Gejala kekurangan zat besi ini seringkali disepelekan namun faktanya sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh terlebih lagi pada ibu hamil dan janin di kandungan. Ibu hamil umumnya akan membutuhkan pasokan darah segar dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Jika kebutuhan darah ini tidak tercukupi maka ibu hamil akan rentan kena anemia. Lalu apa sajakah yang terjadi jika ibu hamil mengalami kekurangan zat besi dan apa yang harus dilakukan?
1. Gejala Kekurangan Zat Besi: Anemia Defisiensi Zat Besi
Seperti yang telah diuraikan di atas, anemia pada ibu hamil paling sering disebabkan oleh masalah kekurangan zat besi. Anemia ini disebut dengan anemia defisiensi zat besi. Zat besi diperlukan untuk membantu tubuh memproduksi sel darah merah segar yang kaya oksigen dan nutrisi.
Aliran darah, oksigen, serta nutrisi sangat penting untuk mendukung proses tumbuh kembang janin dan memelihara kondisi plasenta tetap optimal. Penyebab utama dari defisiensi zat besi adalah kurang makan makanan kaya zat besi, seperti protein hewani sejak dari sebelum dan semasa hamil.
2. Gejala Kekurangan Zat Besi: Anemia Defisiensi Folat
Anemia defisiensi folat terjadi ketika tubuh kekurangan asupan asam folat (vitamin B9) dari makanan. Anemia jenis ini juga bisa terjadi akibat malabsorpsi. Malabsorpsi artinya tubuh tidak dapat menyerap asam folat secara efektif sebagaimana mestinya. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pencernaan, seperti penyakit celiac.
Asam folat adalah vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan agar menghindari kondisi ini. Fungsi asam folat adalah untuk membentuk protein baru di dalam tubuh yang menghasilkan sel darah merah dan membentuk DNA pada janin. Mencukupi kebutuhan asam folat dapat mencegah risiko bayi terlahir mengalami cacat tabung saraf seperti spina bifida dan anencephaly hingga 72 persen.
Baca Juga: Tips Wisata Yang Aman Untuk Ibu Hamil
3. Gejala Kekurangan Zat Besi: Anemia Defisiensi Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk membantu produksi sel darah merah. Jika ibu hamil kurang mengonsumsi makanan tinggi vitamin B12, gejala anemia pada ibu hamil bisa muncul sebagai akibatnya. Gangguan pencernaan seperti penyakit celiac dan Crohn juga dapat mengganggu kerja tubuh menyerap vitamin B12 dengan baik. Hentikan juga kebiasaan minum alkohol saat hamil karena dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil jenis defisiensi vitamin B12.
4. Gejala Kekurangan Zat Besi: Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Setelah membaca penjelasan di atas kamu dapat menyimpulkan bahwa ibu hamil bsia dibilang sangat rentan mengalami kondisi anemia. Anemia atau kondisi sata tubuh kekurangan sel darah merah ini tak boleh disepelekan karena kadarnya lebih rendah daripada batas normalnya. Mengapa anemia bisa terjadi pada ibu hamil?
Kondisi ini bisa terjadi jika sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin yang bertugas menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya tubuh akan cenderung cepat merasa lelah atau lemah karena organ dalam tubuh tidak menerima cukup oksigen dan nutrisi.
Lalu apa sajakah gejala anemia yang merupakan salah satu tanda kekurangan zat besi? Gejala yang mungkin timbul diantaranya adalah adaya perasaan sesak napas, pusing, atau sakit kepala. Kondisi-kondisi ini umum terjadi dan diakibatkan oleh masalah kekurangan gizi pada ibu hamil dan dipengaruhi perubahan hormon tubuh yang mengubah proses produksi sel-sel darah.
5. Gejala Kekurangan Zat Besi: Cara Mendiagnosis Anemia Pada Ibu Hamil
Bagaimana cara untuk mendiagnosisi apakah ibu hamil mengalami anemia atau tidak? Cara yang paling banyak dilakukan untuk mendeteksi risiko anemia dalam kehamilan adalah melalu pelaksanaan tes darah saat cek kandungan di trimester pertama.
Tes ini juga sangat disarankan bagi setiap ibu hamil terutama yang berisiko atau tidak pernah menunjukkan gejala anemia pada awal kehamilannya. Idealnya tes darah ini dilakukan setidaknya satu kali saat pemeriksaan kandungan pertama di trimester kedua dan sekali lagi pada trimester ketiga. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kamu mengalami anemia yang kerap terjadi pada ibu hamil.
6. Gejala Kekurangan Zat Besi: Mengonsumsi Vitamin C Lebih Banyak
Untuk bisa menghindari timbulnya anemi dan juga kondisi kekurangan zat besi kamu bisa mengonsumsi banyak makanan mengandung zat besi dan juga vitamin C. Mengapa vitamin C? Hal in dikarenakan makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, stroberi, kiwi, brokoli, kembang kol, tomat, dan paprika dapat membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan secara lebih efisien.
7. Gejala Kekurangan Zat Besi: Minum Suplemen
Selain mengonsumsi vitamin C kamu juga bisa mencoba mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, dan asam folat sebagai tambahan vitamin prenatal. Kamu bisa mengonsumsi dosis pertama suplemen di pagi hari agar tidak memperparah sensasi mual muntah karena morning sickness, ditambah akibat anemia pada ibu hamil.
Jika kamu akan mengonsumsi suplemen setelah makan, kamu bisa coba tunggu satu jam sebelum mengonsumsi vitamin Anda agar tidak merasa mual. Sebagai seorang ibu hamil kamu juga bisa minum suplemen sebelum tidur untuk mengurangi risiko mual setelahnya.
Pastikan juga untuk tidak lupa minum banyak air setelah menelan vitamin untuk mengurangi anemia pada wanita hamil.Bagi ibu hamil yang memiliki anemia untuk mengonsumsi suplemen besi sebanyak 30 mg per hari sejak cek kandungan pertama kali untuk mencegah anemia defisiensi besi.
Baca Juga: Manfaat Meditasi untuk Ibu Hamil
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobobox!
Di saat yang penuh kesulitan dan tekanan ini, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan. Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan seperti berjalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau sekadar staycation. Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit bagi kamu untuk berlibur. Karena itu, sekadar berstaycation sambil menenangkan diri namun tetap menghindari kerumunan bisa jadi altenatif buat kamu.
Dalam hal ini, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul yang satu ini telah menerapkan beberapa aturan yang wajib diikuti oleh semua orang yang berada di area Bobobox.
Aturan tersebut meliputi pengecekan suhu tubuh oleh host serta kewajiban menggunakan masker untuk semua pihak, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki area pod. Kamu juga diharuskan untuk menggunakan siku kamu jika ingin menekan tombol lift atau membuka pintu. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar yang bisa kamu gunakan agar tubuh kamu tetap sehat dan fit. Mau coba pengalaman yang lebih seru lagi? Cobain layanan Bobobox bernama Bobocabin! Bobocabin adalah sebuah jalan keluar yang tepat dari hiruk pikuk dan keramaian kota.Yuk segera unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store, dijamin aman dan nyaman!
Header image: freestocks via Unsplash