Siapa yang sudah rindu berlibur ke destinasi wisata alam di Indonesia? Kamu tak perlu lagi menunggu lama, lo. Pasalnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah resmi membuka secara bertahap sejumlah taman nasional dan taman wisata alam di Indonesia.
“Sudah dapat dibuka dan proyeksi waktu saat ini sampai kira-kira pertengahan Juli 2020,” terang Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, lewat konferensi pers virtual pada hari Senin, 22 Juni 2020.
Berikut ini Bob berikan daftar 10 taman nasional dan taman wisata alam yang sudah dibuka bertahap dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Yuk, disimak!
1. Taman Nasional Kepulauan Seribu
Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan destinasi wisata bahari yang menawarkan keindahan pemandangan bawah laut dengan beragam biota di dalamnya. Banyak kegiatan penghilang penat yang bisa dilakukan di sini, seperti berenang di pantai, snorkeling, menyelam, dan berkano.
Kepulauan Seribu sudah mulai dibuka di masa adaptasi kebiasaan baru ini sejak tanggal 13 Juni 2020 lalu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Protokol tersebut mencakup kapasitas wisatawan dan pemilik usaha maksimal berjumlah 50%, wajib memakai masker, menerapkan etika batuk dan bersin, menjaga kebersihan tangan, serta menerapkan jaga jarak aman.
Pengunjung juga diharuskan menunjukkan surat keterangan sehat di dermaga sebelum menyebrang ke Kepulauan Seribu. Selain itu, pengunjung dilarang membawa anak berusia di bawah 5 tahun. Jika ingin snorkeling dan menyelam, pengunjung wajib membawa semua peralatannya sendiri dan tidak diperkenankan meminjamkan kepada orang lain.
2. Taman Nasional Gunung Ciremai
Jika kamu rindu dengan kegiatan mendaki gunung di masa adaptasi kebiasaan baru ini, kamu bisa mempertimbangkan untuk mendaki ke Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang terletak di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Lansekap yang asri serta vegetasi hutan yang rimbun akan menemanimu sepanjang jalur pendakian menuju puncak gunung.
Humas TNGC, Agus Yudantana mengatakan bahwa TNGC sudah dibuka melalui jalur pendakian Kabupaten Kuningan sejak Kamis, 25 Juni 2020 lalu. Sedangkan untuk jalur pendakian Kabupaten Majalengka, jalur telah dibuka pada Sabtu, 27 Juni 2020.
Pastikan untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak aman, membawa hand sanitizer, serta mengurangi kapasitas tenda menjadi 50%, ya.
3. Taman Nasional Gunung Rinjani
Taman Nasional Gunung Rinjani juga sudah mulai membuka destinasi wisatanya. Sejumlah delapan tempat wisata nonpendakian resmi dibuka bagi pengunjung domestik dan mancanegara sejak Senin, 6 Juli 2020. Di tempat-tempat wisata ini, kamu bisa melihat pemandangan alam khas pegunungan yang menenangkan dengan udara yang bersih.
Delapan wisata nonpendakian tersebut antara lain adalah Otak Kokok Joben (Joben Ecopark), Telaga Biru, Air Terjun Jeruk Manis, Gunung Kukus, Air Terjun Mayung Polak, Savana Propok, dan Air Terjun Mangku Sakti.
Sejumlah destinasi wisata tersebut boleh dibuka dengan menerapkan protokol COVID-19, seperti memberlakukan maksimal kapasitas 30% dari setiap tempat wisata. Wisatawan juga wajib menggunakan masker, membawa hand sanitizer, kresek sampah, dan menjaga jarak minimal satu meter.
Sementara itu, jam operasional untuk destinasi wisata tersebut mulai dari pukul 09.00 WITA sampai 15.00 WITA. Pengunjung yang berasal dari luar NTB wajib membawa surat keterangan bebas COVID-19, sedangkan jika dari luar Pulau Lombok wajib membawa surat keterangan bebas flu (influenza-like illness).
4. Taman Nasional Kelimutu
Taman Nasional Kelimutu merupakan objek wisata di Nusa Tenggara Timur yang menyajikan keindahan panorama danau tiga warna. Taman nasional ini sudah kembali dibuka sejak Sabtu, 11 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pihak pengeola menerapkan registrasi online via chat Whatsapp bagi pengunjung yang ingin berwisata ke Kelimutu. Pendaftaran online dilakukan maksimal satu bulan sebelum kunjungan, untuk menghindari penuhnya lokasi wisata, karena dalam satu hari Danau Kelimutu hanya boleh dikunjungi maksimal oleh 200 orang pengunjung saja.
5. Taman Nasional Pulau Komodo
Taman Nasional Pulau Komodo sudah mulai dibuka sejak 6 Juli 2020 lalu dengan menerapkan protokol kesehatan. Taman Nasional ini menyajikan pemandangan kepulauan dan pantai yang indah. Kamu juga bisa melihat habitat satwa purba komodo (Varanus komodoensis) di kawasan taman nasional ini.
Guna menerapkan protokol tersebut, pihak pengelola TN Pulau Komodo bersamaan dengan wisata Labuan Bajo menerapkan sistem registrasi online dan keanggotaan hampir di seluruh destinasi wisata ini. Registrasi bisa dilakukan di situs resmi https://booking.labuanbajoflores.id.
Tak hanya itu, protokol kesehatan lainnya juga harus diterapkan saat berada di tempat wisata, seperti menggunakan masker, menjaga jarak saat berjemur di pantai, membawa hand sanitizer, serta mematuhi jam operasional dari pukul 07.00 hingga 15.00 WITA.
6. Taman Wisata Alam Gunung Papandayan
Sejak 8 Juni 2020, Taman Wisata Alam Gunung Papandayan sudah dibuka kembali. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memastikan pihak pengelola TWA Gunung Papandayan sudah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 pada hari pertama pembukaannya.
Pihak pengelola sudah menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik strategis, serta menghimbau untuk menjaga jarak aman antarpengunjung dan mengenakan masker. Sejumlah operator wisata juga sudah mulai membuka paket wisata termasuk pendakian ke TWA Gunung Papandayan.
TWA Gunung Papandayan menyuguhkan pemandangan alam pegunungan yang indah dengan gunung api yang masih aktif. Pengunjung bisa melihat langsung berbagai kawah di gunung ini, dengan kepulan asap kawah yang menghiasinya. Pengunjung juga bisa berkemah dan menikmati keindahan Hutan Mati yang memukau.
7. Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu
Setelah tiga bulan berhenti beroperasi akibat pandemi COVID-19, Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu kembali dibuka pada 13 Juni 2020 lalu. Salah satu destinasi wisata andalan Bandung yang menyajikan keindahan kawah gunung api yang masih aktif ini kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan jumlah pengunjung.
Jika kamu mau berkunjung ke TWA Gunung Tangkuban Parahu, kamu diwajibkan untuk memakai masker, membawa hand sanitizer sendiri, serta menerapkan jaga jarak aman antar pengunjung. Jangan lupa untuk mengenakan pakaian hangat karena udara di sekitar Gunung Tangkuban Parahu ini tergolong cukup dingin.
8. Taman Wisata Alam Guci
Penat dengan rutinitas sehari-hari? Berendam air panas bisa menjadi solusi untuk menghilangkan penat dan bisa menyegarkan badan, lo. Kamu bisa memilih Taman Wisata Alam Guci sebagai tempat berendam air hangat yang terletak di kaki Gunung Slamet.
Tempat wisata ini juga sudah dibuka di masa adaptasi kebiasaan baru ini sejak Minggu, 5 Juli 2020. Guci dibuka secara terbatas bagi 350 pengunjung saja setiap harinya. Pengunjung yang masuk juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
9. Taman Wisata Alam Grojogan Sewu
Taman Wisata Alam Grojogan Sewu merupakan destinasi wisata alam yang menyuguhkan pemandangan air terjun yang cantik. Lokasinya yang berada di kaki Gunung Lawu membuat udara di taman wisata ini sangat sejuk dan segar. Disebut Grojogan Sewu karena di sini tak hanya ada satu air terjun saja, melainkan ada banyak air terjun.
Jika kamu mau berwisata saat adaptasi kebiasaan baru, kamu bisa berkunjung ke TWA Grojogan Sewu karena taman wisata ini sudah dibuka sejak Sabtu, 4 Juli 2020. Kepala Balai KSDA Jateng, menyampaikan bahwa TWA Grojogan Sewu sudah siap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di sekitar tempat wisatanya
“Petugas mengenakan face shield, juga meminta data diri pimpinan rombongan jika kunjungan kolektif. Kami juga mewajibkan surat keterangan sehat khusus bagi pengunjung asal luar Jateng,” tandasnya kemudian.
10. Taman Wisata Alam Pulau Sangalaki
Taman Wisata Alam Pulau Sangalaki adalah sebuah pulau yang menawan seluas 15,9 hektar yang terletak di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. TWA Pulau Sangalaki terkenal akan keindahan pemandangan bawah laut yang bisa dinikmati dengan cara snorkeling dan menyelam atau diving.
Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, TWA Pulau Sangalaki kembali dibuka dengan menerapkan SOP sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Bupati Berau, H. Muharram, mengatakan bahwa protokol kesehatan itu mencakup pembatasan penerimaan kunjungan menjadi maksimal 50%.
Selain itu, pihak pengelola juga mewajibkan untuk menjaga jarak antar pengunjung, membawa hand sanitizer sendiri, serta membawa surat kesehatan yang ditunjukkan di pintu masuk Pulau Sangalaki.
Urusan menginap? Bobobox saja!
Kalau mampir ke Jakarta, Bandung, dan Semarang, Bob punya rekomendasi hotel yang cocok untuk kamu yang senang traveling. Apa lagi kalau bukan Bobobox. Bobobox adalah hotel kapsul yang mendepankan konsep teknologi modern di dalamnya.
Kamu bisa mengatur lampu di podmu sendiri dengan warna yang sesuai dengan suasana hatimu. Tak hanya itu, ada juga audio musik yang bisa kamu gunakan untuk mendengarkan lagu yang terkoneksi dengan smartphone-mu. Yuk, download aplikasinya sekarang!