Hari buruh internasional merupakan salah satu momen yang dimanfaatkan para buruh di seluruh pelosok dunia untuk menyuarakan kegelisahannya. Tentu demonstrasi dan orasi menjadi sebuah hak bagi semua orang tak terkecuali para buruh untuk dapat menyuarakan pendapat dan apa yang mereka rasakan. Namun tak jarang aksi demonstrasi ini kemudian berakhir menjadi sebuah insiden yang mengerikan dan tidak dapat dilupakan begitu saja.
Seperti itulah sejarah dibalik peringatan hari buruh internasional. Terdapat sejarah kelam di balik pencetusan hari buruh internasional yang juga dikenal dengan istilah May Day. Peringatan hari buruh internasional diawali oleh keinginan para buruh untuk mendapat kesejahteraan. Sayangnya aksi protes ini kemudian berakhir dengan insiden yang tidak pernah dapat dilupakan dan membekas di benak mereka.
Pada abad ke 19 di Amerika Serikat, May Day dikenal sebagai sebuah peringatan hari buruh atau solidaritas antar kaum sesama buruh. Setiap tanggal 1 Mei para buruh akan berkumpul di berbagai belahan dunia kemudian melancarkan aksinya untuk berdemonstrasi dan menyuarakan pendapat mereka. Demonstrasi ini mereka lakukan demi kesejahteraan dan juga agar para buruh dapat mendapatkan hidup yang lebih layak. Lalu seperti apakah sejarah hari buruh internasional?
Cikal Bakal Hari Buruh Internasional
Kejadian pada tahun 1806 menjadi cikal bakal pencetusan hari buruh internasional atau May Day. Pada tahun 1809 para buruh diperlakukan secara semena-mena dan tidak berprikemanusiaan. Banyak buruh yang harus dan dipaksa untuk bekerja setidaknya selama 20 jam dalam sehari. Para buruh ini pun hanya diberi waktu selama 4 jam untuk beristirahat.
Kondisi ini kemudian mengakibatkan banyak para buruh yang jatuh sakit hingga meninggal dunia karena bekerja keras dan bekerja terlalu lama. Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak banyak yang meninggal di setiap harinya. Melihat kejamnya perilaku industri dalam mengelola pekerjanya, lahirlah melahirkan sebuah komunitas yang disebut dengan istilah Knight Of Labor.
Komunitas Knight Of Labor ini merupakan sebuah organisasi buruh yang sangat berpengaruh dalam pencetusan hari buruh internasional. Komunitas atau organisasi ini dibentuk untuk memperjuangkan nasib dan kesejahteraan para pekerja. Organisasi tersebut beranggotakan hampir seluruh buruh yang memiliki visi dan misi yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Berbagai kalangan buruh pun kemudian bergabung dan menjadi anggota dari organisasi tersebut.
Beberapa hal yang diperjuangkan oleh organisasi ini adalah upaya penghapusan tenaga kerja di bawah umur. Pada saat itu mudah sekali menemukan buruh anak-anak yang dipaksa bekerja di dalam industri untuk upah yang sangat rendah. Selain penghapusan buruh anak-anak organisasi ini pun menggaris bawahi adanya upaya untuk mensejahterahkan kehidupan buruh. Kesejahteraan buruh ini pun harus disertai dengan jam kerja yang rasional juga pertanggungjawaban atas kecelakaan kerja.
Demonstrasi Mogok Kerja Pada Tahun 1806 di Amerika Serikat
Salah satu pekerja buruh asal New Jersey bernama Petter McGuire merupakan salah satu orang yang berperan penting dibalik aksi mogok kerja pada tahun 1806. Pada tahun tersebut terdapat lebih dari 100.000 buruh yang meluncurkan aksinya untuk berdemo dan melakukan mogok kerja.
Peter McGuire kemudian mengarahkan para massa buruh untuk menuntut pemangkasan jam kerja dan memberikan uang lembur. Petter McGuire juga membentuk sebuah organisasi yang beranggotakan para buruh tukang kayu yang bernama United Brotherhood of Carpenters. Peringatan hari buruh internasional kemudian menjadi saksi kerja keras perjuangan Peter juga para buruh.
Memperingati Hari Buruh Pertama di New York Dengan 20.000 Buruh.
Pada tanggal 5 September 1882 terjadi demo besar besaran oleh sekitar 20.000 demonstran buruh. Para demonstran ini kemudian membawa spanduk yang bertuliskan “8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi”. Jam kerja itulah yang kemudian disepakati pemerintah dan menjadi awal peringatan hari buruh internasional.
Insiden 1 Mei, Hari Buruh Internasional
Melihat penderitaan para buruh pada kala itu organisasi Knight Of Labor dan , Federation Of Organized Trades And Labor Unions (FOTLU) memproklamirkan untuk menetapkan jam kerja menjadi 8 jam dan mulai di berlakukan pada tanggal 1 Mei 1886. Tentu saja penetepan jam kerja ini tidak didapatkan begitu saja. Pada saat itu organisasi Knight Of Labor merupakan salah satu organisasi besar yang di anggotai masyoritas buru dar berbagai wilayah.
Organisasi ini kemudian mengerahkan lebih dari 300.000 buruh yang berasal dari 13.000 perusahaan untuk melakukan aksi mogok kerja. Demo secara besar-besaran ini dilakukan di hari buruh internasional untuk memberi kesadaran kepada setiap lapisan masyarakat juga pemerintah bahwa para buruh diperlakukan dengan sangat tidak baik. Para buruh yang melakukan aksi demo menggaungkan suara mereka sekaligus menuntut kesejahteraan yang telah di renggut dari mereka.
Demo besar ini tidak hanya berlangsung pada hari buruh internasional 1 Mei namun berjalan selama 4 hari mulai dari tanggal 1 hingga 4 Mei. Pada awalnya aksi demo tersebut berlangsung dan kondusif, suasana yang damai pun terlihat dari aksi demo ini. Namun di hari terakhir aksi demo pada tanggal 4 Mei suasana menjadi kacau. Kekacauan terjadi setelah aparat keamanan terlibat bentrok dengan beberapa buruh. Insiden ini kemudian menimbulkan 4 orang buruh tewas.
Suasana berubah menjadi kericuhan yang tak terkendali saat massa mulai bergerak menuju alun-alun haymarket. Namun kendati demikian para demonstran buruh ini kembali melancarkan aksinya karena tidak terima dengan meninggalnya beberapa rekan buruh mereka kemarin. Meskipun para aparat keamanan telah mencoba mendekat untuk menenangkan situasi tetap tak terkendali.
Suasana Ricuh Demo Hari Buruh Internasional
Kerusuhan terjadi saat seseorang dari demonstran buruh yang tidak bertanggung jawab melempar bom rakitan. Bom rakitan ini dilemparkan salah satu demonstran buruh ke arah aparat keamanan yang kemudian mengakibatkan 67 aparat keamanan luka luka. Selain aparat yang terluka, kejadian ini pun mengakibatkan jatuhnya 7 orang korban dari pihak kepolisian yang tewas.
Para aparat keamanan tidak tinggal diam melihat insiden ini dan kemudian mulai menembaki para demonstran lainnya. Aksi mengerikan ini terjadi hingga akhirnya mengakibatkan beberapa demonstran buruh tewas Inisiden ini tidak menemukan titik terangnya dan malah memicu munculnya kerusuhan yang lebih parah lagi sehingga dunia menjadi gempar dibuatnya. Kejadian pelemparan bom tersebut kemudian dikenal dengan nama insiden Haymarket.
Haymarket merupakan nama yang diambil saat insiden hari buruh terjadi yaitu di sekitar bundaran Haymarket. Atas kejadian yang mengerikan ini hasil kongres hari buruh di Paris pada Juli 1889 memutuskan bahwa 1 Mei sebagai hari buruh internasional (May Day). Peringatan hari buruh internasional atau May Day ini untuk mengenang beberapa korban tewas baik di pihak demontsran buruh dan juga aparat keamanan.
Seimbangkan Waktu Bekerja dan Istirahat
Ternyata di balik tanggal merah hari buruh internasional terdapat sejarah kelam kaum buruh yang bekerja keras dengan minimnya waktu beristirahat. Jangan sampai kamu juga lupa untuk beristirahat ya. Penuhi waktu istiraha kamu dengan menginap di Bobobox. Unduh aplikasi Bobobox sekarang juga di smartphone kamu!