begalan adalah

Mengenal Begalan, Tradisi Pernikahan Masyarakat Banyumas

Indonesia kaya akan warisan budaya yang beragam, dan salah satu di antaranya adalah tradisi Begalan.

Terlahir di daerah Banyumas, Jawa Tengah, Begalan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat selama berabad-abad.

Dalam tradisi ini, seni pertunjukan, interaksi sosial, dan nilai-nilai kearifan lokal bergabung menjadi sebuah persembahan yang mengesankan.

Begalan bukan sekadar pertunjukan, melainkan juga sebuah upaya untuk memperkuat identitas budaya dan mempertahankan warisan leluhur.

Dalam artikel ini, Bob akan menjelajahi asal-usul sampai penyelenggaraan Begalan yang terus hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Banyumas hingga saat ini.

Yuk, simak selengkapnya!

Apa Itu Begalan?

Tradisi Begalan berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Tradisi ini dilakukan sebagai bagian dari perayaan tradisional dalam rangka memeriahkan pernikahan seseorang. Umumnya, acara Begalan ini hanya dilakukan apabila calon mempelai laki-laki merupakan anak sulung atau anak laki-laki pertama di keluarganya.

Begalan memiliki arti ‘membawa’ dalam bahasa Jawa. Kata tersebut mengacu pada prosesi membawa berbagai jenis makanan dan barang-barang ke rumah pengantin atau.

Dalam tradisi Begalan, rombongan pengantin atau keluarga, sahabat, dan tetangga mengumpulkan berbagai macam makanan seperti nasi, lauk-pauk, kue, buah-buahan, serta keperluan sehari-hari seperti beras, minyak, dan gula.

Semua makanan dan barang-barang tersebut kemudian diatur dan dihias dengan cantik dalam keranjang atau wadah yang disebut “begal”.

Begal ini kemudian dibawa oleh sekelompok orang dari rumah ke rumah, sambil bernyanyi dan menari. Selama perjalanan, mereka akan mengunjungi rumah-rumah tetangga atau kerabat.

Mereka akan menyampaikan ucapan selamat serta memberikan begal yang mereka bawa sebagai tanda kebersamaan dan berbagi kebahagiaan dalam momen spesial.

Penerima begal biasanya merespons dengan memberikan ucapan terima kasih dan memberikan hadiah atau sumbangan sebagai tanda apresiasi.

Tujuan dan Makna Sosial Tradisi Begalan

Tradisi Begalan memiliki makna sosial dan budaya yang kuat. Kegiatan ini menguatkan hubungan sosial antara keluarga, tetangga, dan masyarakat setempat.

Dalam prosesi pernikahan sendiri, Begalan merupakan salah satu upacara yang dilangsungkan dengan maksud menghindarkan kedua mempelai dari malapetaka.

Selain itu, tradisi ini juga menjadi simbol kebahagiaan, kemakmuran, dan kesuksesan dalam acara pernikahan.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Ayam Betutu, Kuliner Tradisional Khas Bali

Asal-Usul Tradisi Begalan

Istilah Begalan berasal dari kata “begal” yang merujuk pada tindakan perampokan. Namun, dalam konteks tradisi Begalan di Jawa Tengah, istilah ini memiliki makna yang berbeda. 

Konon, tradisi Begalan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1850 atau di era pemerintahan Bupati Banyumas XIV, Raden Adipati Tjokronegoro.

Dikisahkan bahwa tradisi Begalan berawal dari perjalanan Adipati Wirasaba yang hendak mempersunting putri dari Adipati Banyumas.

Sang Adipati, bersama rombongan pengantin yang terdiri dari keluarga, kerabat, dan pengikutnya, membawa berbagai barang-barang yang diperlukan untuk acara pernikahan.

Mereka berangkat dengan hati penuh kegembiraan dan harapan akan kesuksesan pernikahan yang akan datang.

Namun, saat rombongan tersebut melewati daerah bernama Sokawera, mereka tiba-tiba dihadang oleh sekelompok begal atau perampok yang berniat mencuri barang berharga mereka.

Terjadilah pertarungan sengit antara rombongan Adipati Wirasaba dengan para begal tersebut.

Meskipun dalam situasi yang sulit, rombongan Adipati Wirasaba berhasil mempertahankan dan melindungi barang-barang yang mereka bawa, serta berhasil mengusir para begal.

Setelah pertempuran berakhir, rombongan pengantin tersebut melanjutkan perjalanan mereka menuju tempat tujuan.

Pada akhirnya, upacara pernikahan yang diharapkan berlangsung dengan sukses dan kebahagiaan.

Cerita perjuangan Adipati Wirasaba yang dihadang oleh begal dalam perjalanannya menjadi bagian penting dalam tradisi Begalan.

Properti dan Barang Bawaan dalam Proses Begalan?

1. Pakaian Adat

Dalam pertunjukan Begalan, para pemain akan mengenakan sepasang pakaian adat khas Banyumas dengan warna dasar hitam, putih, merah, dan biru.

Pakaian ini melambangkan identitas budaya dan tradisi daerah Banyumas.

2. Riasan Wajah

Pemain dalam pertunjukan Begalan akan menggunakan riasan wajah yang sederhana. 

