Teh merupakan salah satu minuman favorit yang senantiasa menemani berbagai momen masyarakat Indonesia. Minuman satu ini bisa menjadi penghilang dahaga serta teman bersantai, ngemil, nongkrong, bekerja hingga makanan berat.
Teh hitam, hijau dan oolong termasuk ke dalam teh yang paling populer di dunia. Ketiganya berasal dari daun yang sama yaitu Camellia sinensis. Teh sendiri telah lama diketahui memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh. Salah satunya adalah menurunkan risiko terjadinya penyakit seperti kanker, diabetes, dan jantung.
Hal tersebut umumnya berlaku jika teh dikonsumsi dalam batas wajar. Sebaliknya, jika dikonsumsi berlebihan, teh bisa saja memberikan efek samping yang kurang baik untuk tubuh. Melansir Healthlinne, efek samping dapat dirasakan jika mengonsumsi lebih dar 3-4 cangkir (710-950 ml).
Apa saja sih kemungkinan efek samping terlalu banyak minum teh? Yuk intip informasinya bersama Bob!
Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Salah satu efek samping terlalu banyak minum teh adalah terganggunya penyerapan zat besi dalam tubuh. Efek satu ini berkaitan dengan kandungan tanin di dalam teh, yakni senyawa polifenol yang membuat teh terasa pahit.
Saat dikonsumsi dalam jumlah banyak (lebih dari empat cangkir), tanin berisiko mengikat zat besi, terutama zat besi non-heme yang bersumber dari tanaman seperti sayuran hijau, kacang-kacangan dan serealia. Terganggunya penyerapan mineral tersebut bisa menjadi pemicu defisiensi zat besi.
Kadar tanin di dalam teh sendiri akan berbeda tergantung pada jenis tehnya. Karena itu, ada baiknya kamu membatasinya sampai tiga cangkir atau kurang dalam sehari. Jika kamu termasuk orang dengan zat besi rendah, konsumsi teh sebaiknya dilakukan terpisah di antara jam-jam makan. Selain itu, kamu juga disarankan mengonsumsi cukup banyak makanan tinggi zat besi secara rutin.
Risiko Paparan Zat Beracun
Budidaya yang kini sudah modern bisa mengakibatkan daun teh mengandung atau menyerap berbagai senyawa beracun dari tanah atau melalui metode panennya. Berdasarkan studi Journal of Toxicology, 30 jenis teh termasuk teh hijau, hitam, putih dan oolong yang diteliti didapati mengandung timah.
Saat waktu penyeduhannya diperlama, kadar timah pun ikut meningkat. Secara keseluruhan, semua jenis teh yang diseduh tersebut memiliki jejak kadar timah. Namun, 73% teh yang diseduh selama tiga menit dan 83% yang diseduh selama 15 menit menunjukkan kadar kandungan yang dianggap tidak aman untuk dikonsumsi saat hamil dan menyusui.
Selain itu, 20% dari teh yang diseduh tersebut memiliki kadar aluminium di atas kadar yang dianjurkan. Efek samping terlalu banyak minum teh ini tentu tidak baik untuk tubuh dan kamu pun perlu lebih hati-hati dengan banyaknya teh yang kamu konsumsi. Hal ini juga bisa berlaku pada makanan lainnya yang terdampak oleh budidaya modern.
Baca Juga: Suka Minum Teh? Kenali 12 Jenis Teh Dan Manfaatnya Untuk Tubuhmu!
Risiko Kerusakan pada Gigi, Sendi dan Tulang
Sebuah studi oleh Food Research International di Inggris melakukan penelitian pada teh celup dan teh tubruk. Studi tersebut mendapati kadar flourida yang lebih tinggi pada teh celup berkualitas dan berharga tinggi. Setelah diseduh selama dua menit, kadar flourida di dalam teh didapati berada dalam kisaran 3,6 hingga 7,96 mg per liternya. Dengan kata lain, konsumsi lebih dari empat cangkir (satu liter) sehari berarti melebihi asupan referensi diet untuk flourida yang hanya 4 mg per hari.
Asupan flourida berlebih ini menjadi efek samping terlalu banyak minum teh dan berisiko menyebabkan kerusakan pada gigi, tulang dan sendi. Maka dari itu, konsumsi teh tubruk dan membatasi konsumsi teh tidak lebih dari empat cangkir dalam sehari sangat dianjurkan.
Terlalu Banyak Kafein
Efek samping terlalu banyak minum teh kerap kali berkaitan dengan kandungan kafein di dalamnya. Hal tersebut dapat memicu:
- Kecemasan, gelisah, dan stres
- Gangguan tidur
- Sakit kepala
- Pusing
- Heartburn atau asam lambung
Dalam kasus heartburn, kehadiran kafein bisa memicu naiknya isi lambung ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa terbakar di dada. Kafein juga dapat merangsang produksi asam lambung berlebih.
Selain itu, kafein berperan dalam menghambat produksi melatonin. Hormon ini berfungsi untuk memberi sinyal pada otak tentang kapan waktunya tidur. Akibatnya, timbullah masalah sulit tidur yang kemudian memicu rasa lelah dan lesu, hilang konsentrasi, gangguan memori dan bahkan risiko obesitas.
Meski kandungannya lebih sedikit dari kopi, sekitar 20-60 mg per cangkir, meminum lebih banyak teh berarti meningkatkan asupan kafein. Efek-efek tersebut biasanya akan dirasakan saat asupan kafein mencapai sekitar 100-200 mg (sekitar 2-10 cangkir) per harinya.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa sakit kepala bisa dipicu oleh konsumsi paling sedikit 100 mg kafein. Sementara itu, efek rasa pusing biasanya akan muncul akibat kafein dalam jumlah besar, biasanya lebih dari 400-500 mg atau 6-12 cangkir (1,4-2,8 liter). Namun, hal tersebut kembali lagi pada sensitivitas masing-masing individu.
Teh hitam biasanya mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh hijau atau putih. Semakin lama kamu menyeduhnya, semakin tinggi pula kandungan kafeinnya. Meski bergantung pada tingkat sensitivitas masing-masing, efek samping terlalu banyak minum teh bisa dikurangi dengan membatasi konsumsi teh dalam batas wajar. Selain itu, kamu juga bisa beralih pada teh herbal bebas kafein yang umumnya terbuat dari bunga, buah atau rempah.
Baca Juga: Mengalami Gangguan Tidur? Lakukan Gerakan-Gerakan Yoga Ini Untuk Meningkatkan Kualitas Tidurmu!
Mual
Rasa mual juga termasuk salah satu efek samping terlalu banyak minum teh. Efek tersebut berkaitan dengan senyawa tanin dengan sifat astringent-nya (pengerut). Hal itu dapat mengiritasi organ pencernaan yang berakibat munculnya gejala tidak nyaman seperti mual atau sakit perut. Jumlah yang dibutuhkan untuk merasakan efek samping terlalu banyak minum teh tersebut berbeda-beda setiap orangnya.
Melansir Healthline, pada orang sensitif, 1-2 cangkir saja (240-480 ml) mungkin bisa memunculkan efek tersebut. Sementara itu, orang lain bisa saja mengonsumsi lebih dari lima cangkir tanpa merasakan efek apapun. Selain mengurangi asupan teh, kamu juga bisa menambahkan susu atau mengonsumsinya dengan makanan berprotein dan karbohidrat untuk meminimalkan efek pada pencernaan tersebut.
Jika kadarnya dalam tubuh berlebihan, maka dapat memicu sakit perut dan mual. Untuk menurunkan risiko mual saat minum teh, kamu bisa menambahkan sedikit susu. Hal tersebut terjadi karena tanin dapat berikatan dengan protein dan karbohidrat dalam susu, sehingga mampu menurunkan risiko iritasi pada organ pencernaan.
Kompilkasi Kehamilan
Efek samping terlalu banyak minum teh juga bisa meningkatkan kemungkinan komplikasi kehamilan seperti keguguran atau berat badan lahir yang rendah. Seberapa banyak yang dianggap aman untuk dikonsumsi masih belum jelas. Namun, sebagian besar penelitian mengutarakan risiko komplikasi terbilang rendah jika asupan di bawah 200-300 mg.
Seperti yang Bob sebutkan sebelumnya, kandungan kafein per cangkir berada di kisaran 20-60 mg (240 ml). Nah, untuk mengurangi risiko di atas, asupan kafein dianjurkan tidak melebihi 3 cangkir atau 710 ml per harinya.
Baca Juga: Sedang Berencana Punya Anak? Waspadai Penyebab Keguguran Serta Cara Mencegahnya
Efek samping terlalu banyak minum teh bikin penat kamu semakin tidak karuan? Yuk, recharge energi kamu dengan staycation di Bobobox! Hotel kapsul satu ini memang dirancang demi kenyemanan pengunjung dengan berbagai fasilitas yang bikin kamu betah.
Kamu bisa menikmati fasilitas moodlamp yang tersedia untuk memastikan kualias tidur tetap terjaga. Moodlamp ini menyediakan banyak pilihan warna lampu yang bisa kamu ubah sesuai dengan suasana hati, dari remang hingga terang. Selain itu, fitur satu ini juga bisa menambahkan nilai estetik di dalam pod sehingga kamu bisa mengubah suasananya seperti studio foto dadakan. Untuk informasi lebih lanjut, unduh dulu aplikasi Bobobox yang tersedia baik untuk pengguna iOS ataupun Android!