Pandemi COVID-19 telah menimbulkan berbagai perubahan pada penggunaan transportasi masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya perubahan pada jadwal commuter line. Di awal kemunculan wabah ini di Indonesia, pemerintah telah melakukan penyesuaian jadwal commuter line serta moda transportasi serupa seperti MRT, LRT dan Transjakarta mulai tanggal 23 Maret 2020 lalu.
Selain itu, berlaku juga pembatasan jumlah penumpang di dalamnya. Kala itu, jadwal commuter line berubah dengan jam operasional mulai pukul 06.00 – 20.00. Perjalanan yang dioperasikan dibatasi sampai 713 perjalanan dengan jarak antar kereta (headway) untuk lintas Bogor/Depok/Nambo adalah 10-15 menit. Sementara untuk lintas lain (Bekasi, Maja/Parungpanjang/Serpong, Tangerang, dan Tanjungpriok), headwaynya adalah 15- 30 menit.
MRT juga mengalami perubahan jam operasional yang sama, yakni mulai pukul 06.00 – 20.00. Headway di jam sibuk (07.00 – 09.00 dan 17.00 – 19.00) adalah lima menit sementar jam tidak sibuk (09.00-17.00 dan 19.00 – 20.00) adalah 10 menit. Kapasitas penumpang dibatasi hingga 60 per gerbong atau 360 orang per satu rangkaian kereta.
Selain itu, LRT dan Transjakarta juga memiliki jam operasional mulai pukul 06.00 – 20.00. Headway untuk LRT adalah 10 menit dengan batas penumpang 30 orang per kereta (60 orang per rangkaian). Sementara itu, pembatasan penumpang Transjakarta adalah 30 orang untuk bus besar dan 60 orang untuk bus gandeng.
Perubahan jadwal commuter line serta angkutan lainnya dan pembatasan penumpang ini dilakukan dengan tujuan untuk memperketat mobilitas masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. Dengan begitu, risiko penularan COVID-19 pun dapat berkurang dan ditekan.
Setelah menjalani masa PSBB beberapa bulan terakhir ini, muncullah istilah baru bernama new normal atau kenormalan baru. Istilah ini merujuk pada tatanan kehidupan baru di tengah wabah COVID-19 dengan tujuan untuk menjaga produktivitas di tengah wabah tersebut.
Karenanya, pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah aspek untuk menjalani tatanan kehidupan normal baru tersebut. Salah satunya adalah perubahan kembali jadwal commuter line serta transportasi lainnya. Yuk simak informasinya!
Perubahan Jadwal Commuter Line New Normal
Untuk menghadapi era new normal, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah menyiapkan protokol operasional Kereta Api Listrik (KRL). Salah satunya adalah perubahan jadwal commuter line.
Per tanggal 05 Juni sendiri, PT KCI menambah jam operasional commuter line mulai pukul 04.00 – 20.00. VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa keberangkatan kereta-kereta pertama dari wilayah penyangga DKI Jakarta dijadwalkan pukul 04.00. Sementara itu, keberangkatan kereta-kereta terakhir dari stasiun di wilayah DKI Jakarta adalah pukul 20.00.
Kemudian, per tanggal 08 Juni commuter line beroperasi mulai pukul 04.00 – 21.00. Lalu, per tanggal 13 Juni lewat unggahan dalam akun media sosialnya, PT KCI mengungkapkan bahwa mereka mengoperasikan 935 perjalanan KRL per hari. 112 rangkaian kereta digunakan pada jam operasi tersebut.
Selain perubahan pada jadwal, PT KCI juga memberlakukan beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh penumpang. Yang pertama adalah keharusan untuk mengenakan masker. Sebagaimana kamu tahu, penggunaan masker sudah mulai digencarkan sejak COVID-19 mulai merebak.
Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus di udara yang bisa ditularkan lewat percikan cairan akibat batuk, bersin, dan sebagainya. Selain itu, penumpang juga diwajibkan untuk terlebih dahulu mencuci tangan mereka di wastafel sebagai bentuk upaya lainnya dalam mencegah penyebaran virus corona.
