Libur akhir pekan merupakan waktu yang ditungu-tunggu oleh semua orang, tak terkecuali para orang tua. Pasalnya, libur akhir pekan merupakan kesempatan yang pas untuk dihabiskan dengan ber-quality time besama anak-anak. Perlu diketahui bahwa quality time bukan hanya sekadar menghabiskan waktu bersama-sama dengan anak saja ya, parents. Lebih dari itu, quality time adalah kesempatan yang memungkinkan semua anggota keluarga untuk saling berbagi, belajar, dan memahami satu sama lain. Tujuannya, agar hubungan orang tua dan anak semakin dekat secara emosional.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menghabiskan waktu yang berkualitas dengan si kecil diantaranya dengan mengobrol, membaca buku, jalan-jalan, bermain, berolahraga bersama, dan lain sebagainya. Nah, dari beberapa kegiatan yang disebutkan tadi, bagaimana jika akhir pekan ini kamu mengajak si kecil untuk olahraga bersama? Tidak ada salahnya kan memanfaatkan waktu libur akhir pekan untuk berolahraga seru bareng anak-anak? Selain membuat tubuh agar tetap bugar dan menurunkan risiko terkena penyakit, ternyata olahraga juga bisa merekatkan hubungan antara orang tua dengan sang buah hati.
Pentingnya olahraga bagi hubungan orang tua dan anak
Apalagi di zaman canggih seperti sekarang, terkadang orang satu rumah terlalu sibuk dengan smartphone-nya masing-masing, sampai lupa berinteraksi dengan keluarga. Tak mau kan si kecil menjadi pribadi yang acuh terhadap orang-orang di sekitarnya dan memilih fokus dengan dunia gadget-nya? Nah, melalui kegiatan fisik seperti olahraga inilah, komunikasi antara orang tua dengan anak akan terjalin lebih efektif.
Jenis olahraga yang dapat dilakukan pun sangat beragam, mulai dari yang gratis hingga harus merogoh kocek, baik yang dilakukan di dalam ruangan maupun di alam terbuka. Semuanya bisa dipilih dan disesuaikan dengan seleranya masing-masing. Nah, berbicara mengenai olahraga, Bob punya beberapa rekomendasi jenis olahraga yang bisa dilakukan bersama keluarga, lho! Mau tahu nggak apa aja yang ada dalam daftarnya? Simak yuk artikel di bawah ini!
Lari pagi
Mengawali akhir pekan dengan berlari tidak hanya dapat menyehatkan fisikmu, tetapi juga bisa menyehatkan hubunganmu dengan sang buah hati, lho! Kegiatan-kegiatan kecil seperti ini tentunya sangat bermanfaat untuk merekatkan hubungan antara orang tua dengan anak. Apalagi jika kamu adalah orang tua karir yang harus bekerja lima hari dalam seminggu, pastinya waktu bertemu dengan anak sangat terbatas, ya! Maka, jadikanlah waktu bersama anak lebih berkualitas dengan kegiatan berlari bersama.
Kehadiran gawai pada zaman sekarang juga menjadi penyebab anak-anak semakin malas melakukan aktivitas fisik. Ratusan permainan yang bisa diunduh secara gratis melalui smartphone lebih menarik perhatian mereka daripada menghabiskan waktu dengan berbagai aktivitas outdoor. Oleh karena itu, Membiasakan si kecil untuk berlari adalah solusi untuk menghentikan kencanduannya terhadap penggunaan gawai.
Berlari merupakan salah satu hobi yang paling murah untuk dilakukan. Kamu hanya memerukan sepasang sepatu dan trek lari untuk ditaklukan bersama-sama. Nggak usah jauh-jauh, untuk mengawali kebiasaan lari kamu bisa menyusuri trek lokal dekat rumahmu, di sekolah, taman, atau lapangan sepak bola. Nah, jika kamu tidak punya akses terhadap trek tersebut, manfaatkanlah rute sekitar komplek rumah. Cobalah untuk memetakan rute lari satu mil dimulai dari pintu rumahmu. Gampang, bukan?
Jalan pagi
Jika kamu ingin melakukan aktivitas fisik yang lebih santai sambil ngobrol dengan sang buah hati, Bob sarankan untuk rutin melakukan jalan pagi setiap akhir pekan, ya. Kenapa harus jalan pagi? Sebab, jalan pagi merupakan aktivitas fisik tersimpel yang memiliki segudang manfaat. Saat kodisi tubuh masih dalam keadaan bugar, bertemu dengan sinar matahari yang menyehatkan, ditambah dengan udara yang masih relatif bersih dari polusi, berjalan kaki selama 30-60 menit cukup untuk membakar kalori, membuat pikiran kembai segar, membuat tubuh bugar, dan tubuh semakin bugar. Belum lagi, karena sepanjang jalan kamu bisa dengan leluasa mengobrol dengan si kecil, tentu chemistry antara orang tua dan anak akan terbangun semakin kuat, ya!
Kamu bisa memboyong keluarga jalan pagi di jalan utama pada saat Car Free Day sambil mengajak jalan hewan peliharaan. Nah, untuk kamu yang suka tantangan, cobalah untuk merasakan sensasi olahraga hiking atau berjalan menyusuri rute alam. Meskipun belum terlalu populer di Indonesia, hiking merupakan olahraga yang cukup digandrungi di Amerika Serikat. Hiking bisa menjadi alternatif kegiatan yang bisa dilakukan pada saat libur panjang. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa diajak melakukan kegiatan ini, asalkan harus ada persiapan yang matang.
Nah, kalau untuk akhir pekan, Bob sarankan untuk memilih trek yang tidak terlalu ekstrem dan tidak membutuhkan waktu yang relatif lama, ya. Misalnya, menyusuri kebun teh atau menyusuri tepian sungai, atau bukit yang tidak terlalu tinggi. Pokoknya, yang penting adalah ciptakan suasana fun selama hiking dan bukan malah membuat mereka merasa terbebani, ya parents!
Bersepeda
Sama seperti jogging, bersepeda juga dapat dilakukan di daerah sekitar rumah. Bersepeda termasuk ke dalam salah satu olahraga ringan yang menyenangkan karena dinikmati oleh semua anggota keluarga. Oleh karena itu, interaksi antar anggota keluarga juga dapat terjalin lebih erat. Nah, selain menyenangkan, bersepeda juga merupakan aktivitas yang menyehatkan, lho. Selain membuat tubuh menjadi lebih bugar, gerakan mengayuh sepeda dapat mengencangkan paha, otot betis, dan daerah panggul. Tak hanya itu, bersepeda juga sangat baik bagi kesehatan jantung agar mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. Nah, bermanfaat sekali, bukan? Jadi, mau kapan mulai bersepeda?
Oiya, ada beberapa tips sederhana nih yang bisa kamu lakukan sebelum bersepeda! Pertama, cari jalur sepeda di daerah kamu, bisa dengan memanfaatkan akses internet atau dengan bertanya kepada tetangga/saudara. Pastikan jalurnya aman ya! Kedua, karena tujuannya berolahraga, alangkah lebih baik jika kamu mengajak keluarga untuk mengenakan oufit yang nyaman untuk berolahraga. Jangan lupa juga untuk melengkapi cycling kit kamu dengan helm serta pelindung siku dan lutut khusus untuk bersepeda ya agar tetap aman! Terakhir, membawa air minum. Sebab, setelah lelah mengayuh sepeda pasti tenggorokan terasa haus. Oleh karena itu, sedia minum sebelum haus, ya parents!
Berenang
Berenang merupakan olahraga terpopuler ke empat di dunia. Renang adalah kombinasi sempurna antara olahraga dan aktivitas yang menyenangkan. Menurut penelitian, orang-orang cenderung lebih bahagia ketika melakukan olahraga ataupun kunjungan wisata di air daripada di darat. Berenang tentu saja lebih menyenangkan apabila dilakukan bersama keluarga. Orang tua dan anak-anak yang melakukan kegiatan rekreasi yang berbasis air dapat meningkatkan keeratan hubungan dalam keluarga tersebut.
Kamu bisa mengajak keluarga berenang di klub olahraga renang yang dekat tempat tinggal. Atau kamu juga bisa mengunjungi waterpark berisi ragam wahana yang bisa dinikmati keluarga seperti perosotan, wahana kolam arus, kolam ombak, dan masih banyak lagi.
Bermain bola
Apapun jenis permainan bola, anak-anak pasti menyukainya. Bentuknya yang bulat dan mudah menggelinding, membuat anak-aank tidak bosan untuk memainkannya. Bermain bola bisa dilakukan kapan saja dan dengan siapa saja, termasuk saat libur akhir pekan bersama keluarga. Kamu bisa melakukannya di rumah atau di wilayah sekitar rumah, lho!
Ada beberapa jenis bola yang bisa dimainkan oleh keluarga. Misalnya bola kecil seperti tenis, tenis meja, ataupun kasti. Sedangkan bola besar, seperti permainan olahraga bola voli, sepak bola, maupun basket. Nah, kamu bisa memainkannya dengan cara berpasangan dengan anggota keluarga.
Itulah beberapa deretan olahraga yang bisa dilakukan saat libur akhir pekan tiba. Melibatkan anggota keluarga dalam kegiatan olahraga bersama sangatlah penting untuk memberikan anak-anak pengertian bahwa aktivitas fisik merupakan bagian integral dan penting dari kehidupan. Di zaman gadget seperti ini, orang tua harus mendorong anak-anaknya untuk melakukan kegiatan di luar rumah, agar tidak tenggelam dalam dunianya sendiri sehingga melupakan interaksi bersama keluarga.
Header image: Lucas van Oort via Unsplash