Riasan ini bertujuan untuk menekankan karakter dan ekspresi wajah para pemain agar sesuai dengan peran yang mereka mainkan.

3. Pikulan Brenong Kepang

Salah satu properti utama dalam pertunjukan Begalan adalah pikulan atau barang bawaan yang disebut brenong kepang. Brenong kepang melambangkan perjalanan dan persiapan para pemain dalam tradisi Begalan.

Pikulan ini berisi berbagai alat dapur seperti kipas ilir (kipas tradisional), siwur (sendok kayu), kukusan, kekeb (wajan kecil), pedaringan (penyaring), lyah (wadah makanan tampah berbentuk segi empat), muthu (piring), irus (pemotong), serta padi dan palawija.

Benda-benda yang termasuk dalam pikulan brenong kepang ini memiliki simbol keseimbangan peran antara pria dan wanita dalam berumah tangga.

4. Senjata Wlira

Properti lain yang digunakan adalah senjata bernama wlira. Senjata ini berbentuk pedang kayu yang digunakan oleh karakter Rekaguna, yang merupakan perampok atau pembegal dalam tradisi Begalan.

Wlira ini memberikan aspek dramatis dan menambah ketegangan dalam cerita pertunjukan.

Properti-properti ini digunakan untuk menciptakan suasana yang autentik dan menghidupkan cerita tradisi Begalan.

Mereka membantu visualisasi karakter, menunjukkan identitas budaya daerah, serta memberikan elemen penting dalam cerita pertunjukan.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Jalan Braga yang Legendaris

Bagaimana Proses Pelaksanaan Begalan?

1. Persiapan

Sebelum pelaksanaan Begalan, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan.

Persiapan ini mencakup memilih tanggal yang baik, mengatur kelompok pemain, mendapatkan properti, dan mempersiapkan makanan atau barang-barang yang akan dibagikan.

Persiapan juga melibatkan persiapan pakaian adat, riasan wajah, dan properti lainnya.

2. Prosesi Awal

Begalan dimulai dengan prosesi awal saat pemain berkumpul di tempat yang telah ditentukan.

Mereka mengenakan pakaian adat dan melakukan riasan wajah sesuai dengan karakter yang akan mereka perankan.

Para pemain juga memastikan bahwa semua properti yang diperlukan, seperti pikulan brenong kepang dan senjata wlira, siap digunakan.

3. Pertunjukan

Setelah persiapan selesai, pertunjukan dimulai. Pertunjukan ini melibatkan peran dari dua karakter utama, yaitu Gunareka dan Rekaguna.

Mereka memainkan peran sesuai dengan skenario yang telah ditentukan. Pertunjukan ini meliputi adegan interaksi antara karakter-karakter, dialog, tarian, dan nyanyian sesuai tradisi Begalan.

4. Perjalanan

Salah satu tahap penting dalam Begalan adalah perjalanan para pemain dari satu rumah ke rumah lainnya.

Mereka membawa begal yang berisi makanan, barang-barang keperluan, atau hadiah yang akan diberikan kepada keluarga yang dikunjungi.

Dalam perjalanan ini, pemain juga akan berinteraksi dengan masyarakat yang melihat pertunjukan, memberikan pesan moral, dan menyebarkan kegembiraan.

5. Pertunjukan di Rumah-Rumah

Setibanya di rumah keluarga yang dikunjungi, para pemain akan memainkan pertunjukan kecil di depan rumah tersebut. Ini melibatkan tarian, nyanyian, dan dialog antara Gunareka dan Rekaguna.

Selama pertunjukan, pemain juga akan membagikan makanan, barang-barang keperluan, atau hadiah kepada keluarga yang dikunjungi sebagai simbol kebersamaan dan berbagi kebahagiaan.

6. Penutupan

Setelah selesai mengunjungi semua rumah yang direncanakan, pertunjukan Begalan pun berakhir.

Para pemain berkumpul kembali di tempat awal dan melakukan penutupan secara resmi. Ini bisa berupa ucapan terima kasih kepada pemain, penampilan singkat terakhir, dan penutupan simbolis.

Proses pelaksanaan Begalan merupakan perpaduan antara pertunjukan budaya, interaksi sosial, dan berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.

Melalui tahapan ini, tradisi Begalan tetap terjaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Rasakan Pengalaman Menginap di Tengah Alam Banyumas

Menginap di Tengah Alam Banyumas

Selain kaya akan tradisi turun-temurunnya, Banyumas juga dikenal akan keindahan alamnya. Salah satu yang terkenal akan pancuran serta pemandian air panasnya adalah Lokawisata Baturraden.

Jika kamu berencana berwisata ke Baturraden, kamu bisa menginap di Bobocabin Baturraden.  Kamu akan merasakan pengalaman menginap yang nyaman sambil dikelilingi keindahan alam Baturraden.

Di dalam kabin, terdapat jendela besar yang menghadap langsung ke alam. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, dan fasilitas lengkap dijamin akan membuatmu betah.

Yuk, unduh aplikasinya untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!

 

Foto utama oleh: dylezta.seni via Shutterstock

Bobocabin Bobobox

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles