Setiap pendaki tentu mengharapkan pengalaman mendaki gunung yang menyenangkan, memuaskan dan tanpa hambatan. Namun, rencana kadang tidak sejalan dengan keadaan. Walau bagaimanapun, gunung merupakan tempat yang liar dan tidak bisa ditebak.
Karenanya, tidak sedikit insiden hilang atau tersesat menimpa para pendaki. Ada yang harus meregang nyawa dan kembali hanya dalam bentuk raga atau bahkan direlakan sebab pendaki tak kunjung ditemukan. Namun, tentunya ada juga yang berhasil kembali dalam keadaan selamat.
Nah, berikut ini adalah kasus-kasus pendaki gunung hilang di Indonesia dan berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Yuk intip kisahnya!
Pendaki Gunung Hilang – Sucipto dan Zada, Gunung Merapi
Pada Senin (11/12/2017), M. Zada Lubab (16) mendaki Merapi bersama 10 orang temannya. Ia kemudian bertemu Sucipto (32) yang melakukan pendakian solo. Saat turun dari puncak (12/12), Zada memisahkan diri dari rombongan karena tak ingin memperlambat perjalanan sebab mengalami cedera pada kaki. Ia pun ditemani Sucipto dan berjanji bertemu di camp pendakian di kawasan Pasar Bubrah.
Namun, keduanya tak kunjung muncul sehingga dilaporkan menghilang. Untuk mempermudah pencarian, Merapi pun ditutup sementara. Meski bersama, keduanya terpisah dan ditemukan dalam waktu yang berbeda. Keduanya kemudian berhasil dibawa turun pada Kamis (14/12).
Lokasi Sucipto lebih mudah terdeteksi karena sempat mengirim SMS pada keluarganya. Ia ditemukan di sekitar Pasar Bubrah dalam keadaan sehat sedangkan Zada berada tidak jauh dari Basecamp Sapuangin dengan kondisi memar dan lecet. Riwayat penyakit fraktur kaki menjadi penghambat pergerakannya untuk mencapai posisi aman sehingga ia baru dibawa turun di sore hari.
Baca Juga: Pertama Kali Naik Gunung? Jangan Lupa Bawa 6 Perlengkapan Mendaki Gunung Untuk Pemula Ini Ya!
Pendaki Gunung Hilang – Afrizal, Gunung Guntur
Jumat (3/7/2020), Afrizal Putra Martian (16 tahun) bersama empat rekannya mendirikan tenda di Pos 3 pendakian Gunung Guntur. Namun, memasuki Sabtu (4/7), Afrizal tiba-tiba menghilang dari tenda. Karena tak kunjung ditemukan, teman-temannya memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut dan menunggu di Pos 1. Pencarian pun dilakukan dengan melibatkan tim Basarnas, TNI, Polri, BPBD hingga warga sekitar.
Afrizal akhirnya ditemukan oleh Entis Sutisna, penjaga parkir berusia 61 tahun, di dekat batu besar di sekitar Curug Cikole pada 5 Juli. Anehnya, ia dalam kondisi nyaris telanjang, hanya celana dalam yang melekat di tubuhnya.
Entis diketahui melakukan pencarian dengan jalur yang berbeda dari tim pencari. Sesampainya di lokasi curug, ia sempat beristirahat karena kelelahan. Saat itu, Entis berdoa agar pendaki gunung hilang segera ditemukan. Dia juga sempat meneriakkan nama korban hingga akhirnya terdengar jawaban. Melihat kondisinya yang lemas, Afrizal pun langsung dipulangkan ke rumahnya.
Menurut penuturan Afrizal, ia tidak tahu mengapa bisa sampai di situ. Yang diingatnya, ia tengah tertidur bersama dengan temannya di dalam tenda. Ia mengaku melihat orang lain, namun tidak bisa berkomunikasi dengan mereka.
Pendaki Gunung Hilang – Eva, Gunung Abbo
Kasus pendaki hilang pernah terjadi di Gunung Abbo, Sulawesi Selatan pada Minggu (6/6/2021). Bau Arifah atau Eva (24 tahun) yang berkemah bersama 10 orang temannya di dekat sungai tiba-tiba menghilang setelah pamit untuk buang air kecil.
Saat disusul, hanya sandal jepit yang ditemukan di lokasi, yang memang sengaja dilepas Eva agar tidak basah terkena air. Sekitar 100 orang tim SAR dikerahkan dalam pencarian, pemetaan dan analisis kejadian.
Eva pun ditemukan di celah bebatuan pada Rabu (9/6) setelah tim SAR menemukan jaket yang digunakan Eva. Tempat tersebut berjarak sekitar 300 meter dari lokasi hilang dan memiliki medan yang terjal, curam dan berbatu tajam. Saat ditemukan, ia dalam keadaan sadar dan lemah sebab berhari-hari tidak makan dan minum.
Menurut penuturan Eva, kejadian hilang tersebut seperti di luar nalar manusia. Setelah buang air, ia mundur tiga langkah dan tiba-tiba tidak sadarkan diri. Bangun-bangun, ia sudah ada di dalam gua. Selama itu, ia kerap merasa mengantuk dan setiap kali terbangun selalu berada di tempat yang berbeda.
Pendaki Gunung Hilang – Rizky, Gunung Nokilalaki
Seorang pendaki Gunung Nokilalaki, Kabupaten Sigi, bernama Rizky Rahmatullah (20 tahun) memulai pendakian pada Minggu (22/8/2021) lalu menghilang sejak Senin (23/8). Ia kemudian ditemukan di bantaran Sungai Rawa oleh seorang warga desa Sopu yang hendak memancing.
Karena kondisinya yang berada di sebrang sungai berarus deras, warga pun melaporkan temuan tersebut kepada aparat desa. Bantuan tim SAR pun turun dan evakuasi berhasil dilakukan pada Kamis pagi (26/8).
Menurut pengakuan Rizky, ia tersesat sebab salah mengambil jalan di pos bayangan menuju puncak hingga terpisah dari rombongan. Untuk bertahan hidup, Rizky hanya mengandalkan sebungkus cokelat yang dibawanya.
Selama menghilang, ia mengaku sempat berjumpa dengan hewan endemik Sulawesi seperti anoa, maleo dan monyet. Selain itu, ia juga mengalami beberapa kejanggalan. Salah satunya adalah adanya suara yang memintanya bangun dan segera pulang ketika terlelap di malam hari. Namun, ia berusaha mengabaikannya agar ia bisa beristirahat di malam hari sehingga bisa berjalan di siang hari.
Pendaki Gunung Hilang – Gibran, Gunung Guntur
Muhammad Gibran Arrasyids (14 tahun) dilaporkan menghilang pada Minggu (19/9/2021) di Gunung Guntur, Kabupaten Garut. Ia kemudian ditemukan dalam keadaan selamat dengan luka kecil di kaki oleh kuncen gunung bernama Ade Leji. Hal ini terjadi pada Jumat (24/9) di kawasan Curug Cikoneng yang sebenarnya sudah disisir tim pencari.
Gibran diketahui mulai mendaki sejak Sabtu (18/9) dengan rombongan open trip. Saat teman-temannya menuju puncak pada Minggu pagi, Gibran memilih tetap di tenda yang berada dalam kawasan Pos 3. Namun, setelah rombongan kembali, Gibran sudah tidak ada di tenda.
Menurut penuturan Gibran, ia tengah tidur di dalam tenda lalu bangun-bangun, dia sudah ada di dekat curug. Selama menghilang, ia mengaku tidak pernah mersakan malam hari sebab kondisinya selalu terang. Ia juga tidak melihat ataupun mendengar suara orang-orang yang mencarinya.
Selain itu, Gibran menyebutkan ada tiga orang perempuan dan dua pria berpakaian puith yang menawarkan makanan berupa nasi dan ikan. Namun, ia menolak tawaran tersebut dan memilih meminum air dari sungai dan memakan dedaunan. Menurutnya, ia merasa hanya hilang beberapa jam saja, bukan hampir seminggu.
Baca Juga: 10 Pengalaman Mistis Pendakian Gunung Di Indonesia Yang Paling Mencekam
Pendaki Gunung Hilang – Devi, Gunung Andong
Kasus pendaki gunung hilang pernah menimpa seorang remaja laki-laki bernama Devi Andi Saputra (17 tahun). Bersama kedua temannya, Devi melakukan pendakian ke Gunung Andong, Kabupaten Magelang pada Minggu pagi (17/10/2021).
Semuanya berjalan dengan mulus hingga akhirnya Devi terpisah saat turun dari puncak di hari yang sama pada pukul 14.30. Menurut penuturan temannya, Devi pergi tanpa pamit menuju mata air yang sempat mereka singgahi saat cuaca sedang hujan karena tongkatnya tertinggal.
Hingga 15 menit berlalu, Devi tak kunjung datang dan keduanya pun lantas menyusul Devi. Sayangnya, mereka tidak menemukan remaja pria tersebut bahkan setelah mencari hingga tiga jam. Keduanya segera turun dan melaporkan pada warga setempat dan tim SAR turun tangan.
Pencarian dilakukan pada pagi dan siang hari mengingat cuaca malam sering hujan dan berkabut tebal. Warga juga ikut melakukan pencarian di titik-titik yang mudah dijangkau.
Pada Selasa, Devi akhirnya ditemukan sekitar pukul 06.30 dalam keadaan selamat tanpa luka namun kondisi lemas. Ia terjebak di antara semak belukar di dalam jurang berkedalaman 30 meter, antara Pos 2 lama dan Pos 2 baru, sejauh 200 meter dari lokasi terakhir menghilang.
Devi mengaku sempat menghubungi pihak keluarga di hari pertama ia tersesat. Ia mengabarkan tentang keberadaannya di jurang dan meminta dibawakan tali untuk naik. Sebenarnya, tim pencari dan warga sudah mendatangi lokasi tersebut namun tidak menjumpai sosok Devi hingga akhirnya pada hari Selasa mereka mendengar teriakan dari bawah jurang.
Menyatu dengan Alam Bersama Bobocabin
Ingin berwisata alam namun mendaki gunung terlalu melelahkan buat kamu? Yuk cobain Bobobocabin, layanan terbaru Bobobox untuk menemani kamu merasakan tenangnya alam dalam balutan teknologi canggih.
Kabinnya dirancang dengan konsep futuristik yang dilengkapi dengan teknologi Internet of Things. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk pengaturan lampu, pintu, jendela dan Bluetooth speaker. Jangan khawatir soal masalah internet. Bobocabin juga dilengkapi dengan Wi-Fi kencang lho!
Selain itu, Bobocabin juga dilengkapi dengan area parkir, kamar mandi bersama dengan akses QR code serta pembersihan berkala. Unduh dulu yuk aplikasi Bobobox untuk informasi lebih lanjut!