bendera merah putih - fakta kemerdekaan indonesia

Sudah Siap Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia? Ini Dia Fakta-Fakta Kemerdekaan Indonesia!

Bobobox.co.id — Proklamasi kemerdekaan merupakan salah satu momen sakral dan paling bersejarah yang dimiliki oleh Indonesia. Namun, tak banyak yang mengetahui soal fakta-fakta kemerdekaan Indonesia tersebut.

Padahal, banyak fakta-fakta menarik dari kejadian nyata yang terjadi menjelang dan setelah dibacakan teks proklamasi oleh Soekarno. Fakta-fakta ini patut kamu ketahui sambil memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

Kira-kira fakta menarik apa sajakah yang Bob maksud? Simak ulasan Bob mengenai 10 fakta kemerdekaan Indonesia yang terjadi dalam memerdekan bangsa dari jajahan bangsa asing.

Berikut adalah Fakta Kemerdekaan Indonesia

1. Bendera Terbuat dari Seprai

Fakta kemerdekaan Indonesia pertama adalah bendera yang digunakan pada upacara proklamasi. Siapa sangka jika bendera tersebut terbuat dari seprai dan juga dari seorang pemuda, Lukas Kastaryo.

Pada 16 Agustus 1945, Fatmawati, istri Soekarno, telah menyiapkan kain untuk bendera merah putih. Sayangnya, kain tersebut terbilang sangat kecil karena memiliki panjang hanya 50 sentimeter saja.

Nah, di situasi yang terbatas, Fatmawati pun menjahit bendera merah putih dengan barang seadanya. Bendera putih berasal dari kain seprai sedangkan warna merah berasal dari kain merah yang dibeli dari tukang soto.

2. Soekarno Sempat Sakit Jelang Proklamasi

Fakta kemerdekaan Indonesia berikutnya adalah Soekarno yang sempat sakit jelang proklamasi. Hal tersebut terjadi tepatnya dua jam sebelum pembacaan naskah Proklamasi yakni pada jam 8 pagi.

Soekarno didiagnosa mengalami gejala malaria tertian. Gejala seperti suhu badan tinggi yang dialami oleh Soekarno terjadi akibat begadang untuk menyusun konsep naskah proklamasi bersama sahabatnya.

Setelah itu, ia pun disuntik dan diminta untuk meminum obat dan tidur sejenak. Soekarno pun akhirnya bangun pada jam 9 pagi dan akhirnya melakukan pembacaan teks proklamasi pada jam 10 pagi.

3. Ada Dua Teks Proklamasi

Pembacaan teks proklamasi merupakan salah satu momen paling bersejarah Indonesia. Berbicara soal teks proklamasi, fakta kemerdekaan Indonesia lainnya adalah adanya dua teks proklamasi.

Naskah pertama adalah naskah asli. Naskah tersebut merupakan hasil tulisan Soekarno tanpa adanya tanda tangan. Sedangkan, naskah proklamasi yang sudah ditandatangani adalah hasil ketikan Sayuti Melik.

Selain itu, Bung Hatta pun sempat menugaskan B.M Diah untuk mengandakan teks proklamasi. Tak hanya menggandakan teks proklamasi, ia pun diperintahkan untuk menyebarluaskan teks tersebut.


Baca Juga: Sejarah Rasisme Di Amerika


4. Naskah Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah

Masih berbicara soal naskah teks proklamasi, fakta kemerdekaan Indonesia lainnya adalah soal tempat ditemukannya naskah asli tersebut. Pasalnya, sebelum ditemukan, teks tersebut tidak disimpan pemerintah.

B.M Diah adalah orang yang berhasil menemukan naskah asli tersebut. Pria yang bekerja sebagai wartawan tersebut menyimpan naskah tersebut setelah menemukannya di tempat sampah rumah Laksana Maeda.

Ia berhasil menemukan naskah asli tersebut pada 17 Agustus 1945 dini hari. B.M Diah menyerahkan naskah asli yang sudah ia simpan edngan baik tersebut pada 29 Mei 1992 pada Presiden Soeharto.

5. Foto Detik-Detik Proklamasi Sempat Ingin Direbut Jepang

Ada fakta kemerdekaan Indonesia lainnya yang tak kalah menarik soal proklamasi. Fakta yang dimaksud adalah foto detik-detik proklamasi yang telah diabadikan sempat ingin dirampas oleh tentara Jepang.

Pada saat itu, fotografer Ipphos, France Mendoer berhasil mengabadikan momen proklamasi kemerdekaan Indonesia. Saat ingin dirampas oleh tentara Jepang, ia pun berbohong untuk mengamankan foto tersebut.

Ia mengatakan bahwa negatif film yang ia abadikan sudah ia berikan kepada barisan pelopor. Faktanya, France Mendoer menyembunyikan negatif film foto proklamasi di bawah pohon halaman kantor Asia Raja.

6. Rekaman Proklamasi Saat Ini Bukan Rekaman Asli

Saat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, kamu pasti mendengar suara Bung Karno membacakan naskah proklamasi. Suara Soekarno mampu membakar semangat nasionalisme.

Namun, suara tersebut bukanlah suara asli presiden pertama Indonesia tersebut saat membacakan proklamasi pertama kali. Suara tersebut merupakan rekaman ulang suara Soekarno di RRI Jakarta tahun 1951.

Setelah itu, rekaman tersebut dikirim ke Lokananta di Solo untuk digandakan dan disebarluaskan pada tahun 1959. Saat ini, piringan hitam dari salah satu fakta kemerdekaan Indonesia tersimpan rapi di Lokananta.


Baca Juga: 10 Tradisi Unik Indonesia Yang Tak Akan Bisa Ditemui Di Negara Lain


7. Penulisan Tanggal Ikut Penanggalan Jepang

Jika kamu perhatikan baik-baik naskah proklamasi, ada hal yang cukup mengganjal. Hal tersebut adalah penanggalan pada pembacaan proklamasi di mana tertulis “Djakarta, 17-8-’05”.

Padahal, seperti yang kamu ketahui, proklamasi kemerdekaan terjadi pada 17 Agustus 1945. Fakta kemerdekaan Indonesia lainnya adalah penanggalan tersebut mengikuti penanggalan Jepang.

Pada tahun 1945, proklamasi Indonesia sudah berada pada penanggalan Jepang, tahun 2065. Penghitungan tahun Jepang tersebut sendiri dimulai ketika Kaisar Jimmu naik tahta pada tahun 660 SM

8. Upacara Proklamasi Sederhana

Fakta kemerdekaan Indonesia lainnya ini berkaitan dengan fakta pada poin pertama. Dengan kondisi yang serba dadakan, upacara proklamasi yang dilakukan pada 17 Agustus 1945 terbilang sederhana.

Selain bendera yang dibuat secara mendadak, tiang bendera yang digunakan pun terbilang dadakan. Pembuatan tiang bendera ini adalah bambu yang disiapkan beberapa saat sebelum acara dimulai.

Proklamasi kemerdekaan pun dilaksanakan tanpa adanya protokol dan tiang bendera yang ditancapkan ke tanah. Bahkan, katrol tiang benderanya pun terbuat dari gelas bekas sahur Bung Hatta.

9. Jepang Minta Proklamasi Tak Dibacakan

Fakta kemerdekaan Indonesia berikutnya adalah Jepang yang sempat meminta proklamasi untuk tidak dibacakan. Lima opsi diperintahkan kepala pemerintahan militer Jepang untuk mencegah Soekarno.

Untungnya, lima opsir tersebut datang setelah upacara proklamasi telah selesai dilaksanakan. Setelah kelima opsir utusan militer Jepang itu pergi, Soekarno pun memberi perintah pada barisan pelopor.

Perintah Bung Karno adalah untuk membentuk barisan berani mati untuk mengepung dan melindungi rumah Bung Karno. Tak hanya itu, mereka pun diperintahkan untuk menjaga bendera merah putih yang telah berkibar.


Baca Juga: Oleh-Oleh Khas Jakarta Yang Ikonik Sejak Zaman Dahulu


10. Pembacaan Proklamasi pada Bulan Ramadan

Fakta kemerdekaan Indonesia terakhir adalah waktu pembacaan proklamasi. Seperti yang kamu ketahui, pembacaan proklamasi sendiri terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 pada jam 10 pagi.

Nah, dikutip dari laman Kebudayaan Kemendikbud, peristiwa tersebut pun bertepatan dengan bulan Ramadan 1366. Tanggal tepatnya proklamasi pada bulan Ramadan adalah 9 Ramadan 1334 H.

Hal tersebut tentu semakin membuat momen proklamasi semakin tak terlupakan. Pasalnya, bulan suci Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarat Indonesia.

Menginap dengan Nyaman di Bobobox

Rasakan kenyamanan mumpuni selama menginap di Bobobox. Hotel kapsul ini menawarkan fasilitas berkualitas yang bakal menunjang apa yang kamu butuhkan guna mendapatkan momen menginap yang nyaman.

Penasaran seperti apa fasilitas yang ditawarkan? Unduh aplikasi Bobobox di sini untuk informasi lebih lanjut!

 

Foto utama oleh: Nick Agus Arya via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles