Setiap bulan April, Indonesia memiliki satu hari istimewa yang selalu dirayakan setiap tahunnya. Yap, tidak lain dan tidak bukan adalah Hari Kartini. Kartini adalah seorang tokoh perjuangan bangsa Indonesia dimana jasanya untuk memajukan perempuan Indonesia akan selalu dikenang hingga kini.
Penghargaan dan penghormatan bangsa Indonesia terhadap sosok Kartini ini tidak berhenti hanya dengan memperingati hari lahirnya saja. Pada tahun 2017 lalu, sutradara kenamaan Indonesia, Hanung Brahmantyo, membuat film perjuangan Kartini yang menunjukkan kembali kepada masyarakat Indonesia perjuangan dan kehidupan Kartini pada zamannya.
Namun, film perjuangan bangsa tidak hanya digambarkan oleh film Kartini saja. Masih banyak film perjuangan lainnya yang menampilkan tokoh-tokoh besar perjuangan bangsa ini. Siapa saja mereka yang akhirnya diabadikan dalam film perjuangan? Simak artikel tentang film perjuangan dari Bob di bawah ini yuk.
Kartini (2017)
Mengangkat nama tokoh besar Indonesia, Kartini, film besutan sutradara Hanung Brahmantyo ini sayangnya hanya berhasil meraup 323.686 penonton saja. Namun, jangan salah, film perjuangan ini berhasil mendapatkan review yang bagus dari masyarakat.
Film Kartini juga dibintangi oleh banyak aktor dan aktris senior papan atas, sebut saja salah satunya Dian Sastrowardoyo yang memerankan Kartini sendiri. Lalu ada pula aktor bertalenta Reza Rahadian yang memerankan kakak Kartini, yaitu Raden Sosrokartono.
Christine Hakim sebagai aktris legendaris tanah air turut mengambil peran sebagai ibu dari Kartini. Acha Septriasa, Ayushita, Dwi Sasono dan deretan aktris dan aktor kenamaaan lainnya turut meramaikan film Kartini.
Film perjuangan Kartini memang menceritakan kehidupan Kartini dari beliau masih kanak-kanak hingga dewasa. Selain itu, sutradara juga turut menekankan sisi-sisi lain dari kehidupan Kartini yang mungkin belum diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Kartini digambarkan sebagai seorang perempuan yang kritis sedari kecil. Pembawaan Kartini yang sedikit tomboy dan memiliki selera humor pun menambah karakter-karakter baru Kartini. Film perjuangan Kartini pun menunjukkan bagaimana hubungan Kartini dengan orang-orang disekitarnya.
Di film ini Kartini ditunjukkan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibu kandungnya, Namun karena sang ibu tidak berasal dari keluarga bangsawan, Kartini terpaksa harus tinggal terpisah dengan ibunda.
Hubungan Kartini dengan kedua saudara perempuannya pun terbilang sangat dekat. Roekmini yang diperankan oleh Acha Septriasa dan Kardinah yang diperankan oleh Ayushita merupakan sahabat perjuangan Kartini untuk emansipasi wanita.
Hubungan Kartini dengan laki-laki disekitarnya pun cukup menarik. Kartini memiliki kedekatan khusus dengan kakak laki-lakinya, Raden Sosrokartono. Kakaknya inilah yang sangat berjasa sehingga Kartini memiliki pemikiran yang kritis dan terbuka.
Hubungan Kartini dengan ayahnya pun bisa terbilang rumit. Ayahnya yang merupakan bupati sangat menyayangi Kartini dan sedikit melonggarkan aturan pingitan bagi anak perempuan yang tentu saja ditentang oleh keluarga bangsawan lainnya.
Belum lagi konflik yang harus Kartini hadapi saat adiknya menikah, saat ia harus menikah, serta konflik dengan ibu tirinya semakin menambah bumbu keseruan film perjuangan Kartini.
Soekarno (2013)
Film perjuangan berikutnya yang tidak kalah bersejarah dan seru adalah Soekarno hasil garapan sutradara yang sama, Hanung Brahmantyo. Meskipun menuai kontroversi, film ini berhasil meraup satu juta penonton Indonesia.
Film perjuangan yang satu ini mengisahkan tentang kehidupan proklamator kita serta perjuangannya bersama pahlawan-pahlawan bangsa lain dalam memerdekakan Indonesia.
Kurang lebih, film ini memiliki alur yang sama dengan yang ada di buku sejarah yang mungkin pernah kamu pelajari saat bersekolah. Namun dengan tambahan drama-drama kehidupan pribadi Soekarno yang cukup mendistraksi Soekarno dari perjuangannya.
Di film ini juga diceritakan bagaimana Soekarno harus diasingkan berulang kali oleh Belanda hingga akhirnya bertemu dengan pujaan hatinya, Fatmawati di Bengkulu. Namun, status Soekarno yang masih menjadi suami dari Inggit Garnasih belum lagi tekanan perjuangannya membuat konflik Soekarno di film ini semakin rumit.
Film perjuangan Soekarno sendiri dimainkan oleh aktor dan aktris yang tidak main-main. Sebut saja Ario bayu yang memerankan Soekarno, Tika Bravani yang memerankan Fatmawati, Lukman Sardi yang memerankan Bung Hatta, serta Maudy Koesnaedi yang memerankan Inggit Garnasih.
Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
Satu lagi film perjuangan yang tidak boleh kamu lewatkan yaitu film garapan sutradara Garin Nugroho yang berjudul Guru Bangsa: Tjokroaminoto. Kalau sebelumnya kita berbicara tentang film Soekarno dan bagaimana perjuangan Soekarno untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, sosok Tjokroaminoto pun tidak bisa lepas dari perjuangan Soekarno saat itu.
Siapa sih Tjokroaminoto sebenarnya? Tjokroaminoto adalah salah satu guru Soekarno dan juga merupakan guru dari tokoh-tokoh besar Indonesia pada zamannya, sebut saja Kartosuwiryo dan Semaoen. Dari rumahnya lah lahir pemuda-pemuda dengan pemikiran maju dan kritis dimana salah satunya adalah bapak proklamator Ir. Soekarno.
Maka dari itu titel Guru Bangsa memang pantas disematkan pada Tjokroaminoto. Beliau juga adalah salah satu tokoh yang menggagas Sarekat Islam dan Budi Utomo yang merupakan organisasi pertama bangsa Indonesia.
Film perjuangan Guru Bangsa: Tjokroaminoto ini menggambarkan kehidupan Tjokroaminoto semenjak beliau masih muda hingga proses bagaimana pemikirannya mengenai bangsa Indonesia terbentuk setelah melihat ketidakadilan di negerinya sendiri.
Perjalanan Tjokroaminoto digambarkan dengan sangat apik dan diperankan oleh aktor handal Reza Rahadian. Selain itu, deretan aktor dan aktris kenamaan lainnya seperti Christine Hakim, Alm. Didi Petet, Sudjiwo Tedjo, Chelsea Islan hingga Maia Estianti yang merupakan cicit kandung dari Tjokroaminoto menjadi daya tarik tersendiri bagi film perjuangan ini.
Film Guru Bangsa: Tjokroaminoto pun berhasil masuk ke delapan nominasi Festival Film Bandung 2015, loh.
Wage (2017)
Salah satu film perjuangan yang relatif baru ini digarap oleh sutradara John De Rantau. Untuk kamu yang masih bingung siapa sebenarnya Wage ini, beliau adalah musisi pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Ya, beliau adalah W.R Supratman atau Wage Rudolf Supratman.
Film perjuangan yang satu ini cukup unik dan berbeda dari film perjuangan yang telah diulas sebelumnya. Aktor dan aktris pemeran di film Wage bukanlah aktor dan aktris yang sudah malang melintang di industri film (kecuali Prisia Nasution), namun aktor dan aktris yang telah berkecimpung lama di dunia teater.
Berbicara tentang aktor dan aktris teater sudah pasti mereka memiliki kualitas akting yang oke punya. Begitu juga dengan film Wage ini. Rendra bagus Pamungkas yang merupakan pemeran Wage merupakan pemain teater handal dari Jogja.
Film Wage sendiri bercerita tentang perjalanan W.R Supratman yang belum diketahui oleh banyak orang. Seperti nama Rudolf yang merupakan pemberian dari kerabatnya yang merupakan orang Belanda dan bahwa Wage sendiri pernah menjadi jurnalis sebelum akhirnya bergabung dengan perjuangan bangsa Indonesia.
Karantina Seru Sambil Nonton Film Perjuangan? Di Bobobox Saja
Banyak sekali film perjuangan Indonesia yang menggambarkan tokoh-tokoh hebat masa lampau yang berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Akan sayang sekali kalau kamu melewatkan film perjuangan yang seru tersebut.
Kalau kamu merasa bosan dan mau mencari suasana baru, kamu bisa banget untuk coba karantina di Bobobox sambil menghabiskan waktu menonton film perjuangan. Selain menambah pengetahuan akan sejarah, kamu akan merasa nyaman dan aman selama karantina di Bobobox.
Bobobox sudah melaksanakan protokol pencegahan virus corona untuk menjamin rasa aman dan nyaman kamu selama karantina disini. Bobobox juga selalu meningkatkan standar kebersihan hotel kapsul kami. Tunggu apalagi, selalu cek info Bobobox disini.