Lebih lanjut, anak-anak yang berusia di bawah lima tahun tidak diperkenankan untuk naik commuter line. Sementara itu, lansia berumur di atas 60 tahun dipebolehkan untuk naik commuter line diluar jam-jam sibuk yaitu pada pukul 10.00-14.00. Selain itu, penumpang juga diharuskan agar berdisiplin dalam menjaga jarak. Karenanya, jumlah penumpang hanya dibatasi sampai 74 orang per kereta.
Untuk ke depannya, jumlah perjalanan akan ditingkatkan sebanyak 991-1001 kereta per hari dengan jam operasional dari pukul 04.00-24.00. Batasan jumlah penumpang juga akan ditingkatkan menjadi 140 orang. Namun, penerapan tahapan tersebut masih menunggu hasil evaluasi serta persetjuan dari pemerintah pusat.
Perubahan Jadwal Transportasi Lainnya
Sejalan dengan perubahan jadwal commuter line, transportasi lain seperti MRT, LRT dan Transjakarta juga mengalami perubahan jadwal di era new normal ini. Per tanggal 08 Juni, jam operasional MRT dibedakan antara weekdays (hari kerja) dan weekend (akhir pekan).
Di hari kerja, MRT akan beroperasi mulai pukul 05.00-21.00 sedangkan hari libur dimula pukul 06.00-20.00. Selang waktunya adalah 5 menit di jam sibuk, dan 10 menit di jam normal untuk hari kerja. Sementara itu, selang waktu untuk hari libur adalah 20 menit.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar, mengungkapkan bahwa seluruh stasiun MRT (berjumlah 13) akan kembali beroperasi secara normal. Namun, jumlah penumpang dibatasi hanya 65 orang per kereta sehingga total penumpang adalah 390 orang dalam satu rangkaian kereta.
Selain perubahan jadwal commuter line dan MRT, LRT pun mengalami hal yang sama. Per tanggal 08 Juni, jam operasional LRT dimulai sejak pukul 05.30 – 21.00. Selang waktu atau headway yang diperlukan adalah 10 menit. Batas jumlah penumpang yang diperbolehkan masuk dalam LRT adalah sebanyak 30 orang per kereta atau 60 orang per rangkaian.
Selanjutnya, moda transportasi lain yang juga melakukan penyesuaian adalah bus Transjakarta. Per tanggal 1 Juli, bus Transjakarta memulai jam operasional sejak pukul 05.00 sampai 22.00. Jumlah penumpang dibatasi hanya 60 orang untuk bus gandeng dan 30 orang untuk besar. Penumpang diharuskan menjaga jarak dengan penumpang lain minimal satu lencang tangan.
Penumpang MRT, LRT dan Transjakarta juga diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan suhu tubuh serta menggunakan masker serta mencuci tangan terlebih dahulu dengan air dan sabun atau hand sanitizer. Selain itu, penumpang juga diharuskan untuk menjaga jarak dan tidak berbicara baik satu arah (melalui telpon seluler) maupun dua arah baik di dalam area commuter line, MRT, LRT, ataupun bus. Untuk area bus, pelanggan tidak diperbolehkan untuk duduk di kursi dengan tanda X.
New Normal Bersama Bobobox
Memasuki era new normal di tengah pandemi COVID-19, kamu bisa kok menginap dengan aman dengan menggunakan metode contactless bersama Bobobox. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Bobobox kemudian daftarkan diri kamu dan isi profil kamu dengan lengkap.
Selanjutnya, lakukan booking untuk pod yang kamu mau. Setelah proses booking dan pembayaran selesai, kamu juga akan mendapatkan QR code khusus untuk mengakses pod pilihan kamu. Tidak repot dan aman.
Tidak hanya itu, kamu pun bisa langsung check-in dan check-out melalui aplikasi Bobobox kamu. Tunjukkan saja bukti check-in kamu kepada host.
Jangan khawatir, aman kok! Bob squad akan selalu menjaga jarak sehingga dapat meminimalisir kontak dengan kamu. Yuk rasakan pengalaman menginap yang aman dan nyaman bersama Bobobox!