Animal communicator merupakan sebuah profesi yang cukup banyak diminati oleh para pecinta hewan selain dengan menjadi dokter hewan. Profesi yang satu ini dapat membantu banyak orang untuk lebih mengenal tentang apa yang hewan peliharaannya pikirkan. Profesi ini terkadang dikenal juga dengan sebutan pet psychic. Bagi sebagian bessar orang profesi ini mungkin terdengar aneh dan mustahil.
Namun faktanya profesi ini sudah banyak diakui. Kemampuan untuk mampu berbicara atau berkomunikasi dengan hewan ini dapat dibuktikan oleh beberapa bukti ilmiah. Profesi yang satu ini sempat jadi perbincangan di media sosial setelah dipopulerkan oleh beberapa content creator dan Youtuber. Lalu seperti apakah kira-kira profesi ini bekerja? Yuk simak informasinya berikut ini
Asal Usul Animal Communicator
Apakah kamu memiliki hewan peliharaan? Kamu mungkin sering berpikir apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan oleh hewan peliaraan kamu di masa-asa tertentu. Hal ini sangat wajar terjadi karena adanya perbedaan cara berkomunikasi hewan dan manusia. Animal communicator atau dikenal juga sebagai ancom merupakan orang yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan.
Prosedur yang dilakukan umumnya diawali dengan sesi konsultasi dengan menanyakan beberapa data penting untuk membantunya terhubung dengan hewan peliharaan. Tak hanya berkomunikasi, dalam beberapa kasus, animal communicator diklaim bisa menemukan hewan yang hilang ataupun berkomunikasi dengan hewan peliharaan yang sudah mati.
Tak hanya terkenal di luar negeri, profesi yang satu ini juga cukup dikenal di Indonesia, lho. Beberapa contoh orang yang berprofesi sebagai animal communicator di Indonesia diantaranya adalah Anggie, Jasmine Jawie, Yuniart Sumarjo, dan lainnya. Kamu juga bisa memnafaatkan jasa animal communicator untuk mengatasi hewan yang sakit, masalah perilaku, atau sikap-sikap tertentu yang dilakukan hewan peliharaan.
Baca Juga: Tertarik Memelihara Hewan Eksotik? Simak 5 Rekomendasi Jenis Ular Untuk Pemula Berikut Ini
Apa Itu Animal Communicator?
Singkatnya profesi animal communicator merupakan sebuah profesi yang mengandalkan kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi dengan hewan. Tak hanya sekedar berberkomunikasi, mereka yang menekuni profesi ini juga bisa menjadi jembatan penghubung antara hewan peliharaan dan pemiliknya. Ada berbagai metode komunikasi dengan hewan yang bisa dilakukan melalui kontak langsung dengan hewan tersebut.
Selain bertemu dengan langsung, komunikasi dengan hewan ini juga bsia dilakukan hanya dengan menggunakan foto, video, dan deskripsi dari hewan yang ingin dihubungi. Berdasarkan laporan The Washington Post, faktanya profesi ini juga sedang populer di Taiwan. Taiwan tercatat memiliki 2.3 juta anjing dan kucing peliharaan dan merupakan jumlah populasi hewan peliharaan yang lebih besar dari jumlah anak di negara tersebut. Wow!
Faktanya setiap beberapa bulan sekali di Taiwan, Taiwan Animal Communication Center akan meluluskan siswa baru untuk profesi ini. Lewat lembaga ini, Taiwan mempertahankan lebih dari 80 profesional bersertifikat untuk dipekerjakan. Bukan profesi yang sepele, profesi ini diyakini muncul karena para pemilik hewan peliharaan ingin lebih memahami isi pemikiran hewan agar bisa lebih memanjakan mereka dan memberikan perawatan terbaik.
Animal Communicator: Komunikasi Dilakukan Melalui Telepati
Sebenarnya, tiap praktisi memiliki cara yang berbeda-beda untuk berkomunikasi dengan hewan. Metode komunikasi yang digunakan tergantung hewan yang dihubungi, serta kemampuan dari praktisi itu sendiri. Untuk diketahui, hewan berkomunikasi menggunakan banyak cara. Bisa melalui indikasi visual, suara, senyawa kimia, sentuhan atau gerakan. Seorang animal communicator akan mempelajari dan menganalisis bahasa atau cara hewan berkomunikasi.
Salah satu metode yang dilakukan untuk dapat berkomunikasi dengan hewan adalah dengan melakukan telepati. Metode komunikasi telepati ini dilakukan dengan cara membuat koneksi yang kuat dengan hewan yang ingin dihubungi. Sebagian besar praktisi mempelajari metode ini bersama profesional. Sedangan sebagian praktisi yang lain memang terlahir dengan “bakat” untuk berkomunikasi dengan hewan.
Waspadai Praktisi Palsu Animal Communicator
Kamu tak perlu khawatir, profesi animal communicator ini merupakan sebuah profesi yang valid dan diakui. Meskipun demikian kamu tetap harus berhati-hati dan mewaspadai beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa oknum ini seringkali menyalahgunakan penggunaan profesi ini untuk menipu orang yang benar-benar membutuhkan.
Dibanding menggunakan berbagai metode, para oknum tidak bertanggung jawab ini umumnya hanya menggunakan metode cold reading untuk mengelabui pelanggannya. Tak jarang juga mereka hanya mengandalkan pengetahuan tentang psikologi manusia dan perilaku hewan. Lalu apa sajakah kira-kira beberapa tanda animal communicator palsu yang mengandalkan metode cold reading. Berikut adalah beberapa tanda diantaranya:
- Mengatakan Hal yang Sudah Pasti. Observasi yang mereka lakukan hanya sekedar mengatakan apa yang sudah pasti terlihat oleh banyak orang seperti mungkin melihat anjing menggigiti kukunya. Dari informasi tersebut kemudian ia mungkin akan mengatakan bahwa anjing tersebut tidak nyaman dengan kukunya.
- Menggunakan Bahasa yang Ambigu. Untuk mengelabui orang, mereka mungkin akan mengatakan hal-hal yang punya banyak makna atau tidak spesifik yang terkadang terdengar membingungkan.
- Mengatakan Hal yang Kemungkinan Besar Benar. Sebagai contohnya kebanyakan kucing dalam ruangan suka duduk di jendela dan melihat ke luar. Dari informasi tersebut para oknum kemungkinan besar akan mengatakan bahwa kucing peliharaan kamu memiliki sifat sangat ingin tahu. Padahal informasi ini memang kemungkinan besar benar yang sebenarnya pun umum diketahui banyak orang.
- Banyak Mengajukan Pertanyaan. Mereka kemungkinan besar memanfaatkan kesempatan untuk mengambil informasi sebanyak-banyaknya yang bisa mereka gunakan untuk mengelabui pelanggan.
Baca Juga: Simak Kumpulan Hewan Hewan yang Mampu Hidup di Lingkungan Ekstrem Berikut Ini!
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobobox!
Di saat yang penuh kesulitan dan tekanan ini, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan. Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan seperti berjalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau sekadar staycation. Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit bagi kamu untuk berlibur. Karena itu, sekadar berstaycation sambil menenangkan diri namun tetap menghindari kerumunan bisa jadi altenatif buat kamu.
Dalam hal ini, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul yang satu ini telah menerapkan beberapa aturan yang wajib diikuti oleh semua orang yang berada di area Bobobox.
Aturan tersebut meliputi pengecekan suhu tubuh oleh host serta kewajiban menggunakan masker untuk semua pihak, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki area pod. Kamu juga diharuskan untuk menggunakan siku kamu jika ingin menekan tombol lift atau membuka pintu. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar yang bisa kamu gunakan agar tubuh kamu tetap sehat dan fit. Mau coba pengalaman yang lebih seru lagi? Cobain layanan Bobobox bernama Bobocabin! Bobocabin adalah sebuah jalan keluar yang tepat dari hiruk pikuk dan keramaian kota.Yuk segera unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store, dijamin aman dan nyaman!
Header image: Vitaly Gariev via Unsplash