Apa itu hiperventilasi dan bagamana kondisi ini bisa terjadi? Pada dasaranya tubuh manusia dalam kondisi normal menarik dan mengembuskan sekitar 12-15 napas per menit. Di luar kondisi normal seperti pada beberapa kondisi tertentu, tubuh manusia dapat bernapas lebih cepat dari biasanya atau secara berlebihan. Kondisi inilah yang kemudian dikenal sebagai hiperventilasi.
Saat seseorang mengalami hiperventilasi ia akan bernapas dengan sangat cepat dan bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan pernapasan yang lebih dalam dari biasanya. Hal yang menyebabkan hiperventilasi terjadi umumnya adalah respons emosional seperti, panik, ketakutan, stres, ataupun fobia. Lalu apa sajakah penyebab hiperventilasi dan apakah kondisi ini berbahaya? Langsung saja kita simak penjelasan medisnya seperti berikut ini.
1. Apa Itu Hiperventilasi dan Apa yang Terjadi Pada Tubuh?
Saat tubuh kamu dalam kondisi normal kamu akan bernapas dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida secara seimbang. Berbanding terbalik dengan kondisi ini, saat kamu mengalami hiperventilasi maka pernapasan normal berubah menjadi lebih cepat. Hal ini kemudian memungkinkan kamu untuk mengeluarkan gas karbon dioksida lebih banyak daripada menghirup oksigen.
Dampaknya kadar gas karbon dioksida dalam tubuh akan menurun secara cepat yang kemudian akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini akan menghambat suplai darah ke otak sehingga dapat menyebabkan gangguan yang muncul sebagai gejala hiperventilasi.
2. Apa Itu Hiperventilasi: Gejala Hiperventilasi
Hiperventilasi umumnya dapat berlangsung selama 20–30 menit. Gejala utamanya adalah tingkat pernapasan yang melebihi 16 napas per menit. Berikut ini adalah beberapa gejala hiperventilasi lainnya:
- Sesak napas atau merasa tidak memiliki cukup udara
- Pusing, bingung, merasa pingsan, atau merasa tidak bisa berpikir jernih
- Nyeri atau sesak di dada
- Mati rasa atau kesemutan di jari-jari
- Jantung berdebar
- Mulut kering
- Sering menguap atau mendesah
- Perut kembung atau bersendawa
- Kejang otot tangan atau kaki
- Masalah tidur
Baca Juga: Merasa Sudah Cukup Tidur Tapi Mudah Mengantuk? Simak 10 Penyebab Rasa Kantuk yang Jarang Diketahui
3. Apa Itu Hiperventilasi: Penyebab Hiperventilasi
Lalu apa sajakah faktor penyebab terjadiny kondisi hiperventilasi? Faktanya terdapat banyak faktor penyebab hiperventilasi. Namun salah satu penyebab hiperventilasi yang umum terjadi adalah disebabkan oleh tekanan emosional seperti panik, takut, gugup, stres, atau cemas. Berdasarkan informasi dari Medical News Today, hiperventilasi yang diakibatkan oleh kondisi emosi ini biasanya juga disebut dengan sindrom hiperventilasi.
Selain itu sebuah studi mempelajari orang yang mengalami hiperventilasi salah satunya diakibatkan oleh rasa takut. Sekitar setengah dari orang yang mengalami hiperventilasi dalam studi ini juga faktanya memiliki kondisi kejiwaan. Jika membahas soal pernapasan, faktanya otak memainkan peran yang sangat penting dalam mengontrol pernapasan. Saat seseorang mengalami cedera kepala kondisi ini juga dapat menyebabkan perubahan kecepatan pernapasan.
4. Apa Itu Hiperventilasi: Diagnosis
Saat kamu mengalami hiperventilasi dan kondisi ini kerap kali berulang dan sudah cukup menggangu, jangan ragu untuk segera menemui dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan penyebab yang bisa mendasari kondisi ini. Beberapa pemeriksaan yang mungkin akan dokter lakukan termasuk:
- Pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan secara rinci dan menyeluruh
- Rontgen dada
- Pemeriksaan jantung, seperti elektrokardiogram (EKG)
- Tes darah untuk mengetahui kadar gas oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Ini untuk menentukan apakah hiperventilasi telah menurunkan kadar karbon dioksida atau tidak
Baca Juga: 7 Penyebab Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai Beserta Cara Menanganinya
5. Apa Itu Hiperventilasi: Penanganan Hiperventilasi
Saat kamu atau orang di sekitar kamu mengalami kondisi hiperventilasi, kamu tak perlu panik. Perasaan panik dan takut hanya akan membuat kondisi hiperventilasi semakin parah. Penting bagi kita untuk menganal bagaimana cara penanganan hiperventilasi untuk memperlambat pernapasan yang cepat. Dengan begitu penderita hiperventilasi dapat segera mengembalikan kondisi bernapasnya ke frekuensi pernapasan normal.
Terdapat beberapa pilihan pengobatannya yang dapat diaplikasikan tergantung penyebab yang mendasarinya. Umumnya hiperventilasi yang terjadi karena kecemasan atau serangan panik dapat mencoba menjalani terapi perilaku kognitif. Selain itu konsumsi obat antikecemasan atau melakukan konseling juga akan sangat membantu.
Saat kamu mengalami hiperventilasi kamu bisa coba mengerucutkan bibir membantu mengatasi sindrom hiperventilasi. Caranya adalah mengerucutkan bibir sama seperti ketika kamu akan hendak meniup lilin ulang tahun. Setelah itu cobalah untuk menarik napas dari hidung dan hindari menarik napas melalui mulut. Terakhir hembuskan napas melalui celah kecil di antara bibir lalu ulangi hingga kamu merasa lebih baik.
Cara lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hiperventilasi adalah bernapas dengan menggunakan kantong kertas. Penanganan pertama ini cukup efektif kamu coba karena udara akan terkumpul di dalam kantong untuk kemudian kamu hirup kembali. Jika tidak ada kantong kertas atau plastik yang bisa digunakan di sekeliling kamu, kamu juga bisa menangkupkan tangan seperti mangkuk untuk menampung udara.
Selain itu penting bagi kmau untuk mencoba menenangkan diri kamu agar tidak panik dan membuat hiperventilasi kamu semakin buruk. Cobalah untuk bernapas dalam-dalam dan lakukan secara perlahan kemudian tahan selama 10 hingga 15 detik sebelum diembuskan melalui mulut. Jika kamu mengalami hiperventilasi dengan disertasi gejala yang telah disebutkan sebelumnya jangan lupa dan jangan ragu untuk segera mencari perhatian medis.
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobobox!
Di saat yang penuh kesulitan dan tekanan ini, kamu perlu beristirahat dari segala kejenuhan. Tentunya ada berbagai cara sederhana yang bisa kamu lakukan seperti berjalan santai, memanjakan diri dengan perawatan tubuh, atau sekadar staycation. Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit bagi kamu untuk berlibur. Karena itu, sekadar berstaycation sambil menenangkan diri namun tetap menghindari kerumunan bisa jadi altenatif buat kamu.
Dalam hal ini, sebaiknya kamu memilih hotel yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Salah satu hotel aman yang bisa kamu pilih adalah Bobobox. Hotel kapsul yang satu ini telah menerapkan beberapa aturan yang wajib diikuti oleh semua orang yang berada di area Bobobox.
Aturan tersebut meliputi pengecekan suhu tubuh oleh host serta kewajiban menggunakan masker untuk semua pihak, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dengan tim Bob dan tamu lain, serta menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki area pod. Kamu juga diharuskan untuk menggunakan siku kamu jika ingin menekan tombol lift atau membuka pintu. Selain itu, bawalah alat makan dan alat salat pribadi.
Untuk keperluan kesehatan, Bobobox juga menyediakan obat-obatan standar yang bisa kamu gunakan agar tubuh kamu tetap sehat dan fit. Mau coba pengalaman yang lebih seru lagi? Cobain layanan Bobobox bernama Bobocabin! Bobocabin adalah sebuah jalan keluar yang tepat dari hiruk pikuk dan keramaian kota.Yuk, segera unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store, dijamin aman dan nyaman!
Header image: Brittany Colette via Pexels