Masker atau dikenal dengan cloth face merupakan salah satu alternatif lain dari masker bedah atau masker N95 untuk mencegah penularan penyakit. Seperti yang kita ketahui bersama dunia kini diserang oleh wabah virus corona. Virus corona memiliki karakteritik menyerang sistem pernafasan dan paru-paru. Oleh karena itu penggunaan masker akan sangat membantu mencegah penularan virus baik bagi mereka yang terinfeksi maupun tidak.
Indonesia dan beberapa negara lainnya sempat mengalami krisis ketersediaan masker bedah dan masker N95 sehingga banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan masker. Namun kita dapat menyiasati masalah ini dengan menggunakan masker kain atau cloth face. Cloth face dinilai efektif untuk mencegah penularan virus corona dan dapat kamu buat sendiri di rumah. Lalu kain jenis apakah yang baik digunakan untuk membuat cloth face? Yuk simak informasi berikut ini!
Masker Kain Untuk Mencegah Penularan Virus Corona
Sebelum mulai membuat cloth face kamu sendiri yuk cari tahu bahan yang tepat! Para peneliti di Cambridge University bahkan telah melakukan penelitian dan pengujian berbagai bahan rumah tangga yang bisa digunakan sebagai masker do it yourself . Peneliti menyatukan bakteri Bacillus atrophaeus (berukuruan 0,93-1,25 mikron) dan virus Bacteriophage MS (0,023 mikron) pada bahan rumah tangga yang berbeda.
Hal ini dilakukan untuk mengukur efektivitas dan persentase material yang dapat menangkap virus untuk kemudian dibandingkan dengan masker bedah. Lalu mengapa cloth face menjadi salah satu alternatif yang dipilih? Mengingat tingginya permintaan masyarakat dunia terhadap masker bedah dan maskeer N95, banyak orang yang kesulitan menemukan kedua jenis masker tersebut.
Hal ini akhirnya berdampak pada petugas medis yang kekurangan logistik perlindungan diri berupa masker yang harus diganti secara berkala. Petugas medis harus secara rutin mengganti masker yang telah digunakan setalah berinteraksi langsung dengan pasien terinfeksi. Dalam kasus ini agar jumlah logistik masker dapat memenuhi kebutuhan petugas medis, ada baiknya kita sebagai masyarakat mulai menggunakan cloth face.
Cloth face dinilai memiliki efektivitas sebesar kurang lebih 75% untuk mencegah penularan virus corona. Bebrbeda dengan masker bedah yang hanya dapat digunakan sekali pakai, cloth face dapat kamu gunakan ulang dengan mencucinya. Sebaiknya kamu mengganti cloth face yang telah digunakan kemudian mencucinya setelah 4 jam digunakan. Oleh karena itu penting bagi kamu memiliki lebih dari satu cloth face saat bepergian ke luar rumah.
Mengapa Cloth Face?
Masker bedah dinilai memiliki kinerja terbaik yang dapat menangkap 97 persen bakteri 1 mikron. Namun material rumahan yang berada di peringkat tertinggi dalam upaya menangkap bakteri adalah kantung penyedot debu yaitu sekitar 95 persen. Selain itu bahan lainnya adalah kain pencuci piring (83 persen), kain kemeja katun campuran (74 persen), dan kemeja katun (69 persen).
Hasil tes di atas diuji dengan menggunakan bakteri berukuran 1 mikron, sementara virus corona memiliki ukuran 0,1 mikron. Lalu apakah cloth face buatan sendiri cukup untuk menangkap partikel virus yang lebih kecil? Untuk menjawab pertanyaan ini, para ilmuwan kemudian menguji partikel Bacteriophage MS2 yang berukuran 0,02 mikron.
Bakteri ini berukuran lima kali lebih kecil dari virus corona. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa cloth face buatan sendiri memiliki kemampuan menangkap partikel virus tujuh persen lebih sedikit daripada partikel bakteri yang lebih besar. Agar lebih efektif kamu bisa menambahkan lapisan tambahan pada cloth face kamu seperti informasi di bawah ini.
Penggunaan Lapisan Tambahan
Namun, semua material rumahan berhasil menangkap 50 persen atau lebih partikel virus, kecuali syal yang hanya memiliki kemampuan 49 persen. Apakah cloth face dengan dua lapis perlindungan lebih efektif? Apakah cloth face akan menyaring lebih baik dan lebih efektif jika menggunakan dua lapis kain? Untuk menjawabnya, para ilmuwan menguji partikel ukuran virus terhadap handuk, sarung bantal, dan kain katun dua lapis. Secara keseluruhan, lapisan ganda tidak banyak membantu.
Sarung bantal dua lapis menangkap 1 persen partikel lebih banyak, sedangkan kemeja dua lapis hanya menangkap 2 persen lebih banyak partikel dibanding yang selapis. Namun, lapisan tambahan pada kain untuk pencuci piring (kain yang digunakan saat minum teh di Inggris) meningkatkan kinerja masker sebesar 14 persen. Hal itu yang membuat kain pencuci piring sama efektifnya seperti masker bedah. Kain pencuci piring dan kantung penyedot debu adalah bahan dengan kinerja terbaik.
Bahan Terbaik untuk Cloth Face
Para peneliti menyimpulkan bahwa sarung bantal dan kain katun 100 persen adalah bahan terbaik masker rumahan. Kedua bahan kain ini dinilai terbaik karena kemampuan material untuk bernapas. Kemudahan bernapas saat menggunakan cloth face menjadi salah satu faktor penting yang akan menentukan kenyamanan penggunanya. Kenyamanan bahan cloth face yang digunakan juga akan memengaruhi seberapa lama penggunanya memakai cloth face.
Meskipun berdasarkan penelitian sebelumnya kain pencuci piring dan kantung penyedot debu dinilai efektif menangkap sebagian besar partikel, namun dua bahan ini membuat penggunanya sulit bernapas. Tentu akan semakin menjadi lebih sulit bernapas saat cloth face dengan bahan kain pencuci piring ini menggunakan dua lapis perlindungan. Sebaliknya, kain untuk sarung bantal, t-shirt, syal, dan material berbahan linen atau katun lainnya akan lebih memudahkan penggunanya bernapas.
Oleh karena itu kamu bisa mencoba membuat cloth face kamu sendiri di rumah dengan menggunakan bahan linen atau katun. Kain berbahan katun akan memudahkan kamu bernapas sehingga lebih nyaman untuk digunakan dan dapat melindungi kamu dari infeksi virus. Kamu juga bisa menggunakan lapisan tambahan untuk cloth face yang kamu buat untuk memberikan peningkatan efektivitas filtrasi dalam jumlah kecil.
Efektivitas Penggunaan Cloth Face
Penggunaan cloth face pada prinsipnya dapat melindungi pemakainya maupun orang lain dari penularan virus corona. Cloth face memiliki kemampuan dalam melindungi pemakainya juga orang yang berinteraksi dengan pemakai dari virus yang menular lewat mulut, hidung atau mata. Karena itu masker yang digunakan para dokter di ruang operasi atau saat berinteraksi dengan pasien terinfeksi virus biasanya dikombinasi lagi dengan kacamata pelindung.
Ini tidak hanya bertujuan mencegah penularan virus corona dan melindungi dokter maupun pasien. Hal ini juga sebagai upaya pencegahan agar tenaga medis tidak menyentuh mulut, hidung atau mengucek mata dengan tangan. Oleh karena itu organisasi kesehatan dunia / WHO menghimbau agar masyarakat sering membersihkan tangan dengan sabun dengan cara yang benar.
Mencegah Penularan Virus Corona dengan Menjaga Kesehatan
Selain menggunakan cloth face untuk mencegah penularan virus corona, penting juga bagi kamu untuk menjaga daya tahan tubuh agar dalam kondisi yang baik. Daya tahan tubuh yang baik bisa kamu dapatkan salah satunya dengan beistirahat cukup. Tidur yang cukup bisa kamu dapatkan dengan kualitas terbaik saat kamu tidur di tempat yang nyaman senyaman Bobobox. Kamu bisa unduh aplikasi Bobobox untuk informasi lebih lanjut.