Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan di Indonesia. Meski Hari Pahlawan sudah lewat, namun tak ada salahnya untuk tetap mengenang jasa para pahlawan di masa lampau. Jika kamu punya kesempatan, kamu bisa banget mengenangnya dengan mengunjungi wisata sejarah di Surabaya.
Ya, Surabaya memang dikenal sebagai Kota Pahlawan karena semangat perjuangan arek-arek Suroboyo (pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja simak ulasan 7 tempat wisata sejarah di Surabaya berikut ini, yuk!
Tugu Pahlawan & Museum Sepuluh Nopember
Lokasi: Jl. Pahlawan (Alun-Alun Contong), Surabaya
Tugu Pahlawan seringkali menjadi tempat yang sering terlintas ketika membicarakan tentang wisata sejarah di Surabaya. Monumen yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952 ini buka Selasa-Minggu, pukul 08.00-16.00. Biaya masuknya juga sangat murah, yakni Rp2.000 saja.
Salah satu ikon Kota Surabaya ini terletak di tengah Taman Kebonrejo, tepat di seberang kantor Gubernur Jawa Timur. Tepat berada di samping Tugu Pahlawan, kamu juga bisa mengunjungi Museum Sepuluh Nopember. Bangunan ini terbilang unik, karena berbentuk piramida.
Museum Sepuluh Nopember juga menjadi wisata sejarah di Surabaya yang menarik karena menyimpan berbagai dokumentasi perjuangan rakyat Surabaya. Kamu bisa menemukan transkrip seruan Bung Tomo ketika menyemangati rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Sekutu.
Hotel Majapahit (Hotel Yamato)
Lokasi: Jl. Tunjungan No. 65, Surabaya
Ingatkan kamu pada momen sejarah Insiden Bendera? Itu lho, peristiwa penyobekan bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih oleh pejuang Indonesia. Nah, peristiwa heroik tersebut terjadi di atas Hotel Yamato. Hotel ini masih ada sampai sekarang, hanya saja berganti nama menjadi Hotel Majapahit.
Hilangkan kesan bangunan tua yang nampak rapuh dan menyeramkan, karena Hotel Majapahit sama sekali jauh dari kesan tersebut. Sebaliknya, salah satu wisata sejarah di Surabaya ini justru menawarkan suasana menginap mewah ala zaman kolonial Belanda.
Bahkan, interior kamarnya pun terlihat sangat eksotis dengan nuansa kemewahan yang seakan hanya bisa dinikmati para bangsawan zaman dahulu. Jika tak ingin menginap, ikuti saja hotel tour yang disediakan dengan membayar Rp85.000 saja.
Kawasan Jembatan Merah
Lokasi: Jl. Kembang Jepun, Surabaya
Kawasan Jembatan Merah menjadi salah satu wisata sejarah di Surabaya yang sayang untuk dilewatkan. Disebut begitu, karena kawasan ini memiliki sejarah menarik sebagai pos pertahanan rakyat Surabaya saat pertempuran melawan Belanda dan Sekutu.
Sebelum itu, Kawasan Jembatan Merah menjadi kawasan tersibuk di Surabaya karena menjadi pusat pemerintahan, perkantoran, serta perdagangan. Jembatan Merah yang ada di sini juga dibangun di atas Sungai Kalimas, untuk menghubungkan wilayah Surabaya Timur dan Barat.
Surabaya Barat dikenal sebagai kompleks pemukiman orang Eropa pada zamannya. Sedangkan, wilayah timur dihuni oleh para pedagang dari orang non-Eropa. Saat ini, kamu masih bisa melihat aneka bangunan tua bekas peninggalan zaman kolonial yang dialih fungsikan, seperti Gedung BNI 46 dan Gedung Bank Mandiri.
Gedung Internatio
Lokasi: Jalan Garuda, Surabaya
Masih berada di Kawasan Jembatan Merah, ada sebuah gedung yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Surabaya. Gedung tersebut bernama Gedung Internatio, atau yang bernama asli Internationale Crediten Handelvereeniging.
Gedung Internatio menjadi tempat pertama yang diduduki oleh pasukan Sekutu setelah mereka mendarat di Tanjung Perak. Gedung ini kemudian difungsikan sebagai tempat pengelolaan perdagangan sekaligus markas pasukan Sekutu.
Gedung ini menjadi lokasi terjadinya baku tembak antara rakyat Surabaya dengan tentara Sekutu pada 30 Oktober 1945. Baku tembak tersebutlah yang menjadi cikal bakal terjadinya peristiwa 10 November 1945. Gedung ini juga menjadi lokasi tewasnya pimpinan tentara Inggris, yakni Brigjen A.W.S. Mallaby.
Museum Surabaya (Gedung Siola)
Lokasi: Jl. Tunjungan No. 1, Surabaya
Sebelum menjadi Museum Surabaya, bangunan ini dulunya dikenal dengan nama White Laidlaw. Gedung ini merupakan bangunan megah milik sebuah perusahaan komersial yang menjual pakaian dan tekstil asal Inggris.
Kemudian, bangunan ini berganti nama menjadi Gedung Siola. Gedung ini pernah dijadikan pusat pertahanan rakyat Indonesia dalam melawan tentara Sekutu. Setelah kemerdekaan, Gedung Siola beralih fungsi menjadi pusat perbelanjaan modern yang ramai dikunjungi masyarakat Surabaya.
Atas perjalanan sejarahnya itulah, Gedung Siola dijadikan Museum Surabaya dan diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Mei 2015. Museum Surabaya berisi potret perkembangan Surabaya yang mengesankan dari masa ke masa. Tak heran jika museum ini menjadi rekomendasi salah satu wisata sejarah di Surabaya yang patut kamu kunjungi.
Penjara Kalisosok
Lokasi: Jl. Kasuari No. 5, Surabaya
Pada masa kolonial Belanda, banyak penjara yang menjadi saksi bisu ditangkapnya para pahlawan. Salah satunya adalah Penjara Kalisosok di Surabaya ini. Tercatat bahwa sejumlah pahlawan kemerdekaan seperti K.H. Mas Mansyur, W.R. Supratman, dan H.O.S. Tjokroaminoto pernah ditahan di penjara ini.
Masih memiliki kesan menyeramkan dan misterius, penjara ini kabarnya memiliki ruang tahanan bawah tanah. Kamu bisa berkeliling di salah satu wisata sejarah di Surabaya ini dengan bantuan tour guide karena penjara ini sudah resmi ditutup pada tahun 2000.
Namun, jika tak berani melihat bagian dalam penjara, ada bagian luar penjara yang keadaannya sangat bertolak belakang. Dinding yang menghadap bagian luar justru dicat dengan mural berwarna-warni yang bisa sangat instagrammable untuk latar berfoto.
Rumah Sakit Darmo
Lokasi: Jl. Raya Darmo No. 90, Surabaya
Rumah Sakit Darmo menjadi salah satu rumah sakit tertua di Surabaya. Rumah sakit yang dulunya bernama Soerabajasche Zieken Verpleging (SZV) ini didirikan oleh pihak Belanda pada tahun 1897. Meski sudah lama berdiri, tidak ada perubahan yang signifikan terhadap bangunan ini hingga sekarang.
Rumah sakit ini juga sempat dialih fungsikan menjadi markas pertahanan pasukan militer Inggris yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby. Saat diambil alih Sekutu, rumah sakit ini dikembalikan lagi pada fungsi asalnya.
RS ini juga pernah menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara tentara Sekutu dan arek-arek Suroboyo yang terjadi tepat di pelatarannya. Sejarah tersebut patut diperhitungkan dan membuat rumah sakit ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Surabaya.
Bobobox, penyelamat di perjalanan wisatamu!
Selain Surabaya, Bandung dan Semarang juga memiliki bangunan yang masih bertahan dari era kolonial Belanda, lho. Sebut saja kawasan Braga di Bandung, serta kawasan Kota Lama di Semarang.
Jika kamu berwisata ke Bandung dan Semarang, tak usah bingung mencari penginapan karena kamu bisa menginap di Bobobox! Bobobox merupakan hotel kapsul yang memiliki desain futuristik dengan beragam fasilitas hi-tech yang menarik di setiap podnya.
Tak hanya itu saja, interior Bobobox juga dibuat sangat instagrammable serta adanya communal space untuk bersantai dan mengobrol. Jadi, tunggu apa lagi, pesan kamar via aplikasi sekarang, yuk!