Saat mendengar kota hujan, Bogor pasti menjadi yang pertama hinggap dalam pikiran kamu. Dengan curah hujan yang tinggi mencapai 3.500-4.000 mm setiap tahunnya, tidak salah jika Bogor mendapat julukan tersebut. Namun, tahukah kamu masih banyak kota hujan di dunia selain Bogor? Di mana sajakah kota-kota tersebut? Yuk jelajahi bersama Bob!
Quibdó, Kolombia
Quibdó merupakan salah satu kota hujan di dunia dengan curah hujan mencapai 289 inci (7.341 mm) pert tahunnya. Kota satu ini terletak di barat laut negara Kolombia yang juga beriklim tropis karena dilewati oleh garis khatulistiwa. Selain itu, kota satu ini juga dikelilingi oleh area pegunungan sehingga tidak heran jika Quibdó memperoleh predikat sebagai salah satu kota hujan di dunia.
Beberapa atraksi terbaiknya meliputi Malecon, San Francisco De Asis Cathedral, dan perayaan tahunan Fiestas de San Pancho. Malecon sendiri merupakan pusat Quibdó yang sangat cocok untuk para penikmat senja. Di tempat tersebut, pengunjung biasanya akan menyaksikan matahari tenggelam di sisi Sungai Atrato.
Monrovia, Liberia
Selain menjadi salah satu kota hujan di dunia, Monrovia juga dikenal sebagai ibukota paling basaah di dunia dengan curah hujan per tahun mencapai 179 inci (4.547 mm). Periode paling basahnya berada di antara bulan Juni dan Juli. Monrovia sendiri sebenarnya bukan kota pariwisata. Karenanya, kota ini bukan tempat favorit untuk berlibur.
Meski begitu, bukan berarti Monrovia tidak memiliki daya tarik. Ada banyak atraksi yang bisa kamu kunjungi. Salah satunya adalah Hotel Ducor yang terbengkalai. Hotel tersebut mulanya kerap digunakan oleh para pebisnis, pejabat atau pengunjung beruang. Namun, ketidakpastian politik mengakibatkan hotel ini ditutup pada 1989 lalu dan akhirnya kini menjadi terbengkalai. Selain itu, kamu juga bisa berkunjung ke Pantai Bernard, Pulau Providence, Liberian National Museum dan Executive Mansion.
Borongan, Filipina
Tak jauh dari Indonesia, kamu akan mendapati salah satu kota hujan di dunia bernama Borongan. Kota satu ini berlokasi di Samar Timur, Filipina dengan curah hujan pertahun mencapai 162 inci (4.115 mm). Berbeda dengan Bogor dan Quibdó yang dikelilingi pegunungan, atraksi turis di Borongan justru didominasi oleh pulau-pulau dan pantai.
Tidak hanya itu, kepulauan Filipina ini juga berlokasi tepat di pusat Typhoon Alley. Karenanya, negara tersebut menjadi langganan sekitar 20 topan per tahunnya. Sementara itu, Borongan hampir setiap saat dihantam topan. Karena itu, jika ingin berlibur sebaiknya pilih hari di musim kemarau antara Juni hingga September.
Baca Juga: Perhatikan 10 Tips Liburan Saat Musim Hujan Agar Tetap Nyaman
Cayenne, Guyana Prancis
Cayenne merupkan ibu kota dari negara Guyana Prancis, satu-satunya negara di Amerika Selatan yang berbahasa Prancis. Memiliki iklim pesisir, Cayenne termasuk salah satu kota hujan di dunia dengan curah hujan mencapai 147 inci (3.734 mm) per tahun dan 212 hari berhujan.
Salah satu yang menjadi daya tarik Cayenne adalah ekoturismenya. Karena itu, di kota hujan ini kamu bisa menyaksikan kehidupan alam liar. Mulai dari pulau, pantai, hutan, taman nasional hingga sungai, semuanya ada untuk memanjakan para wisatawan. Selain itu, kamu juga bisa menikmati sisa-sisa peninggalan bangsa Prancis serta space center yang memungkinkan kamu menyaksikan peluncuran roket di tengah hutan.
Mangalore, India
Mangalore merupakan kota hujan di dunia yang berlokasi di pesisir barat India. Meski terbilang kota kecil, Mangalore menerima sekitar 137 inci (3.480 mm) curah hujan setiap tahunnya. Bulan Juli adalah bulan terbasahnya sementara di bulan Januari tidak ada hujan dan Desember hingga Maret mendapatkan sekitar 25 mm hujan per bulannya. Kendati termasuk salah satu kota hujan di dunia, Mangalore ini bukanlah yang terbasah di India. India memiliki dua desa paling basah di dunia bernama Cherrapunji (464 inci/11.786 mm) dan Mawsynram (467 inci/11.862 mm).
Ada berbagai kegiatan yang bisa kamu lakukan jika berkunjung ke kota pelabuhan ini. Sebut saja kegiatan outdoor pantai seperti kayaking, surfing, SUP. Salah satu pantai populernya adalah Panambur Beach. Selain itu, kamu juga bisa melakukan kunjungan ke tempat lain, misal Bejai Museum, Sammilan Shetty’s Butterfly Park, Light House Hill Garden, Mangaladevi Temple dan Kudroli Gokarnath Temple.
Hilo, Hawaii, Amerika Serikat
Selain menjadi salah satu kota hujan di dunia, Hilo juga termasuk kota dengan curah hujan paling tinggi di Hawaii dan bahkan Amerika Serikat. Curah hujan per tahunnya mencapai sekitar 136 inci (3.454 mm). Untungnya, sebagian besar hujan tersebut umumnya terjadi di malam hari. Karenanya, hal itu tidak akan terlalu mengganggu kegiatan di siang hari.
Berlokasi di sisi timur Big Island (Pulau Hawaii), ada banyak kegiatan yang bisa kamu lakukan di kota ini mulai dari hiking ke air terjun, melihat lava, berkunjung ke museum dan kebun binatang hingga pergi ke pantai. Beberapa daya tarik yang paling terkenal di Hilo adalah ‘Imiloa Astronomy Center, Pacific Tsunami Museum, Hilo Farmers Market, Pana’ewa Rainforest Zoo, Rainbow Falls dan ‘Akaka Falls.
Baca juga: Berkemah di Musim Hujan? Baca Dulu Yuk 7 Tips Berikut Ini
Taipei, Taiwan
Taipei merupakan ibu kota negara Taiwan yang berlokasi di ujung utara pulau. Sama halnya seperti Borongan, Taipei juga berada dalam kawasan Typhoon Alley yang membuatnya menjadi sasaran amukan topan sekitar empat kali setiap tahunnya. Karena kerap dihantam dua siklus monsoon, Taipei pun dikenal sebagai salah satu kota hujan di dunia dengan curah hujan per tahunnya mencapai 101 inci (2.565 mm).
Selain berpredikat sebagai kota hujan, Taipei juga terkenal dengan Taipei 101-nya. Taipei 101 ini merupakan bangunan tertinggi kelima di dunia dan pertama di Taiwan dengan ketinggian mencapai 508 meter. Sebelum berdirinya Burj Khalifa Dubai, Taipei 101 ini sempat menjadi bangunan tertinggi di dunia terhitung sejak tahun 2004-2010.
Prodgorica, Montenegro
Montenegro merupakan sebuah negara Balkan di kawasan Benua Eropa selatan. Di negara ini, kamu akan menjumpai sebuah kota hujan bernama Prodgorica. Curah hujannya sendiri mencapai sekitar 64 inci (1.659 mm) per tahun. Dari total 365 hari, kota ini biasanya dilanda hujan sekitar 120 hari dengan bulan November dan Desember sebagai bulan terbasahnya.
Meski begitu, Prodgorica tentu memiliki banyak atraksi pengunjung yang bisa dijelajahi. Beberapa di antarnya adalah Ribnica Bridge (jembatan tertua Prodgorica), Lake Skadar (taman nasional yang menjadi habitat sejumlah hewan langka), Centre of Contemporary Art (pameran rutin seniman lokal), dan Plantaze Winery (kegiatan wine tasting).
Liburan bisa kamu nikmati di mana saja, baik itu di rumah, tempat wisata atau sekadar menyendiri di hotel terdekat meski dalam keadaan hujan sekalipun. Pilihan tentu banyak, namun jangan pernah ragu untuk menjatuhkannya pada Bobobox. Hotel kapsul berlogo koala ini bisa kamu jumpai di banyak kota di pulau Jawa seperti Bandung, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Yuk, booking lewat aplikasi Bobobox dan jangan sampai lewatkan informasi serta promo-promo terbarunya!
Foto utama oleh: @ewitsoe via Unsplash