Trigger warning: Artikel ini mengandung konten yang mungkin tidak nyaman dan dapat mentrigger beberapa orang karena akan membahas hal seputar kesehatan mental, self-harm dan lainnya.
Kian hari, diagnosis mandiri kesehatan mental banyak dilakukan oleh baik anak muda maupun orang dewasa. Baik karena rasa ingin tahu atau butuh bantuan dan lainnya, diagnosis mandiri kesehatan mental sebaiknya dilakukan juga dengan konsultasi bersama tenaga profesional. Namun, yang membuat diagnosis mandiri kesehatan mental ini kompleks adalah alasan dibalik dilakukannya. Pasalnya, diagnosa hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memang sudah ahli di bidangnya. Lalu, diagnosis mandiri kesehatan mental secara sembarangan bisa merubah keadaan psikis serius menjadi sebuah romantisasi tren yang berbahaya. Yuk kita cari tahu apa bahaya dan masalah berlapis dari diagnosis mandiri kesehatan mental ini.
Memangnya boleh diagnosis mandiri kesehatan mental?
Diagnosis mandiri kesehatan mental merupakan topik yang membawa banyak perdebatan hingga saat ini. Para ahli pun terbagi antara yang tidak merkomendasikan hal ini sampai ke mereka yang mendukung hal ini. Respons masyarakat terhadap diagnosis mandiri kesehatan mental pun sama beragamnya.
Diagnosis mandiri kesehatan mental merupakan diagnosis yang dilakukan sendiri terhadap gejala-gejala yang mereka alami dan mengkaitkannya dengan penyakit mental dengan gejala sama. Apalagi setelah kemajuan teknologi yang pesat, orang-orang dapat dengan mudah mencari gejala-gejala tersebut lewat search engine dan berujung dengan mendapatkan hasil yang mungkin saja tidak akurat.
Diagnosis mandiri kesehatan mental pun makin marak karena eksposur terhadap segala hal yang berkaitan dengan kesehatan mental pada media sosial dan kultur pop. Pada tahun 2014-2016an di kanal media sosial Tumblr, banyak pengguna mereka yang meromantisasi depresi, self-harm, penyalahgunaan alkohol dan suicidal thoughts lewat foto-foto aesthetic dan lagu. Bahkan sekarang, romantisasi ini terus ada pada banyak platform sosial media. Selain itu, beberapa film dan karya seni lainnya yang membahas tentang kesehatan mental pun rentan untuk disalahartikan.
Perseteruan antara boleh atau tidaknya diagnosis mandiri kesehatan mental ini terletak pada bagaimana diagnosa yang salah malah akan berakibat buruk pada orang tersebut. Karena banyak ahli yang mengatakan bahwa diagnosa ini tentu harus dilakukan oleh tenaga profesional. Tapi pada saat bersamaan, tidak semua orang bisa mengakses tenaga profesional untuk mendapatkan diagnosis kesehatan mental yang akurat.
Bahaya diagnosis mandiri kesehatan mental
Sebenarnya, diagnosis mandiri kesehatan mental merupakan salah satu cara awal untuk kita bisa mulai sadar dan peduli dengan kesehatan mental sendiri. Namun, diagnosis kesehatan mental justru bisa berbahaya ketika tidak dipergunakan dengan semestinya. Ada dua jenis resiko dan bahaya dalam diagnosis mandiri kesehatan mental, khususnya bila hal ini tidak terus dilanjutkan dengan mendapatkan diagnosis resmi dari tenaga ahli.
Salah diagnosis mandiri kesehatan mental
Ketika melakukan diagnosis mandiri kesehatan mental, gejala yang ditemukan bisa saja jadi sebuah salah paham untuk gangguan kesehatan mental tertentu. Seperti misalnya kalian mengalami serangan panik dan langsung melakukan diagnosis mandiri kesehatan mental terkena anxiety disorder. Namun, pada kenyataannya, bisa saja gejala tersebut merupakan gejala yang bahkan hanyalah serangan panik biasa, atau lebih parahnya lagi merupakan sebuah gejala dari penyakit yang lebih serius seperti hyperthyroidism atau detak jantung yang tidak normal.
Lalu, ketika kalian merasa mengalami mood swing, yang sebenarnya bisa saja datang dari kondisi hormon yang tidak stabil, dan mengaitkannya dengan penyakit bipolar, kalian malah menyimpan beban lebih berat dari yang seharusnya dikhawatirkan. Dengan hanya mengasumsikan beberapa gejala saja tanpa bantuan ahlinya, diagnosis mandiri kesehatan mental yang salah justru akan bersifat berbahaya untuk diri sendiri karena belum tentu akurat.
Ketika melakukan diagnosis mandiri kesehatan mental tanpa bantuan ahlinya, detail-detail yang penting akan terlewatkan, sehingga bisa saja tindakan lanjut yang dibutuhkan justru tidak bisa kalian dapatkan. Diagnosis mandiri kesehatan mental ini pun bisa menjadi masalah jika kalian sedang berada pada fase denial terhadap kesehatanmu sendiri. Meskipun membaca banyak tentang gejala-gejala gangguan kesehatan mental dan meningkatkan awareness itu penting, diagnosis mandiri kesehatan mental bukanlah suatu hal yang bisa dilakukan sembarangan.
Salah melakukan perawatan lanjut setelah diagnosis mandiri kesehatan mental
Ketika diagnosis mandiri kesehatan mental dilakukan dengan salah dan berakhir dengan misdiagnosis, perawatan dan tindak lanjut setelahnya pun bisa ikut membahayakan diri kalian sendiri. Ada beberapa gangguan kesehatan mental yang memerlukan tindakan lanjut dan perawatan lewat obat-obatan, ada pula yang membutuhkan terapi. Ketika kalian salah dalam diagnosis mandiri kesehatan mental, besar kemungkinan kondisi kalian akan malah menjadi lebih parah atau malah berakhir dengan menyalahgunakan obat-obatan.
Dosis obat-obatan harus ditentukan oleh dokter atau psikiater untuk menghindari penyalahgunaan. Kondisi seseorang juga berpengaruh pada banyak atau sedikitnya dosis yang mereka terima. Dengan melakukan diagnosis mandiri kesehatan mental, takaran obat-obatan ini pun akan jadi tidak karuan yang malah akan mengakibatkan ketergantungan pada obat, atau lebih parahnya lagi overdosis. Selain itu, banyak juga obat-obatan untuk membantu gangguan kesehatan mental ini yang merupakan obat-obatan psikotropika. Artinya, penggunaan obat-obatan ini secara bebas merupana suatu tindak pelanggaran hukum.
Lewat berkonsultasi dengan ahlinya, kalian akan jadi lebih mengerti tentang kondisi kalian masing-masing dan dapat mendapatkan bantuan yang tepat sesuai kebutuhan kalian. Selain itu, proses pemulihan gangguan kesehatan mental kalian pun akan termonitor oleh ahlinya.
Diagnosis mandiri kesehatan mental dan sulitnya mengakses bantuan profesional di Indonesia
Diagnosis mandiri kesehatan mental ini merupakan hal yang cukup kompleks untuk dibicarakan. Meskipun baik untuk mulai sadar dan peduli atas kesehatan mental kita, ketika dipergunakan dengan salah, hal ini dapat berbahaya untuk kita sendiri.
Namun pada saat yang bersamaan, banyak orang-orang, terutama di Indonesia, yang masih sulit untuk mendapatkan akses bantuan kesehatan mental profesional di Indonesia. Selain karena harganya yang mahal, masyarakat kita pun banyak yang masih mereduksi gangguan kesehatan mental seseorang. Seakan-akan, berbicara tentang kesehatan mental masihlah sesuatu yang tabu. Semua dikaitkan karena kurang beribadah, atau malah diinvalidasi dengan disebut lebay. Karena jarangnya topik ini diangkat, bahkan dalam keluarga sendiri, banyak orang yang malah berkelut sendiri dengan gangguan mentalnya.
Tentu, orang-orang menengah ke atas pasti mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk bisa mengetahui keadaan kesehatan mentalnya. Tapi untuk orang menengah ke bawah, bahkan untuk melakukan pemeriksaan awal saja kadang tersendat pada biaya dan kurangnya informasi. Tentu, di banyak puskesmas sudah tersedia layanan konseling gratis atau murah, tapi hal itu pun hanya terbatas pada konseling. Untuk mendapatkan diagnosa ataupun tindak lanjut merupakan suatu hal yang masih susah untuk dilakukan.
Meskipun BPJS sudah mulai mencover beberapa jenis layanan untuk konseling dengan psikiater, banyak obat-obatan untuk gangguan tertentu yang belum termasuk dalam BPJS dan harganya yang tidaklah murah. Belum lagi, masih banyak pula orang-orang yang tidak bisa membayar iuran atau bahkan tidak mempunyai BPJS sama sekali. Selain itu, untuk akses pengobatan terapi oleh psikolog dan bukan dari psikiater, pasien harus membayarnya dengan uang sendiri karena BPJS tidak mencover layanan tersebut.
Ini yang harusnya menjadi perhatian pemerintah. Harusnya, akses untuk mendapatkan pertolongan profesional menjadi lebih dimudahkan dan murah, jika tidak gratis. Dengan itu, diagnosis mandiri kesehatan mental bukanlah jadi satu-satunya jalan untuk mereka yang tidak bisa mendapatkan akses pertolongan profesional ini untuk bisa lebih mengerti kondisi kesehatan mentalnya sendiri.
Meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mental
Kita bisa meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mental dengan mulai mengerti kondisi kita sendiri dan orang lain. Empati pun berperan penting dalam hal ini. Hanya karena seseorang terlihat baik-baik saja, belum tentu mereka tidak sedang berkelut dengan masalah-masalah lain ataupun gangguan kesehatan mental. Dengan mulai membicarakan kesehatan mental dan membuatnya tidak lagi menjadi tabu, kita akan menjadi lebih mengerti dan bisa berempati. Yang kita lihat dari seseorang hanyalah the tip of the iceberg. Kita tidak akan tahu apa yang sedang mereka lewati. Jadi, berbuat baiklah kepada sesama dan saling mensupport, karena kita hanya punya satu sama lain. Jangan juga lupa, kalau kamu tidak sendiri.
Stop untuk menekan diri terlalu keras dan biarkan diri beristirahat sejenak
Jika kamu merasa membutuhkan waktu untuk istirahat dari segala keruwetan rutinitas sehari-hari, mungkin meluangkan akhir pekan dengan staycation dapat membantumu. Dengan Bobobox, pods yang akan kamu tempati dilengkapi bluetooth speaker dengan pilihan white noise yang dapat menenangkan pikiran dan juga LED lights yang bisa kamu atur sesuka hati. Yuk download aplikasinya sekarang dan dapatkan promo menarik lainnya! Jangan lupa untuk cek virtual 360° tour Bobobox jika kamu masih penasaran.
Semangat yaa, Bob sayang kalian! ?
Disclaimer
Jika Anda memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri, jangan sungkan untuk menghubungi orang terdekat maupun menghubungi lembaga-lembaga yang menyediakan pertolongan profesional. Bagi Anda yang merasa bahwa teman-teman Anda membutuhkan pertolongan profesional, jangan ragu untuk merujuk mereka dan hadir untuk mereka. Kita tidak sedang hanya membicarakan tentang mereka yang berisiko bunuh diri tetapi kita juga sedang membicarakan masa depan anak bangsa.
Daftar Lembaga Rujukan:
Yayasan Pulih | (021) 78842580
Jl. Tlk. Peleng No.63A, RT.5/RW.8, 8,
Ps. Minggu, Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
E-mail: pulihfoundation@gmail.com
Into the Light
intothelight@gmail.com
pendampingan.itl@gmail.com
LSM IMAJI (Inti Mata Jiwa) | (0274) 2840227
mail@imaji.or.id
LSM Jangan Bunuh Diri | (021) 96969293
janganbunuhdiri@yahoo.com