coba hal ini di google maps

Google Maps Punya 5 Fitur Lain yang Keren! Sudah Coba?

Saat duduk di bangku sekolah, peta Indonesia, globe, dan atlas adalah kelengkapan kelas yang sering kali ditemukan. Meskipun pada akhirnya sering menjadi pajangan, ketiganya sangat berguna dalam pelajaran geografi. Sebenarnya, peta sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, terutama dengan meningkatkan mobilitas. Namun, bayangkan kalau kamu harus selalu membawa peta atau atlas ke mana-mana. Duh! Ribet! Untungnya, ada Google Maps yang siap mengarahkan kamu ke “jalan yang benar”.

Dikutip dari blog Google, layanan yang satu ini pertama kali dirilis pada tahun 2005. Wah! Umurnya sudah 15 tahun, lho! Kamu juga mungkin ingat dengan aplikasi Google Earth. Aplikasi yang sempat ngetren di pertengahan tahun 2000-an itu bisa mengajakmu berkeliling dunia secara gratis! Bob pernah download aplikasinya dan putar-putar globenya. Sekarang, fitur globe dan peta bisa kamu gunakan secara langsung pada platform Google Maps. Lebih praktis, ‘kan?

Google Maps aplikasi

Photo: @hjkp via Unsplash

Peta yang satu ini memang bukan sembarang peta. Pada awalnya, layanan ini tersedia untuk platform desktop. Namun, di tahun 2007 Google merilis aplikasi Google Maps for Mobile 2.0. Dilansir dari Venture Beat, versi ini menawarkan fitur “My Location” yang memungkinkan kamu untuk melihat lokasimu secara real-time. Fitur ini cocok buat kamu yang nggak tahu lokasimu. Tentunya untuk menggunakan fitur itu, GPS ponsel harus aktif.

Nah, untuk kamu yang sering pakai peta dari Google ini, sudah pernah coba fitur-fitur lainnya? Seperti yang Bob bilang, peta yang ini bukan sembarang peta. Selain mencari alamat dan rute, ada 5 fitur seru yang bisa kamu pakai pada Google Maps. Monggo dibaca!

1. Anti-Nyasar dengan Live View

Cari alamat lewat peta bukan hal yang asing, tapi pernah nggak kamu merasa bingung dengan tampilan peta yang rumit? Sebetulnya, peta digital dari Google ini menawarkan fitur street view yang memungkinkanmu untuk lihat kondisi lapangan secara langsung. Namun, kamu mungkin masih merasa bingung menentukan arah, misalnya, karena banyaknya persimpangan. Well, fear not! Fitur baru bernama live view siap membantumu.

Dikutip dari halaman dukungan Google, fitur live view menggunakan teknologi augmented reality yang akan membantumu memahami rute yang dilewati dengan lebih baik. Pernah main Pokémon GO? Kalau di permainan itu kamu bisa lihat Pokémon, di fitur ini kamu bisa lihat panah dan nama jalan. Kamu juga bisa mengetahui nama bangunan dengan membidikkan kamera ke bangunan yang diinginkan.

Untuk menggunakan fitur live view, pilih tujuan di peta dan sentuh tombol “Directions“. Pastikan kamu memilih “Walking” sebagai metode transportasi. Di samping tombol “Start“, kamu bisa melihat tombol “Live View“. Namun, fitur ini masih membutuhkan banyak perbaikan dan tidak selalu tersedia di semua tempat. Hmm… Kalau mau iseng-iseng, kamu bisa coba fitur ini.

2. Butuh Privasi? Go Incognito!

Salah satu masalah yang berkembang dari penggunaan teknologi adalah privasi. Ya, menjamurnya beragam platform media sosial dan eksistensi di dunia maya sering kali membuat kita mengabaikan privasi sendiri. Punya shared account dengan keluarga atau pasangan? Lokasimu dan tempat-tempat yang akan dituju bisa dilacak dengan mudah oleh pengguna lain yang mengakses akunmu.

Sekarang, kamu nggak perlu khawatir jika lokasimu dilacak atau riwayat pencarian lokasimu dilihat orang lain! Dengan incognito mode di Google Maps, kamu bisa menggunakan peta dan mencari lokasi, tanpa takut dilacak! Pada mode ini, Google tidak akan menyimpan riwayat pencarian tempat dan melacak lokasi aktualmu.

Dikutip dari CNET, mode ini dirilis pada bulan November 2019 dan baru tersedia untuk para pengguna Android. Untuk para pengguna iPhone, mohon bersabar, ya! Google Maps memang tidak akan merekam riwayat pencarian dan lokasimu saat mode ini aktif. Namun, perlu diingat bahwa provider internet dan aplikasi lain masih bisa melakukan pelacakan. Pastikan kamu tetap menggunakan internet secara hati-hati dan bijak, ya!

3. Peta Makin Hidup dengan 3D View

Jalan-jalan ke luar negeri memang memakan biaya yang tidak murah, terutama ke negara-negara yang cukup jauh. Untungnya, layanan peta hebat dari Google ini memungkinkan kita untuk “bertandang” ke negara lain secara gratis. Adanya mode street view juga memungkinkan kita untuk “jalan-jalan” secara virtual ke berbagai tempat di dunia. Seru, deh!

Eh, tapi apa kalian tahu kalau Google Maps juga menawarkan fitur 3D View? Nah, fitur ini tersedia untuk tampilan peta standar (default) DAN satelit. Untuk tampilan default, fitur 3D View akan menampilkan bangunan-bangunan di daerah terpilih sebagai “maket”. Meskipun terlihat seperti maket polos, bangunan-bangunan tersebut cukup detail, lho! Fitur 3D View pada tampilan default ini bisa kamu pakai di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta dan Bandung.

Fitur 3D View di tampilan satelit jauh lebih seru, lho! Biasanya, kamu melihat tampilan satelit dari perspektif bird-eye, Nah, kali ini bangunan-bangunan di tempat terpilih justru akan muncul dan menjulang ke langit! Wah, rasanya seperti melihat pemandangan kota secara langsung, ya! Sayangnya, 3D View untuk satelit baru tersedia untuk beberapa negara dan kota besar. Selain itu, tampilan ini juga tidak bisa diakses melalui aplikasi Google Maps seluler.

4. Periksa Jadwal Pertunjukan

Ingin menonton konser, tapi nggak tahu jadwalnya? Ada teater atau gedung kesenian di kotamu, dan kamu ingin tahu pertunjukan apa saja yang sedang diadakan? Google Maps bisa membantumu! Fitur jadwal pertunjukan atau upcoming events ini tersedia untuk platform desktop dan seluler. Jadi, praktis banget untuk kamu yang kebetulan sedang berlibur atau tidak menggunakan komputer.

Untuk mengetahui jadwal acara di satu venue, cari venue tersebut terlebih dahulu di Google Maps. Kalau kamu menggunakan platform desktop, coba scroll sidebar kiri yang memuat informasi tempat. Jadwal acara ditampilkan di bagian bawah sidebar. Untuk pengguna platform seluler, klik informasi venue, kemudian scroll hingga ke bawah. Setelah itu, kamu bisa lihat deh jadwal pertunjukan yang diadakan di sana. Namun, perlu diingat bahwa informasi ini tidak selalu tersedia untuk semua tempat, ya.

5. Jadi Local Guide

Ingin berkunjung ke suatu tempat, tapi ragu dengan kualitas pelayanannya atau makanannya? Baca dulu review-nya. Platform-platform seperti Tripadvisor atau Zomato bisa kamu gunakan untuk membaca dan membuat review tempat yang kamu kunjungi. Nah, di Google Maps kamu juga bisa melakukan hal yang sama. Setiap entri tempat yang ada di peta pasti punya segmen ulasan yang bisa diisi.

Nah, kalau kamu adalah salah satu orang yang senang berbagi ulasan di Google Maps, kamu bisa mengikuti program Google Local Guide. Di program ini, setiap pengguna Google akan punya profil sendiri dan bisa mendapatkan poin dengan menyelesaikan berbagai tugas. Setiap ulasan, foto, video, atau jawaban yang kamu unggah akan “dihargai” poin tertentu. Oh, ya! Kamu juga bisa mendapatkan beberapa badge, lho!

Salah satu keuntungan lain dari program ini adalah reward yang diberikan Google. Biasanya, Google memberikan hadiah untuk para local guides dalam bentuk promosi atau diskon khusus. Seru, deh! Berminat jadi local guide? Kunjungi halaman Google Local Guides dan masuk dengan akun Google kamu. Pilih “JOIN LOCAL GUIDES“, masukkan data diri, dan klik “SIGN UP“. Selamat! Sekarang kamu bisa ikut berkontribusi sebagai local guide untuk kotamu di Google!

Kesimpulan

Selain melihat kondisi lalu lintas dan mencari alamat, ternyata ada banyak fitur lain yang hadir di Google Maps. Seperti yang Bob bilang, peta yang satu ini memang bukan sembarang peta. Meskipun memang beberapa fitur belum tersedia secara penuh di Indonesia, semoga ke depannya kita bisa segera mendapatkan fitur-fitur kece itu, ya. Oh, ya! Kamu juga bisa berkontribusi dengan menjadi seorang local guide. Ulasan dan foto yang kamu unggah ke entri lokasi di peta tentunya bisa membantu para pengguna lain.

Eh, bicara soal ulasan, kamu sudah mengulas Bobobox belum di Google Maps? Hmm… Nih, Bob kasih tahu sedikit. Bobobox adalah hotel kapsul modern yang mengintegrasikan fitur en-suite dengan aplikasi seluler. Jadi, kamu bisa mengatur kecerahan dan warna pencahayaan, dan mengunci pintu pod dari ponselmu. Interior bergaya futuristik dengan dominasi warna putih dan tempat tidur yang besar juga bikin kamu betah buat bersantai di dalam pod.

Selain itu, hotel kapsul ini dilengkapi fasilitas-fasilitas umum seperti musala, pantry, communal space, dan shared bathroom. Banyak spot yang Insta-worthy juga, lho! Oh, ya! Aplikasi Bobobox bisa kamu unduh secara gratis untuk platform Android dan iOS. Lewat aplikasi ini, kamu bisa melakukan pemesanan pod dan mendapatkan informasi promo menarik. Wih! Mantul! Jadi, download aplikasi Bobobox sekarang dan pesan pod-mu! Jangan lupa review-nya di Google Maps, ya!

Header image: henry perks via Unsplash

 

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles