Ketika kamu mendengar kata ‘Museum’, apa yang kamu pikirkan? Sebuah gedung tua yang memiliki sekumpulan barang kuno dan antik? Sebuah tempat berkumpulnya benda-benda yang sudah tidak terpakai di jaman dulu? Terdengar sangat membosankan, dan juga tidak begitu menarik jika dijadikan destinasi wisata.
Tapi, tunggu dulu! Museum memang tidak jauh dari kesan-kesan tersebut, namun jika kamu berpikiran bahwa museum itu tidak menarik untuk dijadikan destinasi wisata, maka kamu salah besar. Dewasa ini, banyak sekali museum yang menarik untuk dikunjungi, lho.
Salah satu museum terbaik yang ada di Indonesia adalah Ullen Sentalu Museum. Museum ini tepatnya berlokasi di daerah Kaliurang, provinsi Yogyakarta. Uniknya, museum ini tidak terletak di tengah-tengah kota, melainkan di lereng Gunung Merapi. Tempatnya pun tergolong tersembunyi dari hiruk pikuk peradaban.
Museum Ullen Sentalu ini merupakan museum di Jogja yang dikelola oleh Yayasan Ulating Blencong. Ullen Sentalu Museum memiliki bernama panjang museum ulating blencong sejatine tataraning lumaku. Artinya adalah lampu blencong yang cahayanya menjadi sebuah penerangan bagi manusia dalam meniti langkah kehidupan masing-masing.
Hal-hal Menarik Mengenai Ullen Sentalu Museum
Kami akan membahas 8 hal menarik tentang Ullen Sentalu Museum yang harus kamu baca. Dijamin, setelah kamu selesai membaca artikel ini, kamu akan tertarik menuju museum ini sebagai tempat wisata kamu selanjutnya!
1. Harga tiket masuknya terjangkau
Wisatawan domestik usia dewasa dikenai tarif tiket masuk seharga 40 ribu rupiah per orang, sementara anak-anak berusia 5 sampai 12 tahun cukup membayar 20 ribu rupiah per orang. Sedangkan, setiap orang wisatawan mancanegara membayar 100 ribu rupiah, sementara usia anak-anak 60 ribu rupiah.
Terdengar mahal? Percayalah, harga segitu tidak sebanding dengan budaya Jawa yang kamu peroleh saat memasuki area Museum. Investasi ini jauh lebih baik daripada ke wahana-wahana permainan modern di lain tempat.
2. Ada Pemandu Tur yang Interaktif
Di museum kebudayaan ini, Kamu tidak akan menemukan label-label yang bertuliskan penjelasan tentang koleksi yang ditampilkan. Inilah yang justru menjadi ciri khas Museum Ullen Sentalu. Semua penjelasan akan disampaikan langsung oleh guide atau pemandu museum.
Pasti lebih seru mendengarkan cerita langsung dari pemandu bukan, dari pada harus membaca tulisan yang tak bernada? Setiap pengunjung yang datang mandiri atau rombongan akan ditemani oleh pemandu. Tur museum akan dilaksanakan setiap 15 menit.
Bahkan di museum ini setiap pemandu harus belajar terlebih dahulu tentang sejarah masa lalu, khususnya yang berkaitan dengan barang-barang di museum tersebut. Jadi jangan khawatir, karena informasi yang akan kamu dapatkan di museum ini nggak setengah-setengah.
Di beberapa ruangnya juga terdapat barang peninggalan dari zaman Mataram. Jadi jangan heran kalau pemandu tur di sini juga tahu tentang sejarah Mataram di masa silam. Seru kan, bisa belajar langsung tentang sejarah tanpa harus membaca?
3. Belajar Mengenali Perbedaan Batik Solo dan Yogyakarta
Kamu pasti tahu setiap batik itu berbeda dilihat dari coraknya. Tapi pertanyaannya, apakah kamu dapat membedakannya? Apalagi batik Solo dan Yogyakarta yang kesannya terlihat sama. Jika kamu ingin mengenali perbedaannya, maka datanglah ke Ullen Sentalu Museum.
Pengunjung akan diberikan informasi soal perbedaan keduanya. Tidak cuma itu, pemandu juga akan memberikan informasi tentang filosofi jenis corak batik beserta waktu penggunaannya.
4. Bangunan Terkonsep Apik dan Punya Nilai
Budaya tradisional punya filosofis yang amat dalam. Tidak terkecuali di Ullen Sentalu Museum yang menjadi salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta. Nilai-nilai tersebut dimanifestasikan dalam struktur bangunan di Ullen Sentalu Museum ini.
Contohnya adalah Guwa Sela Giri. Mulut gua yang tak begitu tinggi menghendaki pengunjung untuk masuk dengan membungkukkan badan. Maksudnya adalah pengamalan budaya Jawa terkait kesopanan, tata krama, dan bentuk penghormatan.
5. Ruang-Ruang Menarik yang Ada di Ullen Sentalu Museum
Ullen Sentalu Museum ini memiliki sembilan ruang yang masing-masing memiliki kegunaan berbeda. Beberapa ruangan tersebut di antaranya:
- Ruang Selamat Datang, ruangan yang merupakan area penyambutan tamu atau pengunjung museum.
- Ruang Seni Tari dan Gamelan, di sini Kamu akan menemukan seperangkat gamelan yang merupakan hadiah hibah dari seorang pangeran Kasultanan Yogyakarta.
- Ruang Guwa Sela Giri, ruangan bawah tanah yang memamerkan karya lukisan dokumentasi tokoh-tokoh dari Dinasti Mataram.
- Ruang Syair atau Balai Sekar Kedaton, tempat di mana syair-syair yang ditulis oleh para kerabat dan teman-teman GRAj Koes Sapariyam pada tahun 1939-1947 ditampilkan.
- Royal Room Ratu Mas, ruangan khusus yang dipersembahkan untuk permaisuri Sunan Paku Buwana X.
- Ruang Batik Vorstendlanden, ruangan ini banyak menyimpan koleksi batik.
- Ruang Batik Pesisiran, hampir sama dengan Ruang Batik Vorstendlanden yang juga menyimpan koleksi batik.
- Sasana Sekar Bawana, yang berisi beberapa lukisan raja Mataram.
6. Koleksi Lukisan yang Berbentuk 3D
Koleksi foto-foto di Ullen Sentalu Museum ditampilkan dengan lukisan tiga dimensi oleh tim pengembang konten visual. Alhasil, foto-foto raja, ratu, dan anak-anaknya dari masa ke masa terlihat begitu nyata dan asli.
Melalui tampilan visual inilah, pengunjung bisa sekaligus belajar soal sejarah dinasti-dinasti kerajaan di Jawa. Belajar jadi lebih menyenangkan dan menarik, ya! Namun Pengunjung tidak boleh merekam secara audio maupun visual, dan tidak boleh memotret di area-area terlarang termasuk koleksi-koleksi museum.
7. Koleksi Surat-Surat Maupun Syair Gambang Penyemangat
Surat-surat maupun syair penyemangat ini bisa kamu temukan di Ruang Syair atau Balai Sekar Kedaton. Surat maupun syair penyemangat ini ditulis dalam bahasa Belanda, yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh para orang terdekat Putri Tineke dari Kasunanan Surakarta yang patah hati akibat cintanya yang tak direstui ibunda.
Dengan membaca surat-surat maupun syair gambang tersebut, kamu jadi tahu bagaimana orang-orang pada masa itu menyemangati seorang gadis yang sedang patah hati. Penasaran? Makanya datang ke Ullen Sentalu Museum!
8. Wedang Spesial Khas Keraton
Sebelum memasuki sesi terakhir tur, pemandu menyiapkan wedang khas keraton bernama Ratu Mas. Warna jamunya menyerupai air teh yang konon terbuat dari bahan-bahan seperti jahe, kayu manis, sereh, hingga pandan. Mantap pokoknya apalagi diseduh di tengah sejuknya Kaliurang.
Nama wedang ini diambil dari nama permaisuri Pakubuwono X bernama Ratu Mas. Sang ratu memiliki paras cantik dan modis. Bila meminum wedang ini, khasiatnya bisa awet muda dan memberikan kesehatan bagi yang meminumnya.
Demikianlah artikel mengenai 8 hal menarik tentang Ullen Sentalu Museum. Bagaimana, kamu jadi semakin ingin mengunjungi museum ini, bukan? Apabila kamu ingin menikmati sejarah budaya jawa dalam sisi lain, maka museum ini cocok untuk kamu. Segera masukkan museum ini dalam daftar tempat-tempat wisata yang wajib kamu kunjungi!
Photo: ullensentalu via Instagram