fakta dan mitos erep erep

Apa Itu Erep-erep atau Ketindihan? Cek 5 Fakta dan Mitosnya!

Erep-erep merupakan kondisi tubuh tidak bisa bergerak dan berbicara saat kamu hendak bangun atau tertidur. Meski berlangsung sebentar, erep-erep terbilang menakutkan bagi sebagian orang apalagi mengingat mitos menakutkan terkait kondisi ini. Namun, di balik mitos tersebut, erep-erep ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah lho. Yuk, simak lebih lanjut fakta dan mitosnya berikut ini!

Mitos Erep-Erep

Erep-erep biasanya ditandai dengan:

  • Terbangun tetapi tidak bisa bergerak, bicara, atau membuka mata
  • Perasaan seolah seseorang ada di ruangan kamu
  • Ketakutan dan kepanikan
  • Perasaan seolah sesuatu tengah menindih tubuh kamu, terutama di bagian dada
  • Rasa sulit bernapas, sesak, dan seolah tercekik
  • Sensasi melayang, keluar dari tubuh dan melihat tubuh sendiri

Dengan gejala-gejala seperti di atas, tidak heran jika erep-erep terkesan menakutkan hingga menimbulkan mitos di berbagai negara, termasuk Indonesia. Mitos ini pun sudah ada sejak berabad-abad lalu dengan berbagai sebutan yang berbeda dan diyakini berkaitan dengan gangguan makhluk halus.

1. Serangan Old Hag

Di Newfoundland contohnya, erep-erep merupakan serangan dari “old hag”, yaitu makhluk yang kerap berkunjung di malam hari. Masyarakat China menyebut kondisi ini sebagai “ghost oppression” sedangkan Jepang menyebutnya kanashibari yang berkaitan dengan sihir untuk melumpuhkan orang lain.

2. Ada Orang Mati yang Menaiki Tubuh

Orang Meksiko menjelaskan kondisi tertindih ini seperti ada “orang mati yang menaiki tubuhku”. Sementara itu, warga Brazil mengaitkannya dengan hantu nenek-nenek bernama Pisadeira yang kerap menginjak dada orang tidur hingga sesak napas.

3. Incobus Duduk di Atas Wanita

Selain itu, ada juga sebuah lukisan Fuseil tahun 1798 berjudul “The Nightmare” yang menggambarkan erep-erep. Dalam lukisan itu, tampak sesosok incubus yang duduk di atas dada wanita yang sedang tidur dengan seekor kuda hitam (menggambarkan mimpi buruk) mengintip di kegelapan bayangan.

4. Ketindihan Jin

Di Indonesia, istilah erep-erep juga dikenal dengan sebutan eureup-eureup atau ketindihan. Sebagian orang menganggap ketindihan sebagai kondisi mistis yang terjadi akibat ketindihan oleh jin atau setan. Selain itu, hal ini juga berkaitan dengan kedatangan makhluk halus di sekitar mereka. Wujudnya pun sangat beragam, mulai dari bayangan hitam, kuntilanak, pocong, hewan (seperti ular, harimau, kelelawar dan lainnya), dan berbagai wujud lainnya.

Baca Juga: Tidak Bermimpi? Hati-Hati, Mungkin Kamu Kurang Tidur Atau Depresi!

Fakta di Balik Kelumpuhan Tubuh (Erep-Erep)

Fakta di Balik Erep-Erep

Sumber: Africa Studio via Shutterstock

Dalam dunia kesehatan, erep-erep dikenal dengan istilah sleep paralysis atau lumpuh tidur. Sleep paralysis ini terjadi saat kamu terbangun dalam fase tidur mimpi REM. Saat tidur, tubuh bergantian memasuki fase tidur REM dan NREM. Satu siklus REM-NREM berlangsung sekitar 90 menit. Fase NREM berlangsung terlebih dahulu dan mengambil hingga 75% waktu tersebut.

Di akhir NREM, tubuh akan beralih ke REM, yaitu saat bola maat bergerak cepat dan mimpi terjadi. Di fase ini, otak melumpuhkan sinyal ke seluruh tubuh sehingga kamu tidak akan bergerak atau memperagakan apa yang kamu lakukan di dalam mimpi. Keadaan otot yang lumpuh ini disebut sebagai atonia. Jika kamu tiba-tiba terbangun saat masih di fase ini, kamu sepenuhnya sadar tetapi tidak bisa bergerak seolah-olah kamu sedang tertindih.

Dari waktu kejadiannya, sleep paralysis terbagi ke dalam dua jenis, yaitu hypnagogic dan hypnopompic. Jenis hypnagogic terjadi sebelum kamu tertidur sepenuhnya alias di awal tidur saat tubuh mulai rileks dan perlahan kehilangan kesadaran. Namun, jika kamu masih sadar atau tersadar saat jatuh tertidur, kamu mungkin merasa tidak bisa bersuara atau bergerak. Sementara itu, hypnopompic sleep paralysis terjadi saat kamu mulai tersadar di akhir masa tidur, yaitu di fase mimpi REM.

Selain itu, ada juga jenis sleep paralysis berdasarkan kasusnya, yaitu isolated dan recurrent. Isolated mengacu pada sleep paralysis yang tidak berhubungan dengan narkolepsi sedangkan recurrent melibatkan banyak episode sleep paralysis dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Simak Fakta Seputar Jenis-Jenis Mimpi Berikut Ini! Mana Yang Pernah Kamu Alami?

1. Hanya Halusinasi

Melansir National Library of Medicine, sekitar 1,7%-40% populasi manusia pernah mengalami erep-erep atau sleep paralysis. Namun, tidak semua erep-erep berbarengan dengan penampakan makhluk halus.

Fenomena melihat ‘makhluk halus’ sendiri bisa dijelaskan secara ilmiah dan dianggap sebagai halusinasi. Saat berhalusinasi, kamu mungkin melihat orang atau makhluk menyeramkan di dekat kamu atau bahkan berbaring di kasur.

Halusinasi ini terjadi saat kamu setengah sadar di fase REM (rapid eye movement). Dalam kondisi itu, kamu sedang melihat dunia nyata, namun bermimpi di saat yang sama. Oleh karena itu, kamu seolah merasakan ada kehadiran sosok lain, melihat sesuatu yang seharusnya tidak ada di sana, atau melihat distorsi dari sesuatu yang ada di sekitar kamu. Contohnya, tumpukan baju atau baju tergantung bisa terlihat seperti sosok yang tengah duduk atau berdiri memperhatikan kamu yang masih berbaring.

Selain itu, kamu juga bisa berhalusinasi seolah tengah tercekik, ditindih serta melayang dan keluar dari tubuh lalu melihat tubuh sendiri. Halusinasi tersebut juga bisa dibarengi dengan mendengar suara, bisikan, raungan, gumaman, dan desisan.

2. Bukan Karena Gangguan Makhluk Halus

Jika menurut mitos erep-erep terjadi karena ketindihan atau kedatangan makhluk halus, maka lain halnya dengan fakta ilmiahnya. Sleep paralysis biasanya berkaitan dengan:

  • Stres atau gangguan kecemasan
  • Gangguan panik
  • Insomnia
  • Kurang tidur
  • Jadwal tidur berubah-ubah (misal akibat jet lag atau kerja shift)
  • Narkolepsi
  • Kram kaki saat tidur
  • PTSD (post-traumatic stress disorder)
  • Alkohol
  • Obat-obatan tertentu
  • Heartburn (sensasi perih dan panas seperti terbakar di dada)
  • Riwayat keluarga

Selain penyebab-penyebab di atas, seseorang juga memiliki kemungkinan besar mengalami erep-erep karena tidur telentang dan tidur singkat (napping). Orang yang kerap tidur singkat, misal di siang hari, cenderung rentan mengalami sleep paralysis, kecuali jika jam tidurnya sama setiap hari. Sementara itu, saat tidur telentang, kamu cenderung mudah terbangun karena mengorok atau sleep apnea.

Baca Juga: Simak Hal-Hal Yang Tetap Terjadi Dalam Tubuhmu Saat Kamu Tertidur Pulas

3. Bukan Sesuatu yang Berbahaya

Bukan Sesuatu yang Berbahaya

Sumber:@all_who_wander via Unsplash

Sebagian besar orang bisa mengalami erep-erep setidaknya satu sampai dua kali seumur hidup. Kondisi ini pun bisa menimpa siapa saja, baik pria maupun wanita, dan biasanya mulai terlihat di umur remaja dan makin sering di usia dewasa. Kondisi ini bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga sekitar 20 menit, namun rata-rata antara 6-7 menitan.

Erep-erep sendiri terbilang tidak berbahaya sebab kamu pada akhirnya akan terbangun dengan sendirinya. Oleh karen itu, kondisi ini tidak membutuhkan penangan apapun. Saat mengalami erep-erep, kebanyakan orang berusaha melepaskan diri dengan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara paksa. Setelah itu, mereka berfokus i untuk melakukan pergerakan kecil, misal menggerakkan satu jari tangan atau kaki.

Jika terjadi terus menerus, sleep paralysis biasanya merupakan salah satu gejala narkolepsi, yaitu gangguan yang menyebabkan rasa kantuk berlebih dan tak tertahankan di siang hari. Jika sleep paralysis membuat kamu ketakutan untuk tidur dan memengaruhi kesehatan mental sehingga berakibat kelelahan karena kurang tidur, tidak ada salahnya kamu pergi ke dokter. Dokter kemungkinan akan menangani kondisi yang menjadi pemicu terjadinya sleep paralysis, seperti narkolepsi, insomnia dan PTSD.

Jika tidak membuahkan hasil, dokter akan merujuk kamu pada dokter yang ahli dalam bidangnya. Kamu mungkin akan mendapat obat untuk mengatasi depresi atau menjalani Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif untuk membantu memperbaiki jadwal dan pola tidur kamu.

Baca juga: Misterius dan Menyeramkan, Simak 10 Makhluk Mitos Laut Paling Menyeramkan Berikut Ini!

Erep-Erep Bisa Kamu Cegah

Cara Mencegah Erep Erep

Sumber: Viktoria Korobova via iStockphoto

Setelah mengetahui bahwa erep-erep bukanlah hal berbau mistis, kamu bisa mencoba beberapa tips berikut ini untuk terhindar dari kondisi tersebut:

  • Memiliki jadwal tidur sehat dan teratur (tidur 6-8 jam sehari serta pergi tidur dan bangun di jam sama setiap harinya)
  • Menciptakan kondisi tidur nyaman (misal, ruangan yang sunyi dan gelap)
  • Rutin olahraga, namun tidak dalam empat jam sebelum tidur
  • Rilekskan tubuh (misal dengan meditasi, yoga, teknik pernapasan, dan sebagainya)
  • Atasasi kondisi yang menjadi penyebab sleep paralysis, seperti stres dan kecemasan
  • Konsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang kamu konsumsi sebab sejumlah obat bisa memiliki efek samping berupa vivid dream, mimpi buruk, dan sleep paralysis
  • Tidak makan banyak, merorok dan alkohol atau kafein sebelum tidur
  • Hindari tidur telentang (jika kamu cenderung kembali ke posisi telentang setelah tertidur dengan posisi lain, coba letakkan guling atau bantal di kedua sisi untuk mencegah kamu berubah posisi saat tidur)
  • Hindari tidur singkat

Recharge Energi? Bobobox Saja!

Recharge Energi di Bobobox

Jangan biarkan stres memengaruhi kesehatan jiwa dan pikiran kamu. Yuk, segarkan pikiran dan recharge energi kamu ambil staycation di Bobobox! Hotel kapsul satu ini memang menawarkan kenyemanan bagi pengunjung dengan berbagai fasilitas yang bikin betah.

Salah satunya adalah fasilitas moodlamp yang tersedia untuk memastikan kualias tidur tetap terjaga. Moodlamp ini memungkinkan kamu untuk mengubah kecerahan serta warna cahaya lampu di dalam pod sesuai dengan suasana hati dan kenyamanan kamu. Yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!

 

Foto utama oleh: Greg Pappas via Unsplash

Bobobox Maximum Comfort Banner

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles