Bobobox.co.id — Anjuran untuk tidak keluar rumah menjadi salah satu imbauan guna mengatasi penyebaran virus corona yang hingga saat ini belum memperlihatkan tanda-tanda membaik.
Nah, pada kondisi tersebut, kamu pun akhirnya terpaksa harus melakukan banyak aktivitas di dalam rumah saja. Namun seringkali, banyak di antaranya yang justru tidak keluar rumah untuk sekadar mendapatkan vitamin D.
Vitamin D sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan otak, otot, dan jantung. Tidak hanya itu, vitamin tersebut pun baik untuk menjaga daya tahan tubuh yang menjadi benteng terakhir dalam melawan penyakit.
Sayangnya, setiap orang memiliki proses penyerapan vitamin D yang berbeda satu sama lainnya. Hal tersebut terjadi karena adanya faktor pembeda dari masing-masing individu.
Bagi kamu yang ingin mengetahui faktor apa saja sih yang membuat penyerapan vitamin tersebut akan berbeda untuk tiap orangnya, berikut ini merupakan faktor-faktor yang memengaruhi penyerapannya untuk tubuh.
Usia
Faktor pertama yang memengaruhi perbedaan tiap orangnya dalam menyerap vitamin D adalah usia. Semakin tua seseorang, semakin berkurang kemampuan organ-orang tubuh.
Hal tersebut berlaku untuk penyerapan vitamin tersebut. Orang yang usianya masih relatif muda memiliki kadar zat pengubah sinar matahari menjadi prekusor vitamin D yang lebih tinggi dibandingkan orang yang sudah tua.
Faktor inilah yang menjadi alasan mengapa kebanyakan orang tua yang sudah lanjut usia justru lebih rentan untuk mengalami kekurangan vitamin D dibandingkan orang-orang yang masih muda.
Walaupun begitu, faktor usia ini sendiri pun berpengaruh terhadap kebutuhan vitamin tersebut. Hal yang mengejutkan justru kebutuhan orang tua yang sudah lanjut usia lebih banyak dibandingkan orang dewasa dan anak-anak.
Orang dewasa dan anak-anak dianjurkan untuk mendapatkan lebih dari 600 IU vitamin D per harinya. Berbeda halnya dengan orang tua yang justru diharuskan mendapatkan asupan vitamin tersebut sebanyak 800 IU per hari.
Melanin pada Kulit
Melanin pada kulit menjadi faktor pembeda selanjutnya untuk tiap orang bisa menyerap vitamin D. Bagi kamu yang belum tahu, melanin sendiri adalah pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan bola mata secara alami.
Hal yang membedakan soal melanin pada kulit ini adalah semakin gelap kulit seseorang, hal tersebut akan berpengaruh pada kadar melanin yang ia miliki. Kadar melanin yang dimiliki oleh orang berkulit gelap lebih tinggi dibanding mereka yang berkulit terang.
Nah, hal tersebut memengaruhi penyerapan sinar UVB kepada orang-orang tersebut. Orang berkulit gelap justru memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyerap vitamin D dibandingkan orang berkulit terang.
Sebagai contoh, bisa saja orang berkulit gelap diharuskan untuk berjemur selama satu jam untuk mendapatkan kandungan yang sama dengan orang berkulit terang yang berjemur hanya 30 menit saja.
Saking lamanya proses penyerapan vitamin tersebut oleh orang berkulit gelap, untuk menghindari kekurangan vitamin D, orang berkulit hitam sendiri dianjurkan untuk menambah asupan suplemen untuk mendapatkan asupan yang memadai setiap harinya.
Pemakaian Tabir Surya pada Kulit
Tabir surya biasanya digunakan oleh banyak orang untuk menghindari mereka dari sunburn. Tidak hanya itu, manfaat lainnya untuk kulit dari pemakaian tabir surya atau sunscreen adalah mencegah penuaan dini dan kanker kulit.
Namun, saat kamu berencana untuk berjemur di bawah sinar matahari, ada baiknya kamu menghindari pemakaian tabir surya ini. Pasalnya, bukan manfaat yang akan didapat melainkan penghalang untuk mendapatkan vitamin D.
Kandungan yang terdapat dalam tabir surya justru akan menghalangi paparan sinar UVB yang ada pada sinar matahari. Hal tersebut berdampak pada tidak terserapnya vitamin tersebut ke dalam tubuh.
Agar kamu tetap bisa mendapatkan manfaat dari berjemur tanpa efek samping pada kulitmu, kamu bisa berjemur dengan durasi 10 hingga 15 menit saja selama minimal dua kali seminggu tanpa menggunakan tabir surya.
Lemak dalam Tubuh
Setiap zat organik yang diserap oleh tubuh sebenarnya memiliki manfaat dan peranannya masing-masing. Namun, jika berlebihan, terkadang beberapa zat organik justru menimbulkan efek kurang baik untuk tubuh.
Salah satunya adalah lemak. Lemak seringkali dibenci oleh banyak orang karena membuat orang-orang tersebut tidak mendapatkan bentuk badan yang diharapkan. Hal ini terjadi karena adanya lemak berlebih.
Siapa sangka jika lemak dalam tubuh memiliki peran penting dalam penyerapan vitamin D. Lemak pada kasus ini justru akan memastikan penyerapan tingkat vitamin D yang baik dan berperan sebagai pusat penyimpanan nutrisi dalam tubuh.
Nah, satu hal yang harus diperhatikan adalah hal tersebut terjadi jika kamu mempunyai persentase lemak tubuh yang sehat. Lemak tubuh yang sehat biasanya dimiliki oleh orang dengan berat badan yang tergolong proporsional.
Polusi
Faktor berikutnya yang memengaruhi seseorang bisa menyerap vitamin D adalah polusi yang ada di mana orang tersebut tinggal. Polusi sendiri memang termasuk salah satu hal yang menyebabkan hal buruk di dunia.
Polusi memiliki banyak jenisnya. Beberapa jenis polusi di antaranya adalah polusi tanah, air, suara, dan udara. Dari sekian banyak polusi, polusi udaralah yang menyebabkan penyerapan vitamin akan berbeda tiap orangnya.
Partikel organik yang dihasilkan dari pembakaran kayu, bahan bakar fosil, dan bahan polutan lainnya yang tersebar di udara terbuka membuat UVB dari sinar matahari justru terserap oleh polusi udara tersebut.
Oleh karena itu, bagi kamu yang tinggal di daerah yang polusi udaranya relatif tinggi, penyerapan vitamin D akan relatif lebih sedikit dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di daerah yang bebas polusi udara.
Musim dan Garis Lintang
Faktor terakhir yang menyebabkan adanya perbedaan setiap orang dalam menyerap vitamin D adalah musim dan garis lintang di negara mana kamu sedang tinggal atau berada.
Selama musim dingin, jumlah sinar UVB yang mencapai permukaan bumi mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena rendahnya sudut matahari. Negara-negara dengan empat musim akan mengalami hal ini.
Oleh karena itu, jika kamu berencana tinggal di negara-negara dengan empat musim, ada baiknya untuk menambah suplemen vitamin D untuk menjaga kebutuhan vitamin tersebut setiap harinya.
Tidak hanya musim saja, semakin jauh negaramu berada dari garis khatulistiwa, semakin sedikit pula jumlah vitamin D yang bisa terserap. Dengan fakta tersebut, kamu pun seharusnya bersyukur bisa tinggal di Indonesia.
Menginap dengan Harga Terjangkau? Datang aja Langsung ke Bobobox
Kamu kesulitan dalam mencari penginapan yang sesuai dengan budget yang kamu miliki? Walaupun banyak penginapan murah di luar sana, kebanyakan dari penginapan tersebut tidak ditunjang dengan fasilitas yang mumpuni.
Hal tersebut tidak terjadi jika kamu memilih Bobobox sebagai tempat menginapmu. Pasalnya, Bobobox menawarkan harga yang terjangkau namun dengan fasilitas keren yang bisa kamu manfaatkan seperti koneksi WiFi yang super cepat.
Penasaran fasilitas lainnya yang bisa kamu dapat dari menginap dengan harga terjangkau? Unduh aplikasi Bobobox di sini terlebih dahulu.