal ini, gigi biasanya keluar sebagian saja atau justru tidak keluar sama sekali. Jika tidak keluar, kamu mungkin beranggapan bahwa kamu tidak memiliki gigi bungsu karena tidak ada gigi yang muncul di ujung rahang kamu.

Namun, itu bukan berarti tidak ada gigi bungsu di sana. Terkadang, gigi tersebut memang tidak tumbuh dan kamu harus memastikannya dengan X-ray untuk melihat apakah ada gigi di bawah gusi kamu.

Tampak ataupun tidak, pertumbuhan yang tidak normal tentu akan menyebabkan gangguan pada muluut dan gigi. Jika dibiarkan, impaksi ini bisa menimbulkan nyeri pada gigi, gusi bengkak, nyeri dan bengkak pada rahang, infeksi, bau mulut, ketidaknyamanan atau sakit saat makan dan bahkan merusak gigi.

Ciri-Ciri Gigi Bungsu Harus Dicabut

Sumber: @romanzaiets via Freepik

Untuk memutuskan apakah harus dicabut atau tidak, kamu tentu perlu melakukan konsultasi dengan dokter yang akan melakukan serangkaian pemeriksaan pada gigi kamu. Pemeriksaan tersebut umumnya berupa pemeriksaan fisik untuk melihat posisi gigi serta pemeriksaan rontgen untuk mengetahui lebih dalam tentang kondisi gigi kamu. Dengan begitu, dokter bisa memastikan apakah pengobatan saja perlu atau gigi kamu memang perlu dicabut.

Ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut itu sendiri di antaranya adalah:

Perikoronitis

Karies gigi

Gangguan pada gigi geraham

Kista gigi

Periodontitis

Perikoronitis

Salah satu dari ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut yang Bob sebut di atas adalah perikoronitis. Perikoronitis ini merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan gusi pada gigi bungsu yang tumbuh tidak normal, tertanam dalam gusi atau tumbuh miring. Hal ini umumnya terjadi pada gigi bungsu di rahang bagian bawah.

Mengapa hal ini merupakan ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut? Saat kamu mengalami ini, biasanya gusi akan bengkak dan mulut kamu juga akan terasa sakit dan tidak enak. Dalam kasus yang lebih parah, kamu bisa saja mengalami demam, ada nanah di jaringan yang berhubungan dengan gigi bungsu tersebut dan kamu mungkin kesulitan membuka mulut.

Jika terus dibiarkan tanpa ada tindakan pencabutan, gigi bungsu ini akan menyebabkan bau mulut dan mendorong gigi di depannya karena kurangnya ruang untuk tumbuh. Akibatnya, susunan atau struktur gigi kamu pun akan rusak.

Karies Gigi

Ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut lainnya adalah karies gigi. Gigi bungsu impaksi memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami pembusukan atau karies dibandingkan dengan gigi-gigi lainnya. Hal ini umumnya terjadi karena gigi bungsu sulit dijangkau dan dibersihkan dengan sikat gigi karenan letaknya di belakang dan ruangnya cukup sempit. Selain itu, sisa-sisa makanan dan bakteri juga dapat dengan mudah terjebak di antara gusi dan gigi yang tumbuh tidak sempurna.

Jika terus dibiarkan, gigi akan terasa sakit dan berdenyut (pulpitis). Jika gejala ini sampai menyentuh pulpa gigi, akar gigi kamu pun berisiko terkenan infeksi. Hal ini yang biasanya menjadi alasan gigi bungsu harus dicabut.

Gangguan pada Gigi Geraham

Karena posisinya yang tidak normal, gigi bungsu bisa mendorong gigi geraham di depannya dan meningkatkan risiko infeksi pada gigi tersebut. Akibat himpitan tersebut, gigi geraham berisiko mengalami gigi berlubang akibat adanya sisa makanan yang terjebak di sana.

Selain itu, dorongan tersebut tentunya bisa merusak struktur gigi kamu dan dokter mungkin perlu meluruskan gigi-gigi tersebut. Dalam hal ini, tentunya pencabutan gigi bungsu harus dilakukan.

Kista Gigi

Ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut selanjutnya adalah kista. Kista ini biasanya terjadi jika gigi bungsu tidak tumbuh. Karenanya, kamu perlu waspada jika gigi bungsu kamu tidak muncul ke permukaan. Gigi bungsu yang tidak tumbuh berisiko menjadi kista.

Kista ini sendiri bukan tumor yang menempel di jaringan lunak melainkan kista yang tumbuh di jaringan tulang. Kista tersebut biasanya tumbuh dalam kantung di tulang rahang yang kemudian akan merusak tulang rahang, gigi hingga saraf.

Periodontitis

Ciri-ciri gigi bungsu harus dicabut terakhir adalah periodontitis, yakni infeksi yang terjadi pada gusi sehingga merusak gigi, jaringan lunak serta tulang penyangga gigi. Dengan kata lain, jika jaringan di sekitar gigi dan gusi rusak, maka gigi akan cepat tanggal atau copot.

Setelah Pencabutan

Sumber: @benzoix via Freepik

Setelah pencabutan gigi, pasien biasanya butuh waktu hingga dua minggu untuk pulih. Selama proses penyembuhan tersebut, pasien mungkin akan mengalami pendarahan, nyeri, mati rasa, sensasi geli, hingga rahang kaku. Selain itu, pasien juga bisa mengalami pembengkakan pada wajah dan pipi.

Untuk meredakan efek-efek pascaoperasi tersebut, kamu perlu banyak minum air putih (hindari sedotan), hindari meludah berlebihan, dan pilihlah makanan lembut seperti bubur atau yoghurt. Hindarilah makanan keras, panas, dan pedas agar tidak terjadi iritasi.

Kamu juga bisa menggunakan es batu untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan akibat pencabutan. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan mulut dengan obat kumur dan hindari gosok gigi di 24 jam pertama.

Setelah melewati masa penyembuhan, ada baiknya kamu memanjakan diri kamu karena sudah terbebas dari si gigi bungsu. Tidak perlu aneh-aneh, cukup menginap saja di Bobobox.

Ada banyak fasilitas menarik yang siap membuat kamu merasa nyaman, aman dan mengesankan. Kamu akan memperoleh fitur QR code (untuk akses pintu kamar), Bluetooth speaker, moodlamp (untuk mengatur warna cahaya lampu kamar), Wi-Fi, dan masih banyak lagi. Yuk segera unduh aplikasinya dan dapatkan pengalaman menyenangkan menginap di Bobobox!

 

Foto utama oleh: Andrea Piacquadio via Pexels

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles