Cara budidaya tanaman hidroponik faktanya tidaklah sulit. Siapapun bisa mencoba mempraktekkan cara budidaya tanaman hidroponik tak peduli seberapa luas lahan untuk tanaman yang kamu miliki. Hal ini dikarenakan metode cara budidaya tanaman hidroponik tak memerlukan lahan yang luas. Dengan begitu metode ini sangat cocok diaplikasikan bagi kamu yang ingin mencoba bercocok tanam selama di rumah dengan memanfaatkan lahan seadanya.
Cara budidaya tanaman hidroponik ini belakangan kembali menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat di Indonesia. Luangnya waktu di dalam rumah selama masa pandemi, banyak orang mencoba budidaya tanaman hidroponik untuk membunuh waktu dan menghilangkan rasa penat. Daripada penasaran, yuk coba simak cara budidaya tanaman hidroponik berikut inil.
Cara Budidaya Tanaman Hidroponik: Keuntungan
Sebelum kita mengupas tuntas cara budidaya tanaman hidroponik, Bob akan terlebih dahulu menjelaskan manfaat atau keuntungan dari mempraktekkan metode hidroponik. Lalu apa itu hidroponik? Hidroponik adalah salah satu metode cocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Metode hidroponik ini hanya membutuhkan beberapa bahan seperti moss, sekam, arang, dan lain sebagainya.
Alasan mengapa metode hidroponik ini banyak diminai masyarakat selain karena tak membutuhkan ruang yang luas adalah karena metode ini hemat air. Tanaman hidroponik pun minim serangan hama dan cenderung cepat tumbuh. Banyak orang juga mengatakan bahwa hasil panen tanaman hidroponik cenderung lebih bersih dan lainnya.
Tidak hanya dapat dikonsumsi dan menghasilkan uang, ada juga tanaman yang memiliki manfaat aromaterapis yang dapat kamu tanam sendiri di rumah. Penasaran apa saja tanamannya? Simak di artikel berikut ini yuk!
Baca Juga: 7 Tanaman Dengan Manfaat Aromaterapis yang Bisa Ditanam Sendiri Di Rumah
Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa cara budidaya tanaman hidroponik ini memiliki banyak sekali keuntungan. Keuntungan yang pertama adalah kamu bisa bercocok tanam tanpa menggunakan tanah dan juga memungkinkan kamu untuk memanfaatkan beberapa sampah. Beberapa sampah di sekitar kamu seperti sampah botol kemasan dan lain sebagainya bisa menjadi barang-barang yang berguna dalam budidaya tanaman hidroponik.
Cara Budidaya Tanaman Hidroponik: Alat dan Bahan
Cara budidaya tanaman hidroponik yang pertama adalah dengan menyiapkan beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan. Salah satu alat yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman hidroponik adalah beberapa botol bekas. Penggunaan botol bekas dalam budidaya tanaman hidroponik ini dikenal dengan nama metode wick yang akan Bob jelaskan lebih detail di bawah. Kamu bisa mencoba menanam beberapa pilihan jenis sayuran seperti sawi, kangkung, dan bayam.
Cara Budidaya Tanaman Hidroponik: Sistem Sumbu (Wick)
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan terlebih dahulu menyiapkan satu botol bekas yang masih layak pakai. Setelah itu botol beka tersebut gunting menjadi dua bagian dan lubangi tutup botol menggunakan tusukan. Kedua bagian botol yang telah dipotong tersebut kemudian gabungkan dengan bagian atas di hadapkan ke bawah. Setelah itu pasang sumbu yang juga bisa kamu buat dengan memanfaatkan kain flannel di tutup yang telah dilubangi tadi.
Pastikan posisi sumbu tersebut dapat membuat air nutrisi mengalir dan menyerap ke tanaman dengan baik. Hal terakir yang perlu kamu lakukan adalah dengan memasukan bibit tanaman pada bagian atas botol dengan tanah secukupnya. Lalu pada bagian bawah botol isi dengan air nutrisi. Prinsipnya adalah semakin dekat jarak air dengan bibit maka semakin banyak nutrisi yang bisa diserap oleh tanaman.
Cara budidaya tanaman hidroponik dengan sistem sumbu atau metode wick ini bisa dibilang salah satu sistem yang paling sederhana dalam budidaya tanaman hidronik sehingga sangat cocok bagi para pemula. Sederhananya, sistem ini dinamakan sistem sumbu karena pemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu.
Saat kamu akan mencoba menerapkan sistem sumbu ini maka beberapa media tanam hidroponik yang bisa kamu siapkan antara lain adalah kerikil, arang sekam, rockwool, dan sabut kelapa. Kamu juga bisa memanfatkan media penopang lain yang bukan berasal dari tanah. Metode wick atau sistem sumbu ini pun memikili bentuk sederhana dengan proses perancangan yang tidak terlalu sulit. Selain itu risiko mengalami kegagalan pun presentasenya sangat kecil. Bagaimana, apakah kamu tertarik mencobanya?
Cara Budidaya Tanaman Hidroponik: Memberikan Nutrisi
Cara budidaya tanaman hidroponik yang tak kalah penting untuk kamu pelajari adalah tentang pemberian nutrisi. Setiap tanaman membutuhkan nutrisis yang cukup agar dapat berkembang secara maksimal dan panen sesuai dengan harapan tak terkecuali dengan metode hidroponik. Saat awal pemindahan ke sistem hidroponik, nilai nutrisi yang diperlukan tanaman adalah sebesar 600 ppm. Saat tanaman mulai memiliki cukup banyak daun, kamu bisa menaikkan ppm nutrisinya menjadi 1.000 ppm.
Usia tanaman menjadi patokan sebesar apa nutrisi yang diberikan kepada tanaman karena semakin tinggi usianya maka nutrisnya pun harus bertambah. Kamu juga bisa mengandalkan TDS meter untuk melakukan pengecekan ppm denganlebih akurat. Pastikan juga agar tanaman kamu tidak mengalami kekeringan dan kelembaban pada media tanam karena dapat memengaruhi proses pertumbuhan tanaman.
Cara Budidaya Tanaman Hidroponik: Pasang Surut (EBB & Flow)
Cara budidaya tanaman hidroponik selanjutnya adalah dengan menggunakan teknik pasang surut atau dikenal dengan istilah EBB & Flow. Teknik yang satu ini adalah salah satu cara budidaya tanaman hidroponik yang mengenggunakan sistem kerja dengan membanjiri wadah penampung yang berisikan tanaman dengan air yang mengandung unsur hara atau nutrisi. Teknik ini dilakukan selama periode waktu tertentu.
Setelah itu air nutrisi yang dialirkan pada tanaman hidroponik akan kembali ke tempat penampungan air nutrisi, dan proses akan berlangsung terus-menerus secara berulang. Beberapa alat yang perlu kamu siapkan untuk mempraktekkan cara budidaya tanaman hidroponik ini adalah pompa air yang sudah diatur dengan timer.
Cara Budidaya Tanaman Hidroponik: Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Cara budidaya tanaman hidroponik yang terakhir adalah dengan menggunakan sistem NFT. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Dr. A.J. Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Inggris. Cara bercocok tanam hidroponik ini menempatkan akar tanaman pada aliran nutrisi yang dangkal agar tanaman tidak terendam sepenuhnya. Dengan adanya teknik ini maka hasilnya adalah tanaman dapat memperoleh nutrisi berupa nutrisi dan oksigen secara optimal.
Ingin menanam tanaman hias di ruang sempit dan kurang cahaya matahari? Simak ulasan tanaman-tanaman hias minim sinar matahari berikut ini ya!
Baca Juga: Bingung Tanaman Yang Aman Untuk Kamar Kosan? Cek 10 Tanaman Hias Minim Sinar Matahari Ini!
Posisi tanaman yang tumbuh pada lapisan aliran nutrisi yang dangkal membuat sebagian akar akan terendam dan memperoleh nutrisi. Selain itu bagian tanaman lainnya yang berada di bagian atas pun dapat memperoleh oksigen secara maksimal. ungkin bagi kamu yang belum terbiasa merawat tanaman maka hal ini akan terdengar sulit. Namun teknik tanaman hidroponik ini sebenarnya terbilang mudah dan praktis dibandingkan metode lainnya. Cobain yuk!
Menginap yang Bikin Bahagia? Ya di Bobobox
Bosan dengan pengalaman menginap yang itu-itu saja? Kamu bisa mendapatkan pengalaman menginap yang berbeda saat kamu menginap di Bobobox. Pasalnya, Bobobox sendiri menyediakan fasilitas yang mampu membuatmu serasa berada di masa depan. Tidak heran jika banyak orang yang merasa bahagia sehabis menginap di Bobobox. Informasi lebih lanjut soal pemesanan podnya bisa kamu dapat di aplikasi Bobobox yang bisa diunduh melalui link ini.
Foto utama oleh: Jatuphon Buraphon via Pexels