Trigger warning : Artikel ini mengandung konten yang mungkin tidak nyaman dan dapat mentrigger beberapa orang karena akan membahas hal seputar kesehatan mental, self-harm dan lainnya.
Seringkali dianggap sepele, depresi menjadi masalah kesehatan serius yang perlu mendapatkan perhatian sehingga sebisa mungkin setiap orang mengetahui ciri-ciri depresi agar bisa ditangani secepat mungkin. Depresi sendiri merupakan gangguan kesehatan mental atau suasana hati yang umumnya ditandai dengan adanya perasaan sedih yang cukup mendalam hingga perasaan tertekan.
Penyebab terjadinya depresi cukup beragam. Seseorang bisa saja mengalami depresi karena adanya riwayat depresi dalam keluarga. Ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak juga bisa memengaruhi seseorang mengalami gangguan tersebut.
Selain itu, penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang, kepribadia tertentu (rendah diri, pesimis, dsb), penyakit kronis (HIV/AIDS, cedera kepala, penyakit jantung, dll), konsumsi obat-obatan tertentu (misal obat tidur), dan kejadian traumatis (kehilangan orang tersayang, kekerasan seksual, masalah keuangan, dsb) bisa menjadi pemicu seseorang mengalami depresi. Penyebabnya bisa dari salah satu pemicu tersebut atau gabungan dari pemicu-pemicu tersebut.
Sementara itu, gangguan ini sendiri dapat terjadi pada siapa saja dan biasanya terjadi lebih dari dua minggu. Jika terus berlanjut tanpa penanganan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak buruk bagi penderitanya. Penderita bisa saja mengalami penurunan kualitas hidup, gangguan hubungan sosial hingga kehilangan nyawa akibat keingian besar untuk mengakhiri hidup.
Untuk itu, kamu perlu mengenali ciri-ciri depresi baik dari aspek psikologi maupun fisik. Lalu, apa saja ciri-ciri depresi itu? Yuk simak informasinya berikut ini!
Ciri-Ciri Depresi Secara Psikologi
Ciri-ciri depresi bisa kamu kenali dari aspek psikologinya. Salah satunya adalah kerap menyalahkan diri sendiri. Rasa bersalah memang merupakan hal yang wajar. Namun, saat seseorang mengalami depresi, perasaan bersalah tersebut dapat merembet pada hal-hal yang berada di luar kuasa penderita.
Karena terus menyalahkan diri sendiri, penderita depresi pun merasa dirinya tidak berharga dan terus gagal. Ciri-ciri depresi tersebut mungkin dipengaruhi oleh pengalaman negatif sehingga penderita tidak bisa melihat sisi positif yang ada dalam dirinya. Akibatnya, penderita pun semakin putus asa dan mengganggap bahwa dia tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah situasi serta tidak ada harapan untuk menjadi lebih baik.
Hal tersebut kemudian menimbulkan rasa benci pada diri sendiri. Akibat rasa benci tersebut, timbul pula pemikiran bahwa orang lain pun tidak suka dan membenci dirinya. Persepsi tersebut pun akan semakin membuat diirnya semakin tertekan.
Selanjutnya, ciri-ciri depresi dapat dikenali dari suasana hati seseorang. Orang-orang yang mengalami depresi biasanya seringkali memiliki suasana hati yang buruk, mudah menangis dan juga mudah marah.
Sama halnya seperti rasa bersalah, menangis juga merupakan reaksi yang wajar saat seseorang mengalami kesedihan atau bahkan kebahagiaan. Namun saat depresi, seseorang seringkali merasakan kesedihan berkepanjangan sehingga membuatnya menjadi sering menangis dan murung sepanjang hari.
Selain itu, tingkat toleransinya pun menurun sehingga dia jadi mudah marah, gelisah, bahkan berlaku kasar. Karena beban pikiran berlebih dan suasan hati yang tidak menentu, orang-orang yang mengalami depresi pun akan sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan.
Selain ciri-ciri depresi di atas, penderita gangguan tersebut juga dapat dikenali dengan tidak adanya motivasi untuk segala hal sehingga timbul pemikiran untuk menyakiti diri hingga melakukan percobaan bunuh diri.
Pemikiran tersebut biasanya timbul karena mereka merasa terjebak atau tidak memiliki harapan akan situasi yang sedang dihadapinya. Karena persepsi negatif tersebut, mereka pun tidak memiliki ekspektasi terhadap masa depan. Lalu muncullah ide untuk menyakiti dan membunuh diri sendiri.
Ciri-Ciri Depresi Secara Fisik
Selain dari aspek psikologi, ciri-ciri depresi juga dapat dikenali dari segi fisiknya. Salah satunya adalah nyeri pada tubuh seperti sakit kepala, mual, dan nyeri lainnya tanpa penyebab yang jelas. Selain itu, ciri-ciri depresi juga dapat dikenali dengan hilangnya selera makan.
Penderita depresi umumnya tidak ada keinginan untuk makan apapun. Hal ini tentu akan berakibat pada penurunan berat badan secara drastis. Namun, sebagian penderita lain justru memiliki selera makan berlebih, terutama pada makanan yang tidak sehat yang berujung penambahan berat badan secara drastis.
Selain malas makan, mereka juga cenderung tidak bersamangat, merasa lelah, dan tidak bertenaga. Akibatnya, mereka tidak memiliki keinginan untuk melakukan kebiasaan sehari-hari. Misalnya adalah rasa malas untuk keluar rumah selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan bisa timbul akibat rasa takut terhadap pendapat orang lain yang kemungkinan tidak akan menyukainya. Hal ini juga bisa disebabkan oleh rasa lelah akut sehingga fisiknya tidak mampu membawa dia keluar rumah.
Selain itu, rasa malas untuk menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal juga bisa dianggap sebagai ciri-ciri depresi. Saat mengalami depresi, mereka merasa enggan untuk mandi, menggosok gigi, dan perawatan tubuh lainnya serta mengabaikan kebersihan tempat tinggal mereka sehingga ruangan menjadi kacau dan dipenuhi bau tidak sedap.
Dalam hal ini, mereka merasa tidak punya energi sementara kegiatan tersebut dianggap menguras tenaga. Jika mereka mengganggap dirinya tidak berharga, kebersihan diri dan lingkungan dirasa tidak layak bagi mereka.
Ciri-ciri depresi secara fisik lainnya adalah masalah tidur. Penderita bisa saja mengalami insomnia atau malah tidur berlebihan dan enggan untuk beranjak dari tempat tidur. Insomnia membuat mereka kurang tidur tetapi dipaksakan pun mereka tetap tidak bisa tidur dengan normal.
Sementara itu, penderita yang tidur berlebih merasa istirahatnya masih belum cukup. Dia pun merasa tidak berenergi dan terus mengantuk. Keduanya tentu tidak menyehatkan karena sama-sama membuat penderita merasa kelelahan dan pikiran tidak segar.
Kapan Kamu Membutuhkan Bantuan Tenaga Profesional
Jika kamu atau orang terdekat kamu mengalami ciri-ciri depresi di atas, sebaiknya jangan disepelekan. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah depresi. Beberapa di antaranya adalah pola hidup sehat, olahraga teratur, menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, hindari kebiasaan menyendiri dan stres.
Namun jika pencegahan tidak berhasil dan ciri-ciri depresi kamu mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, sudah saatnya kamu atau orang terdekat kamu mencari bantuan tenaga profesional. Kamu bisa menilainya sendiri apakah depresi tersebut berdampak buruk terutama pada diri kamu sendiri hingga orang lain mulai merasa khawatir akan kondisimu.
Misalnya saja, depresi membuat kamu tidak produktif, merusak kesehatan kamu, muncul keinginan untuk melukai diri sendiri maupun orang lain, serta ada keinginan untuk mengakhiri hidup. Selain membantu kamu mengetahui akar masalah dan mendapatkan solusi, kamu juga akan terhindar dari self-diagnose atau diagnosis pada diri sendiri yang bisa berdampak negatif dan menimbulkan salah persepsi.
Tenangkan Diri di Bobobox
Saat mengalami depresi, kamu mungkin membutuhkan waktu untuk merenung dan menenangkan diri. Kamu bisa melakukannya dengan suasana baru agar suasana hati kamu semakin membaik. Yuk cobain ke Bobobox!
Hotel kapsul yang satu ini menawarkan akomodasi minimalis yang nyaman dan berbasis teknologi. Kamu bisa pesan lewat aplikasi Bobobox yang terinstall di ponsel kamu dan dapatkan QR code sebagai akses menuju kamar pilihan kamu. Mudah dan simple!
Selain menawarkan kemudahan, Bobobox juga memiliki fasilitas yang dijamin akan membuat mood kamu semakin membaik. Kamu bisa gunakan fitur Bluetooth speaker untuk mendengarkan lagu-lagu favorit kamu.
Manfaatkan juga fitur moodlamp untuk mengatur warna cahaya di dalam kamar sesuai dengan mood kamu. Ada sekitar 16 warna cahaya yang dapat kamu pilih dan tentunya bisa kamu gunakan agar kamu memperoleh tidur yang berkualitas.
Jika masih belum yakin, ikuti saja Bobobox 360° virtual tour sehingga kamu bisa merasakan langsung suasana Bobobox yang sesungguhnya.
Terimakasih sudah berjuang dan tetap semangat yaa, Bob sayang kalian! ?
Disclaimer
Jika Anda memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri, jangan sungkan untuk menghubungi orang terdekat maupun lembaga-lembaga yang menyediakan pertolongan profesional. Bagi Anda yang merasa bahwa teman-teman Anda membutuhkan pertolongan profesional, jangan ragu untuk merujuk mereka dan hadir untuk mereka. Kita tidak sedang hanya membicarakan tentang mereka yang berisiko bunuh diri tetapi kita juga sedang membicarakan masa depan anak bangsa.
Daftar Lembaga Rujukan:
Yayasan Pulih
(021) 78842580
Jl. Tlk. Peleng No. 63A, RT 5/RW 8, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12520
E-mail: pulihfoundation@gmail.com
Into the Light
LSM IMAJI (Inti Mata Jiwa)
(0274) 2840227
LSM Jangan Bunuh Diri
(021) 96969293