Pekerjaan remote sudah bukan merupakan hal baru. Di Indonesia sendiri, pekerjaan remote semakin digemari terutama di kalangan milenial. Tren ini didorong oleh akses internet yang mampu menghubungkan orang meski kamu tidak bertatap muka. Akan tetapi, pekerjaan remote tidak selalu menawarkan keuntungan. Ada pro kontra yang perlu kamu cermati sebelum kamu memilih untuk menjalani pekerjaan remote. Apa aja sih kira-kira? Yuk kita simak sama-sama.
Pro
1. Fleksibilitas
Tidak bisa dipungkiri bahwa keuntungan paling besar dari pekerjaan remote adalah fleksibilitas. Kamu tidak perlu datang ke kantor. Bermacet-macetan di jalan juga bukan lagi kendala.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terlalu lama berada di jalan bisa memicu stres. Semakin lama kamu menghabiskan waktu di jalan, semakin besar pula kemungkinan kamu untuk mengalami stres.
Maka dari itu, dengan memilih pekerjaan remote, kamu bisa menentukan di mana kamu mau bekerja, entah itu di rumah, kafe, ataupun coworking space.
Di saat-saat tertentu, kamu bahkan bisa bekerja sambil jalan-jalan lo.
11 Tips Menjalankan Bisnis Online Sambil Jalan-Jalan
2. Meningkatkan produktivitas
Setiap orang dituntut agar bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dengan hasil yang baik, termasuk kamu. Baik atau tidak dan kecepatan kamu dalam melakukan pekerjaan tergantung dari produktivitas kamu.
Nah, pekerjaan remote dinilai bisa membuat kamu lebih produktif. Hal ini disebabkan oleh lingkungan bekerja yang kamu sesuaikan dengan cara bekerja kamu. Semakin lingkungan kamu membuat kamu fokus, semakin produktif pula kamu dalam bekerja.
3. Waktu istirahat yang lebih banyak
Kamu masih ingat dengan potongan lirik lagu berikut “bangun tidur kuterus mandi”? Kalau setelah bangun kamu memang terbiasa mandi, tidak masalah. Tapi, kalau setelah bangun kamu ingin langsung membuka laptop tanpa harus kedinginan karena mandi, pekerjaan remote bisa mewujudkannya.
Rata-rata, pekerja kantoran menghabiskan pagi mereka untuk bersiap-siap (termasuk sarapan dan mandi) dan di jalan. Dengan menerapkan pekerjaan remote, kamu bisa menghemat lebih banyak waktu. Kamu bisa melakukan hal lain sebelum mulai bekerja karena kamu hanya perlu membuka laptop.
Selain itu, kamu juga tidak dikejar waktu istirahat. Di saat kamu lelah dan butuh relaksasi, kamu bisa melakukannya. Tapi, jangan sampai lupa waktu ya. Pekerjaan kamu tetap yang utama.
4. Menghemat uang
Untuk kamu yang pergi ke kantor menggunakan kendaraan umum, pekerjaan remote sangat membantu kamu dalam menghemat. Kalau kamu membutuhkan Rp20.000 untuk pulang dan pergi menggunakan kendaraan umum, berarti dalam sehari kamu menghabiskan Rp40.000 hanya untuk transportasi.
Dengan pekerjaan remote, dalam satu bulan kamu bisa menabung sebanyak Rp1.000.000 hasil dari hemat ongkos. Lumayan kan? Uang ini bisa kamu alokasikan untuk keperluan lain.
5. Kesehatan
Jalan raya adalah tempat paling liar di muka bumi. Tak terhitung berapa banyak kecalakaan yang terjadi. Dengan menerapkan sistem pekerjaan remote kamu bisa meminimalisir resiko ini.
Selain itu, kamu bisa membuat gaya hidup kamu jadi lebih teratur. Kalau biasanya kamu pola makan kamu tidak teratur dan kamu sering jajan sembarangan, kali ini kamu punya ruang untuk makan makanan yang lebih sehat. Kamu bisa memasak makanan kamu sendiri dengan bahan-bahan yang sehat.
Trip Bisnis Sambil Liburan Singkat? Siapa Takut!
Kontra
1. Distraksi
Karena kamu bekerja di rumah, ada atmosfer berbeda yang kamu dapatkan dengan bekerja di kantor. Salah satunya adalah tekanan.
Dengan tidak adanya tekanan baik dari atasan maupun kolega, kamu akan merasa berada di kondisi bersantai meskipun pada kenyataannya kamu sedang bekerja.
Hal ini kemudian membuat perhatian kamu teralihkan pada hal-hal yang mendistraksi.
Tanpa kamu sadari kamu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menonton acara favorit kamu. Dan kamu mulai panik ketika melihat waktu sudah berlalu cukup lama.
Selain itu, terkadang keluarga akan tidak mengerti kondisi kamu. Ayah atau ibumu mungkin akan berpikir bahwa dengan pekerjaan remote, kamu siap dan bisa dimintai tolong kapan saja. Padahal kamu sedang fokus pada pekerjaan kamu.
Jika kamu mengalami hal ini, lebih baik beri pengertian kepada mereka dengan baik. Kamu juga harus sabar karena mungkin dunia bekerja mereka dan kamu berbeda.
2. Jadwal kerja menjadi bias
Meskipun kamu bisa mengatur waktu kamu dengan lebih bebas, tidak berarti kebebasan itu tidak merugikan. Terkadang, pekerjaan remote membuat waktu bekerja kamu menjadi waktu istirahat dan waktu istirahat kamu menjadi waktu bekerja.
Jika kamu tidak terbiasa dengan hal ini, kamu mungkin akan merasa pusing. Kok meskipun pekerjaan sudah selesai tapi rasanya masih tetap stres ya.
Untuk bisa keluar dari jam kerja yang bias, kamu harus disiplin dan membuat penjadwalan yang jelas. Sebisa mungkin kamu harus berpegang pada jadwal kamu agar tidak terdistraksi.
3. Rasa jenuh
Tidak ada candaan dari rekan kerja ataupun suasan mengobrol di dapur. Saat menerapkan sistem pekerjaan remote, kamu akan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Kalau kamu tidak menyeimbangkannya dengan main dan berkumpul dengan teman di lain waktu, bisa-bisa kamu merasa kesepian. Lebih bahaya lagi kalau kesepian itu membuat kamu jadi depresi. Hati-hati ya.
Di samping kesepian, kamu juga akan menemukan kejenuhan. Dari mulai bangun tidur, bekerja, hingga tidur lagi, kamu akan melihat pemandangan yang sama. Hal ini sangat mungkin terjadi jika kamu memilih untuk melakukan pekerjaan remote di rumah. Pikiran kamu bisa-bisa stuck dan jadi tidak produktif.
Kalau saran Bob sih kamu harus menjadwalkan sesekali untuk melakukan pekerjaan remote di luar rumah. Soalnya kamu juga harus menjaga kesehatan mental kamu.
4. Komunikasi yang terbatas
Kekurangan lain dari pekerjaan remote adalah adaptasi komunikasi. Ada pekerjaan yang lebih mudah jika dibicarakan langsung baik itu dengan kolega ataupun atasan. Karena sifatnya yang real time, komunikasi tatap muka membuat pemecahan masalah menjadi lebih mudah.
Dengan bekerja dari jauh, kelancaran komunikasi kamu mungkin akan sedikit terganggu. Jika kamu menggunakan pesan singkat untuk berkomunikasi, akan ada pesan yang mungkin tidak tersampaikan.
5. Pengawasan yang kurang
Seperti yang Bob bilang sebelumnya, pengawasan atasan kamu akan sedikit berkurang. Maka dari itu kamu tidak akan mendapatkan tekanan seperti bekerja di kantor. Jika kamu tidak hati-hati, performa kamu bisa jadi menurun lo karena kamu merasa bebas.
Meski begitu, kelemahan ini lebih berpengaruh pada atasan. Kalau kamu mempunyai perusahaan dan menerapkan pekrjaan remote, kamu harus membangun kepercayaan dengan pekerja kamu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kamu perlu istirahat bahkan dari pekerjaan remote
Supaya kamu bisa lepas dari stres pekerjaan remote, ada baiknya kamu luangkan waktu untuk menyegarkan pikiran. Kamu bisa jalan-jalan ke luar kota, ke mal, atau hanya mencari suasana istirahat yang berbeda.
Nah, kalau kamu cuma cari tempat istirahat yang berbeda, datang aja ke Bobobox. Di sini kamu bisa staycation sambil menikmati suasan baru. Desain kamarnya dibuat seperti pods dari masa depan yang kayak ada di film-film itu lo. Keren banget deh pokoknya. Jadi pulang dari sini kamu bisa lebih segar dan produktif.
Kamu juga nggak perlu ribet untuk memesan kamar. Bobobox punya aplikasi yang bisa memudahkan urusan kamu. Kamu cukup unduh aplikasinya dan ikuti instruksinya.
Bob tunggu kehadiran kamu di Bobobox ya!
Foto utama oleh: Nataliya Vaitkevich via Pexels