Bobobox.co.id — Berkat jasa para pahlawan nasional Indonesia, tanah air bisa merebut kemerdekaan. Kemerdekaan ini bisa direbut dari penjajah pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh para profil pejuang kemerdekaan.
Para pejuang kemerdekaan ini mendapatkan gelar pahlawan nasional bukannya tanpa alasan. Pemerintah Indonesia memberikan gelar pahlawan atas perbuatan para pejuang yang dinilai heroik.
Artinya, perjuangan yang mereka lakukan dapat dikenang dan diteladani selamanya oleh warna negara Indonesia. Perbuatan tersebut mengandung jasa yang amat tinggi bagi bangsa Indonesia ini.
Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan nasional, ada baiknya jika kita mengetahui profil-profil mereka lebih dalam. Apalagi, bulan Agustus dikenal sebagai bulannya semangat kemerdekaan.
Nah, Bob sudah merangkum setidaknya 7 pahlawan nasional yang wajib kamu ketahui. Kira-kira siapa saja? Yuk, intip ulasan lengkap yang Bob rangkum pada profil pejuang kemerdekaan di bawah ini!
7 Profil Pejuang Kemerdekaan Terkenal di Indonesia
1. Soekarno
Profil pejuang kemerdekaan pertama adalah Soekarno. Dikenal dengan sebutan Bung Karno, ia lahir pada 6 juni 1901 di Surabaya dan menjadi presiden pertama Republik Indonesia periode 1945-1967.
Ketertarikan Soekarno terhadap organisasi sudah terlihat sejak ia duduk di bangku sekolah. Sejak di HBS Surabaya, Soekarno sudah aktif dalam beragam aktivitas pergerakan nasional.
Setelah sepak terjangnya itu, ia mulai terlihat keinginan untuk memajukan Indonesia. Di samping menjadi proklamator kemerdekaan, profil pejuang kemerdekaan ini memiliki banyak peran penting.
Sebut saja, mencetuskan dasar negara Pancasila, menjadi proklamator, hingga orator yang membangkikan semangat perjuangan. Ini membuatnya sebagai sosok yang sangat penting untuk tanah air.
2. Mohammad Hatta
Profil pejuang kemerdekaan selanjutnya adalah Mohammad Hatta. Kerap disapa Bung Hata, ia lahir pada tanggal 9 Agustus 1902 di Bukit Tinggi dan termasuk salah satu pahlawan daerah yang sangat gigih.
Hal ini terlihat dari bagaimana semasa hidupnya Bung Hatta kerap menjabat berbagai posisi penting. Misalkan saja, perdana menteri dalam kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS.
Di samping itu, beliau dan Bung Karno disebut sebagai pahlawan proklamator. Setelah itu, Bung Hatta akhirnya menjadi wakil Presiden Indonesia pertama untuk mendamping Soekarno.
Selain sebagai politisi, profil pejuang kemerdekaan ini dikenal sebagai Bapak Koperasi. Bung Hatta sendiri menghembuskan nafas terakhir pada 14 Maret 1980 di Jakarta.
Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan Dengan Menonton 10 Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berikut Ini!
3. Pangeran Diponegoro
Profil pejuang kemerdekaan selanjutnya adalah Pangeran Diponegoro, Memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo, Diponegoro sendiri lahir di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 11 November 1785.
Ia merupakan anak sulung dari Sultan Hamengkubuwono III. Namanya terkenal karena menjadi pemimpin salah satu perang terbesar di Indonesia, yakni Perang Diponegoro yang terjadi pada 1825-1830.
Perang tersebut menewaskan korban paling banyak sejarah Indonesia. Perang ini berakhir saat Diponegoro dijebak di Magelang dan setelahnya dibuang ke Manado. Dari sana, ia dipindah ke Ujung Pandang.
Pangeran Diponegoro harus meregang nyawa pada 8 Januari 1985 di Ujung Pandang. Berkat kegigihannya, ia dianugerahi sebagai pahlawan nasional dan namanya dijadikan sebagai nama jalan.
4. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir merupakan profil pejuang kemerdekaan lainnya yang Bob bahas. Salah satu pahlawan nasional Indones ini lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 5 Maret 1909.
Kiprah Sutan sendiri di kancah politik sudah terlihat sejak berusia muda. Ia dikethaui mendirikan Jong Indonesia atau Pemuda Indonesia. Sejak saat itu, ia mulai dikenal oleh publik berkat kegigihannya.
Namanya semakin terkenal atas jasanya mengorganisir kemerdekaan Indonesia bersama Bung Karno dan Bung Hatta. Berkat hal tersebut, ia didapuk sebagai Perdana Menteri pada saat itu.
Sayangnya, pada masa Orde Lama, ia dipenjara dan jatuh sakit. Ia pun dikirim ke Swiss untuk melakukan pengobatan. Tak lama, ia akhirnya meninggal pada 9 April 1966 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Baca Juga: Sudah Siap Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia? Ini Dia Fakta-Fakta Kemerdekaan Indonesia!
5. R.A Kartini
Profil pejuang kemerdekaan lainya adalah Raden Ajeng Kartini. Raden Ajeng Kartini sendiri lahir sebagai putri seorang Bupati Jepara pada zamannya pada tanggal 21 April 1897.
Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai salah satu pelopor perjuangan wanita Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan cara memperjuang keseteraan hak perempuan yang tidak seperti saat ini.
Ia pun mendirikan sebuah sekolah perempuan bernama Yayasan Kartini pada tahun 1912. Dua hal tersebut merupakan segelintir upaya yang dilakukan oleh R.A Kartini untuk kaum perempuan.
Sayangnya, perjuangan gigih tersebut tidak bertahan lama. Kartini meninggal saat masih muda, yakni pada usia 25 tahun pada 17 September 1904 di Rembang. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah bukti surat Kartini.
6. Cut Nyak Dien
Tak hanya Raden Ajeng Kartini, ada pejuang kemerdekaan lainnya yang juga seorang perempuan. Sosok tersebut adalah Cut Nyak Dien yang memperjuangkan kemerdekaan di tanah Sumatra.
Profil pejuang kemerdekaan ini lahir di Aceh Besar pada tahun 1848. Semasa perjuangan, ia dikenal sebagai sosok wanita tangguh yang berani memimpin pasukan untuk melawan Belanda saat Perang Aceh.
Cut Nyak Die tidak gentar untuk melawan Belanda. Hal ini ia lakukan karena ingin membalaskan dendam atas kematian suaminya, yakni Ibrahim Lamnga, yang meninggal akibat perang Aceh.
Sayangnya, saat Perang Aceh tersebut, ia ditangkap dan diasingkan. Ia akhirnya meninggal di Sumedang 6 November 1908. Karena peranannya, ia diangkat sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.
Baca Juga: Tingkatkan Semangat 17an Dengan Berbagai Quotes Kemerdekaan Berikut Ini
7. Agus Salim
Profil pejuang kemerdekaan terakhir adalah Haji Agus Salim. Pahlawan nasional Indonesia kelahiran 8 Oktober 1884 di Kota Gadang ini memiliki peranan besar pada masa perjuangan kemerdekaan.
Tak hanya selama masa perjuangan, ia juga turut berperan dalam perjuangan setelah merebut kemerdekaan. Hal tersebut ia lakukan dengan memimpin organisasi Islam terbesar, Sarekat Islam.
Selain itu, banyak lagi hal yang ia lakukan untuk tanah air. Beberapa di antaranya adalah menjadi anggota PPKI, memimpin surat kabar, dan melakoni banyak peran lainnya yang sulit disebutkan.
Dengan peranan tersebut, tentu tak heran jika ia dianggap sebagai pahlawan nasional dengan segudang jasa. Pria yang menguasai 7 bahasa asing ini meninggal pada 4 November 1954 di Jakarta.
Menginap dengan Nyaman? Ya di Bobobox
Akomodasi penginapan yang nyaman tentu menjadi hal wajib untuk dipilih saat liburan. Sehingga, memilih akomodasi yang tepat menjadi sebuah hal yang harus diperhatikan.
Salah satu akomodasi penginapan yang recommended adalah Bobobox. Hotel kapsul ini menawarkan fasiltas mumpuni yang siap membuat para pengunjungnya merasa nyaman dan betah berlama-lama.
Tak hanya memiliki fasilitas mumpuni, harga yang ditawarkan Bobobox terbilang ramah di kantong. Jadi, kamu tak perlu khawatir selama menginap di Bobobox karena tidak akan membuat dompetmu jebol.
Informasi pemesanan bisa kamu cek di aplikasi Bobobox yang bisa diunduh di sini.
Header image: Mufid Majnun via Unsplash