Bandung, 27 Juli 2019
Dalam menyambut industri 4.0 di Indonesia, PT Bobobox Mitra Indonesia ikut terjun dan memberikan kontribusi sebagai startup disruptif dengan menghadirkan layanan akomodasi yang terintegrasi IoT (Internet of Things). Industri 4.0 yang digadang-gadang akan didominasi oleh generasi milenial ini membuka peluang bagi Indra Gunawan, Antonius Bong, dan enam orang founding team untuk menyediakan solusi kreatif bagi para wisatawan dan business traveler.
Perusahaan rintisan ini sekarang meresmikan pembukaan cabang barunya, yaitu Bobobox Pods Dago. Berlokasi di Jl. Sultan Tirtayasa 11, Bobobox Pods Dago adalah cabang ketiga setelah sebelumnya Bobobox beroperasi di Pasir Kaliki dan Cipaganti. Proses pembukaan cabang baru Bobobox Pods Dago dihadiri oleh perwakilan dari BEKRAF, Kementrian Pariwisata, dan beberapa komunitas anak muda di Bandung.
“Untuk cabang yang ketiga ini kami berfokus pada penyempurnaan sistem dan kami ingin menekankan bahwa Bobobox sudah menjadi produk kebanggaan Indonesia di industri 4.0 ini.” ujar Indra Gunawan, CEO dan co-founder PT. Bobobox Mitra Indonesia. “Target kami pun bukan hanya wisatawan saja. Kami juga menargetkan para frequent business traveller,” tambahnya.
Dibangun pertama kali di Pasirkaliki, Bandung, Bobobox telah berhasil mendefinisikan kembali konsep shared living sebagai layanan akomodasi dengan harga yang terjangkau. Dengan menawarkan seamless experience yang didukung oleh aplikasi dan sistem IoT pada setiap pod-nya, Bobobox pun turut berperan dalam memberikan pengalaman yang berbeda bagi para wisatawan luar kota maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Bandung.
Hanya dalam waktu satu tahun saja, startup yang berhasil mendisrupsi industri perhotelan ini berhasil mencapai occupancy rate sebesar 82% di cabang pertamanya dengan jumlah pengguna aplikasi Bobobox meningkat sebesar 130 kali lipat. “Beberapa hal yang jadi prioritas kami sekarang adalah speed dan customer satisfaction. Dalam satu tahun kami beroperasi, kami sudah membangun tiga outlet di Bandung, dan para tamu memberikan rating rata-rata 9 dari 10,” ujar Indra.
Antonius Bong, President dan co-founder PT Bobobox Mitra Indonesia, menyatakan, “sekarang ini, harga murah bukan lagi jadi hal terpenting. Di industri 4.0, tantangan kami adalah memberikan pengalaman menginap yang memuaskan, mulai dari lokasi strategis hingga fasilitas yang terstandarisasi untuk menunjang kepraktisan dengan harga yang sangat terjangkau.”
Menanggapi kesiapan teknologi yang dihadirkan Bobobox untuk masuk ke industri 4.0, Hafidhullah Zakariyya, CTO PT Bobobox Mitra Indonesia, berujar, “Teknologi yang digunakan Bobobox, seperti online booking, smart check-in dan check-out, dan juga penerapan IoT, menandakan bahwa Bobobox telah masuk ke industri 4.0 dan siap menjadi game changer dalam industri layanan akomodasi.”
Hafidhullah juga menambahkan bahwa Bobobox memiliki misi untuk menyediakan layanan akomodasi yang terstandarisasi dan dapat dipersonalisasi. Guna mewujudkan misi tersebut, Bobobox akan berinvestasi dalam pengaplikasian machine learning serta artificial intelligence yang diharapkan dapat mendisrupsi secara positif dunia teknologi dan layanan akomodasi.”]28 Agustus 2020 | Bobobox News Center
Berpartisipasi aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemerintah Indonesia, Bobobox mengundang rekan UMKM berkolaborasi, dan pemilik properti untuk bersama membangun fasilitas beristirahat lebih banyak lagi di Indonesia.
Bandung, Jawa Barat — Direktur Utama (Chief Executive Officer – CEO) dan President PT. Bobobox Mitra Indonesia atau yang lebih dikenal dengan brand Bobobox, Indra Gunawan dan Antonius Bong, hari ini meresmikan secara virtual, 2 (dua) lokasi terbaru hotel yang didukung teknologi Internet of Things (IoT) ini di area Malioboro, Yogyakarta; dan Juanda, Jakarta Pusat.
Acara peresmian properti hotel kapsul baru Bobobox ini dibarengi dengan penekanan komitmen manajemen Perusahaan rintisan asal Bandung, Jawa Barat, ini dalam penanganan krisis kesehatan dengan menggalakkan langkah ekstra untuk memastikan kebersihan dan akses check-in hingga check-out tanpa kontak (contactless experience) bagi customer Bobobox.
Sehubungan dengan program PEN, Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2018 ini akan memfokuskan pengembangan kolaborasi bisnis di dalam aplikasi nya dengan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar lokasi properti hotel kapsul nya yang saat ini sudah sebanyak 13 cabang.
Melalui kampanye yang dinamakan ‘Efisiensi Ruang, Membuka Peluang’, Bobobox akan secara bertahap menggali potensi kerjasama ekonomi lokal kedaerahan, menjalin riset bersama pihak-pihak lintas sektor, dan membuka pintu komunikasi dengan badan-badan Pemerintah untuk turut menata kembali perekonomian masyarakat yang selama masa Covid-19 sejak Maret kemarin terkena dampak yang signifikan.
Indra menekankan komitmen ini sebagai upaya Bobobox untuk melanjutkan semangat project CSR (Corporate Social Responsibility) sejak awal masa pandemi kemarin. “Kami ingin memastikan bahwa kemajuan Bobobox sebagai Perusahaan teknologi rintisan yang didukung begitu banyak pihak sejak tahun 2018 juga dapat dirasakan oleh lebih banyak lagi elemen masyarakat. Ini termasuk rekan-rekan pemilik bisnis kecil, mikro, dan menengah yang berada tidak jauh dari lokasi branch Bobobox. Lewat teknologi, kami akan merangkul pelaku usaha kecil untuk tumbuh bersama.”
Optimisme Bobobox dalam melanjutkan pembukaan cabang hotel di area lainnya didukung dengan data occupancy rate yang menunjukkan geliat perkembangan sangat cepat sejak bulan Juni 2020 kemarin. Antonius Bong, President Bobobox menambahkan informasi terkait hal ini:
“Di masa transisi New Normal kemarin, occupancy rate kita menunjukkan strong recovery yang berarti membuktikan konsumen dalam negeri bertumbuh kembali dengan cepat karena data kami menunjukkan konsistensi di level 80%. Kami optimis tingkat hunian ini dapat beranjak menjadi 90% dalam waktu tidak lama lagi,” kata Antonius.
Perihal dasar dari peningkatan yang cukup cepat ini, Antonius meyakini karena empat faktor krusial, yakni harga yang affordable, produk yang memberi rasa aman (safety), perkembangan geliat ekonomi, dan lokasi terpilih yang sangat premium.
Kebutuhan masyarakat akan tempat beristirahat yang berkualitas ini diamini oleh mayoritas pemilik bisnis properti yang terus berkomunikasi dengan tim Bobobox dalam membuka rencana pengembangan bisnis bersama ke depan.
“Pemilik properti di dalam negeri tetap selalu sangat antusias untuk bekerjasama dengan Bobobox yang memang tidak hanya memiliki visi untuk menjadi sebuah ‘hotel’. Sejak awal, Bobobox fokus untuk menyediakan fasilitas beristirahat bagi warga kota dengan mobilitas yang beragam. Ini menarik karena mendukung rencana pengembangan kota dengan inovasi strategi berbasis teknologi dan kalkulasi bisnis yang sustainable,” Indra menambahkan.
Sebagai penutup, Indra menandaskan, “Bobobox optimis akan dapat membangun bisnis yang berkesinambungan sembari mendukung berbagai elemen masyarakat sekaligus: Pemerintah, pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), partner pemilik properti, dan tentunya karyawan serta customer kami. Kami ingin berperan aktif untuk menjembatani semua pihak-pihak tersebut dalam semangat penanganan krisis kesehatan dan pemulihan ekonomi negeri.”
Acara peresmian yang diadakan secara virtual ini dimeriahkan oleh penampilan musisi Indahkus dan FeelKoplo, serta ditayangkan secara langsung di kanal Instagram Bobobox (bobobox_id) yang memiliki jumlah pengikut sebanyak 97.900 akun.